rencana ataupun berdasarkan perhitungan teknis yang selayaknya dalam pembangunan kapal secara modern.
Pembanguanan sebuah kapal jukung yang tidak menggunakan semang membutuhkan waktu pembuatan yang berkisar antara dua minggu sampai satu bulan
dengan biaya pembuatan yang berkisar antara Rp 400.000,00 sampai dengan Rp 750.000,00, berdasarkan hasil wawancara dengan nelayan Ur Pulau bahwa harga
biaya tersebut masih dapat terjangkau. Kapal yang diteliti beroperasi di perairan Ur Pulau Maluku Tenggara. Dalam
melakukan operasi penangkapan umunnya diawaki oleh satu sampai lima orang nelayan dengan membawa alat penangkapan satu lebih. Alat penangkapan tangkap
yang dioperasikan bervariasi, pada umumnya jaring gill net atau jaring insang. Selain itu juga menggunakan alat tangkap panjing ulur dan alat pancing tunda. Hasil
tangkapan yang diperoleh terdiri dari ikan demersal dan pelagis yang disimpan tanpa menggunakan bahan pendingin.
Selain alat tangkap, setiap kapal harus memilki perlengkapan kapal yaitu dua sampai tiga dayung, jangkar, ember, dan kerancang ikan. Kapal jukung yang tidak
menggunakan semang dengan motor poros panjang harus dilengkapi dengan sebuah jerigen yang berkapasitas 5 liter bahan bakar minyak.
4.1.2 Dimensi Utama Kapal
Keterbatasan dalam membangun kapal menyebabkan proses pembuatan kapal tanpa memperhatikan prinsip-prinsp arsitek perkapalan. Pengrajian kapal tradisional
merupakan pengetahuan turun-temurun dan merupakan warisan dari para terdahulu, walaupun demikian yang dibangun pada galangan tradisional namun nelayan lebih
memilih untuk memiliki armada penangkapan dengan harga yang mudah dijangkau. Rasio dimensi utama kapal merupakan parameter sederhana untuk
menentukan ukuran kapal. Nilai dari dimensi utama kapal merupakan pendekatan sederhana dan mudah untuk dapat menentukan ukuran kapal.
Karakteristik kapal termasuk kapal perikanan dapat dilihat berdasarkan nilai rasio dimensi utama kapal. Rasio utama kapal yaitu LppB, LppD dan BD. Kapal
yang digunakan terdiri dari oleh masyarakat nelayan
menggunakan semang penimbang dimana konstruksin
sejajar pada sisi kanan dan terdiri dari dua buah kapal tipe jukung atau yang umumnya
nelayan Maluku dan Ur Pulau khususnya yang mana kapal semang dan tanpa semang. Semang adalah merupakan
dimana konstruksinya dibuat secara melintang pada badan pada sisi kanan dan kiri kapal.
Gambar 18 Pengukuran panjang kapal
Gambar 19 Pengukuran lebar kapal
Gambar 20 Pengukuran tinggi kapal
umumnya di kenal mana kapal tersebut
merupakan kayu pada badan kapal dan
Tabel 7 Ukuran utama kapal tipe jukung yang menggunakan semang No LOA B D LB LD BD
m m m 10,20 0,97 0,56 10,51 18,21 1,73
Tabel 8 Ukuran utama kapal tipe jukung yang menggunakan semang No LOA B D LB LD BD
m m m 10 0,78 0,60 12,82 16,66 1, 3
Hasil pengukuran lapang pada kapal jukung yang dipergunakan di Ur Pulau, dimana nilai perbandingan tersebut diatas dapat diambil beberapa hal antara lain: nilai
LB pada kapal yang menggunakan semang 10,51 m dan kapal tanpa menggunakan semang 12,82 besar menunjukkan bahwa perahukapal tersebut ramping dan
berpengaruh terhadap kekuatan memanjang, untuk nilai LD untuk kapal yang menggunakan semang 18,21 m dan kapal tanpa menggunakan semang 16,66 m,
apabila semkin besar berpengaruh tinggi stabilitas kapal, nilai BD pada kapal yang menggunakan semang 1,73 m dan kapal tanpa menggunakan semang 1,3 m,
berpengaruh pada tinggi metacenter. Panjang semang dari kapal yang menggunakan semang adalah 4,17 m, dan diameter semang adalah 12 cm.
4.2 Koefisien Bentuk Kapal