BHT Butylated Hydroxytoluene HOPE 6th Edition

28

2.15. BHT Butylated Hydroxytoluene HOPE 6th Edition

RM :C 15 H 24 O BM :220.35 Pemerian :Kuning putih atau pucat kristal padat atau bubuk dengan bau fenolik karakteristik samar Struktur Kimia : Sinonim :Agidol, BHT, 2,6-bis 1,1-dimetiletil-4- methylphenol;butylhidroksitoluen,butylhydroxytolue num, Dalpac; dibutylated hidroksitoluen, 2,6-di-tert- butil-p-kresol, 3,5-di-tert-butyl-4hydroxytoluene Nama Kimia :2,6-Di-tert-butyl-4-methylphenol Khasiat :Antioksidan, makanan, kosmetik dan obat-obatan Kelarutan :Kelarutan Praktis tidak larut dalam air, gliserin,propilena glikol, larutan hidroksida alkali, dan asam mineral encer berair. Bebas larut dalam aseton, benzena, etanol 95, eter, metanol, toluen, minyak tetap, dan minyak mineral. Lebih larut dari hidroksianisol butylated dalam minyak makanan dan lemak. Titik beku :69-70 o C Titik lebur :70 o C Kadar air :40,05 Stabilitas :Paparan cahaya, kelembaban, dan panas menyebabkan perubahan warna 29 UIN Syarif Hidayatullah Penyimpanan :Harus disimpan di tempat yang wadah tertutup, terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering. Inkompatibilitas :Fenolik dan mengalami reaksi karakteristik fenol. Hal ini inkompatibel dengan agen oksidasi kuat seperti peroksida dan permanganat. Kontak dengan oksidator dapat menyebabkan pembakaran spontan. Garam besi menyebabkan perubahan warna dengan hilangnya aktivitas. Pemanasan dengan sejumlah asam katalitik menyebabkan dekomposisi yang cepat dengan rilis isobutene gas yang mudah terbakar. Butylated hydroxytoluene BHT merupakan senyawa fenol yang terintangi dan bersifat relatif tidak polar, antioksidan sintetik ini memiliki karakteristik yang hampir serupa dengan BHA, walaupun stabilitasnya pada suhu tinggi dan sifat carry-through dalam lemak dan minyak kurang efektif dibandingkan dengan BHA. BHT memiliki sifat tidak larut dalam air dan propilen glikol, tetap sangat larut dalam lemak dan etanol Sherwin, 1990. Mekanisme kerja antioksidan BHT adalah menghambat reaksi oksidasi dengan menyumbangkan atom H Kikugawa, 1990. 30 UIN Syarif Hidayatullah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Obat dan Pangan Halal, Laboratorium Penelitian 1, Laboratorium Penelitian 2 dan Laboratorium Farmakognosi Fitokimia Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Mulai dari bulan Maret 2015.

3.2. Alat dan Bahan