Jumlah koloni jamur F. oxysporum

Trichoderma sp. sebanyak 24 g A4 yaitu sebesar 40,00 berbeda sangat nyata dengan pemberian Gliocladium sp. sebanyak 24 g A7 yaitu sebesar 41,67, hal ini dikarenakan adanya perbedaan antibiotik yang dikeluarkan oleh kedua agens antagonis. Hasil pengamatan menunjukkan jumlah daun tertinggi terdapat pada perlakuan A7 sebesar 41,67 dan berbeda sangat nyata dengan perlakuan A1 sebesar 36,67. Selain menjadi agen antagonis Gliocladium sp. dan Trichoderma sp. juga memiliki kemampuan dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan cara melindungi akar dari serangan patogen dengan mengkoloni rizosfer di dalam tanah. Purwantisari Hastuti 2009 mengemukakan Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. mempunyai mekanisme pengendalian yang spesifik target sehingga dapat mengoloni rizosfer dengan cepat dan melindungi akar dari serangan jamur patogen, mempercepat pertumbuhan tanaman dan meningkatkan hasil produksi tanaman.

6. Jumlah koloni jamur F. oxysporum

Hasil pengamatan jumlah koloni jamur F. oxysporum yang tumbuh pada media WA 2 pada pengamatan 60 hsi menunjukkan jumlah koloni tertinggi terdapat pada perlakuan A1 sebesar 80,67 berbeda sangat nyata dengan perlakuan yang menggunakan agens antagonis perlakuan A2, A3, A4, A5, A6 dan A7. Hal ini disebabkan pada perlakuan A1 F. oxysporum dapat tumbuh dengan cepat karena tidak ada agens antagonis yang menghambat pertumbuhan koloni, seperti pada perlakuan A2, A3, A4, A5, A6 dan A7. Universitas Sumatera Utara Data analisa sidik ragam jumlah koloni jamur F. oxysporum yang tumbuh pada tanaman bawang merah dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini : Tabel 6: Jumlah Koloni Jamur F. oxysporum pada PDA Perlakuan Waktu Pengamatan 15 hsi 30 his 45 his 60 his A0 0.00E0.71 0.00F0.71 0.00F0.71 0.00E0.71 A1 65.67A8.02 71.00A8.38 79.67A8.90 80.67A8.86 A2 50.67B7.14 38.33C6.23 35.00C5.95 31.67B5.66 A3 39.67C6.30 32.00D5.66 30.67D5.55 27.33C5.23 A4 30.69D5.54 27.33E5.24 24.67E5.00 21.33D4.66 A5 50.67B7.05 42.67B6.44 38.00B6.12 32.00B5.62 A6 39.00C6.17 33.33D5.69 31.33D5.54 28.33C5.26 A7 32.33D5.70 29.00E5.40 25.67E5.07 22.00D4.69 Keterangan : Angka yang diikuti dengan notasi huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda sangat nyata pada taraf 1 menurut Uji Jarak Duncan. Angka di dalam kurung adalah hasil Transformasi Data Arc Sin. Data jumlah koloni jamur F. oxysporum terlihat pada perlakuan A1 80,67 berbeda sangat nyata dengan perlakuan A4 21,33 dan A7 22,00, demikian juga dengan A3 27,33 dan A6 28,33. Hal ini disebabkan adanya sinergi antara kedua agens antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. terhadap tanaman sehingga menghambat perkembangan patogen F. oxysporum. Menurut Shoresh Harman 2008 mekanisme perlindungan tanaman oleh Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. tidak hanya menyerang patogen pengganggu tetapi dapat meningkatkan produksi beberapa metabolit sekunder meningkatkan pertumbuhan tanaman dan akar dan memacu mekanisme pertahanan tanaman itu sendiri. Dari Tabel 6 dapat dilihat pada perlakuan A1 menghasilkan jumlah koloni terbanyak, hal ini dikarenakan pada perlakuan A1 tidak terdapat agens antagonis yang dapat melindungi tanaman, selain itu tanaman juga tidak dapat Universitas Sumatera Utara mempertahankan diri dari serangan F. oxysporum. Shoresh et al. 2010 melaporkan bahwa fungi biokontrol mempunyai kemampuan untuk memicu tanaman memproduksi berbagai senyawa untuk membantu tanaman dari gangguan patogen dan dapat mengatasi berbagai stress lingkungan. Selain itu menurut Howell 2003 Trichoderma sp. dapat menghasilkan sejumlah besar enzim ekstraseluler β 1-3- glukanase dan kitinase. Menurut Schlegel 1994 Gliocladium sp. dapat mengeluarkan gliovirin dan viridin sebagai antibiotik yang bersifat fungistatik.

7. Produksi

Dokumen yang terkait

Uji Efektifitas Jamur Antagonis Trichoderma sp. Dan Gliocladium sp. Untuk Mengendalikan Penyakit Layu Fusarium

23 267 52

Teknik PHT Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxysforum f. sp capsici Schlecht) Pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum armuum L.) di Dataran Rendah.

0 27 138

Uji Antagonis Trichoderma spp. Terhadap Penyakit Layu (Fusarium oxysforum f.sp.capsici) Pada Tanaman Cabai (Capsicum annum L) Di Lapangan

3 52 84

Pengaruh Kerapatan Trichoderma Harzianum Terhadap Penyakit Layu Fusarium (Fusarium Oxysporum Schlecht. F.Sp. Cepae (Hanz.) Snyd. Et Hans.)Pada Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.)

5 50 71

Penggunaan Jamur Antagonis Gliocladium virens Miller untuk Menghambat Pertumbuhan Penyakit Fusarium oxysporum f. sp. passiflora pada Pembibitan Markisa di Rumah Kassa

5 48 107

Penggunaan Jamur Antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. untuk Mengendalikan Penyakit Layu (Fusarium oxysporum) pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

1 2 64

Penggunaan Jamur Antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. untuk Mengendalikan Penyakit Layu (Fusarium oxysporum) pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

2 2 9

Penggunaan Jamur Antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. untuk Mengendalikan Penyakit Layu (Fusarium oxysporum) pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

0 1 13

Uji Efektifitas Jamur Antagonis Trichoderma sp. Dan Gliocladium sp. Untuk Mengendalikan Penyakit Layu Fusarium

0 0 8

Uji Efektifitas Jamur Antagonis Trichoderma sp. Dan Gliocladium sp. Untuk Mengendalikan Penyakit Layu Fusarium

1 22 12