PENDAHULUAN PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, NILAI EKSPOR, SUKU BUNGA KREDIT, DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP KREDIT MODAL KERJA.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Kondisi global menghadapi tekanan yang berat dari krisis
keuangan Eropa dan krisis keuangan Amerika Serikat. Krisis ekonomi
global yang terjadi berturut-turut tersebut membawa dampak bagi
perekonomian di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Gurbernur
Bank Indonesia Darmin Nasution. (sumber: www.infobanknews.com. 19
Desember 2012).
Perlambatan perekonomian yang disebabkan oleh krisis Finansial
Global, telah berimbas pada penurunan ekspansi kredit perbankan. Terjadi
penurunan kredit pada periode Desember 2008 hingga Januari 2009.
Jumlah kredit yang sempat mencapai 71,90 Triliun Rupiah pada bulan
November 2008, mengalami penurunan pada bulan Desember 2008 dan
Januari 2009 berturut - turut menjadi 1.353,60 Triliun Rupiah dan
1.325,30 Triliun Rupiah. Hal ini berdampak pada kurang bergairahnya

roda perekonomian nasional. (sumber: Bank Indonesia (Indikator
Perbankan Nasional)).
Dampak krisis keuangan tersebut juga berdampak pada pasar
keuangan Indonesia yang menyebabkan, perubahan suku bunga, nilai tukar

2

mata uang, kredit. Pada akhirnya, dampak terhadap ekonomi domestik
akan terasa pada sektor riil dimana volume dan nilai ekspor dapat
mengalami penurunan, investasi menurun dan pendapatan masyarakat
melemah. Juga terhadap ekonomi domestik dimana terjadi penurunan
volume dan nilai ekspor. (sumber: Tinjauan Ekonomi Triwulan Bappenas,
2011:8).
Berdasarkan Kajian Stabilitas Keuangan dan Perbankan Bank
Indonesia edisi September 2012, bank sentral melakukan stress test
terhadap 4.932 importir barang modal yang memiliki kredit di 98 bank
domestik sebesar Rp 241,02 triliun. Jika terjadi pelemahan rupiah 10%
maka biaya bahan baku meningkat dan laba perusahaan turun. Dengan
penurunan laba perusahaan tersebut, diasumsikan berdampak pada
memburuknya kinerja kredit modal kerja sebesar 0,95% dari total kredit

importir pada 98 bank. (sumber: http://old.indonesiafinancetoday.com. 07
November 2012).
Melemahnya nilai tukar rupiah dimungkinkan akan meningkatkan
harga bahan baku, dengan meningkatnya bahan baku akan menggangu
proses produksi di Indonesia, terlebih jika bahan baku produksi yang
digunakan adalah bahan baku impor, karena sebagian besar dari
perusahaan di Indonesia masih menggunakan bahan baku impor. Hal
tersebut diduga akan mengurangi jumlah kredit modal kerja sebagai
penunjang modal usaha karena dengan tingginya harga bahan baku

3

domestik ataupun impor kemungkinan mereka akan menghentikan atau
mengurangi proses produksi.
Meskipun dampaknya masih minim, lesunya ekonomi global akibat
krisis di Eropa mulai perlahan menerpa Indonesia. Ini terlihat dari mulai
menurunnya permintaan barang-barang ekspor. Di bulan April 2012 lalu,
nilai ekspor Indonesia turun 3,3% dibanding April 2011. Meskipun pada
Januari-April 2012 masih naik 4,1% dibanding periode yang sama tahun
lalu. Melemahnya kinerja ekspor periode Januari-April 2012 diakibatkan

oleh menurunnya permintaan negara-negara mitra dagang utama Indonesia
terhadap ekspor barang-barang non migas Indonesia, seperti Jepang, AS,
Singapura,

Malaysia,

Korsel,

dan

Thailand.

(sumber:

http://www.businessnews.co.id, 22 Juni 2012).
Jika terjadi penurunan permintaan ekspor maka akan menyebabkan
penurunan pada proses produksi. Perusahaan yang berhubungan dengan
ekspor akan berhati-hati dalam mencairkan kredit. Tentu saja hal ini secara
tidak langsung juga akan memberikan pengaruh pada jumlah kredit modal
kerja sebagai penunjang modal usaha mereka.

Bank memiliki peranan penting dalam menggerakan roda
perokonomian nasional. Salah satu fungsi bank sebagai financial
intermediary dimana uang yang dihimpun oleh bank kemudian disalurkan
kembali kepada masyarakat (Kuncoro, 2002), maka jumlah dana yang

4

dihimpun dari masyarakat dalam bentuk tabungan, giro, dll dapat
mempengaruhi besarnya uang yang akan disalurkan dalam bentuk kredit.
Bank Indonesia (BI) mencatat kenaikan kredit dan dana pihak
ketiga (DPK) hingga pekan pertama di bulan Desember mengalami
pertumbuhan yang seimbang, yaitu masing-masing meningkat sebesar
Rp14,29 triliun dan Rp14,24 triliun. "Meski tumbuh seimbang, kredit dan
DPK masih menunjukkan tren peningkatan," ungkap Kabiro Humas BI
Difi A Johansyah dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (8/12/2010). (sumber:
http://jakarta.okezone.com. Rabu, 8 Desember 2010).
Setiap jenis kredit memiliki tingkat suku bunga yang berbeda,
besarnya tingkat suku bunga dipengaruhi oleh BI-rate sebagai suku bunga
dasar kredit. Pada saat suku bunga kredit rendah maka jumlah kredit di
bank semakin meningkat. Sebaliknya jika suku bunga kredit tinggi maka

jumlah kredit di bank akan menurun. Suku bunga memiliki pengaruh
terhadap jumlah kredit modal kerja, dalam penelitian ini suku bunga yang
akan digunakan adalah suku bunga kredit modal kerja. Dimana suku
bunga dapat mempengaruhi debitur untuk melakukan peminjaman uang.
Berdasarkan teori Loanable Fund Theory bahwa permintaan uang oleh
perusahaan, pemerintah, dan rumah tangga atau individu berhubungan
dengan suku bunga. Apabila suku bunga naik, maka jumlah permintaan
pinjaman akan berkurang (Fabozzi, 1999:208).

5

Berdasarkan data komposisi kredit dari Bank Indonesia, diantara
ketiga jenis kredit, yaitu kredit modal kerja, kredit konsumsi, dan kredit
investasi, kredit modal kerja adalah kredit yang mendominasi jumlah
penyaluran kredit (dapat dilihat pada gambar 1.1).

Komposisi Kredit Pada Bank Umum Tahun 2012

Gambar 1.1 Komposisi Kredit Pada Bank Umum Tahun 2012
Sumber: Data Statistik Perbankan Indonesia (BI) diolah


Meskipun kredit modal kerja adalah kredit yang jumlahnya
mendominasi akan tetapi pertumbuhan kredit modal kerja mengalami
penurunan. Hal tersebut dinyatakan oleh Gubernur Bank Indonesia
Darmin Nasution, perlambatan pertumbuhan kredit yang sangat signifikan
terjadi pada kredit modal kerja dibanding kredit konsumsi yang
pertumbuhannya cenderung stabil dan pertumbuhan kredit investasi
tumbuh tinggi. (sumber: www.kabarbisnis.com, 12 Oktober 2012).

6

1.2

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah
tingkat suku bunga, nilai tukar rupiah, nilai ekspor, dan dana pihak ketiga
berpengaruh terhadap jumlah kredit modal kerja?

1.3


Batasan Penelitian
1. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi jumlah kredit modal kerja
adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar, nilai ekspor, suku bunga
kredit modal kerja, dan dana pihak ketiga.
2. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data dalam rentang waktu 9
tahun yaitu mulai Januari 2004 sampai dengan Desember 2012.

1.4

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga, nilai tukar rupiah,
nilai ekspor, dan dana pihak ketiga terhadap jumlah kredit modal kerja.

1.5

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat tercapi dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :

7


1.

Manfaat Akademik
Sebagai media untuk mengaplikasikan teori yang di dapat dengan
realisasi dinamika pada industri perbankan dan menguji apakah
perubahan indikator makro seperti tingkat suku bunga, nilai tukar
rupiah, dana pihak ketiga, dan nilai eskpor dapat berpengaruh
terhadap jumlah kredit.

2.

Manfaat Praktisi
Perbankan

dapat

mengetahui

faktor-faktor


yang

dapat

mempengaruhi jumlah kredit sehingga dapat digunakan untuk
referensi dalam pembuatan anggaran, penentuan target dan strategi
penyaluran kredit khususnya KMK, segmentasi pasar (target
industri), dan segmentasi dalam penyaluran kredit : Komersial,
UMKM, korporat yang dilakukan disesuaikan dengan kondisi
perekonomian untuk melihat peluang terbesar dalam optimalisasi
penyaluran kredit untuk masyarakat.

1.6

Sistematika Penulisan
Penelitian ini dibahas dan dibagi menjadi lima bab, yaitu:

8


Bab 1: PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan latar belakang masalah peneli tian,
rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan sistematika penulisan tesis.
Bab 2: LANDASAN TEORI
Pada bab akan dipaparkan teori tentang bank, kredit bank, kredit
modal kerja, variabel yang mempengaruhi kredit modal kerja, dan
penelitian terdahulu akan digunakan dalam penentuan hipotesis.
Bab 3: METODE PENELITIAN
Pada bab ini dibahas tentang metodologi penelitian menjelaskan
populasi dan sampel, data dan sumber data yang dipakai dalam
penelitian, dan teknik analisis data.
Bab 4: ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan variabel yang mempengaruhi jumlah
kredit modal kerja pada bank umum di Indonesia.
Bab 5: KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini dipaparkan kesimpulan yang dapat ditarik dari analisis
yang dilakukan dan saran.