Pajak daerah Retribusi daerah

162 88.251,84 258.232,60 146.930,66 233.786,42 45.300,00 55.755,69 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 300.000 1999 2000 2001 2002 2003 2004 Tahun Ju taan R p Gambar 6. Grafik PAD di Pemerintah Kota Medan Tahun 1999-2004 jutaan rupiah Tabel 5. Hasil Uji Statistik Pengaruh Otonomi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kota Medan Model Variabel Koefisien Regresi t –hitung Significant p Konstanta 2,709 5,173 0,000 Pajak Daerah 0,763 19,018 0,000 Retribusi Daerah 0,044 5,412 0,000 Laba BUMD 0,009 2,347 0,022 Lain-lain Pendapatan 0,051 2,980 0,004 Otonomi daerah 0,262 4,596 0,000 t –table 1,668 F -tabel 2,35 R 2 = 0,959 Adj.R.Square = 0,956 F -hitung = 309,130 DW = 1,514 = Signifikan pada pengujian α = 5 1,668 = Signifikan pada pengujian α = 10 1,294 PEMBAHASAN Berdasarkan variabel tersebut di atas maka diperoleh hasil estimasi PAD diuji secara statistik dengan α = 5, seperti ditampilkan pada Tabel 5. Hasil estimasi menghasilkan persamaan sebagai berikut: Ln Y = 2,709 + 0,763 LnX1+0,044 LnX2 + 0,009 LnX3 + 0,051 LnX4 + 0,252D Berdasakan Tabel 5 di atas maka diperoleh hasil uji statistik dengan memasukkan seluruh variabel bebas meliputi, 1 hasil pajak daerah, 2 retribusi daerah, 3 laba BUMD, 4 lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, dan 5 dummy variabel untuk melihat pengaruh otonomi daerah terhadap PAD 0 sebelum otonomi dan 1 setelah otonomi secara serentak dengan hasil sebagai berikut:

a. Pajak daerah

Pajak daerah memberikan pengaruh yang signifikan pada pengujian α = 5 terhadap PAD Kota Medan, di mana nilai t- stat lebih besar dari t- tab5:72 t- stat t- tab ; 19,018 1,668. Koefisien regresi 0,763 pada variabel pajak daerah artinya secara statistik setiap peningkatan penerimaan pajak daerah 1 akan meningkatkan PAD 0,763 pada saat konstanta 2,620 cateris paribus. Dengan otonomi daerah berarti telah memindahkan sebagian besar kewenangan yang tadinya berada di pemerintah pusat diserahkan kepada daerah otonom, sehingga pemerintah daerah otonom dapat lebih cepat dalam merespons tuntutan masyarakat daerah 163 sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Karena kewenangan membuat kebijakan perda sepenuhnya seperti pajak daerah yang merupakan wewenang daerah otonom, maka dengan otonomi daerah pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan akan dapat berjalan lebih cepat dan lebih berkualitas. Keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah sangat tergantung pada kemampuan keuangan daerah PAD, sumber daya manusia yang dimiliki daerah, serta kemampuan daerah untuk mengembangkan segenap potensi yang ada di daerah otonom Soenarto, 2001.

b. Retribusi daerah

Retribusi daerah memberikan pengaruh yang signifikan pada pengujian α = 5 terhadap PAD Kota Medan, di mana nilai t- stat lebih besar dari t- tab5:72 t- stat t- tab ; 5,412 1,668. Koefisien regresi 0,044 pada variabel retribusi daerah artinya secara statistik setiap peningkatan penerimaan retribusi daerah 1 akan meningkatkan PAD 0,044 pada saat konstanta 2,620 cateris paribus. Untuk meningkatkan pelaksanaan pembangunan dan pemberian pelayanan kepada masyarakat serta peningkatan pertumbuhan perekonomian di daerah, diperlukan penyediaan sumber-sumber pendapatan asli daerah yang hasilnya memadai. Upaya peningkatan penyediaan pembiayaan dari sumber tersebut, antara lain, dilakukan dengan peningkatan kinerja pemungutan, penyempurnaan dan penambahan jenis pajak, serta pemberian keleluasaan bagi daerah untuk menggali sumber-sumber penerimaan khususnya dari sektor pajak daerah melalui Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000. http:www-Equiv. Penjelasan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2001.

c. Laba BUMD