Prinsip Kerja Motor Induksi

p f n s . 120 =

2.6.2 Prinsip Kerja Motor Induksi

Motor Induksi adalah peralatan pengubah energi elektromekanis, dimana terjadi perubahan energi dari bentuk enrgi listrik ke bentuk mekanis. Pengubahan energi ini bergantung pada keberadaan fenomena alami magnetik dan medan listrik yang saling berkaiatan pada satu sisi dan gaya mekanis dan gerak disisi lainnya. Adapun prinsip kerja motor induksi tiga phasa mengikuti langkah langkah sebagai berikut : a. Apabila sumber tegangan 3 phasa dipasang pada kumparan, stator akan timbul medan putaran dengan kecepatan n s yang besarnya ditunjukkan pada persamaan 2-11 yaitu : b. Medan putaran stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor. Akibatnya pada kumparan rotor timbul tegangan induksi GGL sebesar E 2 yang besarnya yaitu : m N f E φ. . . 44 , 4 2 2 = ………2-12 Dimana : E 2 = Tegangan induksi pada rotor saat rotor dalam keadaan diam. N2 = Jumlah lilitan kumparan rotor. m φ = Fluksi maksimum . c. Karena batang konduktor merupakan rangkaian yang tertutup maka GGL akan menghasilkan arus I. Universitas Sumatera Utara d. Adanya arus I didalam medan magnet akan menimbulkan gaya f pada rotor. e. Bila kopel mula menghasilkan oleh gaya f cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar searah medan putar stator. f. GGl, induksi timbul karena terpotongnya batang konduktor rotor oleh medan putar stator. Artinya agar GGl induksi tersebut timbul, diperlukan adanya perbedaan relatip antara kecepatan medan putar stator n s dengan kecepatan berputar rotor n r . g. Perbedaan kecepatan antara n r dan n s disebut slip s, dinyatakan dengan 100 × − = s r s n n n s ……………2-13 h. Bila n r = n s , tegangan tidak akan terinduksi atau arus tidak akan mengalir pada kumparan rotor, dengan demikian tidak akan dihasilkan kopel. kopel ditimbulkan jika n r n s Universitas Sumatera Utara

BAB III KONSTRUKSI BLEACHER PEMUCAT

Konstruksi dari Bleacher Pemucat dalam karya akhir ini meliputi pembuatan ruang pengadukan, ruang pemanasan uap, kaki penyangga Bleacher Pemucat, pipa pemasukan dan pengeluaran minyak dan uap, isolasi panas Bleacher Pemucat.

3.1 Ruang Pengadukan

Ruang pengadukan adalah tempat berlangsungnya proses pengadukan antara minyak-tepung. Bentuk ruang pengadukan dalam disain Bleacher Pemucat ini adalah silinder. Bahan dari ruang pengadukan direncanakan dari plat besi yang dibentuk menjadi silinder dengan diameter 360 mm dengan tebal 0.5 mm sedangkan untuk panjang ruang pengadukan adalah 490 mm. Di pilih menggunakan plat besi dengan alasan mudah dijumpai dan ekonomis tetapi dengan kekuatan yang baik. Konstruksi dari ruang pengadukan dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Universitas Sumatera Utara