Penyusutan dan Metode Penyusutan

E. Penyusutan dan Metode Penyusutan

Aktiva tetap kecuali tanah atau hak atas tanah pada waktu digunakan dalam operasi perusahaan yang dimaksudkan untuk memperoleh laba, kegunaannya akan semakin menurun. Penurunan kegunaan aktiva tetap tersebut mengakibatkan nilainya harus disusutkan. Proses itu dinamakan penyusutan untuk aktiva berwujud yang dapat diganti. Proses penyusutan ini penekanan utamanya adalah pada pengalokasian biaya dari biaya aktiva tetap ke biaya periode untuk ditandingkan dengan pendapatan yang dilaporkan pada masing-masing periode selama digunakan aktiva tersebut. Berikut beberapa metode penyusutan dengan perlakuan akuntansi menurut Mulya 2008 : 239 :

1. Metode Garis Lurus

Metode grais lurus akan menghasilkan beban penyusutan yang sama setiap periode pada umur manfaatnya. Metode garis lurus ini, juga sering kali dinyatakan dalam bentuk persentasi. Persentasi ini ditentukan dengan membagi 100 dengan lamanya umur manfaat. Sebagai contoh, jika umur manfaatnya 10 tahun, maka persentasi penyusutannya 100 : 10 = 10 Secara formulasi, metode penyusutan garis lurus dapat diformulasikan sebagai berikut: P = Contoh : Diketahui : Sebuah Komputer dibeli tanggal 5 Januari 2005 seharga Rp 10.000.000. diperkirakan dapat dipakai selama 4 tahun dengan nilai sisa Rp 2.000.000. Universitas Sumatera Utara Ditanya : 1.Berapa persen penyusutannya? 2.Berapa beban penyusutannya? Penyelesaian : 1. Persentasi penyusutannya adalah 100: 4 = 25 2. Beban Penyusutannya adalah: P = , atau P = 25 x 8.000.000 = 2.000.000th

2. Metode Unit Produksi

Metode ini digunakan apabila umur manfaat aktiva tetap bergantung kepada tingkat pemakainnya. Apalagi kalau tingkat pemakainnya sangat bervariasi dari tahun ketahun, maka metode unit produksi ini paling cocok digunakan. Untuk menerapkan metode ini, umur manfaat aktiva dieksepresikan dalam istilah unit kapasitas produksi seperti jam. Sebagai contoh, anggaplah sebuah mesin dengan harga perolehan Rp 24.000,- dan diestimasi nilai sisanya Rp 2000,- serta diperkirakan memiliki estimasi umur manfaat 10.000 jam operasi. Maka penyusutan dihitung sebagai berikut: P = Jika diasumsikan mesin dioperasikan 2.100 jam selama setahun, maka beban penyusutannya adalah Rp 4.620 2,20 x 2.100. Universitas Sumatera Utara 3.Metode Saldo Menurun Metode saldo menurun atau declining balance method. Akan menghasilkan beban periodik yang terus-menerus turun dan selama estimasi umur manfaat aktiva tetap. Besaran persentasi metode ini dihitung dengan cara menggandakan besarnya persentase metode garis lurus. Sebagai contoh jika aktiva tetap memiliki estimasi umur manfaat 5 tahun, maka persentase penyusutan menurut saldo menurun adalah 40, yaitu dua kali 20 100 : 5. Contoh : Sebuah mesin yang dibeli pada tanggal 5 Januari 2005 seharga Rp 75.000.000,-, diperkirakan memiliki masa manfaat 5 tahun dengan nilai sisa Rp 7.000.000,-. Buatkanlah daftar penyusutan tahunan selama 5 tahun mesin tersebut digunakan. Penyelesain : Persentasi penyusutan 100 : 5 = 20 x 2 = 40, maka tabel penyusutan dapat dilihat sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Penyusutan Metode Saldo Menurun Th Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Awal Tahun Nil;ai Buku Awal Tahun Tarif Penyusutan Tahunan Nilai Buku Akhir Tahun 1 Rp 75.000.000 Rp 75.000.000 40 Rp 30.000.000 Rp 45.000.000 2 Rp 75.000.000 Rp 30.000.000 Rp 45.000.000 40 Rp 18.000.000 Rp 27.000.000 3 Rp 75.000.000 Rp 48.000.000 Rp 27.000.000 40 Rp 10.800.000 Rp 16.200.000 4 Rp 75.000.000 Rp 58.800.000 Rp 16.200.000 40 Rp 2.160.000 Rp 14.040.00 5 Rp 75.000.000 Rp 60.960.000 Rp 14.040.00 40 Rp 1.540.000 Rp 12.500.000 Dari tabel penyusutan di atas, yang perlu dicermati adalah beban penyusutan pada awal tahun dan beban penyusutan tahun terakhir dari masa manfaat mesin tersebut. Beban penyusutan awal tahun kelihatan paling besar dibandingkan dengan beban penyusutan tahun-tahun berikutnya. Kondisi seperti ini sangat realitistis dilihat dari aspek pajak, karena pada awal tahun perolehan aktiva tetap perusahaan baru melakukan investasi aktiva tetap itu sendiri. Dengan besarnya biaya penyusutan awal tahun menyebabkan beban operasional perusahaan menjadi meningkat sehingga berdampak pada laba. Selain itu dilihat beban penyusutan akhir tahun kelima, maka kelihatan bahwa tarif penyusutan 40 tidak digunakan sebagai dasar penentuan besarnya beban penyusutan pada tahun kelima karena pada tahun tersebut beban penyusutan dihitung dari jumlah Universitas Sumatera Utara nilai buku awal tahun dukurangi dengan nilai sisa mesin tersebut atau Rp 14.040.000 – Rp 12.500.000,-. Selain itu dapat dilihat bahwa dalam perhitungan penyusutan tahunan, hanya menghitung besarnya persentasi penyusutan sebagai dasar perhitungan tabel penyusutan tahunan.

F. Pengeluaran Sehubungan dengan Menggunakan Aktiva Tetap