Untuk  penilaian
Musculoskeletal  Disorders
,  peneliti  menyebarkan  kuesioner
Nordic Body  Map
gambar  pada  lampiran  1.  Adapun  pengkategorian  hasil  ukur  adalah  sebagai berikut:
1. Rendah skor 28-49
2. Sedang skor 50-70
3. Tinggi skor 71-91
4. Sangat Tinggi skor 92-112
Tarwaka, 2010
3.6 Pengolahan Data
Untuk  data  kuesioner  dilakukan  pengolahan  untuk  menghasilkan  informasi    yang benar dengan menggunakan tahapan sebagai berikut:
1. Mengkode data
data coding
Proses    pemberian    kode    kepada    setiap    variabel    yang    telah    dikumpulkan    untuk memudahkan    dalam    pengelolaan    lebih    lanjut.    Dimana
coding
dilakukan    pada kuesioner  baik  variabel  dependen  dan  variabel  independen.
2. Menyunting data
data editing
Dilakukan    untuk    memeriksa    kelengkapan    dan    kebenaran    data    seperti  kelengkapan pengisian,  kesalahan  pengisian,  konsistensi  pengisian  setiap jawaban kuesioner.
3. Memasukkan data
data entry
Memasukkan data dalam program
software computer
berdasarkan klasifikasi. 4.
Membersihkan data
data cleaning
Pencetakan  kembali  data  yang  telah  dimasukkan  untuk    memastikan  data  tersebut  tidak ada  yang salah, sehingga dengan demikian data tersebut telah siap diolah dan dianalisis.
5. Menjumlahkan skor
data scoring
Universitas Sumatera Utara
P enentuan  jumlah  skor  dalam  penelitian  ini  menggunakan  skala  ordinal..  Kemudian
dipersentasikan dengan cara jumlah total jawaban dikalikan 100.
3.7 Metode Analisis Data
3.7.1  Analisis Univariat Analisis  yang  dilakukan  untuk  melihat  distribusi  frekuensi  dan  persentase  dari
variabel yang diteliti dari tabel distribusi.
3.7.2  Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel  independen yaitu
sikap kerja dengan variabel dependen keluhan
Musculoskeletal Disorders.
Teknik  analisis   yang digunakan adalah uji
Exact  Fisher.
Seperti  diketahui  bahwa uji
Exact Fisher
digunakan  sebagai  uji  alternatif
Chi  Square
untuk  tabel  silang  kontingensi  2  x  2 dengan ketentuan sampel kurang atau sama dengan 40 dan terdapat sel yang nilai harapan E
kurang  dari  5  Hartono,  2004.  Metode  ini  bertujuan  untuk  mendapatkan  probabilitas kejadiannya yaitu jika P value  0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak ada
hubungan  antara  variabel  independen  dengan  variabel  dependen,  sebaliknya  jika  P value ≤
0,05  maka  Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan antara kedua variabel signifikan dengan dera
jat kepercayaan 95 α= 0.05.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN