Perdarahan pada awal masa kehamilan Kerangka Konsep Definisi Operasional

21 terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu Anonim, 2009. Tanda bahaya kehamilan dapat mengancam keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan dan dapat menyebabkan komplikasi kehamilan. Tanda bahaya kehamilan tersebut adalah sebagai berikut: 1 Perdarahan Pervaginam Perdarahan pervaginam dalam kehamilan jarang yang normalfisiologis. Pada masa awal sekali kehamilan,ibu mungkin akan mengalami perdarahan sedikitspotting di sekitar waktu pertama terlamabat haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi dan hal tersebut normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan perdarahan ringan mungkin pertanda dari serviks yang rapuh erosi. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda infeksi yang tidak membahayakan nyawa ibu hamil dan janinnya. Perdarahan pada masa kehamilan yang patologis dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :

A. Perdarahan pada awal masa kehamilan

Yaitu perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Perdarahan per vaginam dikatakan tidak normal bila ada tanda-tanda berikut : a. Keluar darah merah b. Perdarahan yang banyak c. Perdarahan dengan nyeri Perdarahan semacam ini perlu dicurigai terjadinya abortus, kehamilan ektopik, atau kehamilan mola.

B. Perdarahan pada masa kehamilan lanjut

Yaitu perdarahan yang terjadi pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum persalinan. 22 Perdarahan tidak normal bila terdapat tanda-tanda berikut ini : a. Keluar darah merah segar atau kehitaman dengan bekuan b. Perdarahan banyak kadang-kadangtidak terus-menerus c. Perdarahan disertai nyeri Perdarahan semacam ini bisa berarti plasenta previa, solusio plasenta, dan rupture uteri. Selain itu, perlu dicurigai adanya gangguan pembekuan darah. 2 Sakit Kepala yang Hebat Sakit kepala yang hebat dapat terjadi selama kehamilan dan sering kali merupakan ketidaknyaman yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sebagai berikut : a. Sakit kepala hebat b. Sakit kepala yang menetap c. Tidak hilang dengan istirahat Terkadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau terbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklamsia. Hal ini disebabkan terjadinya edema pad otak dan menignkatnya resistensi otak yang memengaruhi sistem saraf pusat yang dapat menimbulkan kelainan serebral nyeri kepala, kejang dan gangguan penglihatan. 3 Masalah PenglihatanPandangan Kabur Penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan minor adalah normal. Masalah visual yang mengidentifikasi keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik spot, dan berkunang-kunang. 23 Selain itu, adanya skotoma, diplopia, dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menunjukkan adanya preeklamsia berat yang mengarah pada eklamsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks serebri atau di dalam retina edema retina dan spasme pembuluh darah. Perubahan penglihatan ini mungkin juga disertai dengan sakit kepala yang hebat. Diagnosis nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang atau koma, dan hipertensi. 1 Bengkak pada Muka dan Tangan Edema adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan, dan muka. Edema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa sehingga tidak seberapa penting untuk penentuan diagnosis preeklamsia. Selain itu, kenaikan BB 1 2 kg setiap minggunya dalam kehamilan masih dianggap normal, tetapi bila kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali, maka perlu kewaspadaan terhadap timbulnya pre-eklamsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah serius apabila dengan tanda-tanda berikut ini : 1. Jika muncul pada muka dan tangan 2. bengkak tidak hilang setelah beristirahat 3. Bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti : sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur, dan lain-lain. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung, atau pre-eklamsia. 2 Nyeri Perut yang Hebat Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam 24 keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis, abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih, atau infeksi lain. 3 Gerakan Bayi yang Berkurang a. Gerakan janin adalah suatu hal yang biasa terjadi pada kehamilan yaitu pada usia kehamilan 20-24 minggu. Ibu mulai merasakan gerak bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. b. Gerakan janin tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu umur kehamilan, transport glukosa, stimulus pada suara, kebiasaan janin, ibu yang merokok, dan penggunaan obat-obatan oleh ibu hamil. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan janin ajan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat, serta jika ibu makan dan minum dengan baik. c. Hal yang paling penting bahwa ibu hamil perlu waspada terhadap jumlah gerakan janin, ibu hamil perlu melaporkan jika terjadi penurunangerakan janin yang terhenti. d. Menilai gerakan janin yang berkurang dapat dilakukan dengan Metode Perhitungan Gerakan Janin oleh Cardiff Count to ten adalah sebagai berikut : a Perhitungan sekali dalam sehari b Buat standar perhitungan pada waktu yang sama, contoh : tiap 8 jam pagi atau tanyakan kepada wanita untuk memilih waktu yang dipunyai dan ketika janin yang biasanya aktif c Catat berapa lama yang dibutuhkan untuk mencapai 10 gerakan d Harus ada sedikitnya 10 gerkana yang terindentifikasi dalam 10 jam 25 e Jika kurang dari 10 gerakan dalam 10 jam atau jika terjadi peningkatan waktu untuk mencapai 10 gerakan atau tidak ada gerakan selama 10 jam, maka uji NST harus dilakukan secepatnya Dewi Lia Sunarsih, 2011. Cara mengidentifikasi tanda-tanda bahaya kehamilan adalah sebagai berikut : 1. Identifikasi perdarahan per vaginam pada ibu hamil a. Tanyakan pada ibu hamil mengenai karakteristik perdarahan, kapan mulainya, seberapa banyak, apa warnanya, dan adakah gumpalan. b. Tanyakan pada ibu hamil apakah ia merasakan nyerisakit ketika mengalami perdarahan c. Periksa tekanan darah, suhu, nadi dan DJJ d. Lakukan pemeriksaan eksternal luar, rasakan apakah perut bagian bawah lebut pada perabaan, lakukan pemeriksaan speculum jika memungkinkan e. Jangan lakukan pemeriksaan dalam untuk perdarahan trimester ketiga 2. Identifikasi sakit kepala yang hebat pada ibu hamil a. Tanyakan pada ibu hamil jika ia mengalami edema pada mukatangan atau masalah visual b. Periksa tekanan darah, protein urine, reflex, dan edemabengkak c. Periksa suhu dan jka tinggi, pikirkan untuk emlakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya parasit malaria. 3. Identifikasi masalah penglihatan pada ibu hamil Periksa tekanan darah, protein urine, refleks, dan edema 4. Identifikasi bengkak pada muka dan tangan pada ibu hamil a. Tanyakan pada ibu apakah ia mengalami sakit kepala atau masalah visual b. Periksa adanya pembengkakan c. Ukur tekanan darah dan protein urine ibu 26 5. Identifikasi nyeri perut yang hebat a. Tanyakan pada ibu tentang karakteristik dan kapan nyeri terjadi, seberapa hebat, kapan mulai dirasakan b. Tanyakan pada ibu apakah ia mempunyai tandagejala lain yang dapat membantu bidan menegakkan diagnosis seperti adanya perdarahan, demam, diare, dan lain-lain c. Ukur tekanan darah, suhu, nadi d. Periksa protein urine 6. Identifikasi gerakan bayi yang berkurang a. Tanyakan pada ibu kapan terakhir bayinya bergerak b. Dengarkan denyut jantung janin

1. KETIDAKNYAMANAN UMUM PADA KEHAMILAN

Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dari seorang wanita. Namun, selama kunjungan antenatal mungkin ia akan mengeluh bahwa ia mengalami ketidaknyamanan. Sebagian besar dari keluhan ini adalah hal yng normal. Sebagai bidan, penting untuk membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tadna bahaya. Walaupun ketidaknyamanan yang umum dalam kehamilan tidak mengancam keselamatan jiwa ibu, tetapi hal tersebut dapat mengganggu ibu, Sebagai seorang bidan harus dapat memberikan asuhan kebidanan untuk mengatasi keluhan-keluhan tersebut Dewi Lia Sunarsih, 2011. Ketidaknyamanan yang terjadi pada kehamilan trimester I adalah sebagai berikut: 1. Sakit Kepala Penyebab : a Kontraksi, ketegangan otot, dan keletihan 27 b Pengaruh hormone, tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, kongesti hidung, dinamika cairan saraf yang berubah dan alkalosis pernapasan ringan Cara mencegah : a Biofeedback b Teknik relaksasi c Memasase leher dan otot bahu d Penggunaan bungkusan hangat atau es ke leher e Istirahat f Mandi air hangat Tanda bahaya : a Bila bertambah parah atau terus berlanjut b Jika dibarengi dengan tekanan darah tinggi dan proteinuria pre-eklamsia 2. Rasa mual dan muntah morning sickness Penyebab yang persis tidak diketahui, kemungkinan disebabkan hal-hal sebagai berikut : a. Tingkat HCG dan estrogenprogesterone yang meningkat b. Relaksasi otot-otot halus c. Metabolisme perubahan dalam metabolism karbohidrat d. Keletihan e. Mekanikal: kongesti, peradangan, penggembungan, dan pergeseran Cara mencegah: a. Hindari bau atau faktor-faktor penyebabnya b. Makan biscuit kering atau roti bakar sebelum bangkit dari tempat tidur di pagi hari 28 c. Makan sedikit-sedikit tapi sering d. Duduk tegak setiap kali selesai makan e. Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu keras f. Makan makanan kering dengan minum di antara waktu makan g. Minum cairan berkarbonat h. Bangun dari tidur secara perlahan-lahan dan jangan langsung bergerak i. Jangan menggosok gigi segera setelah makan j. Minum teh herbal k. Istirahat Tanda bahaya: Pertambahan berat badan yang tidak memadai atau kehilangan berat badan: a. Tanda-tanda kurang gizi b. Hiperemesis gravidarum c. Perubahan dalam status gizi, dehidrasi, ketidakseimbangan eletrolit, kehilangan berat badan yang signifikan, ketosis, dan asetonuria 3. Ptyalism ludah berlebihan Patogenesisnya tidak diketahui 4. Mengidam a. Sering dikaitkan dengan anemia akibat kekurangan zat besi b. Bisa merupakan tradisi Cara mencegah: a. Tidak perlu dikhawatirkan selama diet dalam arti gizi tetap memadai b. Didiklah wanita tentang bahaya makanan yang tidak benar c. Bahaslah rencana makanan yang dapat diterima yang mengandung gizi yang diperlukan, serta memuaskan rasa mengidam atau tradisi adat 29 Tanda bahaya: a. Jika pertambahan berat badan tidak memadai atau terjadi kekurangan berat badan b. Diikuti tanda-tanda gjala anemia karena kekurangan zat besi atau infeksi c. Tanda-tanda kurang gizi d. Jika bahan ngidam adalah bahan beracun atau jika bahan gizi yang dimakan berada dalam jumlah yang tidak diperbolehkan 5. Keringat bertambah a. Kegiatan kelenjar apokrin meningkat kemungkinan akibat perubahan hormonal b. Kegiatan kelenjar eksokrin meningkat karena kegiatan kelenjar tiroid yang meningkat,serta berat badan dan kegiatan metabolic yang meningkat c. Keringat telapak karena kegiatan adrenokortisol d. Kegiatan kelenjar sebaseous Cara mencegah: a. Pakailah pakaian yang tipis dan longgar b. Banyak minum c. Mandi secara teratur 6. Kelelahan a. Kemampuan gerak usus yang berkurang yang mengarah ke perlambatan waktu pengosongan b. Tekanan uterus yang membesar terhadap usus besar c. Penelanan udara Cara mencegah: a. Hindari makan makanan yang menghasilkan gas 30 b. Mengunyah makanan secara sempurna c. Senam secara teratur d. Pertahankan kebiasaan buang air secara teratur 7. Hidung tersumbatberdarah a. Tingkat estrogen dan progesteron yang meningkat b. Pembesaran kapiler c. Relaksasi otot halus vascular serta tegangan vascular hidung d. Volume darah sirkulasi yang meningkat Cara mencegah: Gunakan vaprorizer udara dingin Tanda bahaya: Dingin, demam 38,3 o C 8. Gatal-gatal Kemungkinan karena hipersensitivitas terhadap antigen plasenta Cara mencegah: a. Gunakan kompres atau mandi dengan siraman air jeruk b. Gunakan cara mandi outmeal Tanda bahaya: a. Pruritis gravidarum intrahepatik kolestasis kehamilan tanpa atau dengan sakit kuning yang berkaitan dengannya b. Jika dibarengi dengan mual dan muntah, sakit kuning dan kolestasis c. Tanda-tanda dermatosis lainnya 9. Frekuensi kemih meningkat a. Tekanan uterus atas kandung kemih 31 b. Nokturia akibat ekskresi sodium yang meningkat dengan kehilangan air yang wajib dan bersamaan c. Air dan sodium terperangkap di dalam tungkai bawah selama siang hari karena statis vena, sedangkan pada malam hari terdapat aliran kembali vena yang meningkat dengan akibat peningkatan dalam jumlah output Cara mencegah: a. Penjelasan mengenai sebab-sebabnya b. Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan untuk berkemih c. Perbanyak minum pada siang hari d. Kurangi minum mendekati waktu tidur pada malam hari untuk mencegah nokturia e. Batasi minum bahan diuretik alamiah Tanda bahaya: a. Wanita hamil berisiko untuk terkena infeksi saluran kemih dan pyelonefritis karena ginjal dan kantong kemih berubah b. Dysuria c. Oliguria d. Asimtomatik bakteriuria yang umum dijumpai pada kehamilan 10. Diare a. Mungkin karena hormone b. Mungkin dari makanan c. Efek samping dari virus Cara mencegah: a. Cairan pengganti atau dehidrasi moral b. Hindari makanan berserat tinggi 32 c. Makan sedikit tapi sering Tanda bahaya: a. Dehidrasi b. Demam, terdapat darah dalam kotoran 11. Keputihan a. Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari b. Pakailah pakaian yang terbuat dari katun atau bahan dengan daya serap tinggi c. Hindari pakaian dalam yang terbuat dari nilon Dewi Lia Sunarsih, 2011.

2. DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Deteksi dini tanda bahaya kehamilan sangat diperlukan untuk menemukan ibu hamil yang kemungkinan mengalami bahaya atau komplikasi kehamilan sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu Penatalaksanaan deteksi dini terhadap tanda bahaya kehamilan dapat melalui pemeriksaan kehamilan secara rutin pada tenaga kesehatan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu 1 kali trimester pertama, 1 kali trimester kedua, dan 2 kali pada trimester ketiga. Kebijakan operasional pelayanan antenatal oleh Departemen Kesehatan di wilayah Puskesmas meliputi pemberian penyuluhan tentang tadan bahaya kehamilan dalam bentuk komunikasi informasi dan edukasi KIE, selain itu juga dengan pemberian buku kesehatan ibu dan anak sehat KIA atau kartu menuju sehat KMS ibu hamil Saifuddin, 2002. 33 BAB III KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Bahaya Kehamilan Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan di Desa Klambir Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015. Untuk memperoleh arah penelitian ini maka dapat digambarkan kerangka konsep sebagai berikut : Skema 3.1 kerangka konsep Perbedaan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap bahaya kehamilan sebelum dan sesudah penyuluhan di Desa Klambir wilayah kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang tahun 2015 Variabel Independen Variabel Dependen Perbedaan Tingkat Pengetahuan Sesudah Penyuluhan Tingkat Pengetahuan Sebelum Penyuluhan 34

B. Definisi Operasional

Tabel 3.1 No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur SkalaUkur 1 t Pengetahuan Ibu Sebelum Penyuluhan Segala sesuatu yang i oleh ibu yang sedang hamil tentang tanda bahaya kehamilan dan ia mendapatkan informasi dari keluarga, media massa dan tenaga kesehatan Kuisioner Wawancara -Baik bila menjawab 12 20 pertanyaan benar -Kurang baik bila menjawab 0-11 Pertanyaan benar Interval 2 Pengetahuan Ibu Sesudah Penyuluhan Segala sesuatu yang diketahui oleh ibu yang sedang hamil tentang tanda bahaya kehamilan yang ia dapat selama penyuluhan berlangsung. Tanda bahaya kehamilan meliputi: perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat, masalah penglihatan, bengkak pada muka dan tangan, nyeri abdomen oner Wawancara -Baik bila menjawab 12 20 pertanyaan benar -Kurang baik bila menjawab 0-11 pertanyaan benar Interval 35 yang hebat, gerakan bayi tidak seperti biasa. 36 BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Kunjungan K1-K4 Di Desa Kelambir Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak

0 37 70

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN PADA IBU-IBU PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN PADA IBU-IBU PKK DESA PECANGAAN KULON KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA.

0 3 16

Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Bahaya Kehamilan Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan Di Desa Klambir Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 13

Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Bahaya Kehamilan Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan Di Desa Klambir Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 2

Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Bahaya Kehamilan Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan Di Desa Klambir Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 5

Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Bahaya Kehamilan Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan Di Desa Klambir Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 1 27

Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Bahaya Kehamilan Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan Di Desa Klambir Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 4

Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Bahaya Kehamilan Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan Di Desa Klambir Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 12

Determinan Kualitas Pelayanan Anc (Antenatal Care) Oleh Bidan Di Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

0 0 20

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU-IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA FAJAR TENTANG PENTINGNYA ANTENATAL CARE SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN

0 0 10