Target Pertumbuhan dalam M dan M

C. Pemikiran M. Umer Chapra Tentang Instrumen Kebijakan Moneter Islam

Mekanisme kebijakan moneter tidak saja akan membantu mengatur penawaran uang seirama dengan permintaan riil terhadap uang, tetapi juga membantu memenuhi kebutuhan untuk membiayai defisit pemerintah yang benar-benar riil dan mencapai sasaran sosioekonomi masyarakat Islam lainnya. Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan berbagai instrumen kebijakan moneter, yaitu:

1. Target Pertumbuhan dalam M dan M

o Setiap tahun, bank sentral harus menentukan pertumbuhan peredaran uang yang diinginkan M sesuai dengan sasaran ekonomi nasional, termasuk laju pertumbuhan ekonomi yang diinginkan, tetapi yang berkesinambungan dan stabilitas mata uang. Target pertumbuhan dalam M ini harus dilihat ulang setiap kuartal atau kapan saja bila diinginkan dengan melihat kinerja perekonomian dan trend variable- variabel penting lainnya. Hal ini disebabkan karena target moneter menganggap bahwa kecepatan pendapatan uang income velocity of money dapat diprediksikan dengan tepat selama priode tersebut. Hal ini dapat diharapkan lebih tepat dalam suatu perekonomian Islam sesudah penghapusan bunga dan implementasi reformasi yang disarankan. Walaupun begitu, ia akandiperlukan untuk menjaga target agar tetap terkontrol. 55 Karena sudah diketahui bahwa pertumbuhan pada M sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan pada M o atau high powered money, bank sentral harus mengawasi secara ketat pertumbuhan M o . Tentu hal ini memerlukan kebijakan 55 M. Umer Chapra, Sistem Moneter Islam Jakarta: Gema Insani Press, 2000, h.141. 41 fiskal yang mempunyai tujuan tertentu dan pengaturan yang memadai bagi akses lembaga-lembaga keuangan kepada bank sentral. Sebagaimana telah ditunjukkan sebelumnya, adanya kebijakan fiskal yang dapat dipertanggung jawabkan itu penting untuk memenuhi target-target moneter. Tentunya tidak terkecuali bagi masyarakat Islam yang umumnya peranan kebijakan moneter hanya terbatas karena kurang adanya pasar uang yang terorganisasi dengan baik. 56 Karena penciptaan M o terjadi hak khusus yang dinikmati oleh bank sentral untuk menciptakan uang, yang memang merupakan hak prerogatifnya, sumber- sumber daya yang dapat diturunkan dari kekuatan ini harus dimanfaatkan hanya untuk memenuhi sasaran-sasaran masyarakat Islam yang berorentasi kepada kesejahteraan sosial. Mereka harus dipergunakan terutama untuk membiayai proyek- proyek yang akan membantu merealisasikan ideal-ideal umat yang merupakan satu saudara, yang tidak akan terpisahkan oleh kesenjangan pendapatan dan kekayaan. 57 Untuk merealisasikan tujuan di atas, bank sentral harus membuat total M o yang diciptakannya tersedia, sebagian bagi pemerintah dan sebagian bagi bank-bank komersial dan lembaga keuangan khusus. Proporsi M o yang dialihkan penggunaannya oleh bank sentral bagi masing-masing lembaga ini harus ditentukan oleh kondisi perekonomian, sasaran-sasaran ekonomi Islam, dan keinginan kebijakan moneter. Sebagian dari M o diberikan kepada pemerintah untuk membiayai proyek-proyek 56 M. Umer Chapra, Al Qur’an Menuju Sistem Moneter yang Adil Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 1997, h. 173-174. 57 Ibid., h. 174 42 kepentingan sosialnya, termasuk penyediaan perumahan, fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi yang miskin. 58 Sebagian M o yang diberikan kepada bank komersial, yang pada umumnya dalam bentuk pinjaman mudharabah dan bukan mengandung diskonto, harus dipergunakan oleh bank sentral sebagai alat kontrol kuantitatif dan kualitatif untuk mengotrol kredit. Ia harus memadai untuk memungkinkan bank-bank komersial membiayai aktivitas pertumbuhan ekonomi yang diinginkan dalam sektor swasta tanpa menimbulkan kepanasan inflasioner. Dalam merasionalkan kredit di antara bank-bank komersial, bank sentral harus selalu memonitor promosi kredit bank komersial untuk tujuan-tujuan dan sektor-sektor tertentu sesuai dengan keseluruhan sasaran perekonomian Islam. Sebagian laba yang diraih oleh bank sentral dari pinjaman ini harus diberikan kepada pemerintah untuk dipergunakan dalam membiayai proyek-proyek yang ditunjukan untuk menghilangkan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan pendapatan dan sebagian disimpan oleh bank sentral untuk memenuhi pengeluarannya. 59 Sebagian M o yang diberikan kepada lembaga-lembaga kredit khusus harus juga dalam bentuk pinjaman mudharabah. Ia harus dipergunakan terutama untuk membiayai aktivitas produktif seperti wirausaha, petani, industri rumah tangga dan pembiayaan bisnis kecil lainnya, yang meskipun layak dan secara sosial diperlukan, tetapi tidak mendapatkan dana yang cukup dari bank-bank komersial dan LKNB. 60 58 Ibid. 59 Ibid,. h.174-175 60 Ibid. 43

2. Saham Publik terhadap Deposito Unjuk