Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Kerangka Teori

Indonesia dituntut lebih mampu dalam menjalankan tugasnya untuk menghadapi tantangan perubahan perekonomian global. Dalam rangka mencapai sasaran akhir kebijakan moneter, Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter melalui pengendalian suku bunga. Suku bunga kebijakan, yang dikenal dengan istilah BI Rate, ditetapkan melalui Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia. Dalam tataran operasional, BI rate tercermin dari pergerakan suku bunga Pasar Uang Antar Bank. 10 Berdasarkan pemikiran tersebut, penulis membuat skripsi ini dengan judul “Pemikiran M. Umer Chapra tentang Instrumen Kebijakan Moneter dan Peluang Implementasinya di Indonesia”. Alasan pemilihan tema tersebut didasarkan pada hal-hal berikut: 1. Ingin mengetahui dan memahami konsep pemikiran M. Umer Chapra tentang instrumen kebijakan moneter. 2. Ingin mengatahui dan mengkaji lebih lanjut bagaimana peluang implementasinya pemikiran M. Umer Chapra tentang instrumen kebijakan moneter di Indonesia.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Dalam pembatasan skripsi ini akan dibatasi pada pemikiran M. Umer Chapra tentang instrumen kebijakan moneter Islam dan peluang implementasinya di Indonesia. 2. Perumusan Masalah 10 Bank Sentral Republik Indonesia, Penjelasan Operasi Moneter yang dilakukan Bank Indonesia, artikel diakses pada 14 Maret 2010 dari http:www.bi.go.idwebidMoneterOperasi+MoneterPenjelasan+Operasi+Moneter. html 5 Adapun beberapa pokok bahasan yang akan penulis kembangkan dalam penyusunan skripsi ini antara lain: a. Bagaimana konsep pemikiran M. Umer Chapra tentang instrumen kebijakan moneter yang sesuai dengan syariah Islam? b. Bagaimana peluang implementasi pemikiran M. Umer Chapra tentang instrumen kebijakan moneter di Indonesia?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian skripsi ini dimaksudkan untuk memberikan suatu gambaran tentang pemikiran M. Umer Chapra tentang instrumen kebijakan moneter dan peluang implementasinya di Indonesia. Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penulis skripsi ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana konsep pemikiran M. Umer Chapra tentang instrumen kebijakan moneter dalam Islam. 2. Untuk mengetahui peluang implementasi pemikiran M. Umer Chapra tentang instrumen kebijakan moneter di Indonesia. Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian skripsi ini adalah: 1. Diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai konsep pemikiran M. Umer Chapra tentang instrumen kebijakan moneter dan peluang implementasinya di Indonesia, bagi penulis dan pihak-pihak lain yang membutuhkannya. 2. Memperkaya khazanah litelatur kepustakaan ekonomi yang islami khususnya mengenai pemikiran M. Umer Chapra tentang instrumen kebijakan moneter dan peluang implementasinya di Indonesia. 6 3. Bagi Bank Indonesia dapat dijadikan bahan masukan dan informasi bagi Bank Indonesia dalam menerapkan kebijakan moneter Bank Indonesia.

D. Kerangka Teori

Dalam teori ini dapat diuraikan meliputi tentang pengertian kebijakan moneter secara umum, dan instrumen-instrumen kebijakan moneter adalah sebagai berikut: Kebijakan Moneter adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah atau otoritas moneter dengan menggunakan perubahan jumlah uang beredar money supply dan tingkat bunga interest rates untuk mempengaruhi tingkat permintaan agregat dan mengurangi ketidaksetabilan didalam perekonomian. Dengan kebijakan moneter pemerintah juga dapat melakukan pengendalian terhadap jumlah uang yang beredar, kredit dan sistem perbankan. 11 Kebijakan moneter dalam perekonomian modern dilakukan melalui berbagai instrumen, yaitu opersi pasar terbuka open market operation, penentuan tingkat bunga, ataupun penentuan besarnya cadangan wajib dalam sektor perbankan. Ada instrumen lain yang digunakan oleh pemerintah selaku pengelola moneter, yaitu himbauan moral atau moral persuasion. 12 Menurut Umar Chapra instrumen kebijakan moneter yang sesuai dengan syariah Islam harus mencakup enam elemen yaitu: 11 Muana Nanga, Makro Ekonomi Teori, Masalah dan Kebijakan Jakarta: Rajawali Pres, 2001, h. 180 12 Ahmad Syukri, “Implementasi Kebijakan Moneter dan Fiskal dalam Islam” artikel ini diakses pada 15 Juni 2010 dari http:asyukri.wordpress.com20090527implementasi-kebijakan- moneter-dan-fiskal-dalam-islam. html. 7 Target Pertumbuhan M dan Mo. Setiap tahun Bank Sentral harus menentukan pertumbuhan peredaran uang M sesuai dengan sasaran ekonomi nasional. Pertumbuhan M terkait erat dengan pertumbuhan Mo high powered money: uang dalam sirkulasi dan deposito pada bank sentral. Bank sentral harus mengawasi secara ketat pertumbuhan Mo yang dialokasikan untuk pemerintah, bank komersial dan lembaga keuangan sesuai proporsi yang ditentukan berdasarkan kondisi ekonomi, dan sasaran dalam perekonomian Islam. Mo yang disediakan untuk bank-bank komersial terutama dalam bentu mudharabah harus dipergunakan oleh bank sentral sebagai instrumen kualitatif dan kuantitatif untuk mengendalikan kredit. Public Share of Demand Deposit Uang giral. Dalam jumlah tertentu demand deposit bank-bank komersial maksimum 25 harus diserahkan kepada pemerintah untuk membiayai proyek-proyek sosial yang menguntungkan. Statutory Reserve Requirement Cadangan Wajib Minimum. Bank-bank komersil diharuskan memiliki cadangan wajib dalam jumlah tertentu di Bank Sentral. Statutory Reserve Requirements membantu memberikan jaminan atas deposit dan sekaligus membantu penyediaan likuiditas yang memadai bagi bank. Sebaliknya, Bank Sentral harus mengganti biaya yang dikeluarkan untuk memobilisasi dana yang dikeluarkan oleh bank-bank komersial ini. Credit Ceilings Pembatasan Kredit. Kebijakan menetapkan batas kredit yang boleh dilakukan oleh bank-bank komersil untuk memberikan jaminan bahwa penciptaan kredit sesuai dengan target moneter dan menciptakan kompetisi yang sehat antar bank komersial. 8 Alokasi Kredit yang Berorientasi Kepada Nilai. Realisasi kredit harus meningkatkan kesejahteraan masyarakat . Alokasi kredit mengarah pada optimisasi produksi dan distribusi barang dan jasa yang diperlukan oleh sebagian besar masyarakat. Keuntungan yang diperoleh dari pemberian kredit juga diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat. Untuk itu perlu adanya jaminan kredit yang disepakati oleh pemerintah dan bank-bank komerisal untuk mengurangi risiko dan biaya yang harus ditanggung bank. Teknik yang Lain. Teknik kualitatif dan kuantitatif diatas harus dilengkapi dengan senjata-senjata lain untuk merealisasikan sasaran yang diperlukan termasuk diantranya moral suasion atau himbauan moral.

E. Metode Penelitian