4 yang nyata mana yang tidak nyata karena indera dipaksa berkerja keras untuk
menanggap “proyeksi” yang tidak memiliki referensi yang jelas untuk kemudian dipaksakan untuk diterapkan kepada si individu tersebut.
K ondisi “Hyperreal” dalam dunia postmodernisme ini dikaitkan dengan
fenomena munculnya teknologi sebagai media pengaruh kehidupan sehari-hari manusia. Segala sumber yang diterima realitas individu dalam dunia teknologi
berupa jaringan gambar, informasi maupun impuls sosial terkadang memiliki rujukan eksternal yang sulit ditelusuri atau terkadang bahkan tidak ada sama
sekali rujukan eksternalnya sebagaimana aktivitas para penggiat cosplayer yang meniru karakter tidak hanya dari kostum saja namun juga dari tindakan, sikap,
postur, emosi bahkan sifat-sifat yang mereka asosiasikan sebagai sifat dari tokoh atau karakter idola padahal mereka memiliki keterbatasan dalam memahami
maksud awal dari kemunculan karakter tersebut. Bahkan beberapa penggemar berat dari tokoh atau karakter tertentu bahkan cenderung “menyembah”
keberadaan idolanya tersebut dan ingin menjadi satu-satunya penggemar utama dari karakter tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasakan gambaran tersebut, rumusan masalahnya adalah Bagaimana Hiperealitas Cosplay Pada Komunitas COSUKI Di Malang ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Hiperealitas Cosplay pada Komunitas COSUKI di Malang.
D. MANFAAT PENELITIAN
5 1.Manfaat teoritis yaitu :
a. Sebagai referensi ilmiah dalam ruang lingkup pembahasan pada mata kuliah
Sosiologi Postmodern Serta memberikan sumbangan terhadap teori Hiperealitas.
b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan
penelitian tentang hiperealitas cosplay lebih lanjut. 2.Manfaat Praktis yaitu :
a. Bagi Peneliti
Dapat dijadikan bahan referensi sebuah pengetahuan dan pengalaman serta melakukan refleksi dan evaluasi dalam pelestarian budaya lokal.
b. Bagi Akademik
Secara praktis penelitian ini dapat berguna bagi mahasiswa UMM UniversitasMuhammadiyah Malang secara umum.
c. Bagi penggemar cosplay Komunitas COSUKI
Diharapkan menjadi sebuah masukan bagi penggemar cosplay pada Komunitas COSUKI di Malang agar mereka memiliki batasan-batasan untuk
membedakan realitas nyata dengan realitas buatan.
E. DEFINISI KONSEP
1. Hiperealitas
6 Hiperealitas atau realitas semu adalah realitas yang dihasilkan dan
reproduksi objek dengan referensi objek yang tidak nyata. Baudrillard merasa bahwa realitas sudah mati. Hiperealitas adalah dimana tanda-tanda memiliki
kehidupannya sendiri, lepas dari realitas dan mengambang bebas.
1
Apa yang nyata real disubordinasikan dan akhirnya dilarutkan sama sekali. Kini menjadi
mustahil untuk membedakan yang nyata dari sekedar tontonan. Di kehidupan nyata, kejadian-
kejadian “nyata” semakin mengambil ciri hyperreal.
2
2. Cosplay Cosplay atau Kospure merupakan semacam kegiatan para penggemar
anime dan manga yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan membuat dan mengenakan kostum dan berdandan meniru karakter tertentu dari anime atau
manga atau game komputer, literatur, idol group, film populer, atau ikon dengan tujuan untuk tampil didepan publik dan melakukan pemotretan.
3
Cosplay adalah identitas sosial yang bermain diantara dunia fantasi dan dunia nyata atau dapat
dikatakan mereka memasuki ruang carnivalesque yang mana seorang individu dapat menjadi seseorang atau sesuatu selain diri mereka sendiri .
4
3.Komunitas COSUKI
1
Kevin O’Donnell, 2014. Postmodernisme, Yogyakarta:PT Kanisius. Hlm.45
2
George Ritzer dan Douglas J. Goodman, 2010. Teori Sosiologi Modern, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hlm.642
3
Jiwon, Ahn. 2008 Animated Subjects: Globalization, Media and East Asian Cultural Imaginaries, Toward a perfect cosplay: coversations with a few Japanese cosplayers,
Hlm 62-82.
4
Lestari, Indah, Cosplay: Postmodernism and Japanese Popular Culture in Indonesia, Terms Paper: Readings in Literary Theory Criticism, Jawaharlal Nehru University,
New Delhi, India, 2011
7 Komunitas COSUKI adalah komunitas independen bagi para penggemar
budaya populer Jepang terutama cosplay di Malang dan sekitarnya. COSUKI sama dengan COSPLAY DAISUKI
yang artinya “suka sekali cosplay”. Cosplay sendiri adalah suatu bentuk budaya populer Jepang yang berupa permaiinan
memindahkan karakter anime, manga, tokusats dan lain-lainnya ke dalam wujud nyata diperankan oleh manusia. COSUKI didirikan oleh teman teman pecinta
cosplay di Malang, pada tanggal 22 mei 2007. COSUKI diharapkan untuk menjadi wadah yang menyatukan para cosplayer di Malang dan sekitarnya yang
masih menyebar ke seluruh pelosok Malang. Anggota COSUKI terdiri dari berbagai usia dan profesi yang memiliki kesamaan. Dapat dikatakan COSUKI
sebuah keluarga besar pecinta cosplay. Kegiatan COSUKI tentu saja difokuskan pada cosplay, tetapi tidak
tertutup kesempatan bagi anggota untuk mengembangkan bakat di bidang lain. Sampai saat ini, kegiatan yang telah dilakukan oleh COSUKI adalah membuat
pertunjukan kabaret, parade cosplay, berpartisipasi dalam beberapa acara budaya Jepang dan lain-lain.
5
F. METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian