HIPERREALITAS COSPLAY PADA KOMUNITAS COSUKI DI MALANG (Studi pada Komunitas COSUKI di Malang)

(1)

HIPERREALITAS COSPLAY PADA KOMUNITAS COSUKI (Studi Pada Komunitas COSUKI di Kota Malang)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Sosiologi

Disusun Oleh: Febri Nilam Sari 201210310311011

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ii LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Diterima sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata Satu (S1)

Pada Tanggal: 04 Agustus 2016 Dihadapan Dewan Penguji

1. Rachmad K. Dwi Susilo, MA ( )

2. Muhammad Hayat, MA ( )

3. Dr. Wahyudi, M.Si ( )

4. Luluk Dwi Kumalasari, M.Si ( )

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Febri Nilam Sari NIM : 201110310311011 Jurusan : Sosiologi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul : Hiperrealitas Cosplay Pada Komunitas COSUKI (Studi Hiperrealitas Cosplay Pada Komunitas COSUKI di Kota Malang)

Telah Disetujui,

Dosen Pembimbing I

Dr. Wahyudi Winarjo, M.Si

Dosen Pembimbing II

Luluk Dwi Kumalasari, M.Si

Mengetahui,

Dekan FISIP

Dr. Asep Nurjaman, M.Si

Ketua Jurusan Sosiologi


(4)

iv BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Febri Nilam Sari

NIM : 201110310311011

Jurusan : Sosiologi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul : Hiperrealitas Cosplay Pada Komunitas COSUKI (Studi Hiperrealitas Cosplay Pada Komunitas COSUKI Di Kota Malang)

Pembimbing : 1. Dr. Wahyudi Winarjo, M.Si 2. Luluk Dwi Kumalasari, M.Si Konsultasi Skripsi :

Tanggal Keterangan Paraf

Pembimbing I Pembimbing II 08, April 2016 Seminar Proposal

12, Mei 2016 ACC BAB I 20, Mei 2016 ACC BAB II 24, Mei 2016 ACC BAB III 30, Juli 2016 ACC BAB IV 30, Juli 2016 ACC BAB V

Disetujui, Dosen Pembimbing I

Dr. Wahyudi Winarjo, M.Si

Dosen Pembimbing II

Luluk Dwi Kumalasari, M.Si

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


(5)

LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Febri Nilam Sari

Tempat, Tanggal Lahir : Malang, 05 Febuari 1995

NIM : 201210310311011

Jurusan : Sosiologi-Konsentrasi Sosiologi Industri Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa Karya Ilmiah/Skripsi saya yang berjudul Hiperrealitas Cosplay Pada Komunitas COSUKI di Kota Malang bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 01 Agustus 2016 Yang Menyatakan,


(6)

vi LEMBAR PERSEMBAHAN

Puji Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, dengan Rahmat-Mu yang telah mengabulkan do’aku...

Sehingga memberikan kemudahan dan kelancaran terhadap penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Untuk kedua orang tuaku, Bapak Sarimin dan Ibu Ngatminah tersayang, Penulis selalu ucapkan terimakasih karena kedua orang tua

yang tiada hentinya memberikan semangat dan do’a terhadap anak-anaknya. Salah satunya dalam menyelesaikan penyusunan skripsi

Untuk teman-teman ku di kelas Sosiologi yang telah membantu dan banyak memberi dukungannya


(7)

MOTTO HIDUP

“Sukses itu adalah sebuah pilihan, Jika anda memilih sukes maka berjuanglah”

“ Jadilah yang pertama jadilah yang berbeda jadilah yang terbaik” “Selalu ada harapan bagi mereka yang berdoa”


(8)

viii KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala kebesaran dan kemurahan-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan innayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hiperrealitas Cosplay Pada Komunitas COSUKI (Studi pada Komunitas COSUKI di Kota Malang)” tepat waktu sebagai salah satu persyaratan untuk menempuh gelar Sarjana (S1) Sosiologi.

Skripsi ini merupakan bagian dari program akademik di Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang, dengan adanya skripsi ini besar manfaat yang dapat diambil oleh mahasiswa dan khususnya oleh penulis. Penulis dapat menerapkan ilmu yang diperoleh pada saat kuliah serta dapat terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh tambahan informasi serta akan mampu melatih pola pikir bagi mahasiswa pada umumnya dan bagi penulis khususnya.

Penulisan skripsi ini sepenuhnya masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna baik isi, cara pengetikan, dan bahasa yang disebabkan keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh penulis. Proses penyusunan laporan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan dukungan berbagai pihak. Untuk itu di kesempatan kali ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada:


(9)

1. Bapak Drs. H. Fauzan, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

2. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Malang

3. Bapak Dr. Wahyudi Winarjo, M.Si selaku Dosen Wali dan selaku dosen pembimbing 1 yang telah membimbing dengan memberikan masukan dan saran dari awal proses pembuatan skripsi hingga akhir pembuatan skripsi serta dukungan untuk tetap mengerjakan skripsi.

4. Ibu Luluk Kumalasari, M.Si selaku dosen pembimbing 2 yang telah membimbing dengan memberikan masukan dan saran dari awal proses pembuatan skripsi hingga akhir pembuatan skripsi serta dukungan untuk tetap mengerjakan skripsi.

5. Seluruh dosen Jurusan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis

6. Serta kepada orangtua, keluarga dan teman-teman yang telah memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi.

Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis menjadi catatan amalan baik serta mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT. Pada akhirnya penulis berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat.

Malang, 1 Agustus 2016


(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... iv

LEMBAR PERNYATAAN ... v

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vi

MOTTO HIDUP ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

ABSTRAKSI ... xvi

ABSTRACT ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C.Tujuan Penelitian ... 4

D.Manfaat Penelitian... 5

1. Teoritis ... 5

2. Praktis ... 5

E.DefinisiKonsep ... 6

1. Hiperrealitas ... 6

2. Cosplay ... 7

3. Komunitas COSUKI ... 7

F. MetodePenelitian ... 8

1. PendekatanPenelitian ... 8

2. Lokasi Penelitian ... 9


(11)

4. Teknik Pengambilan Sampel ... 10

5. Sumber Data ... 10

6. TeknikPengumpulan Data ... 11

7. Teknik Analisa Data ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu ... 17

B. Kajian Pustaka ... 25

1. Industri Hiburan (entertainment Industry) Di era Modern ... 25

2. Budaya Populer ... 27

C. Landasan Teori ... 30

1. Simulasi ... 30

2. Citra ... 31

3. Fashion ... 32

4. Simulakra ... 32

BAB III DISKRIPSI UMUM LOKASI PENELITIAN A. GambaranUmum Kota Malang ... 34

1. Sejarah Kota Malang ... 35

2. Letak Geografis Kota Malang ... 39

3. Keadaan Geologi ... 40

4. Demografi ... 41`

5. Suku Bangsa ... 41

6. Agama ... 41

7. Bahasa ... 42

8. Pemerintahan ... 42

9. Pembagian Administrasi ... 43

10. Perekonomian ... 44

11. Kebudayaan ... 45


(12)

xii

B. Sejarah Komunitas COSUKI ... 47

C. Struktur Komunitas COSUKI ... 51

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA A. Penyajian Data... 54

B. Gambaran Umum Subjek Penelitian dan Informan ... 56

C. Analisa Data ... 58

1. Gambaran Cosplay Pada Komunitas COSUKI ... 58

2. Proses Terjadinya Hiperealitas pada komunitas COSUKI.. 63

3. Peran Komunitas COSUKI pada saat mengikuti Event ... 63

4. Aktualisasi Karakter Anime pada saat mengikuti Event .... 68

5. Wahana Pendukung Cosplay pada Event ... 76

D. Analisa Teori Hiperrealitas Berdasarkan Konsep Jean Boudrillard ... 80

BAB V PENUTUP A.Kesimpulan ... 86

B.Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 90 LAMPIRAN


(13)

DAFTAR GAMBAR

1. Peta Kota Malang ... 44

2. Anggota Komunitas COSUKI Malang ... 51

3. Poster Event Jepang (B-Bunkasai)... 68

4. Karakter Tokoh Ryuk Dalam Film Anime DeathNote ... 69

5. Karakter Kaito Dalam Serial Vocaloid ... 72

6. Karakter Lavi Dalam Film Anime D-Gray Man ... 74

7. Karakter Sora Dalam Film Anime No Game No Life ... 76

8. Tampilan Band pada Event ... 76

9. Stand Makanan pada Event Jepang ... 77

10.Stand assessoris dan pernak-pernik... 78


(14)

xiv DAFTAR TABEL

1. Komponen Analisis data model interaktif dari Miles Huberman .... 16

2. Penelitian Terdahulu ... 21

3. Luas Kecamatan Kota Malang ... 43

4. Struktur Komunitas COSUKI ... 53

5. Data Subjektif Penelitian ... 57


(15)

Berita Acara Seminar Proposal

Berita Acara Seminar Proposal Skripsi Pada tanggal 08, April 2016, Mahasiswa Jurusan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang, Yaitu:

Nama : Febri Nilam Sari

NIM : 201210310311011

Judul : Hiperealitas Cosplay Pada Komunitas COSUKI (Studi Pada Komunitas COSUKI di Kota Malang)

Malang, 08 April 2016

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Wahyudi Winarjo, M.Si Luluk Dwi Kumalasari, M.Si

Mengetahui, Ketua Jurusan Sosiologi


(16)

xvi Daftar Pustaka

BUKU:

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Cooper dan Emory. 1996. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Erlangga. George Ritzer. 2003. Teori Postmodern. Kreasi Wacana. Yogyakarta.

George Ritzer dan Douglas J. Goodman. 2010. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Jiwon, Ahn. 2008. Animated Subjects: Globalization, Media and East Asian Cultural Imaginaries, Toward a perfect cosplay: coversations with a few Japanese cosplayers.

Kevin O’Donnell. 2014. Postmodernisme. Yogyakarta: PT Kanisius.

Moleong, Lexi. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Moleong. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Moleong, Lexi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. Moleong. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nasution. 1998. Metode Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Piliang, Yasraf Amir. 2012. Semiotika dan Hipersemiotika: Kode, Gaya dan Matinya Makna. Bandung: Matahari.

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Usman, Hunaini. 2009. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara. NON BUKU :

Azwar, M. 2014. Teori Simulakrum Jean Baudrillard dan upaya pustakawan mengidentifikasi informasi realitas. Jurnal Ilmu Perpustakaan & Kearsipan Al-Hikmah, Vol.2 No 1.

Fajrian, Randy. 2012. Skripsi: Makna Kostum Dalam Kehidupan Komuniti Cosplay (Studi Kasus Pada Endiru Team).


(17)

Kato Hidetoshi 1989 in Handbook of Japanese Popular Culture edited by R.Powers And H. Kato. Westport, Conn.: Greenwood Press.

Lestari, Indah. 2011. Cosplay: Postmodernisme and Japanese Popular Culture in Indonesia, Terms paper: Readings in Literary Theory & Criticism, Jawaharlal Nehru University, New Delhi, India.

Maghfiroh, Muksin. 2010. Skripsi: Konsep Diri dan Identitas Pelaku Cosplay (studi Fenomenologi pelaku cosplay di Komunitas Visual Shock Community (VOC) Surakarta).

Novita, Sari Arfina. 2016. Skripsi: Hiperrealitas Mall di Tunjungan Plaza Kota Surabaya

http://arshie-uchiha.blogspot.co.id/2010/10/cosuki-malang.html (diakses pada tanggal 07 maret 2016, pukul 10.00).

http://repository.upi.edu/11419/4/S_PKK_0901553_Chapter1.pdf. Diakses tgl 9 April 2016 pukul 08.00

http://eprints.upnjatim.ac.id/4852/1/7._130-141_Heidy_Arviani

_Budaya_Global_dalam_Industri_Budaya.pdf. Diakses tanggal 09 April 2016 pukul 08.00

https://id.scribd.com/doc/272365405/Gambaran-Umum-Kota-Malang diakses tanggal 9 April 2016, pukul 08.00

http://www.wikiwand.com/id/Kota_Malang , diakses pada 9 April 2016, pukul 08.00


(18)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kota Malang memiliki berbagai fenomena unik dalam konteks komuniti yang dibentuk oleh masyarakatnya. Salah satu indikasi yang menunjukkan hal tersebut dapat dilihat dengan adanya berbagai komuniti yang lahir ditengah –tengah kehidupan masyarakat. Akan tetapi, komuniti pada masa kini memang tidak lagi hanya dilihat sebagai lingkaran keterikatan antar anggota namun lebih kepada sebagai satu simbol didalam anggotanya. Dengan kata lain, anggota komuniti kemudian mulai mempresentasikan komuniti itu sendiri sebagai bagian dari jati dirinya.

Salah satu contoh dari fenomena tersebut adalah adanya sebuah komunitas yang didasari oleh kegemaran untuk berpenampilan dan berperilaku jejepangan yang saat ini sedang menjamur dikalangan remaja di Kota Malang. Apa itu maksud dari jejepangan dan komuniti jejepangan, dalam hal ini jejepangan begitu identik dengan orang-orang baik individu maupun komuniti yang menyukai kebudayaan-kebudayaan jepang secara garis besar. Dengan begitu pemahaman mengenai komuniti jejepangan terdiri dari mereka yang menyukai penampilan khusunya pakaian dengan cara mengikuti gaya yang kejepang-jepangan. Salah satu komuniti yang sedang populer saat ini adalah para pelaku

cosplay yang berada dalam sebuah wadah komuniti. Cosplay sendiri adalah suatu bentuk budaya populer Jepang dalam bentuk karakter permainan Roleplaying


(19)

anime,manga dalam bentuk nyata(diperankan manusia). Malang sendiri selain dikenal sebagai kota Pendidikan juga dikenal sebagai kotanya anak kreatif. Banyak komunitas yang lahir di Kota Bunga ini. Salah satu komunitas cosplay

yang paling dikenal di Kota Malang adalah COSUKI. COSUKI berdiri pada 22 mei 2007, dan merupakan satu-satunya komunitas cosplay di Jawa Timur dengan jumlah anggota saat ini berkisar lebih dari 40 anggota. COSUKI merupakan suatu wadah bagi para cosplayer di Malang dan sekitarnya untuk menyalurkan inspirasi, apresiasi dan kreatifitas dalam hal berkostum dan bercosplay. COSUKI adalah komunitas independen bagi para penggemar budaya populer Jepang, terutama

cosplay di Malang dan sekitarnya. Cosuki cosplay ini tidak hanya terbatas pada tokoh Jepang saja, tetapi juga barat dan cosplay lainnya. Saat ini COSUKI semakin berkembang dan menunjukkan eksistensinya dalam dunia cosplay. Para anggotanya sering mengisi acara-acara cosplay di berbagai acara atau pameran pemotretan baik di Malang maupun kota-kota lain di Jawa Timur.

COSUKI dalam menciptakan koreografi banyak mendapatkan inspirasi dari video-video penampilan para cosplayer luar negeri, lalu digabungkan dengan ide-ide kreatif dari para anggota untuk menciptakan sebuah penampilan yang spektakuler. Tak hanya sebagai pengisi acara, COSUKI memiliki cara dalam menjalin hubungan antar anggota dengan mengadakan pertemuan rutin setiap minggunya. Pertemuan ini dimanfaatkan tidak hanya untuk merekatkan hubungan semata, tetapi juga membuat para anggota COSUKI dapat saling bertukar pikiran tentang tren kostum terbaru, ide – ide koreografi cosplay segar, serta menggalang kegiatan amal di seputaran Jawa Timur. Kini COSUKI telah dianggap sebagai


(20)

3 kiblat bagi para pecinta cosplay di Malang maupun kota lain. Komunitas yang berdiri tanggal 22 Mei ini menjadi barometer bagi komunitas – komunitas cosplay

lain yang mulai bermunculan di Kota Malang. Komunitas COSUKI ini berebeda dengan komunitas jejepangan lainnya dimana mereka memiliki identifikasi yang khas karena bahkan ditentukan dari hal yang terkecil yakni dari hubungan antara tindakan gesture yang juga tidak akan lepas dari masalah pemakaian kostum

cosplay .

Pemakaian costum untuk para cosplayer biasanya disesuaikan dengan karakter tokoh anime yang disukai oleh masing-masing cosplayer contohnya seperti tokoh anime Naruto. Para cosplayer akan menampilkan gaya tokoh yang mereka sukai mulai dari kostum pakaian, assesoris, serta tindakan sehingga

cosplayer bisa menyerupai tokoh Naruto. Para pelaku cosplay sendiri terus berupaya untuk dipusatkan pada tokoh dan karakter idola masing-masing sehingga tanpa sadar terus berupaya menjadi tokoh ideal tersebut. Bahkan pada dunia

cosplay, secara sementara seseorang dapat melupakan usia, jenis kelamin, kelas sosial, lokasi atau bahkan kebangsaan sekalipun dan cosplay membawa para penikmatnya ke sebuah dunia yang sama sekali berbeda upaya mengeliminasi batasan usia, warna kulit, jenis kelamin.

Hal ini lah yang memunculkan adanya ketidakseimbangan antara dunia yang benar-benar nyata atau real dengan dunia imajinasi. Kondisi ini merupakan

kondisi “Hyperreal” menurut Baudrillard yaitu dimana seorang individu sedang

mengalami pemisahan aindra. Maka kemudian individu tersebut mulai jauh dari nilai kenyataan dan indera tubuh menjadi sulit untuk memahami tentang mana


(21)

yang nyata mana yang tidak nyata karena indera dipaksa berkerja keras untuk

menanggap “proyeksi” yang tidak memiliki referensi yang jelas untuk kemudian

dipaksakan untuk diterapkan kepada si individu tersebut.

Kondisi “Hyperreal” dalam dunia postmodernisme ini dikaitkan dengan fenomena munculnya teknologi sebagai media pengaruh kehidupan sehari-hari manusia. Segala sumber yang diterima realitas individu dalam dunia teknologi berupa jaringan gambar, informasi maupun impuls sosial terkadang memiliki rujukan eksternal yang sulit ditelusuri atau terkadang bahkan tidak ada sama sekali rujukan eksternalnya sebagaimana aktivitas para penggiat cosplayer yang meniru karakter tidak hanya dari kostum saja namun juga dari tindakan, sikap, postur, emosi bahkan sifat-sifat yang mereka asosiasikan sebagai sifat dari tokoh atau karakter idola padahal mereka memiliki keterbatasan dalam memahami maksud awal dari kemunculan karakter tersebut. Bahkan beberapa penggemar berat dari tokoh atau karakter tertentu bahkan cenderung “menyembah” keberadaan idolanya tersebut dan ingin menjadi satu-satunya penggemar utama dari karakter tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasakan gambaran tersebut, rumusan masalahnya adalah Bagaimana Hiperealitas Cosplay Pada Komunitas COSUKI Di Malang ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Hiperealitas

Cosplay pada Komunitas COSUKI di Malang. D. MANFAAT PENELITIAN


(22)

5 1.Manfaat teoritis yaitu :

a. Sebagai referensi ilmiah dalam ruang lingkup pembahasan pada mata kuliah Sosiologi Postmodern Serta memberikan sumbangan terhadap teori

Hiperealitas.

b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian tentang hiperealitas cosplay lebih lanjut.

2.Manfaat Praktis yaitu :

a. Bagi Peneliti

Dapat dijadikan bahan referensi sebuah pengetahuan dan pengalaman serta melakukan refleksi dan evaluasi dalam pelestarian budaya lokal.

b. Bagi Akademik

Secara praktis penelitian ini dapat berguna bagi mahasiswa UMM (UniversitasMuhammadiyah Malang) secara umum.

c. Bagi penggemar cosplay / Komunitas COSUKI

Diharapkan menjadi sebuah masukan bagi penggemar cosplay pada Komunitas COSUKI di Malang agar mereka memiliki batasan-batasan untuk membedakan realitas nyata dengan realitas buatan.

E. DEFINISI KONSEP 1. Hiperealitas


(23)

Hiperealitas atau realitas semu adalah realitas yang dihasilkan dan reproduksi objek dengan referensi objek yang tidak nyata. Baudrillard merasa bahwa realitas sudah mati. Hiperealitas adalah dimana tanda-tanda memiliki kehidupannya sendiri, lepas dari realitas dan mengambang bebas.1 Apa yang nyata (real) disubordinasikan dan akhirnya dilarutkan sama sekali. Kini menjadi mustahil untuk membedakan yang nyata dari sekedar tontonan. Di kehidupan nyata, kejadian-kejadian “nyata” semakin mengambil ciri (hyperreal).2

2. Cosplay

Cosplay atau Kospure merupakan semacam kegiatan para penggemar

anime dan manga yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan membuat dan mengenakan kostum dan berdandan meniru karakter tertentu dari anime atau

manga (atau game komputer, literatur, idol group, film populer, atau ikon) dengan tujuan untuk tampil didepan publik dan melakukan pemotretan.3 Cosplay adalah identitas sosial yang bermain diantara dunia fantasi dan dunia nyata atau dapat dikatakan mereka memasuki ruang 'carnivalesque' yang mana seorang individu dapat menjadi seseorang atau sesuatu selain diri mereka sendiri .4

3.Komunitas COSUKI

1Kevin O’Donnell, 2014.

Postmodernisme, Yogyakarta:PT Kanisius. Hlm.45

2

George Ritzer dan Douglas J. Goodman, 2010. Teori Sosiologi Modern, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hlm.642

3

Jiwon, Ahn. (2008) Animated Subjects: Globalization, Media and East Asian Cultural Imaginaries, Toward a perfect cosplay: coversations with a few Japanese cosplayers, Hlm 62-82.

4

Lestari, Indah, Cosplay: Postmodernism and Japanese Popular Culture in Indonesia, Terms Paper: Readings in Literary Theory & Criticism, Jawaharlal Nehru University, New Delhi, India, 2011


(24)

7 Komunitas COSUKI adalah komunitas independen bagi para penggemar budaya populer Jepang terutama cosplay di Malang dan sekitarnya. COSUKI sama dengan COSPLAY DAISUKI yang artinya “suka sekali cosplay”. Cosplay

sendiri adalah suatu bentuk budaya populer Jepang yang berupa permaiinan memindahkan karakter anime, manga, tokusats dan lain-lainnya ke dalam wujud nyata (diperankan oleh manusia). COSUKI didirikan oleh teman teman pecinta

cosplay di Malang, pada tanggal 22 mei 2007. COSUKI diharapkan untuk menjadi wadah yang menyatukan para cosplayer di Malang dan sekitarnya yang masih menyebar ke seluruh pelosok Malang. Anggota COSUKI terdiri dari berbagai usia dan profesi yang memiliki kesamaan. Dapat dikatakan COSUKI sebuah keluarga besar pecinta cosplay.

Kegiatan COSUKI tentu saja difokuskan pada cosplay, tetapi tidak tertutup kesempatan bagi anggota untuk mengembangkan bakat di bidang lain. Sampai saat ini, kegiatan yang telah dilakukan oleh COSUKI adalah membuat pertunjukan kabaret, parade cosplay, berpartisipasi dalam beberapa acara budaya Jepang dan lain-lain.5

F. METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif, karena dalam penelitian ini berusaha menelaah fenomena sosial khususnya tentang Hiperealitas

5

http://arshie-uchiha.blogspot.co.id/2010/10/cosuki-malang.html

(diaskes pada tanggal 07-03-2016, pukul 10.00)


(25)

Cosplay Pada Komunitas COSUKI di Kota Malang. Selain itu penelitian kualitatif sebagai prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.6 Penelitian kualitatif pada hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya.7

Metode yang digunakan dalam penulisan dan penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Metode kualitatif deskriptif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena dan masalah manusia. Pada penelitian ini, peneliti membuat gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terperinci dari pandangan informan, dan melakukan studi pada situasi yang dialami.

Metodologi kualitatif merupakan prosedur yang mengahasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data dan meneliti sejarah perkembangan.8

Deskriptif kualitatif merupakan metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah

6

Moleong, 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hlm.3

7

Nasution, 1998. Metode Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Hlm.5

8


(26)

9 untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang ada.9 Oleh sebab itu, peneliti ingin menggambarkan Hiperealitas Cosplay pada Komunitas COSUKI di Kota Malang.

2.Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian adalah tempat dimana peneliti melihat keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti yaitu berada di Kota Malang karena event-event perlombaan atau pameran cosplay masih terpusat di Lokasi ini. Salah satu tempat yang dijadikan event cosplay adalah di SMAN 3 Malang.

3.Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah anggota dari Komunitas COSUKI yang memahami tentang cosplay serta secara langsung terlibat dalam penyelenggaraan dan aktivitas cosplay. Diantaranya, Ketua Komunitas dan Anggota. Dimana mereka adalah sebagai penikmat cosplay, manusia yang konsumtif akan tokoh-tokoh anime atau manga yang kemudian dipresentasikan pada dunia nyata dan diperagakan sesuai tampilan tokoh anime yang disukai. Serta beberapa informan yang terdiri dari penggemar cosplay untuk memberikan tambahan informasi terkait dengan cosplay.

4. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah purposive sampling. Purposive Sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek yang didasarkan atas adanya tujuan tertentu.10 Sedangkan peneliti juga menggunakan

9

Nazir, 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hlm. 63

10

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.


(27)

teknik Accidental Sampling yaitu pada saat penelitian tersebut dilakukan. Dalam penelitian ini peneliti membagi kedalam 2 bagian yang akan dijadikan sampel. Yakni subjek penelitian yaitu orang dianggap paling memahami kondisi komunitas atau obyek yang diteliti, dan juga informan yang menurut peneliti mampu mendukung kelengkapan data yang dibutuhkan.

Dengan demikian karakter atau ciri-ciri subjek penelitian yang digunakan peneliti untuk memperoleh data yang peneliti butuhkan adalah sebagai berikut:

1. Ketua Komunitas COSUKI dengan jumlah 1 orang 2. Anggota Komunitas COSUKI dengan jumlah 4 orang

Serta untuk mendukung kelengkapan data yang dibutuhkan oleh peneliti, maka peneliti juga mewawancarai :

1. Penggemar cosplay yang datang di kegiatan event jejepangan yang berjumlah 3 orang.

5. Sumber Data a. Data Primer

Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti.11 Data primer diperoleh dari sumbernya (subjek penelitian). Peneliti mengamati, melakukan wawancara dan mencatatnya pada saat observasi di lokasi penelitian.

b.Data Sekunder

11


(28)

11 Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau melalui media perantara. Data sekunder berupa foto-foto yang dihasilkan sendiri dengan kamera. Foto yang terkait dengan Hiperealitas

cosplay pada Komunitas COSUKI di Malang baik dari fashion, Citra, Simulasi, Simulakra dan Representasi cosplay pada Komunitas COSUKI yang ada di Malang.

6. Teknik pengumpulan data

Untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai dengan fokus penelitian maka yang dijadikan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut : a. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari informan (wawancara) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dll.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengamati lokasi penelitian yang diadakan pada event jejepangan di SMA 3 Kota Malang. Dengan lokasi penempatan yang cukup strategis sehingga banyak dari kalangan remaja dan komunitas COSUKI menghadiri event tersebut. Kemudian peneliti juga mengamati kegiatan-kegiatan yang ada pada event mulai dari kegiatan band music, dance cover ,peragaan kostum anime atau cosplay yang dimainkan oleh kalangan remaja yang menyukai cosplay serta dari anggota-anggota Komunitas COSUKI yang juga ikut memainkan cosplay. Tidak hanya itu saja pada event


(29)

tersebut juga ada sebuah kompetisi perlombaan pada tiap kegiatan acara mulai dari band music, dance cover serta tampilan cosplay yang diperankan oleh masing masing individu.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (Interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.12 Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam satu topik tertentu.13 Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau informan dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).

Peneliti melakukan wawancara mendalam untuk menggali informasi tentang gambaran Hiperealitas cosplay pada Komunitas COSUKI. Peneliti mewawancarai para anggota dan Ketua komunitas COSUKI yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan event jejepangan di SMA 3 Kota Malang. Peneliti juga mwawancarai para penonton yang juga sekaligus penggemar cosplay pada saat ditemui ketika melakukan observasi dan pertanyaan yang diajukan adalah turunan dari 4 konsep teori yang digunakan untuk dapat menggambarkan Hiperealitas Cosplay Pada Komunitas COSUKI di Kota Malang. Peneliti mewawancarai pada Ketua Komunitas mengenai pembahasan cosplay yang terjadi

12

Lexy J. Moleong. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.. Hlm.135

13


(30)

13 di komunitas COSUKI , kemudian peneliti juga mewawancarai penggemar

cosplay yang datang pada event jejepangan tersebut mengenai ketertarikan mereka pada hiburan cosplay.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dilakukan dengan memanfaatkan data-data yang telah ada di lokasi penelitian yang digunakan untuk membantu menganalisa penelitian. Hasil dokumentasi yang dihasilkan yaitu dengan adanya dokumentasi tempat penelitian, dokumentasi kostum/pakaian yang digunakan para pemain cosplay pada saat event. Pengambilan dokumentasi dilakukan pada saat melakukan observasi serta data-data dari komunitas yang mendukung penyusunan laporan penelitian.

7.Teknik Analisis Data

Teknik analisa data dalam penelitian dilakukan dengan model interaktif, yaitu dimulai dari lapangan atau fakta empiris yang diperoleh dengan cara terjun ke lapangan. Teknik analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi melaui cara mengorganisasikan data dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, mengklasifikasikan hal-hal penting yang dipelajari, serta membuat kesimpulan yang mudah dipahami oleh peneliti ataupun pembaca.


(31)

Pengumpulan data diperoleh melalui observasi pada Komunitas COSUKI. Data ini berupa data sekunder yang berupa foto-foto serta pengamatan terhadap seluruh bagian dari para pemain cosplay yang ada di Komunitas COSUKI Malang.

b. Reduksi data

Pada tahap ini dilakukan pemilihan tentang relevansi atau tidaknya data dengan tujuan penelitian. Pada tahap ini, analisis data dilakukan dengan mengumpulkan data dari wawancara dan dokumentasi yang merupakan hasil turun lapangan. Data masih berupa bahan mentah yang harus diringkas, disusun lebih sistematis serta ditonjolkan pokok-pokok yang penting sehingga lebih muda dikendalikan. Peneliti menggolongkan hasil penelitian sesuai sub permasalahan yang sudah dijabarkan pada rumusan masalah. Penjabaran tersebut dikelompokan sesuai dengan fokus penelitian yang terdapat pada rumusan masalah, yakni tentang bagaimana Hiperealitas Cosplay pada komunitas COSUKI di kota Malang.

c. Penyajian Data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dengan cara hasil dari reduksi yang sudah dilakukan tentang hiperealitas cosplay pada Komunitas COSUKI di Kota malang. Pada Tahap ini juga peneliti berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan data sesuai dengan pokok permasalahan yang diawali dengan pengkodean pada setiap subpokok permasalahan secara mendetail. Peneliti


(32)

15 mengklasifikasikan data yang diperoleh dari lapangan, seperti hasil wawancara, observasi maupun dokumentasi terhadap komunitas cosplay

COSUKI. Sesuai dengan tanda-tanda yang telah dibuat sejak awal untuk memudahkan proses pengklasifikasian data.

d. Penarikan Kesimpulan

Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting dari kegiatan penelitian karena merupakan kesimpulan dari penelitian. Proses penarikan kesimpulan ini dimaksudkan untuk menganalisis mencari makna dari data yang ada sehingga dapat ditemukan tema dalam penelitian yang telah di lakukan.

Bagan 1. Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif dari Miles dan Huberman

Pada gambar tersebut tampak adanya ketiga kegiatan yang saling terkait dan rangkaian yang tidak berdiri sendiri. Penyajian data selain berasal dari reduksi data, perlu juga dilihat kembali kedalam proses pengumpulan data untuk

Pengumpulan Data Penyajian Data

Penarikan Kesimpulan Reduksi Data


(33)

memastikan bahwa tidak ada data yang penting yang tertinggal. Demiikian pula jika dalam verivikasi ternyata ada data kesimpulan yang masih meragukan dan belum disepakati kebenaran maknanya, maka kembali ke proses pengumpulan data. Tindakan menvalidasi data sangat penting dalam penarikan kesimpulan.14 e. Uji Keabsahan Data

Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain , dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian15. Triangulasi data dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selain diggunakan untuk mengecek keabsahan data juga dilakukan untuk memperkaya data.

14

Usman, Hunaini.dkk.2009. Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Pt Bumi Aksara) hlm 85:88.


(1)

11 Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung atau melalui media perantara. Data sekunder berupa foto-foto yang dihasilkan sendiri dengan kamera. Foto yang terkait dengan Hiperealitas

cosplay pada Komunitas COSUKI di Malang baik dari fashion, Citra, Simulasi, Simulakra dan Representasi cosplay pada Komunitas COSUKI yang ada di Malang.

6. Teknik pengumpulan data

Untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai dengan fokus penelitian maka yang dijadikan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut : a. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari informan (wawancara) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dll.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengamati lokasi penelitian yang diadakan pada event jejepangan di SMA 3 Kota Malang. Dengan lokasi penempatan yang cukup strategis sehingga banyak dari kalangan remaja dan komunitas COSUKI menghadiri event tersebut. Kemudian peneliti juga mengamati kegiatan-kegiatan yang ada pada event mulai dari kegiatan band music, dance cover ,peragaan kostum anime atau cosplay yang dimainkan oleh kalangan remaja yang menyukai cosplay serta dari anggota-anggota Komunitas COSUKI yang juga ikut memainkan cosplay. Tidak hanya itu saja pada event


(2)

12 tersebut juga ada sebuah kompetisi perlombaan pada tiap kegiatan acara mulai dari band music, dance cover serta tampilan cosplay yang diperankan oleh masing masing individu.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (Interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.12 Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam satu topik tertentu.13 Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau informan dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).

Peneliti melakukan wawancara mendalam untuk menggali informasi tentang gambaran Hiperealitas cosplay pada Komunitas COSUKI. Peneliti mewawancarai para anggota dan Ketua komunitas COSUKI yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan event jejepangan di SMA 3 Kota Malang. Peneliti juga mwawancarai para penonton yang juga sekaligus penggemar cosplay pada saat ditemui ketika melakukan observasi dan pertanyaan yang diajukan adalah turunan dari 4 konsep teori yang digunakan untuk dapat menggambarkan Hiperealitas Cosplay Pada Komunitas COSUKI di Kota Malang. Peneliti mewawancarai pada Ketua Komunitas mengenai pembahasan cosplay yang terjadi

12

Lexy J. Moleong. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.. Hlm.135

13


(3)

13 di komunitas COSUKI , kemudian peneliti juga mewawancarai penggemar

cosplay yang datang pada event jejepangan tersebut mengenai ketertarikan mereka pada hiburan cosplay.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dilakukan dengan memanfaatkan data-data yang telah ada di lokasi penelitian yang digunakan untuk membantu menganalisa penelitian. Hasil dokumentasi yang dihasilkan yaitu dengan adanya dokumentasi tempat penelitian, dokumentasi kostum/pakaian yang digunakan para pemain cosplay pada saat event. Pengambilan dokumentasi dilakukan pada saat melakukan observasi serta data-data dari komunitas yang mendukung penyusunan laporan penelitian.

7.Teknik Analisis Data

Teknik analisa data dalam penelitian dilakukan dengan model interaktif, yaitu dimulai dari lapangan atau fakta empiris yang diperoleh dengan cara terjun ke lapangan. Teknik analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi melaui cara mengorganisasikan data dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, mengklasifikasikan hal-hal penting yang dipelajari, serta membuat kesimpulan yang mudah dipahami oleh peneliti ataupun pembaca.


(4)

14 Pengumpulan data diperoleh melalui observasi pada Komunitas COSUKI. Data ini berupa data sekunder yang berupa foto-foto serta pengamatan terhadap seluruh bagian dari para pemain cosplay yang ada di Komunitas COSUKI Malang.

b. Reduksi data

Pada tahap ini dilakukan pemilihan tentang relevansi atau tidaknya data dengan tujuan penelitian. Pada tahap ini, analisis data dilakukan dengan mengumpulkan data dari wawancara dan dokumentasi yang merupakan hasil turun lapangan. Data masih berupa bahan mentah yang harus diringkas, disusun lebih sistematis serta ditonjolkan pokok-pokok yang penting sehingga lebih muda dikendalikan. Peneliti menggolongkan hasil penelitian sesuai sub permasalahan yang sudah dijabarkan pada rumusan masalah. Penjabaran tersebut dikelompokan sesuai dengan fokus penelitian yang terdapat pada rumusan masalah, yakni tentang bagaimana Hiperealitas Cosplay pada komunitas COSUKI di kota Malang.

c. Penyajian Data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dengan cara hasil dari reduksi yang sudah dilakukan tentang hiperealitas cosplay pada Komunitas COSUKI di Kota malang. Pada Tahap ini juga peneliti berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan data sesuai dengan pokok permasalahan yang diawali dengan pengkodean pada setiap subpokok permasalahan secara mendetail. Peneliti


(5)

15 mengklasifikasikan data yang diperoleh dari lapangan, seperti hasil wawancara, observasi maupun dokumentasi terhadap komunitas cosplay

COSUKI. Sesuai dengan tanda-tanda yang telah dibuat sejak awal untuk memudahkan proses pengklasifikasian data.

d. Penarikan Kesimpulan

Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting dari kegiatan penelitian karena merupakan kesimpulan dari penelitian. Proses penarikan kesimpulan ini dimaksudkan untuk menganalisis mencari makna dari data yang ada sehingga dapat ditemukan tema dalam penelitian yang telah di lakukan.

Bagan 1. Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif dari Miles dan Huberman

Pada gambar tersebut tampak adanya ketiga kegiatan yang saling terkait dan rangkaian yang tidak berdiri sendiri. Penyajian data selain berasal dari reduksi data, perlu juga dilihat kembali kedalam proses pengumpulan data untuk

Pengumpulan Data Penyajian Data

Penarikan Kesimpulan Reduksi Data


(6)

16 memastikan bahwa tidak ada data yang penting yang tertinggal. Demiikian pula jika dalam verivikasi ternyata ada data kesimpulan yang masih meragukan dan belum disepakati kebenaran maknanya, maka kembali ke proses pengumpulan data. Tindakan menvalidasi data sangat penting dalam penarikan kesimpulan.14 e. Uji Keabsahan Data

Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain , dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian15. Triangulasi data dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selain diggunakan untuk mengecek keabsahan data juga dilakukan untuk memperkaya data.

14

Usman, Hunaini.dkk.2009. Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Pt Bumi Aksara) hlm 85:88.