Definisi Konsep Definisi Konsep dan Definisi Operasional
12
penegasan arti tersebut akan mempermudah dalam memahami maksud kalimat yang tercantum dalam penelitian.
16
a. Strategi
Strategi merupakan pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, dan perencanaan sebuah aktivitas dalam kurun waktu
tertentu. Selain itu menurut Sondang P. Siagian 1998:15 strategi adalah sebagai serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak
dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.
17
Strategi yang digunakan dalam suatu organisasi diungkapkan oleh Shirley 1998 pada umumnya membahas mengenai tujuan dan sasaran yang digunakan,
lingkungan, kemampuan internal, kompetisi, pembuat strategi, dan komunikasi.
18
Dari kedua pendapat diatas, maka strategi dapat diartikan sebagai suatu rencana yang disusun oleh manajemen puncak untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Rencana ini meliputi: tujuan, kebijakan, dan tindakan yang harus dilakukan oleh suatu organisasi.
Strategi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah salah satu jenis perencanaan yang perlu dibuat oleh pemerintah daerah dalam rangka menentukan langkah-
langkah yang efektif untuk digunakan dalam mengelola dan mengembangkan sektor pariwisata agar lebih bersifat komprehensif dalam arti lebih memfokuskan
16
Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif, Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang. UMM Press. Halaman 19
17
Akdon. 2006. Strategik Management For Educational Management. Bandung. Alfabeta. Halaman 130
18
Salusu, J. 2003. Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit. Jakarta. Gramedia. Halaman 99-100
13
pada analisis lingkungan secara keseluruhan, baik lingkungan eksternal maupun lingkungan internal.
b. Pengelolaan
Pengelolaan berasal dari kata manajemen atau administrasi. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Husaini Usman 2004 Management diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.
19
Menurut Andrew. F. Sikula 2001, pengelolaan umumnya dikaitkan dengan aktivitas perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian,
penempatan, pengarahan,
pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi
dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh organisasi sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.
20
Pengelolaan juga dapat diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan organisasi secara
bersama-sama. Dalam pengelolaan yang dimaksud memungkinkan kerjasama antar orang-orang dan individu di dalam organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien, manajemen harus difungsikan sepenuhnya pada setiap organisasi. Fungsi-fungsi manajemen
tersebut ialah: Planning Perencanaan, Organizing Pengorganisasian, Actuating Pelaksanaan atau Penerapan, dan Controlling Pengawasan, atau yang biasa
disebut dengan POAC.
21
19
Usman, Husaini. 2013. MANAJEMEN Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara. Halaman 6
20
Sikula F Andrew. 2001. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama GPU.
21
David R, Fred. 2010. Strategic Management Manajemen Strategis Konsep. Jakarta. Salemba Empat. Halaman 190
14
c. Obyek Wisata
Dalam literatur kepariwisataan luar negeri tidak dijumpai istilah obyek wisata seperti yang biasa dikenal di Indonesia. Untuk pengertian obyek wisata mereka
lebih banyak menggunakan istilah “tourist attractions”. Menurut Yoeti 1996, obyek wisata tourist attraction adalah segala sesuatu yang menjadi daya tarik
bagi orang-orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu.
22
Selain itu menurut R.S Darmardjati 2001, obyek wisata merupakan barang- barang mati atau statis, baik yang diciptakan oleh manusia sebagai hasil seni dan
budaya, ataupun yang berupa gejala-gejala alam, yang memiliki daya tarik kepada para wisatawan untuk mengunjunginya agar dapat menyaksikan, mengagumi,
menikmati, sehingga terpenuhilah rasa kepuasan wisatawan-wisatawan itu, sesuai dengan motif-motif kunjungannya.
23
Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwasannya obyek wisata merupakan segala sesuatu yang menjadi
sasaran wisata. d.
Pemekaran Daerah Pemekaran daerah di Indonesia adalah pembentukan wilayah administratif
baru di tingkat provinsi serta kota dan kabupaten dari induknya.
24
Menurut Makaganza 2008 istilah Pemekaran Daerah sebenaranya dipakai sebagai upaya
memperhalus bahasa eupieisme yang menyatakan proses “perpisahan” atau
“pemecahan” satu wilayah untuk membentuk satu unit administrasi lokal baru. Dilihat dari kacamata filosofi harmoni, istilah perpisahan atau perpecahan memiliki
makna yang negatif sehingga istilah pemekaran daerah dirasa lebih cocok
22
Yoeti, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung. Angkasa. Halaman 121
23
Darmardjati, R.S. 2001. Dunia Pariwisata. Jakarta. Pradnya Paramita. Halaman 128
24
Kuncoro, Mudrajad. 2012. Perencanaan Daerah: Bagaimana Membangun Ekonomi Lokal, Kota, dan Kawasan. Jakarta. Selemba Empat. Halaman 300
15
digunakan untuk menggambarkan proses terjadinya daerah-daerah otonom baru pasca reformasi di Indonesia.
25
Pemekaran Daerah berarti pengembangan dari satu daerah otonom menjadi dua atau lebih daerah otonom. Pemekaran daerah dilandasi oleh Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, pada pasal 5 ayat 2 dinyatakan daerah dapat dimekarkan menjadi lebih dari satu daerah, namun setelah
Undang-Undang No 22 Tahun 1999 diganti dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka materi pemekaran wilayah
tercantum pada pasal 4 ayat 3 dan ayat 4, namun istilah yang dipakai adalah Pemekaran Daerah.
26