32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data didalam menganalisa sebuah aplikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar, metode ini merupakan metode dimana akuisisi
pengetahuan dilakukan, yang berfungsi mengakumulasi, mentransfer, dan mentransformasi keahlian dari berbagai sumber pengetahuan. Melalui metode
inilah, data-data, fakta-fakta serta informasi-informasi yang terkait dengan penelitian didapatkan. Dalam metode pengumpulan data ini, peneliti melakukan
beberapa cara yang akan dibahas sebagai berikut.
3.1.1 Studi Lapangan.
a. Observasi.
Pada metode ini peneliti mengumpulkan data dan informasi dengan cara melakukan observasi secara langsung pada :
Tempat : PT. BPR Syariah WAKALUMI
Alamat : Komplek Mutiara Center blok B1 Jl. Dewi Sartika
Ciputat Waktu
: 25 Januari 2010 sd 25 Februari 2010 Hasil observasi dapat dilihat pada lampiran 1.
33
b. Wawancara.
Dalam hal ini peneliti melakukan tanya jawab langsung dengan narasumber yang terkait guna mendapatkan gambaran umum
perusahaan. Wawancara dilakukan dengan Ibu Ana selaku staff Customer Service, Bapak Mukhlis selaku Kepala Bagian Audit.
Beberapa masalah yang ada pada teknologi informasi aplikasi CSBO di PT.BPRS Wakalumi dapat disimpulkan hasil dari
wawancara sebagai berikut :
1. Tidak mengetahui cara melakukan penilaian tata kelola teknologi informasi dengan COBIT 4.0 fokus pada domain
Planning and Organization PO dan Acquisition and Implementation.
2. Tidak mengetahui bagaimana pengelolaan teknologi informasi pada aplikasi csbo apakah sudah sesuai dengan visi dan misi
dan sudah memenuhi strategi bisnis dari PT. BPRS Wakalumi.
Untuk lebih lengkap hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran2.
34
c. Kuisioner.
Metode ini digunakan dalam proses perhitungan guna mengetahui nilai tata kelola teknologi informasi pada aplikasi CSBO saat ini
dengan menggunakan framework Cobit versi 4.0. Daftar pertanyaan pada metode kuisioner diperoleh berdasarkan literatur
Cobit 4.0. Hasil dari kuisioner tersebut akan dihitung melalui microsoft excel 2007 dan menghasilkan nilai maturity level dari
masing-masing proses teknologi informasi. Perhitungan jawaban dari pertanyaan dalam kuisioner ini
menggunakan skala ya dan tidak skala Guttman, dari hasil kuisioner tersebut kemudian akan dilakukan konversi nilai
terhadap setiap jawaban dari responden. Konversi nilai dilakukan dengan menggunakan nilai 0 untuk jawaban tidak T dan nilai 1
untuk jawaban ya Y. Dari hasil konversi kemudian dilakukan normalisasi dengan membagi total nilai konversi dengan jumlah
pertanyaan yang ada pada setiap level, kemudian setelah dilakukan normalisasi lalu dilakukan penghitungan rata-rata
dengan membagi total nilai jawaban dengan jumlah responden. Dari hasil tersebut peneliti bisa mengetahui berapa tingkat
kematangan untuk masing-masing Control Objective pada masing-masing domain PO dan AI dan bisa disimpulkan
berdasarkan grafik diagram laba-laba. Berikut adalah daftar responden kuisioner digambarkan melalui tabel 3.1. dan untuk
35 jumlah pertanyaan yang dijawab responden dapat dilihat pada
tabel 3.2 dan tabel 3.3.
Tabel 3.1 Daftar Responden Kuisioner
No Responden
Jumlah
1 Kepala Bagian Audit
1 2
Kepala Bagian Operasional 1
3 Staff Operasional bagian IT
1 4
Staff Teller 1
Jumlah 4
Tabel 3.2 Daftar pertanyaan pada Control Objective pada domain PO
Control Objective Tingkat kematangan
Jml 1
2 3
4 5
PO1 – Mendefinisikan Perencanaan Strategi IT
2 5
4 6
6 5
28 PO2
– Mendefinisikan Arsitektur Informasi 2
4 3
6 9
7 31
PO3 – Menentukan Arah Teknologi
3 5
5 6
11 7
37 PO4
– Mendefinisikan Proses, Organisasi dan Hubungan IT 1
4 3
9 8
5 30
PO5 – Mengelola Investasi IT
2 5
4 7
6 6
30 PO6
– Communicate Management Aims and Direction 2
3 4
5 3
3 20
PO7 – Mengelola SDM IT
2 4
2 5
5 5
23 PO8
– Mengelola Mutu 3
3 2
4 9
5 26
PO9 – Menilai dan Mengelola Resiko-resiko IT
3 7
3 7
11 7
38 PO10
– Mengelola Proyek-proyek 1
8 6
8 9
5 37
Total 21
48 36
63 77
55 300
Tabel 3.3 Daftar pertanyaan pada Control Objective pada domain AI Control Objective
Tingkat kematangan Jml
1 2
3 4
5 AI 1
– Identifikasi Solusi yang Otomatis 2
4 5
4 6
6 27
PO1 – Mendefinisikan Perencanaan Strategi IT
2 5
4 6
6 5
28 AI4
–Memungkinkan Operasi dan Penggunaannya 2
6 5
9 11
5 37
AI 5 – Memperoleh Sumber Daya IT
2 4
6 6
7 7
33 AI 6
– Mengelola Perubahan-perubahan 2
4 2
4 9
5 24
AI 7 – Memasang dan Mengakui solusi-solusi dan
perubahan-perubahan 1
3 3
4 8
6 25
Total 12
29 29
36 48
39 193
Untuk lebih lengkap, pengisian jawaban kuisioner dapat dilihat pada lampiran 3.
36
3.1.2 Studi Pustaka.
Metode ini dilakukan dengan mempelajari teori-teori terkait yang mendukung pemecahan masalah bagi penelitian yang terdiri dari
media cetak dan elektronik. Daftar buku yang digunakan sebagai bahan studi penelitian ini dapat dilihat pada halaman daftar pustaka
dari laporan penelitian ini.
3.1.3 Studi Literatur Sejenis.
Metode studi literatur sejenis dilakukan dengan mempelajari hasil penelitian sebelumnya yang mendukung pemecahan masalah bagi
penelitian. Hasil dari studi literatur sejenis dapat dilihat pada bab 2.
3.2 Metode Analisa Data COBIT Versi 4.0.
Metode yang digunakan dalam melakukan penilaian tata kelola teknologi informasi pada aplikasi csbo di PT.BPRS Wakalumi yaitu dengan menggunakan
framework Cobit 4.0 dengan langkah-langkah yang digambarkan dibawah ini :
37
Tingkatkan Kepedulian dan dapatkan
Komitmen Manajemen Rencanakan Program
Definisikan Resiko Definisikan Sumberdaya
dan Hasilnya Definisikan Lingkup
Kegiatan Identifikasi kebutuhan
Solusi Diharapkan Nilai Kinerja Awal
Definisikan Target Perbaikan
Analisa Kesenjangan Identifikasi Perbaikan
Merencanakan Solusi Definisikan Proyek
Kembangkan Rencana Perbaikan
Implementasi Solusi Implementasi Perbaikan
Monitor Kinerja Implementasi
Review Efektifitas Program
Operasional Solusi Bangun Keberlanjutan
Identifikasi Kebutuhan Tata Kelola Baru
Gambar 3.1 Langkah-Langkah Implementasi Tata Kelola TI Surendro, 2009
38
3.2.1 Solusi Diharapkan Memperkirakan Solusi.
Dalam memperkirakan solusi terdiri tiga 3 langkah sebagai berikut : d. Menentukan Nilai Maturity Level dari setiap Control Objective.
Mendefinisikan posisinya saat ini as-is position. Menilai kapabilitas dan maturitas saat ini atas proses-proses teknologi informasi terpilih.
e. Menentukan Uji Hipotesis Menentukan target tingkat kapabilitas dan maturitas to-be position.
f. Menganalisa Kesenjangan Gap. Menganalisa Gap antara posisi as-is dan to-be agar menghasilkan solusi
perbaikan.
3.2.2 Merencanakan Solusi.
Fase ini adalah fase terakhir dimana peneliti merencanakan atau mengusulkan solusi terhadap bagaiamana cara mengatasi gap yang telah dianalisa.
39
3.3 Kerangka Berpikir Penelitian.
Metodologi Penelitian Metode Wawancara
Metode Observasi Gambaran Umum PT. BPRS
Wakalumi Metode Pengumpulan
Data Metode Kuesioner
Metode analisis data COBIT 4.0
Microsoft Excel 2007
Fase Memperkirakan Solusi
Fase Merencanakan Solusi
Menentukan Nilai Maturity Level Setiap Control Objective
Menentukan Uji Hipotesis Menganalisa Kesenjangan GAP
Kesimpulan Mulai
Domain PO AI
Gambar 3.2 Kerangka Berpikir Penelitian
40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum PT. BPRS Wakalumi.
4.1.1 Sejarah.
BANK SYARIAH WAKALUMI, didirikan oleh Yayasan Wakalumi wakaf karyawan dan alumni muslim citibank, yang bergerak dalam bidang
sosial dan pendidikan bagi anak yatim, miskin dan dhuafa khususnya. Tujuan didirikannya perseroan selain sebagai unit bisnis yang professional
dan islami, juga untuk menyediakan dana berkesinambungan guna mendukung kegiatan yayasan. Perseroan resmi beroperasi secara
konvensional sebagai BPR sejak 9 April 1990. Berdasarkan Akte No. 78 Notaris B.R.A.Y Mahyastoeti Notonegoro, SH tanggal 9 Juni 1994,
peseroan menyetujui masuknya Bank Muamalat Indonesia sebagai pemegang saham dengan kepemilikan sebesar 49 dan menyetujui
perubahan sistem operasional menjadi syariah. Dengan masuk serta adanya bantuan teknis dan manajemen dari Bank Muamalat Indonesia, Kinerja
Bank Syariah Wakalumi semakin baik. Setelah melalui transisi untuk melakukan konversi system
operasional, maka sejak tahun 1995, perseroan resmi beroperasi dengan sistem syariah. Selanjutnya mulai tahun 2003, keterkaitan antara Bank
Syariah Wakalumi dengan Bank Muamalat Indonesia. Kini Bank Syariah Wakalumi memiliki 5 kantor kas yang tebesar di wilayah Kabupaten