Kerangka Kerja Tata Kelola Teknologi Informasi. ITIL ISO 17799

13

2.2.4 Fase Keempat Implementasi Solusi.

Pada fase ini untuk menilai unjuk kerja dalam memenuhi sasaran awal. Mempertimbangkan kebutuhan untuk mengarahkan kembali aktivitas berikutnya.

2.2.5 Fase Kelima Operasional Solusi.

Pada fase ini untuk menyediakan arahan, menetapkan sasaran, dan mengalokasikan peran dan tanggung jawab pendekatan yang terus menerus pada tata kelola teknologi informasi.

2.3 Kerangka Kerja Tata Kelola Teknologi Informasi.

Isu utama dalam pengelolaan TI masa kini adalah bagaimana menyelaraskan strategi bisnis dengan TI. Isu tersebut merupakan bagian dari fokus pembahasan Tata Kelola TI sehingga dapat digunakan untuk membantu penyelarasan strategi bisnis dan tujuan TI. Berbagai kerangka kerja tata kelola TI tersedia dan sudah dibakukan serta diakui di seluruh dunia, contoh : Information Technology Infrastructure Library ITIL Davies, 2003, ISO 177799 ISO, 2005 dan Control Objective for Information and related Technology COBIT ISACA, COBIT 4.1, 2007 Sarno, 2009. 14

2.4 COBIT.

Control Objective for Information and related Technology COBIT menyediakan standar dalam kerangka kerja domain yang terdiri dari sekumpulan Proses TI yang merepresentasikan aktivitas yang dapat dikendalikan dan terstruktur. Kerangka kerja COBIT memfokuskan banyak kontrol dan sedikit eksekusi. Kerangka kerja COBIT menyediakan model proses yang umumnya ditemukan dalam aktivitas TI dalam empat domain proses yang saling terkait, yaitu : Plan and Organize PO, Acquire and Implement AI, Deliver and Support DS serta Monitor and Evaluate ME. Domain PO terdiri dari sepuluh 10 proses TI, Adapun domain AI terdiri dari tujuh 7 proses TI, diikuti dengan domain DS sebanyak tiga belas 13 proses TI dan ME sebanyak empat 4 proses TI. Masing-masing proses TI dilengkapi dengan objektif kontrol sehingga kerangka kerja COBIT menyediakan keterkaitan yang jelas antara kebutuhan tata kelola TI, proses TI dan objektif kontrol TI.COBIT mendukung tata kelola TI dengan penyediaan kerangka kerja yang memastikan bahwa : TI selaras dengan kebutuhan bisnis, TI mendukung bisnis lebih baik dan mampu memaksimumkan manfaat, penggunaan sumber daya TI yang bertanggung jawab serta resiko TI dikelola dengan tepat. Berikut dibawah ini akan dijelaskan proses TI dalam domain PO, AI, DS dan ME berdasarkan COBIT Sarno, 2009. 15 Tabel 2.1 Proses TI dalam Domain PO Berdasaarkan COBIT Domain Plan and Organize PO PO1 Mendefinisikan rencana strategis TI PO2 Mendefinisikan Arsitektur Informasi PO3 Menentukan Arahan Teknologi PO4 Mendefinisikan Proses TI, Organisasi dan Keterhubungannya PO5 Mengelola Investasi TI PO6 Mengkomunikasikan Tujuan dan Arahan Manajemen PO7 Mengelola Sumber Daya TI PO8 Mengelola Kualitas PO9 Menaksir dan Mengelola Resiko TI PO10 Mengelola Proyek Domain Acquire and Impelement AI AI1 Mengidentifikasikan Solusi Otomatis AI2 Memperoleh dan Memelihara Perangkat Lunak Aplikasi AI3 Memperoleh dan Memelihara Infrastruktur Teknologi AI4 Memungkinkan Operasional dan Penggunaan AI5 Memenuhi Sumber Daya TI AI6 Mengelola Perubahan AI7 Instalasi dan Akreditasi Solusi Beserta Perubahannya Domain Deliver and Support DS DS1 Mendefinisikan dan Mengelola Tingkat Layanan DS2 Mengelola Layanan Pihak Ketiga DS3 Mengelola Kinerja dan Kapasitas DS4 Memastikan Layanan yang Berkelanjutan DS5 Memastikan Kemanan Sistem DS6 Mengidentifikasi dan Mengalokasikan Biaya DS7 Mendidik dan Melatih Pengguna DS8 Mengelola servicedesk dan insiden DS9 Mengelola Konfigurasi DS10 Mengelola Permasalahan DS11 Mengelola Data DS12 Mengelola Lingkungan Fisik DS13 Mengelola Operasi Domain Monitor and Evaluate ME ME1 Mengawasi dan Mengevaluasi Kinerja TI ME2 Mengawasi dan Mengevaluasi Kontrol Internal ME3 Memastikan Pemenuhan Terhadap Kebutuhan Eksternal ME4 Menyediakan Tata Kelola Teknologi Informasi Sarno, 2009 2.5 Kerangka Kerja Cobit. Tujuan utama COBIT adalah memberikan kebijakan yang jelas dan praktik yang baik dalam tata kelola teknologi informasi dengan membantu manajemen senior memahami dan mengelola risiko terkait tata kelola TI dengan cara 16 memberikan kerangka kerja tata kelola teknologi informasi dan panduan kendali rinci atau detailed control objective DCO. Adapun karakteristik utama kerangka kerja COBIT adalah fokus pada bisnis, orientasi pada proses, berbasis kontrol dan dikendalikan Surendro, 2009 Gambar 2.2 Kerangka Kerja Cobit Versi 4.0 Surendro, 2009

2.5.1 Fokus Pada Bisnis.

Orientasi pada bisnis menunjukkan bahwa COBIT dirancang untuk dapat digunakan oleh banyak pihak. Kebutuhan bisnis tercermin dengan adanya kebutuhan informasi. Informasi itu sendiri perlu memenuhi kriteria 17 kontrol tertentu, guna mencapai tujuan bisnis. Kriteria kontrol untuk informasi sebagaimana dikemukakan COBIT adalah : Surendro, 2009 1. Efektivitas, terkait dengan informasi yang relevan dan berhubungan pada proses bisnis serta disampaikan juga secara tepat waktu, benar, konsisten, dan mudah. 2. Efesiensi, terkait dengan ketentuan informasi melalui penggunaan sumber daya secara optimal. 3. Kerahasiaan, terkait dengan pengamanan terhadap informasi yang sensitif dari pihak yang tidak berhak. 4. Integritas, terkait dengan keakuratan dan kelengkapan informasi serta validitas sesuai dengan nilai dan harapan bisnis. 5. Ketersediaan, terkait dengan ketersediaan informasi pada saat kapanpun diperlukan oleh proses bisnis. 6. Kepatuhan, terkait dengan kepatuhannya pada hukum, regulasi, maupun perjanjian kontrak. 7. Keandalan, terkait dengan penyediaan informasi yang tepat bagi manajemen untuk mendukung operasional suatu entitas dan menjalankan tanggung jawab tata kelolanya.

2.5.2 Orientasi Pada Proses.

Aktivitas teknologi informasi dalam COBIT didefinisikan ke dalam model proses yang generik dan dikelompokkan dalam 4 empat domain , yaitu : Surendro, 2009 18 a. Perencanaan dan pengorganisasian PO Domain ini mencakup strategi dan taktik, identifikasi. Realisasi visi strategis direncanakan, dikomunikasikan dan dikelola untuk perspektif berbeda. b. Pengadaan dan Impelementasi AI Solusi teknologi informasi perlu diimplementasikan dan diintegrasikan kedalam proses bisnis, perubahan dalam pemeliharaan sistem dicakup dalam domain ini untuk memastikan solusi berlangsung untuk memenuhi objektif bisnis. c. Penyampaian Layanan dan Dukungan DS Domain ini mencakup penyediaan layanan, manajemen keamanan dan kelangsungan, dukungan layanan pada pengguna, manajemen data dan fasilitas operasional.

d. Monitor dan Evaluasi ME.

Proses teknologi perlu dinilai dari waktu ke waktu dengan kebutuhan kontrol. Domain ini berkenaan dengan manajemen kinerja, pemantauan kontrol internal, pemenuhan terkait dengan regulasi dan pelaksanaan tata kelola.

2.5.3 Berbasis Kontrol.

Kontrol atau kendali dalam COBIT didefinisikan sebagai kebijakan, prosedur, praktik dan struktur organisasi yang dirancang untuk memberikan jaminan yang dapat diterima bahwa tujuan bisnis akan dicapai dan kejadian 19 yang tidak diharapkan dapat dicegah atau diketahui dan diperbaiki. Sedangkan tujuan kontrol teknologi informasi merupakan pernyataan mengenai maksud atau hasil yang diharapkan dengan menerapkan prosedur kontrol dalam aktivitas teknologi informasi tertentu. Tujuan kontrol dalam COBIT merupakan kebutuhan minimal untuk kontrol yang efektif dari setiap proses teknologi informasi. Surendro, 2009 2.6 Model Kematangan Untuk Penyelarasan Strategis. Untuk dapat mengukur tingkat kematangan terkait dengan penyelarasan strategis, organisasi dapat menggunakan model kematangan yang digambarkan dibawah ini. 1 2 3 4 5 Tidak Ada Awal Berulang Didefinisikan Dikelola Optimis Keterangan Simbol : Status Organisasi Saat Ini – Kondisi Saat Ini Praktek Terbaik dari Industri Strategi Organisasi Untuk Perbaikan – Dimana Organisasi Ingin Berada Panduan Standar Internasional Keterangan Rangking : – Proses manajemen tidak ada sama sekali 1 – Proses bersifat ad hoc dan tidak terorganisir 2 – proses mengikuti pola teratur 3 – proses terdokumentasi dan dikomunikasikan 4 – proses dimonitor dan diukur 5 – praktek terbaik diikuti dan diotomatisasi Gambar 2.3 Model Kematangan Berdasar Kerangka Kerja COBIT Surendro, 2009 20 Model kematangan merupakan metode skoring yang memungkinkan organisasi untuk memberi rangking bagi dirinya sendiri dari mulai tidak ada kematangan non-existing bernilai 0 sampai dengan kematangan yang optimis bernilai 5. Alat bantu pengukuran ini menawarkan kemudahan untuk memahami bagaimana menentukan posisi saat ini as-is dan posisi ke depan to-be serta memungkinkan organisasi untuk melakukan pembandingan pada dirinya sendiri berdasarkan praktik-praktik terbaik dan panduan standar yang ada. Model kematangan penyelarasan lainnya diungkapkan oleh ITGI yang dikenal dengan nama COBIT Control Objective for Information and Related. Pada model COBIT terdapat 34 proses pengendalian teknologi informasi Surendro, 2009.

2.7 ITIL

Information Technology Infrastructure Library ITIL adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan serta operasi Teknologi informasi TI. ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan TI. Nama ITIL dan IT Infrastructure Library erupakan merk dagang terdaftar dari Office of Government Commerce OGC Britania Raya. ITIL memberikan deskripsi detil tentang beberapa praktik TI penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi Versi ketiga dari ITIL diterbitkan pada tahun 2007 yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan 21 yang disediakan oleh teknolomgi informasi. Kelima bagian tersebut adalah : Sarno, 2009 1. Service Strategy 2. Service Design 3. Service Transition 4. Service Operation 5. Continual Service Improvement

2.8 ISO 17799

International Standards Organizations ISO mengelompokkan standar keamanan informasi yang umum dikenali secara internasional ke dalam struktur penomoran yang standar yakni : ISO 17799. Pada awalnya standar tersebut disusun oleh sekelompok perusahaan besar seperti Board of Certification, British Telecom, Marks Spencer, Midland Bank, Nationwide Building Society, Shell dan Unilever yang bekerja sama untuk membuat standar yang dinamakan British Standard 7799 BS 7799 sekitar tahun 1995. BS 7799 terdiri dari dua bagian, yaitu: The Code of Practice Information Security Management Part1 dan The Specification for Information Security Management SystemsISMS Part2. Kemudian sekitar tahun 2000, ISO dan International Electro-Technical Commision IEC mengadopsi BS 7799 Part1 dan menerbitkannya sebagai standar ISOIEC 17799:27000 dan BS 7799 Part2 sebagai standar ISOIEC 17799:27001 yang diakui secara 22 internasional sebagai standar sistem manajemen keamanan informasi Sarno, 2009.

2.9 Analisa Perbandingan COBIT, ITIL, ISO 17799