Kerangka Teori Analisis Yuridis Pelaksanaan Alih Fungsi Aset Pemerintah Melalui Program Build Operate And Transfer (BOT) Antara Pemerintah Kota Tebing Tinggi Dengan PT. Inti Griya Prima Sakti

17 2. Penelitian dengan judul “Analisis Perjanjian BOT Build Operate and Transfer Dalam Hal Perjanjian Sewa Menyewa atas Tanah Hak Milik Studi Kasus CV. Anugrah Cipta Lestari Medan” oleh Rina Hutagalung. 3. Penelitian dengan judul “Build Operate Transfer BOT Sebagai Bentuk Perjanjian Pembagian Keuntungan profit sharing ditinjau dari hukum Perdata Studi Kasus di Kota Medan” Fathila NIM 0017011020. Penelitian yang mengangkat judul “ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN ALIH FUNGSI ASET PEMERINTAH MELALUI PROGRAM BUILD OPERATE AND TRANSFER BOT ANTARA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI DENGAN PT. INTI GRIYA PRIMA SAKTI” belum pernah dilakukan, dengan demikian maka penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian baru dan keasliannya dapat dipertanggungjawabkan, karena dilakukan dengan nuansa keilmuan, kejujuran, rasionalitas, objektif dan terbuka.

F. Kerangka Teori dan Konsepsi

1. Kerangka Teori

Adanya perbedaan pandangan dari berbagai pihak terhadap suatu objek akan melahirkan teori-teori yang berbeda. Oleh karena itu dalam suatu penelitian termasuk penelitian hukum, pembatasan-pembatasan kerangka baik teori maupun konsepsi merupakan hal yang penting agar penelitian tersebut tidak terjebak dalam polemik yang tidak terarah dan tidak berujung. Teori adalah merupakan suatu prinsip atau ajaran pokok yang dianut untuk mengambil suatu tindakan atau memecahkan suatu masalah. Landasan teori Universitas Sumatera Utara 18 merupakan ciri penting bagi penelitian ilmiah untuk mendapatkan data. Teori merupakan alur penalaran atau logika flow of reasoninglogic, terdiri dari seperangkat konsep atau variable, definisi dan proposisi yang disusun secara sistematis. 24 Teori merupakan serangkaian asumsi, konsep, defenisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep. 25 Teori adalah seperangkat gagasan yang berkembang disamping mencoba secara maksimal untuk memenuhi kriteria tertentu, meski mungkin saja hanya memberikan kontribusi parsial bagi keseluruhan teori yang lebih umum. 26 Kerangka teori merupakan kerangka pemikiran atau butir-butir pendapat, atau teori, thesis mengenai suatu kasus atau permasalahan problem yang menjadi bahan perbandingan, pegangan teoritis. 27 Suatu penelitian merupakan sarana yang dipergunakan oleh manusia untuk memperkuat, membina serta mengembangkan ilmu pengetahuan. Pengetahuan merupakan ilmu yang tersusun secara sistematis dengan penggunaan kekuatan, pemikiran, pengetahuan mana senantiasa dapat diperiksa dan ditelaah secara kritis akan berkembang terus atas dasar penelitian-penelitian. Dalam menjawab rumusan permasalahan yang ada, kerangka teori yang digunakan sebagai pisau analisis dalam penelitian ini adalah teori kepastian hukum. 24 J. Supranto, Metode Penelitian Hukum dan Statistik, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, hal. 194. 25 Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rineka Cipta, 1996, hal. 19. 26 H.R.Otje Salman dan Anton F Susanto, Teori Hukum, Bandung: Refika Aditama, 2005, hal. 21. 27 M.Soly Lubis, Filsafat dan Penelitian, Bandung: Mandar Maju, 1994, hal. 80. Universitas Sumatera Utara 19 Teori kepastian hukum mengandung 2 dua pengertian yaitu pertama, adanya aturan yang bersifat umum membuat individu mengetahui perbuatan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan, dan kedua berupa keamanan hukum bagi individu dari kesewenangan pemerintah karena dengan adanya aturan hukum yang bersifat umum itu individu dapat mengetahui apa saja yang boleh dibebankan atau dilakukan oleh negara terhadap individu. Kepastian hukum bukan hanya berupa pasal-pasal dalam undang-undang melainkan juga adanya konsistensi dalam putusan hakim antara putusan hakim yang satu dengan putusan hakim lainnya untuk kasus yang serupayang telah di putuskan. 28 Tugas kaedah-kaedah hukum adalah untuk menjamin adanya kepastian hukum. 29 Penggunaan teori kepastian hukum pada penelitian ini adalah untuk menjelaskan bahwa perjanjian Bangun Guna Serah Build Operate Transfer BOT yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tebing Tinggi dengan pihak swasta yaitu dalam hal ini PT Inti Griya Prima Sakti haruslah memberikan kepastian hukum bukan hanya bagi kedua belah pihak tetapi juga bagi seluruh pemangku kepentingan stakeholder yaitu masyarakat Kota Tebing Tinggi, Pemerintah Pusat, dan sebagainya. Perjanjian Bangun Guna Serah Build Operate Transfer BOT tersebut harus memberikan jaminan hukum bagi kedua belah pihak yaitu jaminan atas pelaksanaan hak dan kewajiban baik secara materi perjanjian maupun dalam hal penerapannya 28 Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Kencana Pranada Media Group, 2008, hal. 158. 29 Sudarsono, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Rineka Cipta, 1995, hal. 49. Universitas Sumatera Utara 20 sehingga pelaksanaan perjanjian tersebut dapat dipertanggungjawabkan dikemudian hari dan memberikan rasa keadilan bagi kedua belah pihak. Keadilan hanya bisa terjadi jika ada hukum, aturan main yang mengatur hak dan kewajiban seseorang sekaligus alat pembaharuan masyarakat, hukum selalu berkembang mengikuti nilai-nilai value dan tuntutan kebutuhan masyarakat living law . 30 Pemerintah Daerah sering sekali memiliki kendala dalam hal pendanaan dan sumber daya yang kompeten dalam membangun infrastruktur didaerah yang merupakan tanggung jawabnya. Hal ini menyebabkan pemerintah daerah harus mencari alternatif dan solusi yang tidak bertentangan dengan hukum positif yaitu salah satu diantaranya bekerjasama dengan pihak swasta yang pada akhirnya bertujuan utntuk menyejahterakan kehidupan masrakat daerah tersebut. Trend investasi swasta bagi proyek-proyek pemerintah semakin marak. Alasan utama trend ini adalah pemerintah kekurangan dana tetapi memiliki sumber daya yang dapat ditawarkan kepada pihak swasta. Bangun Guna Serah Build Operate Transfer BOT adalah pilihan bagi pemerintah untuk melakukan pembangunan proyek-proyek pemerintah dengan bantuan sektor swasta. Tapi, seperti yang akan dijelaskan kemudian, alasan kekurangan dana, walaupun sebagai alasan utama, tetap bukan merupakan satu-satunya alasan. Program Bangun Guna Serah Build Operate Transfer BOT juga merupakan suatu program yang profitable 30 Berhard Limbong, Pengadaan Tanah untuk Pembangunan, Jakarta: Rafi Maju Mandiri, 2011, hal. vi. Universitas Sumatera Utara 21 dengan risiko yang nyaris nol karena dilaksanakan oleh pihak swasta yang kompeten di bidangnya. Kontrak konsesi seperti Bangun Guna Serah Build Operate Transfer BOT ini telah digunakan oleh banyak pemerintahan negara berkembang dalam rangka membiayai proyek infrastruktur yang penting. Jika dilaksanakan dengan benar maka proyek Bangun Guna Serah Build Operate Transfer BOT dapat memberikan win- win solution bagi pemerintah dan pihak swasta dan seluruh masyarakat luas. Namun demikian, karena proyek ini menjanjikan return yang tinggi bagi sektor swasta maka mereka menanggung risiko yang tinggi pula yang biasanya disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tak stabil seperti politik, ekonomi dan sosial. Hal seperti ini sering sekali tidak dapat dihindari. Berbagai studi dan survey mengidentifikasi bahwa keadaan ini seringkali terjadi pada sektor swasta yang tidak dapat mengidentifikasi, mengkalkulasi dan mengevaluasi pengaruh risiko non-finansial yang inheren serta faktor ketidakpastian uncertainty pada tahap studi kelayakan. Oleh karena itu, sangatlah jelas bahwa proyek seperti ini memerlukan keberadaan perangkat decision maker yang mampu mengevaluasi efek kombinasi dari faktor finansial dan non- finansial secara efektif dan efisien. 31

2. Konsepsi

Dokumen yang terkait

Penerapan Build Operate Transfer (BOT) Dalam Investasi Oleh Pemerintah Kota Medan

3 34 132

ASPEK HUKUM BUILD OPERATE AND TRANSFER (BOT) DALAM PERJANJIAN PEMBORONGAN BANGUNAN

1 14 17

PELAKSANAAN INVESTASI DENGAN POLA KERJA SAMA OPERASI BOT (BUILD OPERATE TRANSFER) DALAM PEMBANGUNAN PLAZA ANDALAS PADANG.

0 2 6

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI WANPRESTASI PADA PERJANJIAN BUILD, OPERATE, AND TRANSFER(BOT) ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DENGAN INVESTOR SWASTA TENTANG PEMBANGUNAN PASAR DAN TERMINAL PARUNG BESERTA F.

1 2 1

Analisis Yuridis Pelaksanaan Alih Fungsi Aset Pemerintah Melalui Program Build Operate And Transfer (BOT) Antara Pemerintah Kota Tebing Tinggi Dengan PT. Inti Griya Prima Sakti

0 1 16

Analisis Yuridis Pelaksanaan Alih Fungsi Aset Pemerintah Melalui Program Build Operate And Transfer (BOT) Antara Pemerintah Kota Tebing Tinggi Dengan PT. Inti Griya Prima Sakti

0 2 2

Analisis Yuridis Pelaksanaan Alih Fungsi Aset Pemerintah Melalui Program Build Operate And Transfer (BOT) Antara Pemerintah Kota Tebing Tinggi Dengan PT. Inti Griya Prima Sakti

1 1 29

Analisis Yuridis Pelaksanaan Alih Fungsi Aset Pemerintah Melalui Program Build Operate And Transfer (BOT) Antara Pemerintah Kota Tebing Tinggi Dengan PT. Inti Griya Prima Sakti

0 0 50

Analisis Yuridis Pelaksanaan Alih Fungsi Aset Pemerintah Melalui Program Build Operate And Transfer (BOT) Antara Pemerintah Kota Tebing Tinggi Dengan PT. Inti Griya Prima Sakti

0 0 6

PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP DALAM PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN SUNCITY PLAZA SIDOARJO (Model Perjanjian Build Operate Transfer (BOT) antara Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dengan PT. Indraco Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 9