Analisa Hasil Estimasi Dengan Ordinary Least Square OLS

data time series yang digabung dengan data cross section yang biasa disebut dengan pooled data.

4.4. Analisa Hasil Estimasi Dengan Ordinary Least Square OLS

Untuk melihat besarnya pengaruh dari variabel ukuran perusahaan size, pertumbuhan aktiva growth of assets, dan kemampulabaan profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta BEJ selama kurun waktu 2000 – 2004, maka dilakukan estimasi dengan metode Ordinary Least Square OLS untuk data panel dengan menggunakan Program Eviews versi 4.1. Hasil estimasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini : Tabel 5. Hasil Estimasi dengan Metode OLS Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 47.01399 41.44950 1.134247 0.2577 LUP? -1.684549 1.492903 -1.128371 0.2602 PA? 0.000102 9.25E-05 1.100514 0.2721 KL? 0.339410 0.689589 0.492192 0.6230 R-squared 0.066795 Mean dependent var 1.211676 Adjusted R-squared 0.056028 S.D. dependent var 13.19885 S.E. of regression 12.82377 Sum squared resid 42756.75 F-statistic 6.203275 Durbin-Watson stat 1.121611 ProbF-statistic 0.000438 Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan Tabel 5 di atas, hasil estimasi dengan menggunakan metode Ordinary Least Square OLS menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan UP, pertumbuhan asset PA, dan kemampulabaan KL kurang memberikan pengaruh terhadap variasi struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta BEJ selama kurun waktu 2000 – 2004. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0,0668 yang berarti secara keseluruhan variabel bebas dalam persamaan tersebut hanya mampu ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008. menjelaskan variasi struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta BEJ sebesar 6,68 persen selama periode amatan, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam persamaan tersebut. Bila dianalisis secara simultan dari masing-masing variabel bebasnya, maka pengaruhnya terhadap variabel struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta BEJ selama kurun waktu 2000 – 2004, ternyata memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik pada tingkat kepercayaan 99 persen. Hal ini bisa dilihat dari nilai F statistik sebesar 6,203 dengan nilai probabilitasnya sebesar 0,0004. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini secara bersama-sama mampu memberikan pengaruhnya secara signifikan terhadap variasi struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta BEJ. Namun, apabila dianalisis secara parsial dari masing-masing variabel bebasnya tidak satupun variabel bebas yang memberikan pengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta BEJ. Di samping itu berdasarkan hasil estimasi tersebut, variabel bebas yang memiliki tanda koefisien regresi yang positif dan sesuai dengan hipotesis adalah variabel pertumbuhan asset PA dan kemampulabaan KL, sedangkan variabel ukuran perusahaan UP memiliki tanda yang negatif dan ini tidak sesuai dengan hipotesis yang ada. Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan metode OLS untuk data panel tidak konsisten dan inefisiensi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien determinasi R 2 dan Durbin-Watson DW test yang rendah yakni ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008. 6,68 persen dan 1,1216 terdapat korelasi serial yang positif. Disamping itu, berdasarkan analisis secara parsial untuk masing-masing variabel bebasnya tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan untuk semua variabel bebasnya. Oleh karena itu, Gujarati 2003 menyarankan untuk data panel sebaiknya menggunakan metode Generalized Least Square GLS.

4.5. Analisa Hasil Estimasi dengan Generalized Least Square GLS