G-NetWifi RSSI DASAR TEORI

16 Untuk jenis pita frekuensi yang lain dimana koefisien power loss tidak ada untuk bangunan tempat tinggal, maka nilai tersebut dapat digunakan dari bangunan kantor. Standar deviasi dan log-normal dari nilai fading shadow di dalam ruangan ditunjukkan pada Tabel 2.6 [4]. Tabel 2. 5 Angka-angka fading shadow, standar deviasi dB, untuk perhitungan rugi-rugi transmisi di dalam ruangan Frekuensi GHz Bangunan Tempat Tinggal Bangunan Kantor Bangunan Tempat Perbelanjaan 1,8-2 8 10 10 3,5 8 5,2 - 12 - 5,8 17

2.5 G-NetWifi

G-NetWifi adalah sebuah perangkat pemantau dan drive test jarigan Wifi untuk perangkat dengan sistem operasi Android. Hal ini memungkinkan pemantauan monitoring dan pencatatan logging parameter jaringan WiFi tanpa menggunakan perangkat khusus. Hal ini dapat digunakan oleh para profesional untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik pada jaringan atau dengan penggemar radio untuk mempelajari lebih lanjut tentang jaringan WiFi. G-NetWifi dapat digunakan pada lingkungan outdoor dan indoor dengan memasukkan floorplan. Fitur-fitur utama dari G-NetWiFi adalah[7] : a. Mengukur parameter jaringan WiFi b. Mencatat nilai pengukuran dalam bentuk teks dan kml files c. Pengukuran indoor dengan floorplan load d. Mode Auto indoor – cocok untuk tunel e. Menampilkan nilai pengukuran dalam tampilan peta f. Memuat cellfile dan menampilkan access points Wifi dan melayani cell line pada tampilan peta g. Auto koneksi ke wifi yang terkonfigur terbaik h. Auto konfigur wifi gratis 17 i. Data test j. Data sequence ping,upload, download Tampilan pada smartphone saat melakukan pengukuran di ruangan seperti terlihat pada Gambar 2.4. Gambar 2. 4 Tampilan Pengukuran pada Smartphone

2.6 RSSI

Received Signal Strength Indication RSSI adalah merupakan parameter yang menunjukkan daya terima dari seluruh sinyal pada band frequency channel pilot yang diukur. Dalam artian semua daya sinyal yang terukur oleh penerima pada satu band frequency wcdma digabungkan menggunakan proses rake receiver. Parameter ini diukur pada arah downlink dengan acuan pengukuran pada konektor antena penerima MS. Dalam proses cdma dijelaskan bahwa pengguna lain pada jaringan yag sama merupaka interferensi, atau disebut dengan istilah self interference dimana hal itu dapat memperkuat daya terima, begitu juga dengan sinyal dari sektor lain yang notabene satu band freuency dengan melayani MS pada saat ini[8]. 18 Gambar 2. 5 Ilustrasi MS dan Node[8] Daya sinyal yang terukur pada MS pada Gambar 2. 5 merupakan penjumlahan dari tiga sektor sesuai dengan phasa tegangannya. Dan nilai yang dihasilkan dari penggabungan tersebut ditunjukkan oleh parameter RSSI[8].

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Umum

Dalam menganalisis path loss pada ruangan model propagasi digunakan untuk menghitung path loss yang terjadi, dalam hal ini tentu saja berkenaan dengan model propagasi pada ruangan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk memperoleh nilai path loss menetukan terlebih dahulu ruangan mana yang menjadi letak yang akan diteliti. Setelah menetapkan parameter-parameter apa saja yang dibutuhkan dalam menghitung path loss, selanjutnya menentukan model propagasi pada ruangan. Berdasarkan model propagasi yang digunakan , kemudian menghitung path loss yang terjadi. Dengan memperoleh nilai path loss dari model propagasi yang digunakan, selanjutnya menganalisis dan membandingkan hasil yang telah didapat. Untuk menentukan model yang cocok dan layak digunakan, maka membandingkan nilai path loss yang telah diperoleh dengan hasil pengukuran. Secara keseluruhan metodologi penelitian yang dilakukan untuk perhitungan dan analisis path loss ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.