BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
Pada penelitian ini didapatkan 16 orang pasien dengan fraktur mandibula akibat trauma yang masuk ke rumah sakit – rumah sakit tempat pendidikan FK – USU. Data mengenai pasien-
pasien tersebut terangkum dalam Table 1.
Table 1. Distribusi subjek penelitian.
No umur j.kel MOI pgsn SKG
Grs fx Lokasi fx
1 12
LK KLL +
15 1
Corpus dextra 2
44 PR
KLL - 15
1 Angulus sinistra
3 50
LK KLL -
15 1
Angulus dextra 4
65 PR
KLL - 14
2 Simfisis,parasimfisis,angulus dextra
5 45
LK KLL -
15 2
Parasimfisis bilateral 6
19 LK
KLL - 15
1 Alveolar
7 18
LK KLL +
15 1
Alveolar 8
17 LK
KLL + 15
1 Alveolar
9 50
LK KLL +
12 1
Angulus dextra 10 55
LK KLL +
14 1
Alveolar 11 26
LK KLL +
15 1
Corpus sinistra 12 17
LK KLL -
15 2
Parasimfisis dextra+angulus sin kom 13 25
LK KLL +
15 1
Angulus sinistra 14 22
PR KLL +
15 2
Simfisis+parasimfisis 15 23
LK KLL -
15 2
Bilateral parasimfisis kominutif 16 47
LK KLL -
15 1
Corpus dextra •
Foto-foto terlampir Karena jumlah sampel yang sangat sedikit data-data yang didapatkan pada penelitian ini
tidak dapat dianalisa secara statistik untuk mengukur kemakanaannya. Oleh karena itu, pada tulisan ini data yang didapat hanya dibahas secara deskriptif.
Andi Falatehan : Hubungan Antara Keparahan Fraktur Mandibula Dan Keparahan Cedera Kepala, 2008 USU e-Repository © 2009
Dari data tersebut didapatkan subjek penelitian dengan usia dalam kisaran 12 – 65 tahun, dengan usia rata-rata 33,4 tahun. Penyebab trauma seluruhnya berupa kecelakaan lalu-lintas.
Pasien laki-laki berjumlah 13 orang dan perempuan 3 orang Gambar 1.
Berdasarkan jumlah garis fraktur, 11 orang memiliki 1 garis fraktur pada mandibulanya, 2 orang memiliki 2 garis fraktur dan 3 orang dengan lebih dari 2 garis fraktur Gambar 2.
Sedangkan berdasarkan lokasi fraktur, 2 kasus melibatkan simfisis, 5 kasus melibatkan parasimfisis ,3 kasus melibatkan corpus mandibula, 6 kasus melibatkan angulus mandibula dan
4 kasus melibatkan alveolar mandibula Gambar 3.
Andi Falatehan : Hubungan Antara Keparahan Fraktur Mandibula Dan Keparahan Cedera Kepala, 2008 USU e-Repository © 2009
Berdasarkan keparahan cedera kepala, 15 orang mengalami cedera kepala ringan SKG:14 – 15, hanya 1 orang dengan cedera kepala sedang SKG:9 – 13 dan tidak ditemukan
pasien dengan cedera kepala berat SKG 9 Gambar 4. Berdasarkan ada atau tidaknya riwayat penurunan kesadaran atau pingsan, 8 orang dengan riwayat pingsan dan 8 orang tanpa riwayat
pingsan Gambar 5.
Andi Falatehan : Hubungan Antara Keparahan Fraktur Mandibula Dan Keparahan Cedera Kepala, 2008 USU e-Repository © 2009
Pada kelompok pasien laki-laki 10 dari 13 pasien mengalami fraktur mandibula dengan 1 garis fraktur, 1 pasien dengan 2 garis fraktur dan 3 pasien dengan lebih dari 2 garis fraktur.
Sedangkan pada kelompok perempuan masing-masing 1 pasien mengalami fraktur mandibula dengan 1, 2 dan lebih dari 2 garis fraktur Tabel 2; Gambar 6.
Tabel 2. Distribusi Jumlah Garis Fraktur Menurut Jenis Kelamin.
Jumlah garis fraktur Jeniskelamin
1 grs fx 2 grs fx
2 grs fx Total
laki-laki 10 1
2 13
Perempuan 1 1
1 3
Total 11 2
3 16
Andi Falatehan : Hubungan Antara Keparahan Fraktur Mandibula Dan Keparahan Cedera Kepala, 2008 USU e-Repository © 2009
Gambar 6. Distribusi Jumlah Garis Fraktur Menurut Jenis Kelamin
Pada Tabel 3 diuraikan lokasi garis fraktur yang terlibat pada pasien menurut jenis kelaminnya. Telah disebutkan sebelumnya bahwa pada penelitian ini didapatkan 11 pasien
fraktur mandibula dengan 1 garis fraktur, 2 pasien dengan 2 garis fraktur dan 3 pasien dengan 2 garis fraktur Gambar 3, sehingga seluruhnya ada 21 garis fraktur. Tapi, salah satu dari 3 pasien
yang mengalami fraktur mandibula dengan lebih dari 2 garis fraktur, mempunyai lebih 1 dari garis fraktur pada lokasi yang sama kominutif. Sehingga secara keseluruhan ada 20 lokasi
fraktur yang terlibat. Lokasi fraktur tersebut adalah simfisis mandibula, parasimfisis mandibula, corpus mandibula, angulus mandibula dan alveolar mandibula. Pada kelompok laki-laki 3 pasien
memiliki garis fraktur yang melibatkan parasimfisis mandibula, 3 pasien melibatkan corpus mandibula, 4 pasien dengan garis fraktur yang melibatkan angulus mandibula dan 4 pasien
dengan garis fraktur yang melibatkan alveolar mandibual.
Andi Falatehan : Hubungan Antara Keparahan Fraktur Mandibula Dan Keparahan Cedera Kepala, 2008 USU e-Repository © 2009
Pada kelompok perempuan masing-masing 2 pasien dengan garis fraktur yang melibatkan simfisis, parasimfisis dan angulus mandibula Gambar 7.
Tabel 3. Distribusi Lokasi Fraktur Menurut Jenis Kelamin
Lokasi fraktur Jns
kelamin Simf Parasimf Corpus
angulus alveolar
Total
Laki-laki 0 3
3 4 4
14 Perempuan 2
2 2
6 Total 2
5 3 6 4 20
Gambar 7. Distribusi lokasi fraktur menurut jenis kelamin
Dari 8 pasien yang pada penelitian ini ditemukan mempunyai riwayat pingsan, 7 diantaranya mengalami fraktur mandibula dengan 1 garis fraktur dan 1 pasien dengan 2 garis
fraktur. Sedangkan pada 8 pasien lain yang tidak mempunyai riwayat pingsan, 4 diantaranya dengan 1 garis fraktur, 1 pasien dengan 2 garis fraktur dan 3 pasien dengan lebih dari 2 garis
fraktur Tabel 4 ; Gambar 8.
Andi Falatehan : Hubungan Antara Keparahan Fraktur Mandibula Dan Keparahan Cedera Kepala, 2008 USU e-Repository © 2009
Tabel 4. Distribusi Jumlah Garis Fraktur Menurut Riwayat Pingsan
Jumlah garis fraktur Riwayat
pingsan 1 grs fx
2 grs fx 2 grs fx
Total + 7
1 0 8
- 4
1 3
8 total 11
2 3 16
Gambar 8. Distribusi jumlah garis fraktur menurut riwayat pingsan
Menurut lokasi fraktur yang terlibat, pada pasien dengan riwayat pingsan ditemukan 1 pasien dengan fraktur yang melibatkan simfisis mandibula, 1 pasien melibatkan parasimfisis,
masing-masing 2 pasien dengan garis fraktur yang melibatkan corpus dan angulus mandibula dan 3 pasien dengan garis fraktur yang melibatkan alveolar mandibula. Sedangkan pada pasien yang
tanpa riwayat pingsan, masing-masing 1 pasien dengan garis fraktur yang melibatkan simfisis, corpus dan alveolar mandibula dan masing-masing 4 pasien dengan garis fraktur yang
melibatkan parasimfisis dan angulus mandibula Tabel 5 ; Gambar 9.
Andi Falatehan : Hubungan Antara Keparahan Fraktur Mandibula Dan Keparahan Cedera Kepala, 2008 USU e-Repository © 2009
Tabel 5. Distribusi Riwayat Pingsan Menurut Lokasi Fraktur yang Terlibat
Lokasi fraktur Riwayat
pingsan Simf parasimf Corpus angulus alveolar
Total + 1 1 2 2 3 9
- 1
4 1
4 1
11 Total 2 5 3 6 4 20
Gambar 9. Distribusi riwayat pingsan menurut lokasi fraktur yang terlibat
Berdasarkan jumlah garis fraktur, 3 pasien dengan 1 garis fraktur melibatkan corpus mandibula dan masing-masing 4 pasien dengan garis fraktur yang melibatkan angulus dan
alveolar mandibula. Satu pasien dengan 2 garis fraktur melibatkan simfisis mandibula dan 2 pasien dengan garis fraktur yang melibatkan parasimfisis mandibula.
Andi Falatehan : Hubungan Antara Keparahan Fraktur Mandibula Dan Keparahan Cedera Kepala, 2008 USU e-Repository © 2009
Pada pasien dengan lebih dari 2 garis fraktur, 1 diantaranya dengan garis fraktur yang melibatkan simfisis mandibula, 3 melibatkan parasimfisis dan 2 melibatkan angulus mandibula
Tabel 6 ; Gambar 10.
Tabel 6. Distribusi Lokasi Fraktur yang Terlibat Menurut Jumlah Garis Fraktur
Lokasi fraktur Jumlah
garis Fraktur
Simf parasimf Corpus angulus alveolar Total
1 0 0 3 4 4 11 2 1 2 0 0 0 3
2 1 3 0 2 0 6 Total 2 5
3 6
4 20
Gambar 10. Distribusi lokasi fraktur menurut jumlah garis fraktur
Andi Falatehan : Hubungan Antara Keparahan Fraktur Mandibula Dan Keparahan Cedera Kepala, 2008 USU e-Repository © 2009
5.2. Pembahasan