Macromedia Dreamweaver mx 2004 Data Base Mysql Penyusutan Aset Tetap Pemerintah

atribut nama pekerja dari entity pekerja. Setiap ERD bisa terdapat lebih dari satu atribut. Sumber www.aurino.comwordpressdatabase10 Mei 201121.00 WIB .

2.10. Macromedia Dreamweaver mx 2004

Macromedia Dreamweaver mx 2004 adalah sebuah HTML editor professional untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web. Bilamana anda menyukai untuk berurusan dengan kode – kode HTML secara manual atau lebih menyukai bekerja dengan lingkungan secara visual dalam melakukan editing, Macromedia Dreamweaver membuatnya menjadi lebih mudah dengan menyediaakan tool – tool yang sangat berguna dalam meningkatkan kemampuan anda dalam mendesain web. Sumber http:blog.re.or.idmacromedia-dreamweaver-mx-web-editor.htm .

2.11. Data Base Mysql

Data Base Mysql adalah database yang cepat dan tangguh, sangat cocok jika digabungkan dengan PHP, dengan database kita bisa menyimpan, mencari dan mengklasifikasikan data dengan lebih akurat dan professional. MySQL menggunakan SQL language Structur QueryLanguage artinya MySQL menggunakan query atau bahasa pemprogaman yang sudah standar di dalam dunia database. Sumber www.aurino.comwordpressdatabase10 Mei 201121.00 WIB Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.12. Penyusutan Aset Tetap Pemerintah

Menurut PP 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, dalam PSAP 07 tentang Akuntansi Aset Tetap, disebutkan dalam Paragraf 05 Penyusutan adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset. Dalam akuntansi pemerintah, pengertian penyusutan ini berbeda dengan di swasta dimana penyusutan lebih ditujukan untuk alokasi biaya. Penyusutan telah diminta oleh PP 242005 dan bahkan Buletin Teknis tentang Akuntansi Penyusutan juga telah terbit. Namun hingga hari ini, khususnya di Pemerintah Pusat masih belum terdengar kapan akan dilaksanakan. Penyusutan merupakan alat untuk mendapatkan penyajian yang wajar di Neraca dari tahun ke tahun. Namun ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi oleh suatu Aset Tetap sebelum kita memberlakukan Penyusutan, yaitu nilainya harus menunjukkan Nilai Buku nilai yang dapat disusutkan. Nilai Buku ini bisa Nilai Perolehan jika diperoleh kurang dari 1 tahun dari tanggal neraca disusun atau Nilai Wajar jika diperoleh lebih dari 1 tahun dari tanggal neraca disusun. Pada saat kita menyusun Neraca Awal, aturan yang ada pada PSAP 07 tentang Akuntansi Aset Tetap Paragraf 28 adalah Untuk keperluan penyusunan neraca awal suatu entitas,biaya perolehan aset tetap yang digunakan adalah nilai wajar pada saat neraca awal tersebut disusun. Nilai Wajar adalah nilai tukar aset sejenis di pasaran. Padahal, sebagaimana kita ketahui bersama, data yang ada pada Buku Inventaris pada masa itu adalah Harga Perolehan. Maka Neraca Awal pemerintah pusat tahun 2004 saat itu masih menggunakan Harga Perolehan. Katakanlah mobil Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. yang dibeli tahun 2000 dengan harga 100 juta akan tercantum di Neraca Awal suatu Satker tetap dengan harga 100 juta, dan angka ini akan terbawa terus hingga tahun 2010 ini. Jika kita paksakan di tahun 2010 kita melakukan penyusutan, katakanlah mobil tadi diharapkan masih bisa dipakai hingga tahun 2020, maka kalau kita memakai metode penyusutan termudah, garis lurus, maka akhir tahun ini mobil tersebut akan kita susutkan dengan nilai 10 juta, sehingga kita mendapat Nilai Buku mobil menjadi 90 juta. Apakah nilai 90 juta wajar untuk mobil yang kita beli tahun 2000 dengan harga 100 juta? Seperti apa sebenarnya yang dikehendaki oleh PP 24 Tahun 2005? Idealnya, mobil dengan harga 100 juta tahun 2000 tersebut pada tahun 2004 kita nilai kembali dengan Nilai Wajar, katakanlah 80 juta. Kemudian setelah Neraca Awal disusun, tahun berikutnya kita lanjutkan dengan penyusutan. Karena mobil diperkirakan akan mempunyai masa manfaat hingga tahun 2020 16 tahun lagi, maka nilai penyusutan yang dapat kita kenakan pada mobil tersebut adalah 5 juta per tahun 80 juta : 16 tahun. Dengan demikian maka nilai mobil pada tahun 2005 adalah 75 juta, 2006 70 juta dan seterusnya selalu menunjukkan Nilai Wajar pada saat Neraca tersebut disusun. Lalu bagaimana tindakan kita atas Nilai Aset Tetap yang terlanjur salah di Neraca Awal? Teman-teman Ditjen Kekayaan Negara DJKN telah berupaya untuk melakukan penilaian kembali dalam rangka koreksi saldo awal Aset Tetap di Neraca revaluasi ini bukan untuk melakukan penyesuaian atas fluktuasi harga sebagaimana revaluasi yang dimaksud di PSAP 07. Diharapkan, dengan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. didapatkannya Nilai Wajar atas masing-masing aset tetap, maka penyusutan dapat segera dilakukan. Saat ini setahuku teman-teman DJKN sedang mengonsep RPMK untuk memberlakukan penyusutan. Namun, yang perlu diingat, ada PR besar lagi sebelum penyusutan ini benar-benar bisa dilakukan, yaitu penentuan masa manfaat atau kapasitas produksi masing- masing aset tetap untuk menentukan besarnya Nilai Penyusutan per tahun. Saat ini teman-teman DJKN telah menyiapkan tabel untuk menentukan masa manfaat masing-masing aset tetap. Secara teknis penyusutan nantinya, kebijakan yang diambil pemerintah bisa saja tidak sepenuhnya mengadopsi prinsip akuntansi secara teknis, namun secara substansi tujuannya sama, dengan pertimbangan cost dan benefit serta kemudahan implementasinya.

2.13. Membandingakan Metode-Metode Penyusutan