49
3.1. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat karena tingkat ekonomi dalam masyarakat kita berbeda-beda dan selalu
terjadi penggolongan-penggolongan di antara masyarakat yang berekonomi menengah ke bawah dan masyarakat yang berekonomi menengah ke atas.
34
Pada masyarakat yang ekonominya menengah ke atas biasanya selalu mempunyai pikiran-pikiran yang jernih dikarenakan kehidupan mereka yang
tercukupi dan pendidikan mereka yang terbilang tinggi. Tapi sebaliknya bila masyarakat yang termasuk dalam golongan ekonomi yang menengah ke
bawah pemikiran-pemikiran mereka selalu dihantui dengan rasa kekurangan dan terkadang pemikiran mereka selalu cenderung pada hal-hal
yang negatif. Hal ini dikarenakan tingkat pendidikan mereka yang rendah, sehingga pemikiran-pemikiran mereka menjadi sempit dan menjadikan
mereka mempunyai sifat pemalas. Hal ini pemicu dari salah satu faktor maraknya perjudian,
khususnya judi bola yang ada di televisi. Dari hasil wawancara terhadap pihak Satreskrim Polrestabes mereka pelaku ataupun pemain judi bola
biasanya bila sudah kecanduan dalam permainan judi bola ini mereka akan malas bekerja, dan mereka selalu cenderung mengabaikan aktivitas yang
seharusnya dijalani karena di dalam pemikiran mereka dengan mereka bertaruh atau berjudi mereka akan menang dan pastinya uang yang semula
34
Hasil wawancara dengan AKBP Marsono SH. M.Hum, Satreskrim Polrestabes Surabaya pada tanggal 14 Maret 2011.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
50
akan bertambah dan menjadi kelipatannya jika mereka menang. Didalam pemiikiran mereka berjudi merupakan pekerjaan yang sangat santai dan
pasti akan mendapatkan keuntungan banyak jika ,mereka menang di dalam perjudian tersebut.
Mereka juga tidak perlu repot-repot membanting tulang, cukup dengan menonton televisi yang akan menyiarkan pertandingan bola dengan
durasi 2 x 45 menit jika team yang dijagokan menang maka uang mereka akan bertambah dua kali lipat. Pemikiran-pemikiran yang seperti itu adalah
sebagai pemicu awal dari sebuah kejahatan. Banyak contoh-contoh kasus yang sudah terjadi di dalam kehidupan kita sehari-hari dimana itu suatu
kejahatan pasti bermula dari suatu keadaan yang memaksa dirinya untuk berbuat jahat dan akan melakukan apa saja untuk memenuhi kebutuhan hidup
mereka.
3.2. Faktor Sosial A.