Apabila suatu sistem obat digunakan secara topikal, maka obat akan keluar dari pembawanya dan berdifusi ke permukaan jaringan kulit, ada 3 jalan masuk yang utama
melalui daerah kantung rambut, melalui kelenjar keringat, dan stratum korneum yang terletak diantara kelenjar keringat dan kantung rambut.
Faktor-faktor dalam penetrasi kulit yaitu pada dasarnya sama dengan faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi saluran cerna dengan laju difusi yang sangat tergantung pada
sifat fisika-kimia obat, dan hanya sedikit tergantung pada zat pembawa, pH, dan konsentrasi. Perbedaan fisiologis melibatkan kondisi kulit, yakni apakah kulit dalam keadaan baik atau
terluka, umur kulit, daerah kulit yang diobati, ketebalan fase pembatas kulit, perbedaan spesies dan kelembapan yang dikandung oleh kulit.
III. ALAT, BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat-alat yang Digunakan
Alat-alat yang digunakan adalah mortir dan stamper, timbangan analitik, pH universal, viscotester VT-04 E , Pipet tetes, beaker glass, kaca arloji, gelas ukur, spatel, batang
pengaduk, kertas perkamen dan kaca objek
3.2 Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan adalah undesilenil fenilalanin, ultrez 10, capigel 98, HPMC, trietanolamin, propilenglikol, DMDM hydantoin dan air suling.
3.3 Metodologi Penelitian
Pemeriksaan terhadap bahan baku undesilenil fenilalanin, capigel 98, DMDM hydantoin
sesuai dengan sertifikat analisis, pemeriksaan ultrez 10, HPMC hidroksi propil metil selulosa
, propilenglikol dilakukan menurut Handbook of Excipient Pharmaceutical edisi IV. Prosedur pemeriksaan meliputi uji organoleptik dan uji kelarutan.
Studi penggunaan undesilenil fenilalanin sebagai bahan aktif dalam sediaan gel didasarkan pada aktifitasnya sebagai pencerah kulit. Penelitian ini meliputi formulasi sediaan,
uji organoleptik, uji pH, uji viskositas, dan uji keamanan sediaan yang diuji pada kira-kira 20 orang relawan dan dioleskan pada punggung tangan.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Pemeriksaan bahan baku
Pemeriksaan bahan baku undesilenil fenilalanin, ultrez 10, capigel 98 dan DMDM hydantoin
dilakukan sesuai sertifikat analisis, dan pemeriksaan bahan baku trietanolamin, hidroksi propil metil selulosa
dan propilenglikol meliputi : pemerian, kelarutan, identifikasi
organoleptik sesuai dengan persyaratan Handbook of Excipient Pharmaceutical dari zat
tersebut. Tabel 4.1
Data Pengamatan Organoleptik Bahan Baku
Bahan Pemeriksaan
Pustaka Pengamatan
Undesilenil fenilalanin Pemerian
Bentuk Serbuk
Serbuk Bau
Khas Khas
Warna Putih
Putih Kelarutan
Larut dalam basa Larut dalam
trietanolamin Capigel 98
Pemerian Bentuk
Cairan Cairan
Bau Khas
Khas Warna
Putih Putih
Kelarutan Larut dalam air
Larut dalam air Ultrez 10
Pemerian Bentuk
Cairan Cairan
Bau Khas
Khas Warna
Putih Putih
Kelarutan Larut dalam air
Larut dalam air HPMC
Pemerian Bentuk
Serbuk Serbuk
Bau Tidak berbau
Tidak berbau Warna
Putih Putih
Kelarutan Larut dalam air
Larut dalam air Propilenglikol
Pemerian Bentuk
Cairan kental Cairan kental
Bau Tidak berbau
Tidak berbau Warna
Jernih, tidak berwarna
Jernih, tidak berwarna,
Kelarutan Dapat bercampur
dengan air Dapat bercampur
dengan air Trietanolamin
Pemerian Bentuk
Cairan jernih, Cairan jernih,
Bau Amoniak,
Amoniak, Warna
Tidak berwarna sampai berwarna
kuning, Tidak berwarna
sampai berwarna kuning,
Kelarutan Dapat bercampur
dengan air Dapat
bercampur dengan air
Dmdm hydantoin Pemerian
Bentuk Cairan
Cairan Bau
Sedikit berbau aldehid
Sedikit berbau aldehid Warna
Tidak berwarna, mendekati kuning
transparan Tidak berwarna,
mendekati kuning transparan
Kelarutan Dapat larut dalam
air dan alkohol Dapat larut dalam air
4.2 Pemilihan Basis Gel