untuk meningkatkan konsistensi dan stabilitas, sedangkan asam sitrat sebagai acidifying agent
. Pertimbangan penggunaan acidifying agent diperlukan untuk menjaga stabilitas polifenol karena dalam suasana basa polifenol mudah
teroksidasi. Metil paraben digunakan sebagai pengawet dalam formula ini. Basis krim dalam penelitian ini, baik cara pembuatan maupun semua bahan yang
digunakan sama seperti pembuatan krim ekstrak kering polifenol teh hitam, hanya tanpa diberi esktrak kering polifenol teh hitam.
B. Penentuan Tipe Krim
Penentuan tipe krim dilakukan dengan metode penanbahan salah satu komponen krim secara berlebihan kemudian dilakukan pengamatan. Data hasil uji
krim dapat dilihat pada Tabel II.
Tabel II. Data hasil pengujian tipe krim Perlakuan
Hasil
Ditambahkan 2 ml air Larut
Ditambahkan dalam 2 ml minyak Tidak larut
Kesimpulan Tipe krim
MA
Data hasil pengujian tipe krim disimpulkan bahwa tipe krim dalam penelitian ini
adalah tipe MA karena krim larut dengan penambahan sejumlah besar air dan tidak larut dengan penambahan sejumlah besar minyak. Dengan tipe krim MA
diharapkan krim memiliki keuntungan lebih ketika diaplikasikan pada kulit, yaitu memberikan kenyamanan pada penggunanya karena sifatnya yang tidak lengket
ketika dioleskan pada kulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Orientasi Penentuan 1 MED
Orientasi penetapan 1 MED dilakukan untuk mendapatkan penyinaran minimal menggunakan lampu UV yang mengakibatkan peningkatan lipatan kulit
punggung hewan uji sebanyak 1,5-2 kali tebal kulit mula-mula. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini mencit galur BALBc yang termasuk golongan
albino dengan tujuan agar penelitian hasilnya tidak bias karena adanya pengaruh
melanin pada proteksi kulit terhadap sinar ultravoilet UV. Daerah punggung digunakan karena daerah tersebut memiliki permukaan luas untuk terpapar sinar
lampu UV dan telah sesuai dengan prosedur jurnal yang diacu Widyarini, 2001. Data hasil pengukuran tebal kulit guna menentukan 1 MED diperlihatkan dalam
Tabel III.
Tabel III. Data hasil pengukuran tebal kulit guna menetapkan 1 MED Waktu Tebal
kulit awal
Mean ± SE
Selisih tebal kulit akhir- awal
Mean SE
± 4 0,67
± 0,09 0,33 0,05 ±
5 0,63 ± 0,05 0,30 0,13
± 6 0,55
± 0,03 0,40 0,03 ±
7 0,50 ± 0,01 0,40 0,05
±
Pada data orientasi terlihat bahwa untuk penentuan 1MED berada pada pemaparan sinar UVB selama 6 menit. Dengan hasil ini, maka 6 menit digunakan
sebagai lama waktu pemaparan radiasi UVB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Orientasi Waktu Puncak Terbentuknya Tebal Kulit Maksimal