Pengaruh Perputaran Piutang dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas (ROA) (Studi Kasus pada Perusahaan Pertambangan Batu Bara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015)

(1)

(2)

(3)

(4)

164 LAMPIRAN 12

LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Lutfi Fathurrochman Tempat, tanggal lahir : Cirebon, 20 Oktober 1993

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Pria Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Karanggetas Gg. Masjid Jagabayan No. 29 RT 01/09

Kode Pos : 45112

Email : lutfifathurrochman@gmail.com

No HP : 085724228789

DATA PENDIDIKAN

No Tingkat Nama Sekolah Tempat Tahun

1 TK TK Al-Irsyad Cirebon 1998-2000

2 SD MI Darul-Hikam Cirebon 2000-2006

3 SMP SMP negeri 10 Cirebon 2006-2009

4 SMA SMA negeri 5 Cirebon 2009-2012

5 Perguruan Tinggi UNIKOM Bandung 2012-2016

Demikian Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Bandung, Agustus 2016


(5)

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN

PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP

PROFITABILITAS (ROA)

(Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan Batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2015)

THE EFFECT OF RECEIVABLES TURNOVER AND SALES

GROWTH TO PROFITABILITY (ROA)

(Case Study of Coal Mining Company listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) Period 2010-2015)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Program Strata 1 Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Akuntansi

Oleh:

Nama: Lutfi Fathurrochman Nim: 21112137

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2016


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu

Wa Ta’ala atas segala rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam, tak lupa kepada keluarga, sahabat, beserta seluruh umatnya hingga akhir zaman. Atas izin

Allah penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Perputaran Piutang dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Profitabilitas (ROA) (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan Batu bara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015)”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menempuh program Strata 1 guna memperoleh

gelar sarjana ekonomi pada program studi akuntansi, fakultas ekonomi,

Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak

kesalahan dan kekurangan. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan

pengalaman penulis. Namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat

khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pihak lain yang memerlukan referensi

terkait bidang kajian yang dibahas oleh penulis.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan bisa

terselesaikan tanpa adanya bimbingan, dorongan, nasehat, doa, dan bantuan dari

berbagai pihak yang terkait, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima


(7)

iv

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE.,Spec.Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Siti Kurnia Rahayu, S.E.,M.Ak.,Ak.,CA selaku Ketua Program Studi

Akuntansi.

4. Dr. Ony Widilestariningtyas, S.E.,M.Si.,Ak selaku Dosen Wali Kelas

Akuntansi 4.

5. Dr. Adeh Ratna Komala, SE.,M.Si selaku pembimbing yang telah

memberi pengarahan secara detail dalam penyusunan skripsi ini.

6. Segenap staff dosen Fakultas Ekonomi khususnya Program Studi

Akuntansi dan staff Sekretariat Program Studi Akuntansi yang telah

banyak membantu, serta memberikan masukan dalam penyusunan skripsi

ini.

7. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan bantuan baik materi

maupun doa, serta dukungan atas setiap langkah yang diambil sehingga

penulis bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.


(8)

v

Semoga Allah Subhanallahu Wa Ta’ala membalas segala kebaikan dari semua pihak yang tersebut di atas serta pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu

per satu dalam menyusun skripsi ini.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Bandung, Juli 2016 Penulis,

Lutfi Fathurrochman NIM. 21112137


(9)

vi

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN ... LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Rumusan Masalah... 6

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4.1 Maksud Penelitian ... 6

1.4.2 Tujuan Penelitian ... 6

1.5 Kegunaan Penelitian ... 7

1.5.1 Kegunaan Praktis ... 7

1.2.2 Kegunaan Akademis ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Perputaran Piutang ... 8

2.1.1.1 Pengertian Perputaran Piutang ... 8

2.1.1.2 Indikator Perputaran Piutang... 9


(10)

vii

2.1.2.1 Pengertian Pertumbuhan Penjualan... 10

2.1.2.2 Indikator Pertumbuhan Penjualan ... 11

2.1.3 Profitabilitas ... 12

2.1.3.1 Pengertian Profitabilitas ... 12

2.1.3.2 Indikator Profitabilitas ... 12

2.2 Kerangka Pemikiran ... 14

2.2.1 Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas ... 14

2.2.2 Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas . 15 2.3 Hipotesis ... 16

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 17

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 18

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 19

3.4 Populasi, Sampel dan Tempat serta Waktu Penelitian ... 20

3.4.1 Populasi ... 20

3.4.2 Penarikan Sampel ... 21

3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 23

3.6 Metode Pengujian Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 34

4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif ... 35

4.1.1.1 Gambaran Perputaran Piutang (X1) ... 35

4.1.1.2 Gambaran Pertumbuhan Penjualan (X2) ... 38

4.1.1.3 Gambaran Profitabilitas (ROA) (Y) ... 42

4.1.2 Hasil Analisi Verifikatif ... 45

4.1.2.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 45

4.1.2.2 Analisis Regresi Liniear Berganda... 49

4.1.2.3 Korelasi Parsial ... 51

4.1.2.4 Koefisien Determinasi ... 52


(11)

viii

4.2 Pembahasan ... 55

4.2.1 Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Profitabilitas (ROA) ... 55

4.2.2 Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Profitabilitas (ROA) ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 59

5.2.1 Saran Operasional ... 59

5.2.2 Saran Akademis ... 60


(12)

62

DAFTAR PUSTAKA

A.A Wela dan dan Ida Bagus. 2015. Pengaruh Leverage, Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 7, 2015 : 2052-2067. ISSN: 2302-8912.

Abdul Raheman et all. 2010. Working Capital Management and Corporate Perfomance of Manufacturing Sector in Pakistan. International Research Journal of Finance and Economics. ISSN 1450-2887 Issue 47.

Agus Ristono. 2009. Manajemen Persediaan edisi 1. Yogyakarta:Graha Ilmu. Agus Sartono.2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi edisi 4.

Yogyakarta:BPFE.

Amirya M. dan S. Atmini. 2008. Determinan Tingkat Hutang Serta Hubungan Tingkat Hutang Terhadap Nilai Perusahaan : Perspektif Packing Order Theory. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia 5 (2) : 227-244.

Anastasia et all. 2014. Account Receivable Management and Corpprate Perfomance of Companies in the Food & Beverage Industri : Evidence From Nigeria. European Journal of Accounting Auditing and Finance Research. Vol. 2, No.10, pp. 34-47.

Andrayani, Ni Putu Devi. 2013. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, dan Tangibility Assets Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Sarjana Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Bali.

Aries Heru. 2011. “Manajemen Keuangan bagi manajer non keuangan”. Jakarta: PPM.

Brigham & Houstan. 2015. Fundamental Of Financial Management. 8th Edition. South Western: Cengage Learning.

Brigham, Eugene F & Houston, Joel F 2010, Dasar-dasar ManajemenKeuangan, Edisi 11, Salemba Empat, Jakarta.

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Buku 2 Edisi 11, Jakarta, Salemba Empat.

Chusnul C & Joni S. 2014, Pengaruh Struktur modal, modal kerja, dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas. Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 2 April 2014.

Cintya dkk. 2016. Pengaruh Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas pada PT. Ambara Madta Sejati di Singaraja tahun 2012-2014. E-journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen Vol. 4.


(13)

63

Danang Sunyoto. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Eka A dan Joni S. 2014. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas. Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 4 Oktober 2014.

Erik Pebrin Naibaho & Sri Rahayu. 2014, Pengaruh perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas. Jurnal Ekonomi Universitas Telkom.

Ghozali Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Cetakan V. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati. 2003. Basic Econometrics 4th. Internasional Edition. McGraw-Hill. USA.

Guilford, J.P. 1956. Fundamental Statistics in Psychology and Education. New York: Mc Graw-Hill Book Co. Inc.

Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Harmono. 2011. Manajemen Keuangan. Edisi satu, Cetakan kedua. Jakarta. Bumi Aksara.

Herry. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara. Herry. 2013. Akuntansi Keuangan Menengah. Yogjakarta : CPAS.

Husein Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi 2. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Irham Fahmi. 2011. Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi. Bandung : Alfabeta. Irham Fahmi. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kedua. Bandung :

Alfabeta.

James M. Reeve, Carls S. Wareen, & Jonathan E. Duachac, et all. 2010. Pengantar Akuntansi Adopsi Indonesia (buku 2). Jakarta : Salemba Empat. Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Kennedy, Nur Azlina dan Anisa Ratna Suzana. 2013. Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Real Estate and Property yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Riau.

Luh Komang Suarnami,dkk. 2014. Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen Volume 2 Tahun.

Lumban Gaol Maskarni. 2010. Pengaruh Return On Assets, Return Equity, Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur di BEI. Tesis. Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.


(14)

64

Mohamad Tejo. 2015. Pengaruh Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang, dan Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Vol.1, No.1.

Nina Sufiana & Ni Ketut P. 2010. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

Pagano dan Schivardi F. 2003. Firm size distribution and Growth. Scandinavian Journal of Economics, 105(2), 255-274.

Pritarini N.S. 2011. Pengaruh Strategi Perusahaan dan Strukutr Modal Terhadap Kinerja Perusahaan yang Listing di BEI. Skripsi. UNAIR Surabaya.

Rama dan Jones. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Graha Ilmu.

Raharjaputra, Hendra S. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi untuk eksekutif Perusahaan. Jakarta : Salemba Empat.

Raja Adri S S. 2012. Akuntansi Keungan Versi IFRS. Yogyakarta : Graha Ilmu. Ridwan dan Sunarto. 2007. Pengantar Statistika untuk Penelitian Sosial Ekonomi

Komunikasi dan Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Riyanto. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat Cetakan Keenam. Yogyakarta : BPFE.

Rudianto. 2009. Penganggaran. Jakarta : Erlangga.

Suad Husna dan Enny Pudjiastuti. 2012. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi Keenam Cetakan Pertama. Yogyakarta : UPP STIM YPKN.

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Sumardi Suryabrata. 2013. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Ekonosia.

Tita, Deitiana (2011). Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan Deviden Terhadap Harga Saham pada Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 13. No. 1 April 2011. Hlm. 57-66. (19 Desember 2013).

Tanjung H. dan Devi A. 2013. Metode Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta : Gramata Publishing.

Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta : Genesis.

Verawati dan Juniarti. 2014. Pengaruh Familiy Control, Size, Sales Growth, dan Leverage Terhadap Profitabilitas dan Nilia Perusahaan. Business Accounting Review, Vol.2, No.1.

Wela dan Ida. 2010. Pengaruh Leverage dan Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas. E-journal Manajemen Unud, Vol. 4, No,7, 2015 : ISSN : 2302-8912.


(15)

65

Weston, J.F dan T.E Copeland. 2008. Manajemen Keuangan. Edisi kesembilan. Jakarta : Binarupa Aksara.

Wiagustini. Ni Luh Putu. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Denpasar : Udayana Universitas Press.

www.bisnis.tempo.co www.finance.detik.com www.idx.co.id


(16)

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Perputaran Piutang

2.1.1.1 Pengertian Perputaran Piutang

Pengertian piutang di ungkapkan oleh beberapa pakar. Menurut Hery

(2013:181) piutang adalah sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan

umumnya dalam bentuk kas dari pihak lain. Adapun menurut Raja Adri

Satriaawan Surya (2012:87) piutang adalah klaim uang, atau jasa terhadap

pelanggan atau hak pihak lainnya. Berikutnya menurut Sutrisno (2012:55) piutang

adalah tagihan perusahaan kepada pihak kepada pihak lain sebagai akibat

penjualan secara kredit.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa piutang

merupakan suatu tagihan kepada pelanggan yang timbul akibat penjualan kredit

atau perusahaan telah memberikan jasa tertentu.

Selanjutnya penulis uraikan beberapa pengertian perputaran piutang yang

diungkapkan oleh beberapa pakar, yaitu :

Menurut Sutrisno (2012:220) perputaran piutang adalah ukuran efektivitas

pengelolaan piutang. Adapun menurut Hery ( 2012:24 )perputaran piutang adalah

rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama periode penagihan piutang


(17)

9

perputaran piutang yaitu rata-rata hari yang diperlukan untuk mengubah piutang

menjadi kas.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa perputaran

piutang merupakan mengukur seberapa sering piutang usaha berhasil ditagih

dalam satu periode, dan jumlah hari penjualan dalam piutang merupakan estimasi

lamanya piutang usaha beredar.

2.1.1.2 Indikator Perputaran Piutang

Menurut Werner (2013:58), rasio perputaran piutang menunjukkan

perputaran piutang dalam satu periode, rasio ini diperoleh dengan cara :

Herry (2012:22) menyebutkan perputaran piutang memiliki rumus :

Sedangkan menurut Harmono (2011:109) Perputaran piutang rumusnya

adalah:

Dari indikator di atas penulis mengambil indikator perputaran piutang

dengan rumus :

Sumber : Harmono (2011:109)

Receivable turnover = A e

A e e e e e

Perputaran Piutang = Penjualan bersih

rata−rata piutang

Perputaran Piutang = Penjualan

rata−rata piutang

Perputaran Piutang = Penjualan


(18)

10

2.1.2 Pertumbuhan Penjualan

2.1.2.1 Pengertian Pertumbuhan Penjualan

Pengertian penjualan di ungkapkan oleh beberapa pakar. Menurut Irham

Fahmi (2011:184) penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari hasil

penjualan produk seperti pengiriman barang (goods) atau pemberian jasa (service)

yang diberikan. Berikutnya Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:165)

menyebutkan penjualan adalah aktivitas yang memperjualbelikan barang dan jasa

kepada konsumen. Sedangkan menurut Rama dan Jones dalam Lilis (2011:22)

penjualan adalah proses menyediakan barang dan jasa untuk para pelanggan.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa penjualan

merupakan penerimaan yang diperoleh dari aktivitas memperjual belikan barang

dan jasa kepada konsumen.

Berikut penulis uraikan beberapa pengertian pertumbuhan penjualan yang

diungkapkan oleh para pakar. Menurut Anatasia et al (2014:5) pertumbuhan

penjualan adalah kenaikan atau penurunan penjualan tahunan diukur sebagai

persentase dari penjualan. Kemudian Harahap (2010:309) menyatakan

pertumbuhan penjualan adalah rasio yang menggambarkan prestasi pertumbuhan

penjualan dari tahun ke tahun. Sedangkan menurut Rudianto (2009:56)

menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan merupakan volume penjualan pada

tahun-tahun mendatang.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa pertumbuhan

penjualan perbandingan antara penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke


(19)

11

2.1.2.2 Indikator Pertumbuhan Penjualan

Menurut Anatasia et al (2014:5)

Keterangan :

g = Growth Sales Rate (tingkat pertumbuhan penjualan)

S1 = Total Current Sales (total penjualan selama periode berjalan) S0 = Total Sales For Last Period (total penjualan periode yang lalu)

Adapun menurut Harahap (2010:309) rumus pertumbuhan penjualan

adalah :

Sedangkan menurut Weston dan Copeland (2008:240) rumus pertumbuhan

penjualan adalah :

Berdasarkan paparan tersebut terdapat kesamaan dalam rumus

pertumbuhan penjualan, dimana penulis mengambil indikator pertumbuhan

penjualan yang diungkapkan oleh Anastasia et al (2014:5), Harahap (2010:309),

Weston dan Coperland (2008:240).

g = − � %

Pertumbuhan penjualan = Pe e −Pe e e y

Pe e e y

Pertumbuhan penjualan =Pe e −Pe e e y

Pe e e y

Pertumbuhan penjualan = Pe e −Pe e e y


(20)

12

2.1.3 Profitabilitas

2.1.3.1 Pengertian Profitabilitas

Pengertian penjualan diungkapkan oleh beberapa pakar. Menurut Werner

(2013:63) yang menyatakan bahwa rasio profitabilitas menggambarkan

kemampuan perusahaan untuk mengahasilkan keuntungan. Kemudian menurut

Irham Fahmi (2011:184) profitabilitas adalah mengukur efektivitas manajemen

secara keseluruhan yang ditunjukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang

diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Berikutnya

menurut I Made Sudana (2011:22) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan laba.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa profitabilitas

merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.

2.1.3.2Indikator Profitabilitas

Menurut MenurutWerner (2013:63) rasio profitabilitas terdiri dari 5 rasio,

yaitu :

1. Gross Profit Margin (GPM)

Gross Profit Margin menggambarkan persentase laba kotor yang

dihasilkan oleh setiap pendapatan perusahaan. GPM diperoleh dengan

cara:

GPM = � �


(21)

13

2. Operating Margin (OM)

Operating income mencerminkan kemampuan manajemen mengubah

aktivitasnya menjadi laba. Operarting income sering pula disebut sebagai

laba sebelum bunga dan pajak dengan catatan bahwa diperusahaan tersebut

tidak terdapat pendapatan non-operasional. Operating Income diperoleh

dengan cara :

3. Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin mencerminkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba neto dari setiap penjualannya. NPM diperoleh dengan

cara :

4. Return on Equity (ROE)

Return on Equity mencerminkan seberapa besar return yang dihasilkan

bagi pemegang saham atas setiap rupiah uang yang ditanamkannya. ROE

diperoleh dengan cara :

5. Return on Asset (ROA)

Return on Asset mencerminkan seberapa besar return yang dihasilkan atas

setiap rupiah uang yang ditanamkan dalam bentuk asset. ROA diperoleh

dengan cara :

OM = � � � �� � �

� � �

NPM = �� � � ��

� � �

ROE = �� � � �

� � � �

ROA = �� � � �


(22)

14

Dari indikator di atas penulis mengambil rasio profitabilitas dengan

pendekatan ROA, dengan rumus :

SumberWerner (2013:63)

2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas

Menurut Suad H dan Enny P (2012:117) pada dasarnya, makin besar

jumlah piutang dalam suatu perusahaan berarti makin besar pula risikonya, tetapi

bersamaan dengan itu dapat memperbesar profitabilitas. Kemudian menurut

Wiagustini (2010:16) menyatakan semakin besar piutang semakin besar pula

kebutuhan dana yang ditanamkan pada piutang, dan semakin besar piutang

semakin besar pula resiko yang timbul, disamping akan memperbesar

profitabilitas. Sedangkan menurut Riyanto (2001:90) semakin cepat perputaran

piutang perusahaan, maka semakin cepat perusahaan mendapatkan keuntungan,

sehingga profitabilitas perusahaan juga ikut meningkat.

Selain itu hal serupa ditemukan oleh beberapa peneliti diantaranya Nina

Sufiana & Ni Ketut Purnawati (2010) menyatakan bahwa perputaran piutang

berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Kemudian menurut Mohamad Tejo

Suminar (2015) menyatakan bahwa perputaran piutang berpengaruh positif

terhadap profitabilitas. Selanjutnya menurut Erik Pebrin Naibaho & Sri Rahayu

(2014) menyatakan bahwa perputaran piutang memiliki pengaruh yang positif

terhadap tingkat profitabilitas.

ROA =�� � � �


(23)

15

Dari beberapa pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa perputaran

piutang berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA).

2.2.2 Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas

Menurut menurut Irham Fahmi (2011:184) mengukur efektivitas

manajemen secara keseluruhan yang ditunjukan oleh besar kecilnya tingkat

keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun

investasi. Kemudian menurut Agus Sartono (2010:122) Profitabilitas adalah

kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan,

total aktiva maupun modal sendiri. Sedangkan menurut Agus Ristono (2009:25)

yang menyatakan bahwa jika pertumbuhan penjualan (sales growth) naik maka

profitabilitas (ROA) juga mengalami kenaikan. Selain itu hal serupa ditemukan

oleh beberapa peneliti diantaranya Cintya dkk (2016) menyatakan bahwa

pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Kemudian

menurut Evelina dan Juniarti (2014) menyatakan bahwa sales growth berpengaruh

positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Selanjutnya menurut Abdul

Raheman (2010) yang menyebutkan pertumbuhan penjualan memiliki hubungan

positif dengan profitabilitas.

Dari beberapa pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa pertumbuhan

penjualan berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA).

Berdasarkan penjelasan kerangka pemikiran diatas, maka dibuat gambar


(24)

16

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian

2.3 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2012:84) hipotesis penelitian adalah jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Kemudian menurut

Moh. Nazir (2011:151) hipotesis adalah pernyataan yang diterima secara

sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena

dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi. Berikutnya

menurut Umi Narimawati (2010:63) definisi hipotesis adalah kesimpulan yang

masih kurang atau kesimpulan yang masih belum sempurna

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dikatakan bahwa hipotesis

penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara dimana

belum teruji kebenarannya sehingga harus dilakukan pengujian terlebih dahulu.

Maka hipotesis penelitian ini berdasarkan kerangka pemikiran adalah

sebagai berikut:

H1: Perputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA)

H2: Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA)

Perputaran Piutang (X1) Sutrisno (2012:220)

Pertumbuhan Penjualan (X2) Anatasia et al (2014:5)

Profitabilitas (ROA) (Y) Werner (2013:63) Suad H dan Enny P (2012:117)

Wiagustini (2010:16) Riyanto (2001:90

Irham Fahmi, (2011:184) Agus Sartono. (2010:122) Agus Ristono. (2009:25)009


(25)

17

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:3) metode penelitian merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dan

metode verifikatif. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk

menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan

untuk membuat kesimpulan yang lebih luas Sugiyono (2012:29). Tujuan

penelitian deskriptif adalah untuk memberikan gambaran tentang pengaruh

perputaran piutang dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas (ROA).

Sedangkan metode verifikatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih Sugiyono (2012:55).

Objek penelitian menjadi sangat penting dalam sebuah penelitian, hal ini

berhubungan dengan judul penelitian dan data yang diperlukan Danang Sunyoto

(2013:19). Menurut Sugiyono (2012:13) mendefinisikan bahwa objek penelitian

adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu hal (variabel

tertentu). Maka objek penelitian dalam penelitian ini adalah Perputaran Piutang,

Pertumbuhan Penjualan dan Profitabilitas (ROA) pada perusahaan pertambangan


(26)

18

Unit analisis dan unit obeservasi menjadi sangat penting dalam sebuah

penelitian. Hal ini berhubungan dengan tempat penelitian dan bagian penelitian

pada unit analisis. Unit analisis dalam penelitian ini adalah perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan untuk unit observasi dalam

penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan pertambangan batu bara.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Umi Narimawati (2010:31) operasionalisasi variabel adalah

proses penguarai variabel penelitian keadaan sub variabel, dimensi, indikator sub

variabel, dan pengukuran. Adapun syarat penguraian operasionalisasi dilakukan

bila dasar konsep dan indikator masing-masing variabel sudah jelas, apabila

belum jelas secara konseptual maka perlu dilakukan analisis faktor.

Penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu variabel independen (X1

dan X2) sebagai variabel bebas dan variabel dependen (Y) sebagai variabel

tergantung. Adapun penjelasan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut :

1. Variabel Independen

Menurut Sugiyono (2012:59) Variabel independen/bebas sering disebut

sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

independen adalah perputaran piutang (X1)dan pertumbuhan penjualan (X2).

2. Variabel Dependen

Menurut Sugiyono (2012:59) variabel dependen/terikat sering disebut juga


(27)

19

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini,

yang menjadi variabel dependen adalah profitabilitas (ROA) (Y).

Untuk lebih jelasnya tentang operasionalisasi variabel dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Perputaran piutang

(X1)

perputaran piutang adalah ukuran efektivitas pengelolaan piutang. Sutrisno (2012:220) (Harmono, 2011:109) Rasio Pertumbuhan penjualan (X2)

pertumbuhan penjualan adalah kenaikan atau penurunan penjualan tahunan diukur sebagai persentase dari penjualan. Anatasia et al (2014:5)

Growth: Petumbuhan S1: Penjualan tahun sekarang

S0 : Penjualan tahun sebelumnya.

(Anastasia et al, 2014:5)

Rasio

Profitabilitas (Y) rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mengahasilkan keuntungan.

(Werner,2013:63)

(Werner, 2013:63)

Rasio

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder. Menurut Danang Sunyoto

(2013:21) data sekunder adalah data yang bersumber dari catatan yang ada pada

perusahaan dan dari sumber lainnya yaitu mengadakan studi kepustakaan dengan

mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan objek penelitian. Data

yang akan digunakan yaitu laporan keuangan (posisi keuangan & laba/rugi) Perputaran Piutang =

Pen l n e

− p n

g = − � %

ROA = �� � � �


(28)

20

selama 6 tahun terakhir terhitung dari tahun 2010 hingga tahun 2015 pada

perusahaan pertambangan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3.4 Populasi, Sampel dan Tempat Waktu Penelitian 3.4.1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:119).

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan pertambangan

batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2015 dan

sudah mempublikasikan laporan keuangan (audited) (posisi keuangan &

laba/rugi) untuk tahun buku 2010-2015. Populasi berjumlah 24 perusahaan kali

(x) lima (6) tahun = 144 laporan keuangan dengan daftar perusahaan sebagai

berikut:

Tabel 3. 2

Daftar Populasi Perusahan pertambangan batu bara yang terdaftar di BEI

No Kode Perusahaan Nama Perusahaan/Emiten

1 ADRO Adaro Energy Tbk

2 ARII Atlas Resources Tbk

3 ATPK Bara Jaya International Tbk 4 BORN Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk

5 BRAU Berau Coal Energy Tbk

6 BSSR Baramulti Suksessarana Tbk

7 BUMI Bumi Resources Tbk

8 BYAN Bayan Resources Tbk

9 DEWA Darma Henwa Tbk

10 DOID Delta Dunia Makmur Tbk

11 GEMS Golden Energy Mines Tbk

12 GTBO Garda Tujuh Buana Tbk

13 HRUM Harum Energy Tbk

14 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk 15 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk 16 MBAP Mitrabara Adiperdana Tbk

17 MYOH Samindo Resources Tbk

18 PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk 19 PTBA Tambang Batu bara Asam (Persero) Tbk


(29)

21

20 PTRO Petrosea Tbk

21 SMMT Golden Eagle Energy Tbk 22 TKGA Permata Prima Sakti Tbk 23 TOBA Toba Bara Sejahtera Tbk

24 UNTR United Tractors Tbk

Sumber: sahamok.com (data diolah)

3.4.2. Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi Sugiyono (2012:120). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

dengan menggunakan teknik sampling purposive. Menurut Sugiyono (2012:126)

sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu.

Sampel yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah perusahaan

pertambangan batu bara dengan pertimbangan sebagai berikut:

1. Perusahaan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Perusahaan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

sudah mempublikasikan laporan (audited) (posisi keuangan & laba/rugi) dari

tahun 2010 hingga tahun 2015.

Tabel 3.3 Jumlah Sampel

No Kode

Perusahaan Nama Perusahaan

Kriteria

Sampel 1 2 3

1 ADRO Adaro Energy Tbk √ √ √ √

2 ARII Atlas Resources Tbk √ 3 ATPK Bara Jaya International Tbk √ √ 4 BORN Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk √ 5 BRAU Berau Coal Energy Tbk √ √ 6 BSSR Baramulti Suksessarana Tbk √ 7 BUMI Bumi Resources Tbk √

8 BYAN Bayan Resources Tbk √ √ √ √

9 DEWA Darma Henwa Tbk √ √ √ √

10 DOID Delta Dunia Makmur Tbk √ √ 11 GEMS Golden Energy Mines Tbk √ 12 GTBO Garda Tujuh Buana Tbk √ √


(30)

22

13 HRUM Harum Energy Tbk √ √ √ √

14 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk √ √

15 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk √ √ √ √ 16 MBAP Mitrabara Adiperdana Tbk √

17 MYOH Samindo Resources Tbk √ √ 18 PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk √ √

19 PTBA Tambang Batu bara Asam (Persero) Tbk √ √ √ √

20 PTRO Petrosea Tbk √ √

21 SMMT Golden Eagle Energy Tbk √ √ 22 TKGA Permata Prima Sakti Tbk √ 23 TOBA Toba Bara Sejahtera Tbk √ 24 UNTR United Tractors Tbk √ √

Sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan

pertambangan batu bara yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

2010-2015 dan sudah mempublikasikan laporan keuangan (audited) (posisi keuangan &

laba/rugi) untuk tahun buku 2010-2015. Sampel berjumlah 6 perusahaan kali (x)

lima (6) tahun = 36 laporan keuangan dengan daftar perusahaan sebagai berikut:

Berikut ini daftar perusahaan batu bara yang berjumlah 6 sebagai sampel

pendukung dalam penelitian ini:

Tabel 3.4

Daftar Sampel Perusahaan pertambangan batu bara yang terdaftar di BEI

No Kode Perusahaan Nama Perusahaan/Emiten

1 ADRO Adaro Energy Tbk

2 BYAN Bayan Resources Tbk

3 DEWA Darma Henwa Tbk

4 HRUM Harum Energy Tbk

5 KKGI Resource Alama Indonesia Tbk 6 PTBA Tambang Batu bara Bukit Asam Tbk Sumber: sahamok.com (data diolah)


(31)

23

3.4.3. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian

Penulis melaksanakan penelitian pada Kantor Perwakilan (KP) Bursa Efek

Indonesia (BEI) Bandung yang berlokasi di Jalan Veteran No. 10 Bandung Telp.

(022) 421-4359.

Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada Februari 2016 sampai dengan

Agustus 2016.

Tabel 3.5

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

3.5. Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2012:210) Analisis regresi linier berganda adalah

analisis yang digunakan peneliti, bila bermaksud meramalkan bagaimana keadaan

No. Deskripsi Kegiatan

2016

Feb Mar Apr Mei Juni

Juli Agust

1.

Pra Survei a. Persiapan judul a. b. Persiapan teori b. c. Pengajuan judul c. d. Mencari perusahaan

2.

Usulan Penelitian a. Penulisan UP b. Bimbingan UP c. Sidang UP d. Revisi UP 3. Pengumpulan Data 4. Pengolahan Data

5.

Penyusunan Skripsi a. Bimbingan Skripsi b. Sidang Skripsi c. Revisi Skripsi


(32)

24

variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai

faktor prediktor (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan

dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua.

1. Uji Asumsi Klasik

Menurut Ghozali, (2011:57) uji asumsi klasik digunakan untuk

mendapatkan model regresi yang baik, terbebas dari penyimpangan data yang

terdiri dari multikolonieritas, heteroskedassitas, autokorelasi dan normalitas. Cara

yang digunakan untuk menguji penyimpangan asumsi kaslik sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel

terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal. Adapun alat pengujian yang digunakan oleh penulis yaitu

dengan menggunakan tes Kolmogorov Smirnov. Dalam hal ini untuk mengetahui

apakah distribusi residual terdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari

0,05, Ghozali (2011:58).

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2011:62) Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Asumsi multikolinieritas menyatakan bahwa variabel independen harus terbebas dari gejala multikolinearitas. Gejala multikolinearitas adalah gejala korelasi antar variabel independen. Deteksi ada tidaknya multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variable Inflation Factor) dan tolerance. Model regresi dikatakan bebas dari


(33)

25

multikolinearitas apabila nilai VIF < 10, dan tolerance > 0,1 (10%). Sebagai dasar

acuannya dapat disimpulkan:

1. Jika nilai tolerance > 10 persen dan nilai VIF < 10, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen

dalam model regresi.

2. Jika nilai tolerance < 10 persen dan nilai VIF > 10, maka dapat

disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam

model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2011:65) uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda

maka disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang terdapat

homokedastisitas atau tidak tejadi heterokedastisitas Ghozali (2011). Cara untuk

mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot

antara nilai prediksi variabel terikat (SRESID) dan variabel bebas (ZPRED).

Deteksi terhadap heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya

pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y

dan sumbu X yang telah diprediksi, sumbu X adalah residual (Yprediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-standardized. Dasar analisisnya adalah sebagai


(34)

26

1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar di atas dan di

bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah

autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik

atau tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru timbul jika ada

korelasi secara linear antar kesalahan pengganggu periode t (berada) dengan

kesalahan pengganggu periode t-1 (sebelumnya). Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa uji asumsi klasik autokorelasi dilakukan untuk data time series

atau data yang mempunyai seri waktu, misalnya data dari tahun 2010 sampai

dengan 2013.

Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi

dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2)

b) Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2

< DW < +2

c) Terjadi autokorelasi negatif, jika nilai DW di atas +2 atau DW > +2.


(35)

27

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan peneliti dengan maksud untuk

mengetahui sejauh mana hubungan perputaran piutang dan pertumbuhan

penjualan terhadap profitabilitas (ROA). Menurut Sugiyono (2012:261) bentuk

persamaan dari regresi linier berganda ini adalah sebagai berikut:

Y = b0 + b1X1 + b2X2

Keterangan:

Y = Profitabilitas (ROA) X1 = Perputaran Piutang X2 = Pertumbuhan Penjualan b0 = Konstanta

b1,b2 = Koefisien Regresi 3. Analisis Korelasi

Analisis korelasi parsial berfungsi untuk mencari kuatnya hubungan antara

masing-masing variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y), Sugiyono (2012:

250). Dalam penelitian ini, analisis korelasi digunakan untuk mengetahui sejauh

mana keeratan hubungan antara perputaran piutang dan pertumbuhan penjualan

secara parsial dengan profitabilitas.

Analisis korelasi adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui arah

dan kuatnya hubungan antar variabel. Arah dinyatakan dalam positif dan negatif,

sedangkan kuat atau lemahnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien

korelasi. Nilai koefisien korelasi dapat dinyatakan -1 ≤ R ≤ 1 apabila: 1) Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif.

2) Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif.


(36)

28

1) Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat

dan mempunyai hubungan yang berlawanan (jika variabel independen

naik, maka variabel dependen turun, dan jika variabel independen turun,

maka variabel dependen naik).

2) Jika r = +1 atau mendekati +1, maka terdapat hubungan yang kuat antara

variabel independen dan variabel dependen dan hubungannya searah (jika

variabel independen naik, maka variabel dependen naik, dan jika variabel

independen turun, maka variabel dependen turun), Sugiyono (2012: 250).

Tabel 3.6

Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2012: 250)

Untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X1 dan Y serta Variabel

X2 dan Y, adalah sebagai berikut :

(a) Menghitung koefisien korelasi antara Perputaran Piutang (X1) terhadap

Profitabilitas (ROA) (Y), menggunakan rumus:

√ Sumber: Sugiyono (2012:274)

(b) Menghitung koefisien korelasi antara Pertumbuhan Penjualan (X2)


(37)

29

√ Sumber: Sugiyono (2012:274) Keterangan:

r = Koefisien korelasi ( -1≤ r ≥ +1), di mana : x = Variabel bebas

y = Variabel terikat

4. Koefisien Determinasi Parsial

Koefisien determinasi merupakan suatu nilai yang menyatakan besar

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk melihat besar

pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, dilakukan

perhitungan dengan menggunakan formula Beta x Zero Order. Beta adalah

koefisien regresi yang telah distandarkan, sedangkan zero order merupakan

korelasi parsial dari setiap variabel bebas terhadap variabel terikat (Gujarati,

2003:172).

Kd = Beta × Zero Order x 100% Sumber: Gujarati (2003:172)

Keterangan:

Kd = Koefisien Determinasi Beta = Standar Koefisien

Zero Order = Matrik Korelasi variabel bebas dengan variabel terikat

Tujuan metode koefisien determinasi parsial untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas (ROA) dan berapa besar

pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas (ROA).

Tabel 3.7

Nilai koefisien determinasi

Nilai Koefisien determinasi Tafsiran >4% Sangat rendah

4%-16% Rendah


(38)

30

Sumber : Guilford (1956:145)

3.6 Metode Pengujian Data 1. Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono (2012:159) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Rancangan pengujian hipotesis ini

dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji

statistik dan perhitungan nilai uji statistik, perhitungan hipotesis, penetapan

tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan. Hipotesis yang akan digunakan

dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya korelasi dan pengaruh variabel

independen X1 dan X2 secara signifikan terhadap variabel dependen (Y).

Hipotesis yang diuji dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Pengujian Secara Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikan

secara parsial atau satu pihak dari masing-masing variabel independen (X) dengan

variabel dependen (Y). Hipotesis nol (H0) tidak terdapat pengaruh yang signifikan

dan Hipotesis alternatif (H1) menunjukkan adanya pengaruh antara variabel

independen dan variabel dependen, maka pengujian dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

(a) Menentukan hipotesis parsial antara variabel independen terhadap variabel

dependen. Adapun hipotesis statistik yang akan di uji dalam penelitian ini

adalah:

49%-81% Tinggi


(39)

31

H0: β = 0 : Perputaran Piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA)

H1: β ≠ 0 : Perputaran Piutang berpengaruh signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA)

H0: β = 0 : Pertumbuhan Penjualan tidak berpengaruh signifikan

terhadap Profitabilitas (ROA)

H1: β ≠ 0 : Pertumbuhan Penjualan berpengaruh signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA)

(b) Ditentukan dengan 5% dari derajat bebas (dk) = n – k – l, untuk menentukan ttabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan

hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena

dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam statu

penelitian.

Menghitung nilai thitung dan membandingkannya dengan ttabel. Adapun nilai

thitung, dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2012:230) Keterangan:

t = Nilai uji t

r = Koefisien korelasi n = Jumlah sampel

b. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

Penggambaran daerah penerimaan atau penolakan hipotesis beserta kriteria

akan dijelaskan sebagai berikut:

�ℎ� � � �−


(40)

32

1. Hasil thitung dibandingkan dengan ttabel dengan kriteria:

(a) Jika thitung ≥ ttabel maka H0 ada di daerah penolakan, hal ini diartikan

Ha diterima dan artinya antara variabel X dan variabel Y memiliki

pengaruh.

(b) Jika thitung≤ ttabel maka H0 ada di daerah penerimaan, hal ini diartikan

Ha ditolak dan artinya antara variabel X dan variabel Y tidak memiliki

pengaruh.

(c) thitung dicari dengan rumus perhitungan thitung.

(d) ttabel dicari didalam tabel distribusi tstudent dengan ketentuan α = 0,05

dan dk = (n – k – 1) atau 36 – 2 – 1 = 33.

Gambar 3.1

Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

c. Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan gambar di atas, daerah yang diarsir merupakan daerah

penolakan H0, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung jatuh di daerah penolakan

(penerimaan), maka H0 ditolak (diterima) dan Ha diterima (ditolak). Artinya

koefisian regresi signifikan (tidak signifikan). Kesimpulannya Perputaran Piutang


(41)

33

Profitabilitas (ROA). Tingkat signifikannya yaitu 5% (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95%, maka

kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95%

dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya) pengaruh yang meyakinkan


(42)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan data yang ada, mengenai

pengaruh perputaran piutang dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas

(ROA) pada perusahaan pertambangan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) pada

perusahaan pertambangan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

2. Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan pertambangan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti

mencoba memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan

diantaranya sebagai berikut:

5.2.1 Saran Operasional

1. Secara umum peningkatan receivable turnover ini terjadi karena adanya

penambahan atau penjualan kredit yang mengakibatkan piutang


(43)

60

penagihan piutang, sering kali yang terjadi malah adanya piutang tak

tertagih yang berakibat perputaran piutang menjadi tersendat dan kadang

terubah-ubah nilainya. Perusahaan agar lebih menerapkan prinsip

kehati-hatian dalam melakukan penjualan kredit agar kredit yang diberikan tidak

banyak mengalami kegagalan atau bermasalah yang mengakibatkan laba

yang dihasilkan perusahaan berkurang. Dan perusahaan pun harus

mengenal konsep 5C, yaitu character (karakter), capacity (kemampuan

mengembalikan utang), collateral (jaminan), capital (modal) dan

condition (situasi dan kondisi).

2. Tingkat pertumbuhan penjualan dipengaruhi langsung oleh penjualan

setiap tahunnya. Maka perusahaan harus bisa menjaga agar penjualan

perusahaan setiap tahunnya mengalami peningkatan agar tidak mengalami

penurunan dapat dilakukan dengan memperbaiki kualitas dari produk itu

sendiri, sehingga laba perusahaan dapat ditingkatkan.

5.2.2 Saran Akademis

1. Bagi Perkembangan Ilmu

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan

tentang teori akuntansi keuangan, sebagai sumber informasi dan sebagai

sumbangan pemikiran dalam mengembangkan disiplin ilmu akuntansi.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk melakukan penelitian lanjutan

dengan memperluas periode sampel, dan data penelitian agar dapat diketahui


(44)

61

lain selain variabel perputaran piutang dan pertumbuhan penjualan sebagai

variabel yang mempengaruhi profitabilitas (ROA). Karena dalam penelitian ini

ditemukan bahwa ada beberapa persen lagi dari variabel lain yang tidak diteliti


(1)

31

H0 : β = 0 : Perputaran Piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas (ROA)

H1 : β ≠ 0 : Perputaran Piutang berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas (ROA)

H0 : β = 0 : Pertumbuhan Penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas (ROA)

H1: β ≠ 0 : Pertumbuhan Penjualan berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas (ROA)

(b) Ditentukan dengan 5% dari derajat bebas (dk) = n – k – l, untuk menentukan ttabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam statu penelitian.

Menghitung nilai thitung dan membandingkannya dengan ttabel. Adapun nilai thitung, dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2012:230) Keterangan:

t = Nilai uji t

r = Koefisien korelasi n = Jumlah sampel

b. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

Penggambaran daerah penerimaan atau penolakan hipotesis beserta kriteria akan dijelaskan sebagai berikut:

�ℎ� � � �−


(2)

1. Hasil thitung dibandingkan dengan ttabel dengan kriteria:

(a) Jika thitung ≥ ttabel maka H0 ada di daerah penolakan, hal ini diartikan Ha diterima dan artinya antara variabel X dan variabel Y memiliki pengaruh.

(b) Jika thitung ≤ ttabel maka H0 ada di daerah penerimaan, hal ini diartikan Ha ditolak dan artinya antara variabel X dan variabel Y tidak memiliki pengaruh.

(c) thitung dicari dengan rumus perhitungan thitung.

(d) ttabel dicari didalam tabel distribusi tstudent dengan ketentuan α = 0,05 dan dk = (n – k – 1) atau 36 – 2 – 1 = 33.

Gambar 3.1

Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

c. Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan gambar di atas, daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan H0, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka H0 ditolak (diterima) dan Ha diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan). Kesimpulannya Perputaran Piutang dan Pertumbuhan Penjualan berpengaruh (tidak berpengaruh) terhadap


(3)

33

Profitabilitas (ROA). Tingkat signifikannya yaitu 5% (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95%, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95% dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya) pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.


(4)

59 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan data yang ada, mengenai pengaruh perputaran piutang dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan pertambangan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan pertambangan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan pertambangan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti mencoba memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan diantaranya sebagai berikut:

5.2.1 Saran Operasional

1. Secara umum peningkatan receivable turnover ini terjadi karena adanya penambahan atau penjualan kredit yang mengakibatkan piutang perusahaan meningkat, namun hal ini tidak diikuti dengan lancarnya


(5)

60

penagihan piutang, sering kali yang terjadi malah adanya piutang tak tertagih yang berakibat perputaran piutang menjadi tersendat dan kadang terubah-ubah nilainya. Perusahaan agar lebih menerapkan prinsip kehati-hatian dalam melakukan penjualan kredit agar kredit yang diberikan tidak banyak mengalami kegagalan atau bermasalah yang mengakibatkan laba yang dihasilkan perusahaan berkurang. Dan perusahaan pun harus mengenal konsep 5C, yaitu character (karakter), capacity (kemampuan mengembalikan utang), collateral (jaminan), capital (modal) dan condition (situasi dan kondisi).

2. Tingkat pertumbuhan penjualan dipengaruhi langsung oleh penjualan setiap tahunnya. Maka perusahaan harus bisa menjaga agar penjualan perusahaan setiap tahunnya mengalami peningkatan agar tidak mengalami penurunan dapat dilakukan dengan memperbaiki kualitas dari produk itu sendiri, sehingga laba perusahaan dapat ditingkatkan.

5.2.2 Saran Akademis

1. Bagi Perkembangan Ilmu

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang teori akuntansi keuangan, sebagai sumber informasi dan sebagai sumbangan pemikiran dalam mengembangkan disiplin ilmu akuntansi.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan memperluas periode sampel, dan data penelitian agar dapat diketahui apakah hasilnya akan sama atau tidak. Dan juga disarankan menggunakan variabel


(6)

lain selain variabel perputaran piutang dan pertumbuhan penjualan sebagai variabel yang mempengaruhi profitabilitas (ROA). Karena dalam penelitian ini ditemukan bahwa ada beberapa persen lagi dari variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang juga mempengaruhi profitabilitas (ROA).


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas (ROA) Perusahaan (Studi Pada: Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2013)

15 212 73

Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Penjualan Dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

31 160 65

Pengaruh Perputaran Piutang Usaha Dan Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Rentabilitas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 38 81

PENGARUH RASIO LANCAR DAN PERPUTARAN ASET TERHADAP PROFITABILITAS PADA SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

0 6 23

Pengaruh Likuiditas dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada Perusahaan Pertambangan Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014)

3 23 47

Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada Perusahaan Sektor Pertambangan Logan dan Mineral yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

0 7 58

Pengaruh karakteristik perusahaan dan kepemilikan keluarga terhadap penghindaran pajak : Studi empiris pada Perusahaan Manufaktur Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014

5 32 116

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2010 SAMPAI 2013

0 0 10

PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - POLSRI REPOSITORY

0 0 14

PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - POLSRI REPOSITORY

0 0 6