28 Strukturnya mengandung satu gugus O-H dan satu gugus N-H yang dapat
membentuk ikatan hidrogen dengan gugus karbonil pada polimer PVP Dhawan, Aggarwal
and
Harikumar, 2016; Wu,
et al.
, 2008. Piroksikam memiliki massa molekul 331,35 gmol, dan titik lebur sebesar 199
o
C. Piroksikam merupakan molekul yang sukar larut dalam air dingin, dan
kelarutannya dalam etanol hangat sebesar 5 mgml. Piroksikam memiliki logP sebesar 1,8 Santa Cruz Biotechnology, 2016; International CHEMTREC,
2015.
Dalam studi terbaru, potensi inhibisi MMP-2 dan MMP-9 dari Piroksikam telah diselidiki, dari ikatan inhibitor pada daerah endopeptidase
yang aktif. Piroksikam membentuk ikatan hidrogen dengan residu Prolin421, Tirosin432, Leusin188, dan alanin189 pada sisi aktif MMP-9, di mana
memiliki energi ikatan yang tinggi, namun dari semua interaksi tersebut, ikatan dengan residu Prolin421 merupakan interaksi yang paling kritis karena
dapat membentuk dua ikatan hidrogen sekaligus. Piroksikam menunjukkan dapat memberikan efek neuroproteksi dengan menghambat MMP-2 dan
MMP-9, sehingga menghambat remodeling matriks ekstraseluler dan mengurangi gangguan barier sawar darah otak Mazumder, Battacharya
and
Borah, 2014.
2.4. Sediaan Penyembuh Luka
Sediaan penyembuh luka merupakan bagian penting dalam suatu pelayanan farmasi. Fungsi utamanya adalah untuk menjaga luka tetap kering
dengan membuat eksudat luka menguap dan mencegah masuknya bakteri jahat masuk ke dalam luka. Pengobatan luka modern ini, secara dasar,
dilakukan dengan menciptakan sebuah keadaan lingkungan lembab untuk luka, sirkulasi oksigen yang baik agar sel dan jaringan dapat beregenerasi, dan
mencegah masuknya bakteri, sehingga sel dapat tetap bergerak, demi tercapainya perawatan luka yang baik Boateng
et al.
, 2007. Sebuah sediaan penyembuh luka yang ideal harus memiliki sifat
lembab. Dengan menjaga luka tetap lembab dengan penggunaan sediaan penyembuh luka, dapat dikaitkan dengan peningkatan laju penyembuhan,
mengurangi nyeri, mengurangi infeksi, namun dapat tetap terjangkau oleh masyarakat. Sediaan juga harus mampu menyembuhkan dengan menyerap
eksudat. Hal tersebut dibutuhkan karena dalam beberapa kasus, luka akan memproduksi banyak eksudat, sehingga dibutuhkan sediaan yang dapat
menyerap eksudat tersebut. Sediaan yang dibutuhkan adalah yang memiliki kapasitas besar untuk dapat mengambil eksudat tersebut, dan diharapkan
semakin kecil frekuensi untuk mengganti sediaan dengan yang aplikasi yang baru. Sediaan penyembuh luka juga harus mampu menjaga hidrasi. Hal
29 tersebut dibutuhkan karena pada fase penyembuhan, dibutuhkan sediaan yang
dapat menjaga kelembaban luka dalam pembentukkan kembali jaringan baru, karena ketika eksudat meningkat, maka absorbent akan cenderung
mendehidrasi lukajaringan yang luka Ovington, 2007.
Hilton
et al.
2004 mengatakan bahwa sebuah sediaan penyembuh luka atau
wound dressing
yang ideal untuk penderita ulkus kaki diabetik adalah sediaan yang sederhana sehingga tidak memakan banyak ruang,
terutama jika penderita mengenakan alas kaki. Sediaan juga harus dapat bekerja secara optimal terutama di tempat tertutup, dan banyak mengalami
gesekan, sediaan juga tidak menambah infeksi, dan dapat menyerap eksudat luka, atau bahkan dapat mengeringkan luka. Berkaitan dengan kenyamanan
pasien, sediaan sebaiknya dapat diganti secara periodik tertentu dan mudah diaplikasi.
Bentuk penyembuh luka atau balutan memiliki karakteristik tersendiri yang penggunaannya disesuaikan dengan luka. Bentuk
nonadherent
atau
low- adherence dressings
merupakan perawatan standar untuk ulkus kaki diabetik. Balutan ini didesain untuk luka atraumatik dan untuk menyediakan suasana
lembab untuk luka. Jenis balutan luka ini tidak didesain secara spesifik untuk luka infeksi tetapi dapat digunakan secara aman sebagai rangkaian perawatan
menggunakan antibiotik.
Bentuk
hydrocolloids
merupakan balutan semipermeabel, bersifat oklusif untuk eksudat luka, dan absorben. Balutan tipe ini merupakan sebuah
lapisan absorben pada sebuah film atau
foam
. Material
hydrocolloid
didesain agar menciptakan sifat oklusif, mampu menjerat eksudat di dalam balutan dan
mampu menghidrasi luka dan menciptakan lingkungan yang lembab. Penggunaan balutan ini pada luka yang banyak mengeluarkan eksudat dapat
menyebabkan kulit di sekitarnya menjadi basah. Balutan ini cocok digunakan untuk luka infeksi. Namun, balutan ini mungkin lebih tepat digunakan sebagai
sediaan preventif daripada untuk pengobatan terutama untuk luka infeksi.
Bentuk lain yaitu
hydrogels.
Balutan jenis ini mirip dengan
hydrocolloid
, di mana digunakan untuk memfasilitasi autolisis pada jaringan yang nekrosis, tetapi memiliki perbedaan, di mana, jenis ini mampu
memberikan lembab, maksudnya, lembab berasal dari balutan, untuk luka yang kering, sehingga dapat membuat luka menjadi basah. Penggunaannya
pada pasien ulkus kaki diabetik dapat menjadi tambahan dalam pengobatan pada kondisi nekrosis atau jaringan yang mati. Bentuk
foam
merupakan salah satu perawatan yang memiliki area yang luas untuk absorbsi, mampu
membuat suatu isolasi suhu, dan mudah untuk dibentuk dalam aplikasinya. Jenis ini dapat menjadi pilihan dalam pengobatan karena sifat absorben dan
kenyamanannya dalam aplikasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30 Bentuk
alginates
adalah absorben yang baik, di mana penggunaannya dengan meletakkan
alginate
pada luka, yaitu pada luka yang berlubang. Balutan ini akan menciptakan kondisi hemostatis, dan atraumatik dalam
perubahannya. Dalam penggunaannya, jika diperlukan penggantian atau pengobatan telah selesai, maka sangat penting untuk memastikan bahwa
semua
alginate
telah dimabil dari lubang luka, karena jika tidak, dapat menyebabkan timbulnya luka atau infeksi baru. Balutan ini mungkin dapat
bersifat bakteriostatik, dan secara aman dapat digunakan pada ulkus kaki yang terinfeksi.
Bentuk lain adalah
iodine preparations
yang biasanya digunakan sebagai antiseptik dan diaplikasikan pada luka infeksi lokal, yang dikombinasi
dengan antibiotik sistemik. Balutan ini tersedia dalam 2 preparasi yaitu
cadexomer-iodine
dan
povidone-iodine
, di mana
iodine
bersifat barkerisidal. Balutan
iodine
merupakan absorben yang baik, dan berfungsi dalam mencegah baretan pada kulit yang lukanya mengeluarkan eksudat. Bentuk
silver-impregnated dressings
digunakan untuk penggunaan topikal, yang bersifat antimikroba, yang sistem penghantarannya dengan
silver nitrate
atau
silver sulfadiazine
.
Silver nitrate
memiliki efek sitotoksik pada sel host, balutan sering digunakan untuk perawatan jaringan yang mengalami
hipergranulasi, namun aplikasinya dapat membuat tidak nyaman.
Silver sulfadiazine
juga memiliki aksi antimikroba, banyak digunakan pada luka bakar kronis Hilton
et al.,
2004.
2.5. Sediaan