Evaluasi Kinerja Organisasi Penerapan Struktur Pengorganisasian di Departemen Pendidikan Nasional

meningkatkan koordinasi dan keterpaduan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing unit kerja. Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat, telah disusun pedoman pelayanan publik serta indeks kepuasaan pelanggan di bidang pendidikan.

5. Evaluasi Kinerja Organisasi

Evaluasi kinerja organisasi dilakukan terhadap seluruh unit kerja di lingkungan departemen. Evaluasi ini dilakukan untuk menilai akuntabilitas kinerja yang dilihat dari keberhasilan atau kegagalan unit kerja dalam melaksanakan program dan kegiatan yang telah direncanakan. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain adalah penyusunan pedoman akuntabilitas kinerja, pengembangan indikator kinerja, evaluasi laporan akuntabilitas kinerja unit kerja di lingkungan Depdiknas serta fasilitasi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja kepada unit kerja yang membutuhkan. Setiap unit kerja di lingkungan Depdiknas mulai dari unit terendah diwajibkan menyusun laporan akuntabilitas kinerja sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan, dan secara berjenjang melaporkan kepada unit kerja atasannya. Selanjutnya laporan tersebut dievaluasi dan disusun menjadi laporan akuntabilitas kinerja departemen untuk dilaporkandisampaikan kepada Presiden dan Wakil Presiden dengan tembusan kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan departemen. 73

BAB IV KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ORGANISATOR

A. Kecenderungan dan Kebijakan Pengorganisasian Pendidikan

Berdarsarkan kajian historis organisasi yang cukup panjang, ditemukan 4 empat kecenderungan yang terjadi di lingkungan organisasi sekolah. Kecenderungan tersebut meliputi 1 wujud sekolah sudah berubah, dengan kecenderungan dewasa ini lebih menekankan kepada teknologi, 2 ketersediaan sumber ketenagaan guru menyusul kondisi ekonomi masyarakat. 3 sekolah-sekolah seperti halnya masyarakat lebih bervariasi, dan 4 pengaruh globalisasi yang mampu membawa dunia ke dalam sebuah ruang kelas Reinhartz and Beach, 2004. Sebagai seorang manajer, kepala sekolah perlu mewawas pendekatan dan strategi global sebagai suatu tuntutan untuk dapat mengelola sebuah organisasi yang memiliki berbagai karakter sumber daya manusia Gibson, Ivancebvich, Donnelly Jr., and Konopaske, 2006 Di samping itu secara nasional kepala sekolah perlu menguasai kebijakan-kebijakan pendidikan nasional yang melandasi pembentukan organisasi sekolah, Seperti dengan kehadiran Undang- Undang R.I. nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 35, maupun Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 50 ayat 3 telah ditetapkan standard tentang manajemen pendidikan, termasuk di dalamnya struktur organisasi sekolah sebagai lembaga pendidikan 74