Membangun Sistem Automasi Perpustakaan Di Perpustakaan Salman ITB Bandung
ii
By
Ardhani Reswari 10106164
Library of Masjid Salman ITB is a library that has many kinds of book. In a circulation process of information, Library of Masjid Salman ITB has some problems, such as a big amount of book’s classification process and saving library files which has not accurated yet.
To overcome these problems, writer construct Library Automation System at Library of Masjid Salman ITB. Modeling software method used here is structured method. Whereas the method that used to book classification process is Text Mining method. This system used Web based network using Local Area Network (LAN) that will be used by visitor and administrator.
Based on this research, conclusion that can be taken is automation system at Library of Masjid Salman ITB can help user on information circulation process and book’s classification accurately. This conclusion is based on Testing of alpha and beta version that was conducted in this research.
It was done for saving all process information neatly in database system. The result of this Automation System will give an effect to library development in Library of Masjid Salman ITB Bandung.
(2)
i
ABSTRAK
MEMBANGUN SISTEM AUTOMASI PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN MASJID SALMAN ITB BANDUNG
Oleh Ardhani Reswari
10106164
Perpustakaan Masjid Salman ITB adalah sebuah perpustakaan yang menyediakan berbagai macam buku bacaan. Dalam proses sirkulasi informasi Perpustakaan Salman ITB memiliki kendala, antara lain proses klasifikasi buku dengan jumlah yang banyak, serta penyimpanan arsip dan penyimpanan dokumen perpustakaan yang masih belum akurat.
Untuk menanggulangi kendala tersebut, penulis Membangun Sistem Automasi Perpustakaan di Perpustakaan Masjid Salman ITB Bandung. Pemodelan perangkat lunak yang digunakan adalah metoda terstruktur. Sementara itu, metoda yang digunakan untuk proses klasifikasi buku adalah metoda text mining. Sistem ini berbasis web dengan menggunakan jaringan lokal atau LAN yang akan digunakan untuk pengunjung perpustakaan dan administrator.
Berdasarkan hasil penelitian ini, kesimpulan yang dapat diambil adalah sistem automasi perpustakaan di Perpustakaan Masjid Salman ITB Bandung dapat membantu dalam proses sirkulasi informasi dan pengklasifikasian buku secara akurat. Kesimpulan ini didasarkan atas pengujian versi alpha dan beta yang dilakukan selama penelitian.
Hal tersebut dilakukan agar semua proses informasi dapat tersimpan dan terstruktur secara rapi dalam database sistem. Hasil dari sistem automasi ini akan berdampak pada perkembangan perpustakaan di perpustakaan Masjid Salman ITB Bandung.
(3)
1
1.1 Latar Belakang
Masjid Salman ITB merupakan masjid yang cukup diperhitungkan di Bandung. Masjid ini mempunyai visi misi yang jelas. ‘Ikut serta mengantarkan dan mengembangkan masyarakat bangsa Indonesia menuju terwujudnya masyarakat informasi yang Islami’ adalah bunyi misi Salman butir kelima. Perpustakaan Masjid Salman ITB adalah fasilitas yang diberikan guna menunjang terwujudnya masyarakat informasi yang Islami berkaitan dengan misi Salman tersebut. Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan diperlukan adanya sistem yang dapat memudahkan petugas dalam proses sirkulasi informasi dalam tubuh perpustakaan.
Untuk perpustakaan yang berada di lingkungan masjid tidak banyak terdapat di Indonesia, tetapi pengecualian untuk Masjid Salman ITB Bandung. Hal ini merupakan sarana yang sangat baik untuk kembali menghidupkan fungsi masjid itu sendiri selain sebagai tempat ibadah yaitu sebagai pusat dari pembinaan insan dan pengembangan masyarakat.
Layanan yang dapat diberikan perpustakaan masjid adalah penyediaan bahan bacaan bagi jamaahnya, antara lain kalangan mahasiswa dan umum. Dengan bahan bacaan tersebut, diharapkan akan ada pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan para pembaca di perpustakaan masjid. Baik dari mahasiswa aktivis yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi, atau umum yang terdiri dari berbagai instansi atau golongan.
(4)
Masjid Salman ITB merupakan masjid terkemuka di Bandung, sayangnya pada perpustakaan masjid ini petugas merasa kesulitan dalam pengklasifikasian bahan pustaka yang ada. Sedangkan perpustakaan ini belum menerapkan perkembangan teknologi dan informasi untuk membantu kesulitan tersebut.
Jumlah buku dan kategori yang banyak cukup menyulitkan petugas perpustakaan dalam mengklasifikasi buku baru. Padahal jika memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi, maka petugas perpustakaan dapat dengan mudah mengklasifikasi buku apa saja yang masuk ke sebuah kategori atau yang lainnya.
Dari permasalahan tersebut perpustakaan masjid yang ada perlu melakukan pembenahan baru agar dapat bersaing dan tak kalah dengan perpustakaan yang lain. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan menerapkan sistem automasi pada perpustakaan tersebut. Sistem automasi merupakan sistem dimana digunakan sebagai tempat penyimpanan informasi dan dokumen.
Untuk itulah, dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut maka akan dibangun Sistem Automasi Perpustakaan di Perpustakaan Salman ITB Bandung.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan dalam tugas akhir ini, yaitu bagaimana Membangun Sistem Automasi Perpustakaan Berbasis Web di Perpustakaan Masjid Salman ITB Bandung.
(5)
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari sistem automasi perpustakaan yang akan diterapkan pada perpustakaan masjid Salman ITB ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Maksud
Maksud dari penyusunan tugas akhir ini adalah membangun Sistem Automasi Perpustakaan di Perpustakaan Masjid Salman ITB yang di dalamnya memiliki fungsionalitas guna menyelesaikan permasalahan yang dipaparkan dalam latar belakang.
1.3.2 Tujuan
Tujuan yang dicapai setelah aplikasi ini terealisasikan adalah :
a. Mempermudah petugas perpustakaan Salman dalam proses klasifikasi buku baru, dan peminjaman bahan bacaan.
b. Mempermudah petugas dalam mengelola informasi yang ada di perpustakaan.
c. Mempermudah petugas dalam mengelola data dan koleksi buku yang telah ada di perpustakaan masjid Salman
1.4 Batasan Masalah
Untuk penentuan klasifikasi buku metode yang digunakan adalah metode
text mining, yaitu suatu proses menggali informasi dimana seorang user berinteraksi dengan sekumpulan dokumen menggunakan tools analisis yang merupakan komponen-komponen dalam data mining yang salah satunya adalah kategorisasi. Dengan menggunakan metode ini maka pengurus atau pengelola
(6)
perpustakaan dapat dengan mudah menentukan klasifikasi apa yang cocok untuk buku baru di perpustakaan.
Batasan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Perangkat lunak (software) yang akan digunakan:
1. Sistem Operasi Windows XP/ Vista / 7
2. Database MySql
3. Php
4. Macromedia Dreamweaver
5. Adobe Photoshop CS
b. Spesifikasi hardware yang digunakan:
Hardware komputer yang akan digunakan adalah processor Intel Pentium III 996 Mhz, RAM 512 MB dengan kapasitas harddisk 80 GB. c. Brainware
Sistem automasi perpustakaan ini akan digunakan oleh karyawan dengan menggunakan akun dan pengunjung perpustakaan masjid Salman ITB dengan tanpa akun.
d. Data dan proses-proses yang ditangani: 1. Pengolahan klasifikasi bahan pustaka. 2. Proses sirkulasi peminjaman bahan pustaka. 3. Pengelolaan data anggota dan petugas.
Data-data yang diolah: 1. Data anggota.
(7)
3. Data peminjaman.
4. Data pengembalian. 5. Data admin
e. Prosedur
Hanya karyawan perpustakaan Salman ITB yang dapat melakukan
update dan pengisian data. Pengunjung perpustakaan dapat mengakses aplikasi ini tetapi tidak dapat mengubah data yang terdapat di dalamnya. f. Network/jaringan
Perangkat lunak ini menggunakan jaringan intranet atau Local Area Network sehingga pengolahan data dan informasi hanya dapat dilakukan oleh karyawan perpustakaan.
1.5 Metodologi Penelitian
Metode penelitian dalam penyusunan tugas akhir ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pembangunan perangkat lunak seperti yang tertera di bawah ini :
a. Tahap Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah wawancara kepada pihak perpustakaan masjid Salman ITB dan Studi pustaka. Yaitu, mengumpulkan data serta informasi yang dibutuhkan yang berhubungan dengan masalah melalui internet, dan referensi buku – buku yang dapat dijadikan sumber dan bantuan dalam penyusunan laporan.
(8)
b. Pembangunan Perangkat Lunak
Metode yang digunakan dalam pembangunan perangkat lunak ini adalah waterfall.
1.5.1 Pengumpulan Data
Untuk tahap pengumpulan data yang digunakan pada system automasi perpustakaan yang akan dibangun ini adalah sebagai berikut:
1.5.2 Pembangunan Perangkat Lunak
Pembangunan aplikasi ini menggunakan metodologi Waterfall dengan gambar sebagai berikut:
Gambar 1.1 Metode waterfall
1. System Engineering : Tahap ini untuk mendefinisikan sistem, batasan-batasan, maksud dan tujuan, dan kebutuhan pembangun sistem.
2. System Analysis : Tahap ini digunakan untuk menganalisa hal-hal yang diperlukan untuk pembangunan perangkat lunak.
System Engineering
System Analysis
System Design
System Coding
System Testing
System Maintenance
(9)
3. System Design : Tahap ini digunakan untuk melakukan bentuk rancangan antarmuka aplikasi yang sesuai dengan aplikasi yang akan dibangun berdasarkan data yang diperoleh dalam tahap sebelumnya.
4. System Coding : Tahap ini adalah penerjemah hasil perancangan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca yaitu membuat program dengan menggunakan bahasa pemograman.
5. System Testing : Tahap testing atau percobaan aplikasi dapat dilakukan yang difokuskan pada kebenaran logika perangkat lunak dan fungsional sistem serta interaksi antara sistem dan pemakai. Karena setiap program yang dibuat harus diuji.
6. System Maintenance : Tahap ini akan dilakukan pemeliharaan aplikasi yang telah diimplementasikan sebelumnya untuk melakukan pengecekan kesalahan atau perubahan-perubahan atau penambahan yang sesuai dengan permintaan user.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan ini dibagi dalam beberapa bab dengan pokok pembahasan secara umum sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu: tinjauan umum instansi dan landasan teori. Tinjauan umum instansi berisi tentang sejarah singkat instansi,
(10)
visi, misi, dan struktur organisasi. Sedangkan landasan teori berisi teori-teori pendukung dalam membangun Sistem Automasi Perpustakaan Berbasis Web di Perpustakaan Masjid Salman ITB Bandung.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi ini, analisis sistem yang sedang berjalan pada aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan. Selain itu terdapat juga perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat. Disertai juga dengan hasil pengujian dari aplikasi yang akan diterapkan di Perpustakaan Masjid Salman ITB, sehingga diketahui apakah sistem yang dibangun sudah memenuhi syarat sebagai aplikasi yang user-friendly.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan tentang keseluruhan dari pembangunan aplikasi ini dan saran tentang aplikasi ini untuk masa yang akan datang.
(11)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Tinjauan Instansi
Tinjauan instansi yang dilakukan antara lain : sejarah instansi, tempat dan kedudukan instansi, struktur organisasi instansi, landasan teori, dan konsep dasar sistem.
2.1.1. Sejarah Instansi
Pada 19 April 1960 panitia Masjid ITB dibentuk. Nama Salman diberikan oleh Presiden Soekarno pada 28 Mei 1964. Saat itu delegasi YPM Masjid ITB
dipimpin oleh Prof. T.M. Soelaiman beserta Ahmad Sadali dan Ahmad Noe’man
menemui presiden di Istana Negara dan beliau menandatangani rancangan gambar masjid yang dibuat oleh Ahmad Noe’man dan memberi nama Salman.
Banyak perubahan yang terjadi sejak saat itu sehingga dibentuklah beberapa Lembaga, antara lain Lembaga Pengembangan Manajemen dan Ekonomi Syariah (LPES) dengan pelatihan Ekonomi Syariah, Lembaga Muslimah Salman (LMS) dengan program Sekolah Pra Nikah dan Parenting Class, Lembaga Pengkajian Islam (LPI), Lembaga Kaderisasi (LK), Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD), dan Lembaga Media.
Lembaga Pengkajian Islam (LPI) Salman ITB merupakan lembaga yang telah berdiri sejak 1983 M (1414 H). Dalam rangka mewujudkan masyarakat islami yang sesuai dengan tuntutan zaman, lembaga ini bertanggung jawab dalam mengkaji masalah-masalah keumatan baik yang bersifat konseptual maupun
(12)
praktis. Hasil-hasil kajian LPI tersebut disosialisasikan kepada masyarakat luas, dan diadvokasikan kepada para pengambil keputusan di kalangan pimpinan Ormas Islam dan pemerintah. Perpustakaan Salman merupakan sebuah fasilitas yang dipayungi LPI Salman ITB. Dari perpustakaan inilah diharapkan adanya kemajuan masyarakat dalam integrasi intelektualitas dan pengetahuan.
2.1.2. Tempat dan Kedudukan Instansi
Lembaga Pengkajian Islam (LPI) Salman ITB berlokasi di Gedung Kayu Masjid Salman ITB, Jalan Ganesha No.7 Bandung.
(13)
2.1.3. Struktur Organisasi Instansi
(14)
2.1.3.1. Majelis Pembina
Majelis Pembina Yayasan Pembina Masjid (MP YPM) Salman ITB adalah organ tertinggi dalam struktur organisasi YPM Salman ITB. Majelis Pembina juga mempunyai wewenang diantaranya mengubah Anggaran Dasar yayasan, mengangkat dan memberhentikan anggota Badan Pengurus (BP) dan Dewan Pengawas (DP) YPM Salman ITB. Berdasarkan Anggaran Dasar saat ini, MP juga berwenang menetapkan kebijakan umum dan mengesahkan program kerja serta Anggaran Tahunan YPM Salman ITB.
Pada tahun 2008 M atau 1429H MP YPM Salman ITB beranggotakan: Prof. Ir. H.T.M.Soelaiman MSc (Katua), Dr.Ing. H.Soeparno Satira (Sekum), Ir.
H. Ahmad Noe’man, IAI, KH. Latief Azis, KH. Dr. Miftah Faridl, Prof. Dr. Ir.
Benny Chatib, Prof. Dr. Ir.Ridwan Suhud, Dr. Ir.Hermawan K. Dipojono,Dr. Ir. Suytman, dan Dr. Ir.Ahmad Nuruddin (ex-officio).
Masa jabatan anggota Pembina tidak ditentukan lamanya dan akan berakhir dengan sendirinya apabila yang bersangkutan meninggal dunia, mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku, atau diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Pembina.
2.1.3.2. Badan Pengurus
Perpustakaan adalah fasilitas yang dibawahi oleh Manager Lembaga Pengkajian Islam (LPI) Salman ITB. Badan Pengurus (BP) YPM Salman ITB adalah organ yayasan yang melaksanakan kepengurusan yayasan. Pada tahun
(15)
2008 BPYPM Salman ITB terdiri dari Dr. Ir. Ahmad Nuruddin (ketua), Dr. Ir. H. Syarif Hidayat (Sekum), dan Dr. Ir.Suwarno (Bendahara).
BP diangkat oleh Majelis Pembina melalui rapat Pembina untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali. Dalam melaksanakan tugasnya BP dapat mengangkat anggota pengurus lainnya, baik yang bersifat volunteer maupun paruhwaktu. Saat ini terdapat beberapa anggota pengurus yang berasal dari lingkungan ITB dan alumni Salman ITB yang menjadi ketua lembaga-lembaga yang ada di Salman ITB.
2.2. Landasan Teori
Teori yang melandasi penelitian ini antara lain adalah Dewey atau aturan yang digunakan sebagai acuan klasifikasi bahan bacaan pada perpustakaan.
2. 2. 1. Teori Text Mining
Selain itu digunakan metode Text Mining, yang merupakan salah satu bentuk dari
Datamining. Dapat dikatakan Text Mining adalah sebuah analisa yang mengumpulkan keywords atau terms (istilah) yang sering muncul secara bersamaan dan kemudian menemukan korelasi atau hubungan asosiasi di antara keywords atau terms tersebut. Pada sumber lain definisi Text Mining adalah menambang data yang berupa teks dimana sumber data biasanya didapatkan dari dokumen, dan tujuannya adalah mencari kata-kata yang dapat mewakili isi dari dokumen sehingga dapat dilakukan analisa keterhubungan antar dokumen.
Untuk kasus seperti ini Text Mining merupakan cara yang tepat untuk dapat mengkategorikan buku-buku atau bahan bacaan yang baru masuk ke perpustakaan. Dalam Text Mining terdapat enam tahapan antara lain:
(16)
Gambar 2.2 Tahapan dalam Text Mining
Tahap tokenizing adalah tahap pemotongan string input berdasarkan tiap kata yang menyusunnya. Contoh dari tahap ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.3 Contoh Tahap Tokenizing
Tahap kedua yaitu filtering, filtering adalah tahap mengambil kata-kata penting dari hasil token. Bisa menggunakan algoritma stop list (membuang kata yang kurang penting) atau word list (menyimpan kata penting). Contoh dari tahap ini adalah sebagai berikut:
(17)
Gambar 2.4 Contoh Tahap Filtering
Tahap stemming adalah tahap mencari root kata dari tiap kata hasil filtering. Tahap ini kebanyakan dipakai untuk teks berbahasa Inggris. Contoh dari tahap ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.5 Contoh Tahap Stemming
Dalam kasus ini, tahap stemming tidak digunakan, karena bahasa Indonesia tidak memiliki rumus bentuk baku yang permanen seperti dalam bahasa Inggris.
Untuk tahapan selanjutnya adalah tahap Tagging yaitu tahap untuk mencari bentuk awal/root dari tiap kata lampau atau kata hasil stemming. Sama halnya dengan tahap Stemming, tahap ini hanya dipakai untuk teks berbahasa Inggris. Contoh dari tahap ini adalah sebagai berikut:
(18)
Gambar 2.6 Contoh Tahap Tagging
Begitu juga dengan stemming, tahap tagging tidak digunakan dalam kasus sistem Automasi Perpustakaan ini. Hal ini dikarenakan bahasa Indonesia tidak memiliki bentuk lampau.
Tahap terakhir adalah tahap analyzing, yaitu tahap penentuan seberapa jauh keterhubungan antar kata-kata pada dokumen yang ada. Jadi hanya ada 3 tahap yang akan dilakukan pada kasus ini yaitu, tahap Tokenizing, Filtering, dan
Analyzing.
Berikut adalah ilustrasi algoritma Text Mining:
(19)
D1, D2, D3, D4, D5 = Dokumen
tf = banyak kata yang dicari pada sebuah dokumen D = total dokumen
df = banyak dokumen yang mengandung kata yang dicari
2. 2. 2.Konsep Dasar Sistem
Pada konsep dasar system, akan dibahas lebih detail apa dan bagaimana system akan dibangun dan digunakan
2.2.2.1. Definisi Sistem
Sistem adalah elemen-elemen yang saling terintegrasi dengan maksud yang sama yaitu untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan definisi lainnya: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
2.2.2.2. Karakteristik Sistem
1. Memiliki komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat
(20)
mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.
2. Batas sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. 3. Lingkungan luar sistem (environment)
Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat menguntungkan atau merugikan. a. Keuntungan : Merupakan energi dari sistem yang harus tetap dijaga
dan dipelihara karena bersifat menguntungkan.
b. Kerugian : Merupakan energi dari sistem yang harus ditahan dan dikendalikan, energi ini bisa merusak kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung sistem (interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Kegunaan penghubung yang lainnya adalah :
(21)
a. Memungkinkan sumber-sumber dapat mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem yang lainnya.
b. Keluaran dari subsistem menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung.
c. Satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya
untuk membentuk satu kesatuan. 5. Masukan sistem (input)
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran sistem (Output)
Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem. Keluaran dapat menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya atau kepada sistem. Contohnya pada sistem computer, sebagai keluaran yang berguna adalah informasi yang dibutuhkan, kemudian sebagai keluaran yang tidak dibutuhkan adalah panas yang dihasilkan dari komputer.
(22)
7. Pengolah sistem (Process System)
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
8. Sasaran dan Tujuan Sistem
Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mencapai tujuan atau sasaran.
2. 2. 3.Konsep Dasar Informasi
Sama halnya dengan konsep dasar system, pada konsep dasar informasi ini juga akan dijelaskan lebih rinci apa dan bagaimana informasi itu.
2.2.3.1. Definisi Informasi
Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat (Jogiyanto, H.M, 2005). Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi == input – proses – output.
Sedangkan menurut Raymond Mcleod, “Informasi adalah data yang telah
diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi
pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.”
Jadi secara umum informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
(23)
menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Data merupakan raw material (bahan mentah) untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya.
2.2.3.2. Kualitas Informasi
Kualitas informasi tergantung pada empat hal yaitu :
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya, mungkin dalam penyampaian suatu informasi banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak isi dari informasi tersebut. Komponen akurat meliputi :
a. Completeness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
b. Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kebenaran.
c. Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan.
(24)
2. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai niali yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
2.2.3.3. Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. (Jogiyanto, H.M, 2005). Sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
(25)
2.2.3.4. Siklus Informasi
Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk Menghasilkan informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data (siklus informasi). Istilah sistem informasi berasal dari bahasa inggris yaitu information system.
Gambar 2.8 Siklus Informasi
Dengan demikian akan membentuk suatu siklus informasi (information cycle)
atau siklus pengolahan data (data processing cycles)
2. 2. 4.Konsep Dasar Sistem Informasi
Dalam konsep dasar sistem informasi ini akan dibahas bagaimana gabungan antara sistem dan informasi itu sendiri
2. 2. 4. 1. Definisi Sistem Informasi
Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Atau sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi,
(26)
manajemen dalam suatu organisasi. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data.
Menurut Robert A. Leitch; sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2. 2. 4. 2. Komponen-komponen Sistem Informasi
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
Sistem Informasi memiliki komponen-komponen sebagai berikut: 1. Komponen input
Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi 2. Komponen model
Kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang memproses data yang tersimpan di basisdata dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Komponen output
Output informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
(27)
4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output, dan membantu pengendalian sistem.
5. Komponen basis data
Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan didalam komputer dengan menggunakan software database.
6. Komponen kontrol
Pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gangguan terhadap sistem informasi.
2. 2. 4. 3. Tujuan Sistem Informasi
Tujuan Sistem Informasi sendiri adalah Untuk meningkatkan produktivitas, maka sasaran dari setiap subsistem serta komponen – komponen lain dalam sistem diarahkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dapat dikatakan pula untuk menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu atau menciptakan suatu wadah komunikasi yang efisien.
2. 2. 5.Konsep Dasar Analisis Sistem
Menurut Yogiyanto (1995) analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
(28)
Menurut Kristanto (2003) analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpretasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem.
2. 2. 6. Model Proses Perangkat Lunak
Suatu representasi proses perangkat lunak yang disederhanakan, dipresentasikan dari perspektif khusus. Contoh perspektif proses:
a. Perspektif Alur-kerja (workflow) - barisan kegiatan b. Perspektif Alur Data (Data flow) – alur informasi c. Perspektif Peran/Aksi – siapa melakukan apa.
Merupakan deskripsi yang disederhanakan dari proses perangkat lunak di presentasikan dengan sudut pandang tertentu
Bisa mencakup kegiatan yang merupakan bagian dari proses perangkat lunak, produk perangkat lunak, dan peran orang yang terlibat pada rekayasa perangkat lunak.
2. 2. 7.Konsep Dasar Basis Data
Database Management System (Sistem Pengelolaan Basis Data) adalah sistem tata kelola yang ditujukan untuk menata dan mengolah data-data supaya dapat memberikan nilai tambah baru.
2. 3. Metode Perancangan Sistem
Perancangan sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru dari sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.
(29)
2. 4. Bahasa Pemrograman yang Digunakan
Dalam Sistem Automasi Perpustakaan ini, bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP, dan CSS.
2. 5. Aplikasi yang Digunakan
Aplikasi yang digunakan adalah Macromedia Dreamweaver 8, Adobe Photoshop, MySql, dan Wamp Server.
(30)
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1.Gambaran Umum Sistem
Sistem yang akan dikembangkan ditujukan untuk dua pengguna, yaitu administrator, dan pengunjung. Masing-masing pengguna memiliki hak akses yang berbeda-beda. Untuk itu diperlukan suatu mekanisme keamanan, yaitu dengan menyediakan fasilitas login untuk mengetahui hak akses masing-masing pengguna. Bagi administrator agar memasukkan data yang diperlukan untuk login seperti username dan password. Bagi pengunjung perpustakaan, tidak diberi
username atau password, karena siapa saja pengunjung dapat mengakses data perpustakaan. Admin untuk administrator adalah seseorang yang ditunjuk untuk mengelola sistem ini.
Sistem Automasi Perpustakaan yang akan diimplementasikan meliputi subsistem peminjaman, subsistem pengembalian, dan subsistem klasifikasi bahan bacaan.
Subsistem peminjaman bertujuan mempermudah petugas perpustakaan dalam proses peminjaman. Sama halnya dengan subsistem pengembalian. Sedangkan subsistem klasifikasi akan mempermudah petugas dalam mengklasifikasi bahan bacaan apa saja yang ditempatkan pada koleksi perpustakaan. Untuk subsistem klasifikasi dan pengadaan bahan bacaan hanya dapat diakses oleh administrator, demi keamanan data yang tersimpan.
(31)
3.2.Analisis Sistem
Untuk analisis sitem akan ada beberapa point antara lain:
3.2.1.Analisis Masalah dari Sistem yang berjalan
Dilihat dari sistem yang berjalan saat ini, proses sirkulasi informasi pada perustakaan Salman masih belum efektif dalam pembuatan laporan secara berkala, peminjaman yang melalui proses yang rumit dan belum ada keputusan dalam pengadaan bahan bacaan. Semua proses yang dilakukan masih manual, sedangkan komputer hanya digunakan untuk menyimpan data koleksi perpustakaan. Proses manual seperti itu dirasa belum efektif dan akurat karena proses peminjaman yang dilakukan dan koleksi buku perpustakaan sangat banyak, sehingga diperlukan sebuah sistem untuk membantu semua proses manual tersebut. Dan salah satu solusinya adalah Sistem Automasi Perpustakaan.
Sehingga muncul beberapa masalah, yang kemudian bisa diselesaikan dari pembangunan sistem ini. Diantaranya :
1. Bagaimana agar pembuatan laporan secara berkala dapat lebih efektif. Sistem yang sedang berjalan sekarang di Perpustakaan Salman masih menggunakan sistem manual. Akan sulit untuk membuat laporan peminjaman per-bulan bahkan per-tahun bagi petugas dengan tenaga yang sedikit. Dengan sistem ini diharapkan dapat lebih mengoptimalkan hasil laporan yang diperlukan.
2. Bagaimana agar peminjaman pada perpustakaan dapat dilakukan secara digital.
(32)
Tidak ada masalah sebenarnya dalam proses peminjaman secara manual, tetapi akan repot nantinya dalam pembuatan laporan dengan peminjaman yang banyak. Untuk itu diharapkan dari sistem ini agar dapat memberikan kinerja yang optimal dalam proses peminjaman maupun dalam pembuatan laporan.
3. Bagaimana agar klasifikasi bahan bacaan dapat terorganisir dengan baik.
Dalam pelaksanaannya, pengklasifikasian buku masih dilakukan dengan cara melihat kategori buku pada acuan buku Dewey. Waktu yang lama akan diperlukan untuk memberikan kode klasifikasi pada buku baru atau buku yang didapat dari sumbangan. Ditambah dengan tidak adanya acuan dalam bentuk digital. Untuk mengatasi hal itu diperlukan adanya digitalisasi kode Dewey agar memudahkan petugas dalam pengklasifikasian buku.
3.2.2.Analisis Kebutuhan Sistem Non Fungsional
Analisis kebutuhan sistem non fungsional adalah sebuah langkah dimana seorang pembangun perangkat lunak menganalisis sumber daya manusia yang akan menggunakan perangkat lunak yang dibangun.
Analisis kebutuhan non fungsional tidak hanya menganalisis siapa saja yang akan menggunakan aplikasi tetapi juga menganalisis perangkat keras dan perangkat lunak yang dimiliki oleh instansi, sehingga dapat ditentukan kompabilitas aplikasi yang dibangun terhadap sumber daya yang ada. Setelah melakukan analisis kebutuhan non fungsional, maka dilanjutkan ke langkah
(33)
berikutnya yaitu menentukan kebutuhan non fungsional sistem yang akan dibangun untuk disesuaikan dengan fakta yang ada.
Analisis non fungsional dan kebutuhan non fungsional yang dilakukan dibagi dalam empat tahap, yaitu:
1. Analisis perangkat keras, 2. Analisis perangkat lunak,
3. Analisis pengguna sistem atau user, 4. Analisis pengkodean.
3.2.2.1. Analisis Perangkat Keras
Dengan melihat berbagai permasalahan di atas diperlukan diperlukan alat spesifikasi perangkat keras (hardware) untuk mendukung sistem yang akan dibangun.
1. Kebutuhan perangkat keras
Kebutuhan perangkat keras untuk server yang dimiliki oleh perpustakaan Salman adalah sebagai berikut:
a. Processor dengan kecepatan 1 Ghz
b. RAM 512 MB
c. Hard Disk 80 GB
d. Monitor dengan resolusi 1024 x 768
e. Keyboarddan mouse standar
Setelah dilakukan analisis terhadap perangkat keras di Perpustakaan Salman ITB, ternyata perangkat keras yang akan digunakan untuk
(34)
mengimplementasikan aplikasi Sistem Automasi Perpustakaan telah memenuhi spesifikasi minimum perangkat keras.
3.2.2.2 Analisis Perangkat Lunak
Di Perpustakaan Salman ITB terdapat beberapa proses dengan menggunakan perangkat lunak komputer, yaitu pemasukan data buku baru, pemasukan data sumbangan buku dengan menggunakan perangkat lunak sebagai berikut:
1. Processore dengan kecepatan 2,00 GHz 2. RAM 256 Mb
3. Monitor 14” beresolusi 1024x768
4. Keyboard dan mouse standar
Agar dapat memenuhi kebutuhan perangkat lunak pada system yang dibangun, maka diperlukan tambahan perangkat lunak lainnya, antara lain:
1. Macromedia Dreamweaver 8
2. Wamp server 3. Web Browser
3.2.2.3. Analisis Pengguna Sistem atau User
Analisis user dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja user yang terlibat dalam Sistem Automasi Perpustakaan beserta karakteristiknya sehingga dapat diketahui tingkat pemahaman user terhadap komputer. Sistem yang sedang berjalan melibatkan satu user, yaitu :
(35)
Pendidikan : S1
Sistem Operasi yag digunakan : Windows XP/ 7/ Vista
Software yang digunakan : MySql, Adobe Reader 8.0
Job Description : Admin dapat melakukan semua fungsi yang ada dalam aplikasi ini.
3.2.2.3.1. Karakteristik Pengguna Sistem
Sistem Automasi Perpustakaan ini akan digunakan oleh dua pengguna, yaitu: 1.Staff IT/Admin
Pendidikan : S1
Sistem Operasi yag digunakan : Windows XP/7
Software yang digunakan : MySql, Adobe Reader 8.0
Job Description : Admin dapat melakukan semua fungsi yang ada dalam aplikasi ini.
2.Pengunjung
Pengunjung dapat mencari koleksi perpustakaan tanpa harus memiliki akun, karena laman untuk pengunjung ini hanya untuk mencari dan melihat data koleksi perpustakaan, data peminjaman, data angota dan data pengembalian tanpa dapat melakukan perubahan di dalamnya.
(36)
Tabel 3.1 Karakteristik Pengguna
3.2.2.4. Karakteristik Pengkodean
Pada proses pengkodean di Perpustakaan Salman ITB, terdapat beberapa jenis pengkodean, antara lain:
a. Pengkodean nomor buku
Pada pengkodean buku format yag digunakan adalah sebagai berikut: Format nomor buku : 9999/9(x)99.999/999
Contoh : 2010/175.101/516 buku tersebut masuk pada tahun 2010 dengan nomor klasifikasi 175.101 dan nomor urut 516 Pengguna Tanggung
Jawab
Hak akses Tingkat Pendidikan
Tingkat Keterampilan
Pengalaman Jenis Pelatihan Admin Dapat
menambah, mengubah dan mencari data-data yang ada pada
aplikasi
Berinteraksi dengan layar komputer Minimal lulusan D3 Mengerti teknik maintenance
aplikasi yang berbasis web
Pelatihan Admin
Cara
maintenance
aplikasi yang berbasis web
Pengunjung Hanya dapat melihat tanpa dapat menambah atau mengubah data-data yang ada pada
aplikasi
Berinteraksi dengan layar komputer SMP, SMA, Perguruan Tinggi, Umum Bisa mengikuti petunjuk - -
Nomor urut buku masuk
Tahun masuk buku ke perpustakaan Nomor klasifikasi buku
(37)
b. Pengkodean nomor kartu
Format nomor kartu : 9999 99 999
Contoh : 2010/10/112 anggota tersebut masuk pada tahun 2010, bulan Oktober dan nomor urutnya 112.
Format nomor pendaftaran anggota, dicatat berdasarkan urutan orang yang mendaftar pada bulan tersebut karena setiap bulan nomor akan diulang dari awal lagi. Disediakan 3 digit karena pernah terjadi dalam satu bulan orang yang mendaftar menjadi anggota perpustakaan hingga mencapai lebih dari seratus orang.
Tahun masuk anggota Bulan masuk anggota Nomor anggota
(38)
3.2.3. Prosedur Pendaftaran pada proses yang sedang berjalan DFD
Pada proses prosedur pendaftaran ini akan ada dokumen yang masuk ke arsip, yaitu pada proses pengecekan apakah calon anggota sudah pernah menjadi anggota sebelumnya atau tidak. Jika belum pernah maka data calon anggota akan langsung dimasukkan ke arsip buku besar.
Calon anggota Petugas
Belum Cek kelengkapan pendaftaran Belum pernah Lengkap Formulir pendaftaran Formulir pendaftaran Melengkapi kelengkapan pendaftaran Foto, formulir pendaftaran dan uang Mencatat data anggota baru ke buku besar anggota
Kartu anggota dan kupon anggota
Kartu anggota dan kupon anggota Pemberian kode anggota dan pembuatan kartu anggota A Foto, formulir pendaftaran dan uang Foto, formulir pendaftaran dan uang Foto, formulir pendaftaran dan uang
pernah jadi anggota ? Sudah pernah
Mengecek data anggota ke buku
besar anggota
Mereview dan mengoreksi ulang data anggota pada buku besar anggota
(39)
Gambar 3.1 Flow Map Prosedur Pendaftaran
3.2.4. Arsip
A
Calon anggota Petugas
Foto, formulir pendaftaran dan
uang
Foto, formulir pendaftaran dan
uang
Mencatat isi formulir ke buku besar
anggota
Menyimpan formulir ke arsip
(40)
3.2.5. Prosedur Peminjaman dengan 1 kupon
Pada perpustakaan Salman ITB, setelah mendapat kartu, anggota juga mendapat kupon, yaitu sejenis amplop kecil berjumlah dua buah. Kegunaan kupon tersebut adalah dapat digunakan untuk meminjam buku. Jika kupon tersebut hilang, maka anggota tidak dapat meminjam buku walaupun ia mempunyai kartu anggota dan statusnya masih aktif sebagai anggota.
anggota petugas
Berlaku? tidak
Bisa meminjam buku maksimal 2 Tidak dapat
meminjam buku
Kupon anggota Kupon anggota
Mengecek masa berlaku kupon
anggota
Buku
Buku Buku
Mencatat data peminjaman pada
kartu kecil peminjaman
Mencatat data peminjaman pada buku yang dipinjam
Buku Kupon anggota
(41)
Gambar 3.3 Flow Map Prosedur Peminjaman dengan 1 kupon
3.2.6. Prosedur Peminjaman dengan 2 kupon
Berikut adalah flow map dari prosedur peminjaman dengan dua kupon.
anggota petugas
Berlaku?
ya tidak
Bisa meminjam buku maksimal 3 Tidak dapat
meminjam buku
Mengecek masa berlaku kupon
anggota
Buku
Buku Buku
Mencatat data peminjaman pada
kartu kecil peminjaman
Mencatat data peminjaman pada buku yang dipinjam Kupon anggota Kupon anggota
Buku Kupon anggota Kupon anggota
(42)
Gambar 3.4 Flow Map Prosedur Peminjaman dengan 2 kupon
3.2.7. Prosedur Pengembalian
Untuk fow map pada prosedur pengembalian, aka nada proses hitung denda. Dengan ketentuan, syarat dan peraturan perpustakaan maka denda yang dikenakan untuk buku yang terlambat dikembalikan adalah Rp 500/hari. Denda ini berlaku untuk semua jenis buku yang dipinjam.
anggota petugas
Cek data peminjaman
Denda?
tidak ya
Perubahan data peminjaman
Pengembalian buku pada rak
buku Buku yang
dipinjam
Buku yang dipinjam
membayar denda 500/hari
Pengembalian kupon anggota yang
ada di petugas Pengembalian
kupon anggota yang ada di petugas
membayar denda 500/hari Buku yang
dipinjam
Buku yang dipinjam
(43)
Gambar 3.5 Flow Map Prosedur Pengembalian
3.2.8. Prosedur Klasifikasi
Pada flow map prosedur klasifikasi, akan ada proses yang masuk arsip, yaitu proses identifikasi buku menurut subkategori. Hal ini dikarenakan subkategori yang ada pada perpustakaan Salman yang cukup banyak.
(44)
Staff/petugas
Sesuai kategori perpustakaan?
Rumah baca
Disumbangkan ke rumah baca tidak
ya Buku
Identifikasi buku menurut sub kategori
Buku Alur klasifikasi
Tafsir Quran, Kumpulan hadits,
ilmu hadits ya Subkategori Ilmu
Al-Quran dan Hadits tidak
Subkategori lain
Penempelan kd_sub_kategori
pada buku dan penyampulan
Pencatatan thn_terbit, pengarang, qty pada
buku besar
Peletakan buku di rak menurut nm_kategori
Buku A
Kategori Agama Kode kategori menurut Dewey 2x1
Ga
(45)
Sub kategori lain
Aturan-aturan Islam, seperti shalat, puasa, zakat, atau amal
lainnya ya
Subkategori Fiqih Subkategori Tasawuf Gerakan dan pemikiran bagaimana mencapai Tuhan, filsafat islam tidak ya Ketuhanan, keilahian, pendekatan diri pada Tuhan ya
Subkategori Tauhid Subkategori Politik Ketatanegaraan, politik dan perundang-undangan, organisasi massa tidak ya Pergerakan, organisasi pergerakan, organisasi massa Islam ya Subkategori Organisasi Islam Subkategori Ilmu Ekonomi Perbankan, sistem moneter, sistem perekonomian, ekonomi syariah tidak ya Manajemen kantor, manajemen perusahaan, manajemen syariah ya Subkategori manajemen Subkategori Pendidikan Pendidikan, sekolah, kurikulum pendidikan, pendidikan Islam tidak ya
tidak tidak tidak
A
Kategori Agama Kode kategori
menurut Dewey 2x4
Kode kategori menurut Dewey 2x5
Kode kategori menurut Dewey 2x3
Kode kategori menurut Dewey 2x6
Kode kategori menurut Dewey
2x6.6
Kode kategori menurut Dewey 330
Kode kategori menurut Dewey 650
Kategori Politik Ekonomi
Kode kategori menurut Dewey 370
Kategori Psikologi Populer
(46)
3.2.10. Arsip Klasifikasi 2
Sub kategori lain
Psikologi populer, psikologi Islam, ilmu psikologi, buku-buku motivasi ya Subkategori Psikologi Subkategori Mengasuh anak Keluarga, pendidikan anak, cara mengasuh anak tidak ya Novel, kumpulan puisi, kumpulan cerpen, esai ya Subkategori Kesusasteraan tidak A Kategori Psikologi Populer Kode kategori menurut Dewey 150
Kode kategori menurut Dewey
649.1
Kode kategori menurut Dewey 800
Kategori Novel Kategori Biografi dan
sejarah Kamus Bahasa Arab, Kamus bahasa Indonesia, pelajaran bahasa arab ya Subkategori Bahasa Kode kategori menurut Dewey 400
Subkategori Biografi Biografi tidak ya Sejarah islam, sejarah nabi/ shirah, sejarah sahabat, sejarah dunia, sejarah perkembangan islam ya
Subkategori Sejarah Subkategori kebudayaan Kebudayaan Islam, culture studies, peradaban islam tidak ya Kode kategori menurut Dewey 920
Kode kategori menurut Dewey 900
Kode kategori menurut Dewey 306 tidak
(47)
Majalah, koran, tabloid ya Subkategori Karya umum Subkategori Ensiklopedia umum Ensiklopedia pengetahuan umum, ensiklopedia Al-Quran, ensiklopedia Islam tidak ya tidak Kode kategori menurut Dewey 000
Kode kategori menurut Dewey 030
Pengobatan cara Rasulullah ya Subkategori Ilmu Pengobatan Subkategori Filsafat dan perkembangan Perkembangan filsafat dan pemikiran Islam secara umum tidak ya tidak Kode kategori menurut Dewey 610
Kode kategori menurut Dewey 2x7
Filsafat islam, pemikiran islam, pemikiran madzhab islam, pemikiran islam kontemporer ya Subkategori Pemurnian dan pembaharuan dalam Islam Subkategori Filsafat Struktur filsafat, eksistensial filsafat, teori dan
dasar filsafat tidak ya Kode kategori menurut Dewey 2x7.4 Kode kategori menurut Dewey 100
Kategori Pengetahuan
Populer
Kategori Filsafat dan pemikiran Sub kategori lain
A
(48)
3.2.12. Analisis metode Text Mining dalam kategorisasi buku
Contoh 1:
Pada metode Text Mining ada 5 tahap yang harus dilalui, antara lain
Tokenizing, Filtering, Stemming, Tagging, dan Analyzing. Berikut diagram alir dari tahap text mining pada aplikasi:
Mulai Sinopsis buku baru
pemotongan string sinopsis menjadi
kata
Pengambilan kata-kata penting pada sinopsis (Filtering)
Pencarian asal kata dari hasil filtering (Stemming)
Pencarian asal kata dari hasil kata
lampau (Tagging) Penentuan keterhubungan antar kata-kata pada dokumen
(Analyzing)
Kategori dan subkategori
buku Pencocokan token
dengan aturan produksi
Selesai
(49)
Berikut algoritma text mining yang digunakan: Get sinopsis
Token (sinopsis) // memisahkan sesuatu kumpulan kata menjadi array berupa kata-kata
if (kata(n) = penting // proses filtering yaitu pengambilan kata penting dengan cara membandingkannya dengan tabel aturan produksi.
then
return kata (n) else
kata (n) = null; // kata tidak penting dibuang end if
if (kata(n)! = kata dasar) // jika kata tersebut bukan kata dasar then
stemming (kata(n)) // membuang imbuhan yang terdapat pada kata if (stemming(kata(n))! = kata dasar) // proses tagging
then
tag (kata(n)) return (kata(n)) else
return(kata(n)) endif
analyzing (kata(n)) //penentuan nilai kata penting berdasarkan banyak kata yang keluar dari sinopsis kemudian dikategorikan.
(50)
Contoh dari tahap tokenizing adalah sebagai berikut:
Token (sinopsis) // memisahkan sesuatu kumpulan kata menjadi array berupa kata-kata
if (kata(n) = penting // proses filtering yaitu pengambilan kata penting dengan cara membandingkannya dengan tabel aturan produksi.
then
return kata (n) else
kata (n) = null; // kata tidak penting dibuang end if
Untuk kata penting yang digunakan adalah acuan yang digunakan untuk mengklasifikasi buku baru seperti untuk subkategori Filsafat dan perkembangan maka acuan kata pentingnya adalah perkembangan filsafat, pemikiran Islam secara umum. Selain kata penting tersebut maka kata tidak penting seperti
‘adalah’, ‘sebuah’, dan ‘yang’ tidak akan digunakan.
Manajemen tasawuf adalah sebuah bahasan yang terdapat di dalam struktur filsafat barat
Manajemen tasawuf dalah sebuah bahasan yang terdapat di dalam struktur filsafat barat
(51)
Contoh dari tahap filtering adalah sebagai berikut:
if (kata(n) = penting // proses filtering yaitu pengambilan kata penting dengan cara membandingkannya dengan tabel aturan produksi.
then
return kata (n) else
kata (n) = null; // kata tidak penting dibuang end if
Manajemen tasawuf adalah sebuah bahasan yang terdapat di dalam struktur filsafat barat
Manajemen tasawuf struktur filsafat barat
(52)
Contoh dari tahap stemming adalah sebagai berikut:
if (kata(n)! = kata dasar) // jika kata tersebut bukan kata dasar then
stemming (kata(n)) // membuang imbuhan yang terdapat pada kata if (stemming(kata(n))! = kata dasar) // proses tagging
then
tag (kata(n)) return (kata(n)) else
return(kata(n)) endif
Untuk tahapan selanjutnya adalah tahap Tagging tetapi tidak dipakai dala sistem ini. Hal ini dikarenakan bahasa Indonesia tidak memiliki bentuk lampau.
Tahap terakhir adalah tahap analyzing, yaitu tahap penentuan seberapa jauh keterhubungan antar kata-kata pada dokumen yang ada.
Manajemen tasawuf struktur filsafat barat
Manajemen tasawuf struktur filsafat barat
(53)
analyzing (kata(n)) //penentua n nilai kata penting berdasarkan banyak kata yang keluar dari sinopsis kemudian dikategorikan.
Pada tahap analyzing ini digunakan sebuah rumus. Formula yang digunakan untuk menghitung bobot (w) masing-masing dokumen terhadap kata kunci adalah:
Wd,t = tfd,t * IDFt
Setelah bobot (w) masing-masing dokumen diketahui maka dilakukan proses
sorting/pengurutan dimana semakin besar nilai w, semakin besar tingkat similaritas dokumen tersebut terhadap kata yang dicari, demikian sebaliknya. Contoh implementasi sederhana dari TF-IDF adalah sebagai berikut:
Diketahui:
1. Dokumen 1 (D1) = kategori Politik Ekonomi dengan subkategori Manajemen
2. Dokumen 2 (D2) = kategori Filsafat dan Pemikiran dengan subkategori Filsafat
3. Dokumen 3 (D3) = kategori Filsafat dan Pemikiran dengan subkategori Filsafat dan Perkembangan Islam
4. Kata kunci (kk) = kata kunci yang dimasukkan ke dalam sistem Dengan :
d = dokumen ke-d
t = kata ke-t dari kata kunci
(54)
Jadi jumlah dokumen (D) = 3
Pada perhitungan TF/IDF ini menggunakan metode word list, sehingga proses atau langkah yang dilakukan hanya sampai tahap Tokenizing, karena itu hasil Token akan dipakai pada tabel perhitungan.
Di bawah ini adalah contoh tabel perhitungan TF/IDF:
token Tf df D/df IDF
log(D/f)
W
kk D1 D2 D3 kk D1 D2 D3
Manajemen 0 1 0 1 2 1.5 0.176 0 0.176 0 0.176
Struktur 1 1 0 1 2 1.5 0.176 0.176 0.176 0 0.176
filsafat 1 0 1 1 2 1.5 0.176 0.176 0 0.176 0.176
Barat 0 0 1 0 1 3 0.477 0 0 0.477 0
tasawuf 0 0 0 1 1 3 0.477 0 0 0 0.477
Total 0.352 0.352 0.653 1.005
Tabel 3.2 Perhitungan TF/IDF Contoh 1
tf = banyak kata yang dicari pada sebuah dokumen D = Dokumen
df = banyak dokumen yang mengandung kata yang dicari w = bobot dokumen ke-d terhadap kata ke-t
Bobot (w) untuk D1 = 0.176 + 0 = 0.176
Bobot (w) untuk D2 = 0 + 0.176 = 0.176
Bobot (w) untuk D3 = 0.176 + 0.176 = 0.352 Kata Kunci (kk) = Struktur Filsafat Dokumen 1 (D1) = Manajemen Struktur Dokumen 2 (D2) =Filsafat Barat
(55)
Apabila diurutkan maka proses sorting juga tidak akan dapat mengurutkan secara tepat, karena nilai w keduanya sama. Untuk mengatasi hal ini, algoritma dari
vector-space model adalah jawabannya
Ide dari metode ini adalah dengan menghitung nilai cosinus sudut dari dua vektor, yaitu W dari tiap dokumen dan W dari kata kunci.
Apabila studi kasus di atas dicari nilai cosinus sudut antara vektor masing-masing dokumen dengan kata kunci, maka hasil yang didapatkan akan lebih presisi.
Berikut adalah contoh tabel perhitungan Vektor Space Model:
token Kk2 D12 D22 D32 Kk*D1 Kk*D2 Kk*D3
Manajemen 0 0.031 0 0.031 0 0 0
Struktur 0.031 0.031 0 0.031 0.031 0 0.031
filsafat 0.031 0 0.031 0.031 0 0.031 0.031
Barat 0 0 0.228 0 0 0 0
(56)
Sqrt(kk) Sqrt(Di) Sum(kk dot Di) 0.249 0.249 0.509 0.567 0.031 0.031 0.062
Tabel 3.3 Perhitungan Vektor-Space Model Contoh 1
Kk2 = kata kunci pada tabel TF/IDF dikuadratkan D = dokumen
Sqrt = Squareroot atau akar dari hail penjumlahan
Selanjutnya menghitung nilai Cosinus sudut antara vektor kata kunci dengan tiap dokumen dengan rumus:
Cosine (Di) = sum (kk dot Di) / [sqrt(kk) * sqrt(Di))]
Cosine (Di) = sum (kk dot Di) / [sqrt (kk) * sqrt (Di))] Cosine (D1) = 0.031 / [0.249 * 0.249]
= 0.031 / 0.062 = 0.500
Cosine (D2) = 0.031 / [0.249 * 0.509] =0.031 / 0.127
= 0.244
Cosine (D3) = 0.062 / [0.249 * 0.567] = 0.062 / 0.141
= 0.440
D1 D2 D3
(57)
Rank 1 Rank 3 Rank 2
Tabel 3.4 Hasil Akhir Cosine Contoh 1
Dari hasil akhir (Cosine) maka dapat diketahui bahwa dokumen 1 (D1)
memiliki tingkat similaritas tertinggi kemudian disusul dengan D3 lalu D2.
Berarti dapat diketahui bahwa dokumen dengan rank tertinggi-lah yang cocok dengan kata kunci yang dimasukkan yaitu Dokumen 1 dengan rank (0.500). Mengingat :
1. Dokumen 1 (D1) = kategori Politik Ekonomi dengan subkategori Manajemen
2. Dokumen 2 (D2) = kategori Filsafat dan Pemikiran dengan subkategori Filsafat
3. Dokumen 3 (D3) = kategori Filsafat dan Pemikiran dengan subkategori Filsafat dan Perkembangan Islam
Maka kategori yang cocok untuk kata kunci Struktur Filsafat adalah kategori Filsafat dan Pemikiran dengan subkategori Filsafat dan Perkembangan Islam.
Contoh 2:
Pada metode Text Mining ada 5 tahap yang harus dilalui, antara lain Tokenizing, Filtering, Stemming, Tagging, dan Analyzing.
(58)
Mulai Sinopsis buku baru
pemotongan string sinopsis menjadi
kata
Pengambilan kata-kata penting pada sinopsis (Filtering)
Pencarian asal kata dari hasil filtering (Stemming)
Pencarian asal kata dari hasil kata
lampau (Tagging) Penentuan keterhubungan antar kata-kata pada dokumen
(Analyzing)
Kategori dan subkategori
buku Pencocokan token
dengan aturan produksi
Selesai
Gambar 3.15 Flowchart algoritma text mining 2
Berikut algoritma text mining yang digunakan: Get sinopsis
Token (sinopsis) // memisahkan sesuatu kumpulan kata menjadi array berupa kata-kata
if (kata(n) = penting // proses filtering yaitu pengambilan kata penting dengan cara membandingkannya dengan tabel aturan produksi.
then
(59)
else
kata (n) = null; // kata tidak penting dibuang end if
if (kata(n)! = kata dasar) // jika kata tersebut bukan kata dasar then
stemming (kata(n)) // membuang imbuhan yang terdapat pada kata if (stemming(kata(n))! = kata dasar) // proses tagging
then
tag (kata(n)) return (kata(n)) else
return(kata(n)) endif
analyzing (kata(n)) //penentua n nilai kata penting berdasarkan banyak kata yang
(60)
Contoh dari tahap tokenizing adalah sebagai berikut:
Token (sinopsis) // memisahkan sesuatu kumpulan kata menjadi array berupa kata-kata
if (kata(n) = penting // proses filtering yaitu pengambilan kata penting dengan cara membandingkannya dengan tabel aturan produksi.
then
return kata (n) else
kata (n) = null; // kata tidak penting dibuang end if
Untuk kata penting yang digunakan adalah acuan yang digunakan untuk mengklasifikasi buku baru seperti untuk subkategori Filsafat dan perkembangan maka acuan kata pentingnya adalah perkembangan filsafat, pemikiran Islam secara umum. Selain kata penting tersebut maka kata tidak penting seperti
‘adalah’, ‘sebuah’, dan ‘yang’ tidak akan digunakan.
Dalam hadits terdapat pembahasan tentang gerakan shalat dan aturan puasa
Dalam hadits terdapat pembahasan tentang gerakan shalat dan aturan puasa
(61)
(62)
Contoh dari tahap filtering adalah sebagai berikut:
if (kata(n) = penting // proses filtering yaitu pengambilan kata penting dengan cara membandingkannya dengan tabel aturan produksi.
then
return kata (n) else
kata (n) = null; // kata tidak penting dibuang end if
Contoh dari tahap stemming adalah sebagai berikut:
if (kata(n)! = kata dasar) // jika kata tersebut bukan kata dasar then
stemming (kata(n)) // membuang imbuhan yang terdapat pada kata Dalam
hadits terdapat pembahasan tentang gerakan shalat dan aturan puasa
Hadits tentang gerakan shalat aturan puasa
Hadits tentang gerakan shalat aturan puasa
Hadits tentang gerakan shalat aturan puasa
(63)
if (stemming(kata(n))! = kata dasar) // proses tagging then
tag (kata(n)) return (kata(n)) else
return(kata(n)) endif
Untuk tahapan selanjutnya adalah tahap Tagging tetapi tidak digunakan dalam kasus sistem Automasi Perpustakaan ini. Hal ini dikarenakan bahasa Indonesia tidak memiliki bentuk lampau.
Tahap terakhir adalah tahap analyzing, yaitu tahap penentuan seberapa jauh keterhubungan antar kata-kata pada dokumen yang ada.
analyzing (kata(n)) //penentua n nilai kata penting berdasarkan banyak kata yang keluar dari sinopsis kemudian dikategorikan.
Pada tahap analyzing ini digunakan sebuah rumus. Formula yang digunakan untuk menghitung bobot (w) masing-masing dokumen terhadap kata kunci adalah:
Wd,t = tfd,t * IDFt
Dengan :
(64)
Setelah bobot (w) masing-masing dokumen diketahui maka dilakukan proses
sorting/pengurutan dimana semakin besar nilai w, semakin besar tingkat similaritas dokumen tersebut terhadap kata yang dicari, demikian sebaliknya. Contoh implementasi sederhana dari TF-IDF adalah sebagai berikut:
Diketahui:
1. Dokumen 1 (D1) = kategori Agama dengan subkategori Lain-lain 2. Dokumen 2 (D2) = kategori Agama dengan subkategori Fiqih
3. Dokumen 3 (D3) = kategori Agama dengan subkategori Ilmu Al-Quran dan Al-Hadits
4. Kata kunci (kk) = kata kunci yang dimasukkan ke dalam sistem
Jadi jumlah dokumen (D) = 3
Pada perhitungan TF/IDF ini menggunakan metode word list, sehingga proses atau langkah yang dilakukan hanya sampai tahap Tokenizing, karena itu hasil Token akan dipakai pada tabel perhitungan.
t = kata ke-t dari kata kunci
Wd,t = bobot dokumen ke-d terhadap kata ke-t
Kata Kunci (kk) = Aturan Puasa
Dokumen 1 (D1) = Hadits tentang puasa Dokumen 2 (D2) = Aturan gerakan shalat
(65)
token tf df D/f IDF log(D/f)
W
kk D1 D2 D3 kk D1 D2 D3
Hadits 0 1 0 1 2 1.5 0.176 0 0.176 0 0.176
tentang 0 1 0 0 1 3 0.477 0 0.477 0 0
puasa 1 1 0 1 2 1.5 0.176 0.176 0.176 0 0.176
aturan 1 0 1 1 2 1.5 0.176 0.176 0 0.176 0.176
gerakan 0 0 1 0 1 3 0.477 0 0 0.477 0
shalat 0 0 1 0 1 3 0.477 0 0 0.477 0
total 0.352 0.829 1.13 0.528
Tabel 3.5 Perhitungan TF/IDF Contoh 2
tf = banyak kata yang dicari pada sebuah dokumen D = Dokumen
df = banyak dokumen yang mengandung kata yang dicari w = bobot dokumen ke-d terhadap kata ke-t
Bobot (w) untuk D1 = 0.176 + 0 = 0.176
Bobot (w) untuk D2 = 0 + 0.176 = 0.176
Bobot (w) untuk D3 = 0.176 + 0.176 = 0.352
Apabila diurutkan maka proses sorting juga tidak akan dapat mengurutkan secara tepat, karena nilai w keduanya sama. Untuk mengatasi hal ini, algoritma dari vector-space model adalah jawabannya
token Kk2 D12 D22 D32 Kk*D1 Kk*D2 Kk*D3
Hadits 0 0.031 0 0.031 0 0 0
(66)
puasa 0.031 0.031 0 0.031 0.031 0 0.031
aturan 0.031 0 0.031 0.031 0 0.031 0.031
gerakan 0 0 0.228 0 0 0 0
shalat 0 0 0.228 0 0 0 0
Sqrt(kk) Sqrt(Di) Sum(kk dot Di)
0.249 0.290 0.487 0.305 0.031 0.031 0.062
Tabel 3.6 Perhitungan Vektor-Space Model Contoh 2
Kk2 = kata kunci pada tabel TF/IDF dikuadratkan D = dokumen
Sqrt = Squareroot atau akar dari hail penjumlahan
Selanjutnya menghitung nilai Cosinus sudut antara vektor kata kunci dengan tiap dokumen dengan rumus:
Cosine (Di) = sum (kk dot Di) / [sqrt(kk) * sqrt(Di))]
Cosine (Di) = sum (kk dot Di) / [sqrt (kk) * sqrt (Di))] Cosine (D1) = 0.031 / [0.249 * 0.290]
= 0.031 / 0.072 = 0.431
Cosine (D2) = 0.031 / [0.249 * 0.487] =0.031 / 0.121
= 0.256
Cosine (D3) = 0.062 / [0.249 * 0.305] = 0.062 / 0.076
(67)
= 0.816
D1 D2 D3
Cosine 0.431 0.256 0.816
Rank 2 Rank 3 Rank 1
Tabel 3.6 Hasil Akhir Cosine Contoh 2
Dari hasil akhir (Cosine) maka dapat diketahui bahwa dokumen 1 (D1)
memiliki tingkat similaritas tertinggi kemudian disusul dengan D3 lalu D2.
Berarti dapat diketahui bahwa dokumen dengan rank tertinggi-lah yang cocok dengan kata kunci yang dimasukkan yaitu Dokumen 1 dengan rank (0.500).
Mengingat :
1. Dokumen 1 (D1) = kategori Agama dengan subkategori Lain-lain 2. Dokumen 2 (D2) = kategori Agama dengan subkategori Fiqih
3. Dokumen 3 (D3) = kategori Agama dengan subkategori Ilmu Al-Quran dan Al-Hadits
4. Kata kunci (kk) = kata kunci yang dimasukkan ke dalam sistem
Maka kategori yang cocok untuk kata kunci Aturan Puasa adalah kategori Agama dengan subkategori Ilmu Al-Quran dan Al-Hadits.
(68)
3.3 Entity Relationship Diagram password mengelola Admin 1 username denda memiliki Sub_kategori Nm_sub_kategori Kd_buku Kd_sub_kategori Tgl_kembali Nm_kategori Nm_Admin alamat No_hp Kd_admin Kategori memiliki Kd_kategori Kd_sub_kategori Pengembalian Tgl_pinjam Kd_buku Kd_Anggota Nm_anggota Jdl_buku mempunyai 1 Buku Kd_buku penerbit pengarang Thn_terbit judul Anggota Nm_Anggota alamat No_hp email Kd_Anggota Kd_Anggota Nm_anggota Tgl_pinjam Jml_buku status Jdl_buku pengarang penerbit Kd_buku Thn_datang tgl_masuk Masa_berlaku Peminjaman Tgl_kembali n n n n 1 Kd_sub_kategori Detail_Peminjaman melakukan Kd_Anggota Kd_buku sinopsis Memiliki Aturan Produksi n Nama_Aturan_prod uksi Kd_buku Kd_subkategori ID aturan produksi
n Dilakukan n n kamus Penerbit Pengarang id_penerbit id_pengarang nama_penerbit nama_pengarang 1 1 Memiliki 1 Memiliki 1
(69)
3.4 Analisis Kebutuhan Sistem Fungsional
Pada kebutuhan sistem fungsional ini terdapat Diagram Konteks juga Data Flow Diagram atau biasa disebut dengan DFD. Dalam kasus ini Data Flow Diagram yang dibuat terdapat 6 proses yang mana dari aliran data inilah akan terlihat gambaran umum sistem yang akan dibangun.
SISTEM AUTOMASI
PERPUSTAKAAN Pengunjung
Password admin yang ingin diubah
Data buku yang ingin dicari, ditambah, diubah, dihapus Data pengembalian yang ingin dicari, dihapus Data login admin
Informasi password admin yang sudah diubah
Informasi buku yang sudah dicari, ditambah, diubah, dihapus Informasi pemesanan yang sudah dicari, dihapus Informasi login admin
Data anggota yang ingin dicari, diedit, dan ditambah
Informasi anggota yang sudah dicari, diedit dan ditambah Data peminjaman, pengembalian buku yang ingin dicari
Informasi peminjaman, pengebalian buku yang sudah dicari
Data buku yang ingin dilihat, dicari Data buku baru yang ingin dilihat, dicari
Informasi buku yang sudah dilihat dan dicari Informasi buku baru yang sudah dilihat dan dicari
Data peminjaman buku yang ingin dilihat, dicari
Informasi peminjaman buku yang sudah dilihat dicari Data pengembalian buku yang ingin dicari
Informasi pengembalian buku yang sudah dilihat,dicari Admin
Gambar 3.21 Diagram Konteks
Terdapat 6 proses utama, yaitu Login Admin, Pengolahan Data Anggota, Pengolahan Data Kategori dan Subkategori, Pengadaan Koleksi buku/Buku baru, Pengolahan Data Peminjaman dan Pengolahan Data Pengembalian.
1. Login Admin
Proses ini dilakukan oleh admin untuk memulai semua proses yang ada dalam sistem. Proses yang bisa dilakukan untuk admin yaitu verifikasi id_admin dan password.
(70)
2. Pengolahan Data Anggota
Dalam proses ini, mencari data anggota, mengubah dan menambahnya, hanya bisa dilakukan oleh admin. Sedangkan pengunjung perpustakaan atau anggota hanya dapat melihat dan mencari data anggota saja. 3. Pengolahan Data Kategori dan Subkategori
Sama halnya dengan proses ini, admin bisa melakukan kegiatan pencarian, penambahan, dan perubahan kategori dan subkategori. Untuk pengunjung tidak bisa melihat, mencari data, juga mencari data kategori dan subkategori.
4. Pengadaan Koleksi/Buku baru
Pengunjung perpustakaan atau anggota, dapat melihat dan mencari data peminjaman, tetapi hanya admin yang dapat melakukan penambahan atau perubahan data peminjaman.
5. Pengolahan Data Peminjaman
Dalam proses ini, admin dapat menambah, merubah, dan meng-update
informasi data pengembalian dari data peminjaman 6. Pengolahan Data Pengembalian
Proses ini dilakukan oleh admin. Proses ini akan didapat melalui jenis buku-buku yang banyak diminati pengunjung.
(71)
1.0 Verifikasi Admin 4.0 Pengadaan Koleksi/Buku baru 2.0 Pengolahan Data Anggota 5.0 Pengolahan data Peminjaman 3.0 Pengolahan Data Kategori dan Subkategori Admin Buku Admin
Info password admin baru
Pengunjung data anggota yang ingin
dicari, diubah dan ditambah
Anggota Cek data anggota yang ingin
dicari, diubah dan ditambah info anggota yang ingin
dicari, diubah dan ditambah info anggota yang ingin
dicari, diubah dan ditambah
Pencarian data peminjaman Pencarian dan penambahan data peminjaman
info penambahan data peminjaman
info data peminjaman
Penambahan, perubahan, dan pencarian koleksi buku
Info buku yang ditambah, dirubah dan dicari
Pencocokan menggunakan text mining dan pemasukan data buku
Info kategori, subkategori dan penyimpanan data buku
Info login admin Verifikasi login admin
Info login admin Data login admin
Password yang ingin diubah
peminjaman
data buku yang dipinjam
d a ta b u k u p in ja m in fo d a ta b u k u p in ja m
penambahan data peminjaman Info data buku yang dipinjam
Info Pencarian dan penambahan data peminjaman
6.0 Pengolahan
data Pengembalian Penambahan,
perubahan, dan update
data pengembalian perubahan, dan update Penambahan, data peminjaman update data
pengembalian
Info update data pengembalian
Info Penambahan, perubahan, dan update data peminjaman Info Penambahan, perubahan, dan
update data pengembalian
Pengembalian Penambahan,
perubahan, dan update data peminjaman Info Penambahan, perubahan, dan update
data peminjaman Subkategori
Kategori
Masukan data buku baru Tambah, ubah dan
Pencocokan teks mining dengan
subkategori Info data tambah, ubah pencocokan text
mining dengan subkategori buku baru
Tambah, ubah dan Pencocokan data buku ke kategori
Info data tambah, ubah dan kategorisasi buku
baru
Update data kategori buku
Update data subkategori buku
Me la k u k a n p in ja m b u k u
Info data pinjam buku
(72)
1.1 Verifikasi User_id 1.2 Verifikasi password Admin Cek password Verifikasi user_id admin informasi login valid/invalid
Perubahan user_id Perubahan password cek Verifikasi password Dan user_id
Konfirmasi perubahan password
Konfirmasi perubahan
user_id Lupa password
Konfirmasi password baru Tampil data admin
Lupa password
Gambar 3.23 DFD Level 1 Proses 1
2.1 Penambahan Data Anggota Admin Anggota 2.2 Perubahan Data Anggota 2.3 Pencarian Data Anggota
Tambah aggota Penambahan anggota Info penambahan anggota Info penambahan anggota
Info perubahan anggota Info perubahan anggota
Perubahan anggota Perubahan anggota
Pencarian anggota Pencarian anggota
Info pencarian anggota Info pencarian anggota
(73)
kategori 3.1
Penambahan kategori
3..2 Pencarian
kategori
Tambah kategori Tambah kategori Info Tambah kategori Info Tambah kategori
Ubah kategori perubahan kategori
Info Perubahan kategori Info perubahan kategori
3..2 Perubahan
kategori
Pencarian kategori Pencarian kategori
Info Pencarian kategori Info Pencarian kategori
Admin
Gambar 3.25 DFD Level 1 Proses 3
Admin
4.1 Kategorisasi dan tambah Buku baru
4.2 Tampil kategori
Buku baru Buku
Subkategori Masukan data buku baru Data subkategori buku baru
Data masuk ke datastore buku Pencocokan sinopsis dengan aturan
produksi Info data subkategori buku baru
Info data kategorisasi buku baru
Tampil data buku baru
Tampil data kategori buku baru Info Tampil data buku baru
Kategori Aturan Produksi
data kategorisasi buku baru Info subkategori dan kategori aturan
produksi
(74)
5.1 Penambahan Data Peminjaman Admin peminjaman 5.2 Perubahan Data Peminjaman 5.3 Pencarian Data Peminjaman
Tambah data Peminjaman Penambahan data Peminjaman Info penambahan data Peminjaman Info penambahan data Peminjaman
Info perubahan data Peminjaman Info perubahan data Peminjaman
Perubahan data Peminjaman Perubahan data Peminjaman Pencarian data Peminjaman Pencarian data Peminjaman
Info pencarian data Peminjaman Info pencarian data
Peminjaman
Buku Tambah data peminjaman
Info penambahan data Peminjaman Anggota
Peminjaman buku
Info Peminjaman buku
Perubahan data Peminjaman
Info perubahan data Peminjaman
Gambar 3.27 DFD Level 1 Proses 5
6.1 Penambahan
data pengembalian
Admin 6.2 Pengembalian
Perubahan data pengembalian
6.3 Update data pengembalian Info penambahan data Pengembalian
Info perubahan data Pengembalian
Info update data Pengembalian
Penambahan data Pengembalian Penambahan data Pengembalian
Info penambahan data Pengembalian
Info perubahan data Pengembalian
Info update data Pengembalian Perubahan data
Pengembalian Perubahan data Pengembalian Update data Pengembalian Update data Pengembalian 6.4 Pencarian data pengembalian
Pencarian data Pengembalian Pencarian data Pengembalian Info Pencarian data
Pengembalian Info Pencarian data
Pengembalian
Pencarian data Pengembalian
Buku Tambah data pengembalian
Info penambahan data Pengembalian
Perubahan data Pengembalian
Info perubahan data Pengembalian
(75)
subkategori 3.1.1
Penambahan subkategori
3.1.3 Pencarian subkategori
Tambah subkategori Tambah subkategori Info Tambah subkategori Info Tambah subkategori
Ubah subkategori perubahan subkategori
Info Perubahan subkategori
Info perubahan subkategori
3.1.2 Perubahan subkategori
Pencarian subkategori Pencarian subkategori
Info Pencarian subkategori Info Pencarian subkategori
Admin
3.1.4 Penambahan
Aturan Produksi Tambah aturan produksi
Info Tambah aturan produksi
Aturan produksi Tambah aturan produksi
Info Tambah aturan produksi
(76)
3.5 Spesifikasi Proses
Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan proses model aliran yang terdapat pada Diagram alir data. Spesifikasi proses dari gambaran Diagram alir data diatas akan dijelaskan pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.8 Spesifikasi Proses
No. Proses Keterangan
1
No. Proses 1.
Nama Proses Login
Source (Sumber) Admin
Input -data Login invalid
Output -info Login invalid
Destination (Tujuan) Admin
Logika Proses
Begin
{Admin memasukan data login ke database} if nama pengguna and sandi ada
then login valid
else tampil login invalid
End
2
No. Proses 2.1
Nama Proses Tambah Anggota Baru
Source (Sumber) Admin
Input -data anggota baru
Output -info data anggota baru
Destination (Tujuan) Admin
Logika Proses
Begin
{Admin menambah anggota baru ke database}
if data anggota baru lengkap
then data anggota baru disimpan di database
else data anggota baru gagal disimpan End
3
No. Proses 2.2
Nama Proses Ubah Data Anggota Baru
Source (Sumber) Admin
Input -ubah data anggota baru
Output -info data anggota baru
Destination (Tujuan) Admin
Logika Proses
Begin
{Admin mengubah data anggota baru yang ada dalam tabel anggota}
if data anggota baru lengkap
then anggota baru disimpan di database
else data anggota baru gagal disimpan End
(77)
Tabel 3.8 Spesifikasi Proses (Lanjutan)
No. Proses Keterangan
4
No. Proses 2.3
Nama Proses Cari Data Anggota Baru
Source (Sumber) Admin
Input -data anggota baru
Output -info cari data anggota baru
Destination (Tujuan) Admin
Destination (Tujuan) Admin
Logika Proses
Begin
{Admin mencari data anggota baru ke database}
if data anggota baru ketemu then data anggota baru ditampilkan
else data anggota baru gagal ditampilkan End
5
No. Proses 3.1
Nama Proses Tambah Kategorisasi buku baru
Source (Sumber) Admin
Input - Tambah kategorisasi buku baru
Output -info Tambah kategorisasi buku baru
Destination (Tujuan) Admin
Logika Proses
Begin
{Admin menambah kategorisasi buku baru yang ada dalam tabel buku}
if data Tambah kategorisasi lengkap
then data Tambah kategorisasi disimpan di database
else data Tambah kategorisasi gagal disimpan End
6
No. Proses 3.2
Nama Proses Ubah Data kategorisasi buku
Source (Sumber) Admin
Input -ubah data kategorisasi buku
Output -info data kategorisasi buku
Destination (Tujuan) Admin
Logika Proses
Begin
{Admin mengubah kategorisasi buku ke database}
if data kategorisasi buku lengkap
then data kategorisasi buku disimpan di database
else data kategorisasi buku gagal disimpan End
7
No. Proses 3.3
Nama Proses Cari Data kategorisasi buku
Source (Sumber) Admin
Input -cari data kategorisasi buku
Output -info cari data kategorisasi buku
(78)
Admin
Tabel 3.8 Spesifikasi Proses (Lanjutan)
Proses Keterangan
Logika Proses
Begin
{Admin mencari data kategorisasi buku yang ada dalam tabel buku}
if data kategorisasi buku ketemu
then data kategorisasi buku disimpan ditampilkan
else data kategorisasi buku gagal ditampilkan End
8
No. Proses 3.1.1
Nama Proses Tambah Subkategori buku baru
Source (Sumber) Admin
Input - Tambah Subkategori buku baru
Output -info Tambah Subkategori buku baru
Destination (Tujuan) Admin
Logika Proses
Begin
{Admin menambah Tambah Subkategori buku baru yang ada dalam tabel buku}
if data Tambah Subkategori lengkap
then data Tambah Subkategori disimpan di database
else data Tambah Subkategori gagal disimpan End
9
No. Proses 3.1.2
Nama Proses Ubah Data Subkategori buku
Source (Sumber) Admin
Input -ubah data Subkategori buku
Output -info data Subkategori buku
Destination (Tujuan) Admin
Logika Proses
Begin
{Admin mengubah Subkategori buku ke database}
if data Subkategori buku lengkap
then data Subkategori buku disimpan di database
else data Subkategori buku gagal disimpan End
10
No. Proses 3.1.3
Nama Proses Cari Data Subkategori buku
Source (Sumber) Admin
Input -cari data Subkategori buku
Output -info cari data Subkategori buku
Destination (Tujuan) Admin
Logika Proses
Begin
{Admin mengubah data cari Subkategori buku ke database}
if data cari Subkategori buku lengkap
then data cari Subkategori buku disimpan di database
else data cari Subkategori buku gagal disimpan End
11 No. Proses 4.1
(1)
Cosine (Di) = sum (kk dot Di) / [sqrt(kk) * sqrt(Di))]
Perhitungan
Vektor Space Models
token Kk2 D12 D22 D32 Kk*D1 Kk*D2 Kk*D3
Hadits 0 0.031 0 0.031 0 0 0
tentang 0 0.228 0 0 0 0 0
puasa 0.031 0.031 0 0.031 0.031 0 0.031 aturan 0.031 0 0.031 0.031 0 0.031 0.031
gerakan 0 0 0.228 0 0 0 0
shalat 0 0 0.228 0 0 0 0
Sqrt(kk) Sqrt(Di) Sum(kk dot Di) 0.249 0.290 0.487 0.305 0.031 0.031 0.062
(2)
Seminar TA/Skripsi 2010
Mengingat :
Dokumen 1 (D1) = kategori Agama dengan subkategori Lain-lain Dokumen 2 (D2) = kategori Agama dengan subkategori Fiqih Dokumen 3 (D3) = kategori Agama dengan subkategori Ilmu Al-Quran dan Al-Hadits
Maka kategori yang cocok untuk kata kunci Aturan Puasa adalah kategori Agama dengan subkategori Ilmu Al-Quran dan Al-Hadits.
D1 D2 D3 Cosine 0.431 0.256 0.816
Rank 2 Rank 3 Rank 1
(3)
(4)
Seminar TA/Skripsi 2010
(5)
(6)
Seminar TA/Skripsi 2010