Pengaruh Sistem Automasi Perpustakaan Terhadap Motivasi Mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Medan (UNIMED) Menggunakan Perpustakaan

(1)

PENGARUH SISTEM AUTOMASI PERPUSTAKAAN

TERHADAP MOTIVASI MAHASISWA FMIPA UNIVERSITAS

NEGERI MEDAN (UNIMED) MENGGUNAKAN

PERPUSTAKAAN

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)

dalam bidang Studi Perpustakaan dan Informasi

Oleh :

RIA DAMAYANTI SITOMPUL

030709002

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI MEDAN

2008


(2)

ABSTRAK

Sitompul, Ria Damayanti, 2008, Pengaruh Sistem Automasi Perpustakaan Terhadap Motivasi Mahasiswa UNIMED Menggunakan Perpustakaan, Medan : Departemen Studi Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem automasi perpustakaan terhadap motivasi mahasiswa UNIMED menggunakan perpustakaan.

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa FMIPA tahun angkatan 2006 yang berjumlah 533 orang. Penentuan banyaknya sampel adalah berpedoman pada tabel Krejcie dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dapat diketahui banyaknya sampel adalah 226 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah menggunakan metode proportionate stratified

random sampling. Teknik pengumpulan data adalah melalui pengamatan, kuesioner, wawancara

dan studi kepustakaan. Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan skala Likert.

Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan pendekatan koefisien korelasi dan pengujian reliabilitas instrumen dengan uji Cronbach Alpha. Untuk mengetahui pengaruh sistem automasi perpustakaan terhadap motivasi mahasiswa menggunakan perpustakaan digunakan teknik analisis regresi linier sederhana sedangkan untuk pengujian hipotesis menggunakan uji t pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 13.0.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem automasi perpustakaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi mahasiswa UNIMED menggunakan perpustakaan. Koefisien determinasi (R Square) hasil regresi adalah sebesar 0,695, hal ini menunjukkan bahwa 69,50% motivasi mahasiswa menggunakan perpustakaan dipengaruhi oleh sistem automasi perpustakaan, sedangkan 30,50% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terungkap pada penelitian ini.


(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL……….. iv

DAFTAR GAMBAR……… v

BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Hipotesis Penelitian ... 5

BAB II : KAJIAN TEORITIS 2.1 Sistem Automasi Perpustakaan ... 6

2.1.1 Pengertian Sistem Automasi Perpustakaan ... 6

2.1.2 Unsur-Unsur Sistem Automasi Perpustakaan ... 8

2.1.4 Alasan dan Tujuan Sistem Automasi Perpustakaan ... 9

2.1.5 Metode Sistem Automasi Perpustakaan ... 11

2.2 Penerapan Sistem Automasi Perpustakaan ... 12

2.2.1 Pelayanan Sirkulasi ... .12

2.2.2 Penelusuran Katalog ... .13

2.3 Motivasi ... 14

2.3.1 Pengertian Motivasi ... 15

2.3.2 Teori Motivasi…………... 16

2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi ... 17


(4)

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian ... 20

3.2 Metode Penelitian ... 20

3.3 Populasi dan Sampel ... 20

3.3.1 Populasi ... 20

3.3.2 Sampel ... 21

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 22

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 23

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 24

3.7 Analisis Data ... 24

3.8 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 26

3.8.1 Pengujian Validitas Instrumen ... 26

3.8.1.1 Sistem Automasi Perpustakaan (Variabel X) ... 27

3.8.1.2 Motivasi Mahasiswa (Variabel Y) ... 27

3.8.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen ... 28

3.8.2.1 Sistem Automasi Perpustakaan (Variabel X) ... 29

3.8.2.2 Motivasi mahasiswa (Variabel Y) ... 30

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden ... 31

4.1.1 Jenis Jurusan Responden ... 31

4.2 Analisis Deskriptif ... 32

4.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Sistem Automasi Perpustakaan ... 32

4.2.1.1 Penelusuran Katalog ... 33

4.2.1.2 Pelayanan Sirkulasi ... 34

4.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Motivasi Mahasiswa ... 38

4.2.2.1 Penggunaan Jasa Perpustakaan ... 38

4.2.2.2 Kebutuhan Pengguna ... 39

4.2.2.3 Keinginan Pengguna Jasa Perpustakaan ... 41

4.2.2.4 Kemudahan Memperoleh Informasi ... 42


(5)

4.3.1 Pengujian Validitas Instrumen ... 44

4.3.1.1 Sistem Automasi Perpustakaan (Variabel X) ... 44

4.3.1.2 Motivasi Mahasiswa (Variabel Y) ... 45

4.3.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen ... 46

4.3.2.1 Sistem Automasi Perpustakaan (Variabel X) ... 46

4.3.2.2 Motivasi Mahasiswa (Variabel Y) ... 47

4.3.3 Analisis Regresi Linier ... 47

4.3.4 Pengujian Hipotesis ... 48

4.3.5 Pengujian Determinasi ... 49

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 53

LAMPIRAN-LAMPIRAN


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel – 1 : Jumlah Kunjungan Mahasiswa Ke Perpustakaan Sebelum

Diterapkannya Sistem AUtomasi Perpustakaan ... 3

Tabel – 2 : Jumlah Mahasiswa Ke Perpustakaan Setelah Diterapkannya Sistem Automasi Perpustakaan... 4

Tabel – 3 : Penentuan Sampel Penelitian ... 22

Tabel – 4 : Uji Validitas Sistem Automasi Perpustakaan ... 27

Tabel – 5 : Uji Validitas Motivasi mahasiswa... 28

Tabel – 6 : Uji Reliabilitas Sistem Automasi Perpustakaan ... 29

Tabel – 7 : Uji Reliabilitas Motivasi Mahasiswa... 30

Tabel – 8 : Distribusi Tingkat Pendidikan ... 28

Tabel – 9 : Distribusi Frekuensi Penelusuran Informasi ... 29

Tabel – 10 : Distribusi Frekuensi Pelayanan Sirkulasi ... 35

Tabel – 11 : Distribusu Frekuensi Tujuan Penggunaan ... 38

Tabel – 12 : Distribusi Frekuensi Responden Akan Kebutuhannya Terhadap Perpustakaan UNIMED ... 40

Tabel – 13 : Diistribusi Frekuensi Keinginan Penggunaan Jasa Perpustakaan ... 41

Tabel – 14 : Distribusi Frekuensi Kemudahan Memperoleh Informasi ... 42

Tabel – 15 : Uji Validitas Sistem Automasi Perpustakaan ... 44

Tabel – 16 : Uji Validitas Motivasi Mahasiswa ... 45

Tabel – 17 : Uji Reliabilitas Instrumen Sistem Automasi Perpustakaan ... 46

Tabel – 18 : Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Mahasiswa ... 47

Tabel – 19 : Hasil Uji Statistik Koefisien Regresi ... 47


(7)

ABSTRAK

Sitompul, Ria Damayanti, 2008, Pengaruh Sistem Automasi Perpustakaan Terhadap Motivasi Mahasiswa UNIMED Menggunakan Perpustakaan, Medan : Departemen Studi Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem automasi perpustakaan terhadap motivasi mahasiswa UNIMED menggunakan perpustakaan.

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa FMIPA tahun angkatan 2006 yang berjumlah 533 orang. Penentuan banyaknya sampel adalah berpedoman pada tabel Krejcie dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) dapat diketahui banyaknya sampel adalah 226 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah menggunakan metode proportionate stratified

random sampling. Teknik pengumpulan data adalah melalui pengamatan, kuesioner, wawancara

dan studi kepustakaan. Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan skala Likert.

Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan pendekatan koefisien korelasi dan pengujian reliabilitas instrumen dengan uji Cronbach Alpha. Untuk mengetahui pengaruh sistem automasi perpustakaan terhadap motivasi mahasiswa menggunakan perpustakaan digunakan teknik analisis regresi linier sederhana sedangkan untuk pengujian hipotesis menggunakan uji t pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 13.0.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem automasi perpustakaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi mahasiswa UNIMED menggunakan perpustakaan. Koefisien determinasi (R Square) hasil regresi adalah sebesar 0,695, hal ini menunjukkan bahwa 69,50% motivasi mahasiswa menggunakan perpustakaan dipengaruhi oleh sistem automasi perpustakaan, sedangkan 30,50% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terungkap pada penelitian ini.


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini sumberdaya manusia yang intelektual dan memiliki potensi yang unggul sangat diharapkan untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang intelektual tersebut membutuhkan informasi. Perpustakaan merupakan pusat informasi yang dapat memenuhi kebutuhan akan informasi tersebut kepada masyarakat penggunanya.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dewasa ini merupakan wujud nyata dari kebutuhan masyarakat untuk kemudahan dan kecepatan dalam memperoleh informasi. Perubahan ini membawa dampak yang besar terhadap pengelolaan perpustakaan, di mana perpustakaan sebagai penyedia layanan jasa informasi dengan tingkat kebutuhan pengguna yang beragam harus dapat memberikan layanan yang maksimal sesuai dengan kebutuhan informasi yang diinginkan oleh pengguna. Perkembangan suatu perpustakaan yang pesat dan dinamis, sistem manualnya dirasakan tidak lagi memadai untuk penanganan beban kerja, khususnya kegiatan rutin yang bersifat klerikal atau manual.

Penerapan teknologi komputer di perpustakaan dikenal sebagai sistem automasi perpustakaan (Hariyadi, 1992 : 252). Sedangkan menurut Salim (1991 : 1067), automasi perpustakaan adalah suatu sistem atau metode yang menggunakan peralatan untuk menggantikan tenaga manusia dalam pekerjaan rutin. Contoh yang paling mudah dilihat adalah dengan penggunaan satu program


(9)

yang lebih modren pada layanan sirkulasi dan penelusuran informasi yang disebut dengan Online Public Access Catalog (OPAC) yang menawarkan lebih banyak titik akses dari yang biasa ditawarkan oleh katalog kartu.

Perpustakaan universitas Negeri Medan (UNIMED) merupakan jenis Perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur penunjang dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Selaras dengan fungsi tersebut, Perpustakaan UNIMED berperan untuk memajukan dan mengembangkan pengetahuan sivitas akademika. Dalam hal pendidikan dan penelitian, Perpustakaan UNIMED harus menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh sivitas akademika di lingkungan UNIMED yang terdiri dari mahasiswa, staf pengajar, dan staf administrasi.

Keberadaan perpustakaan di lingkungan perguruan tinggi mutlak diperlukan karena perpustakaan merupakan jantung universitas. Demikian halnya dengan perpustakaan UNIMED harus melengkapi keberadaannya dengan koleksi, layanan dan fasilitas yang menunjang. Koleksi dan layanan yang ada harus terus menerus berkembang baik secara kualitas dan kuantitas.

Perpustakaan UNIMED awalnya merupakan perpustakaan yang bersifat manual di mana minat mahasiswa untuk menggunakan jasa perpustakaan pada saat itu masih rendah. Hal ini dapat dilihat dengan sedikitnya jumlah mahasiswa yang menggunakan jasa perpustakaan. Setelah Perpustakan UNIMED menerapkan sistem automasi perpustakaan pada tahun 2000 pada pelayanan yang


(10)

diberikan kepada pengguna, dapat lihat adanya suatu peningkatan jumlah pengguna jasa perpustakaan.

Peningkatan jumlah kunjungan mahasiswa UNIMED ke perpustakaan sebelum dan sesudah diterapkannya sistem automasi perpustakaan adalah untuk bulan Februari berjumlah 153,89% dan bulan Maret berjumlah 155,67%. Jika dirata-ratakan maka peningkatan jumlah kunjungan mahasiswa UNIMED ke perpustakaan adalah 154,78%. Dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2 :

Tabel – 1:

Jumlah Kunjungan Mahasiswa Ke Perpustakaan Sebelum Diterapkannya Sistem Automasi Perpustakaan

Jurusan

Bulan Februari 1999 Bulan Maret 2006 Minggu

Jumlah

Minggu

Jumlah

I II III IV I II III IV

FIP 32 38 42 45 157 45 50 51 57 203

FBS 41 41 43 49 174 45 47 50 50 192

FIS 41 43 47 50 181 52 52 54 58 216

FMIPA 46 66 79 80 291 78 78 82 81 319

FT 47 44 49 49 189 46 49 51 51 197

FIK 33 35 35 36 139 35 36 40 40 151

FE 45 41 47 48 181 47 48 51 49 195


(11)

Tabel - 2 :

Jumlah Kunjungan Mahasiswa Ke Perpustakaan Setelah Diterapkannya Sistem Automasi Perpustakaan

Jurusan

Bulan Februari 1999 Bulan Maret 2006

Minggu

JLH Minggu JLH

I II III IV I II III IV

FIP 42 42 48 54 186 56 60 67 70 253

FBS 83 87 82 87 339 86 86 88 91 351

FIS 41 45 47 59 192 52 56 61 61 230

FMIPA 92 97 104 104 397 100 107 111 118 436

FT 73 75 75 81 304 84 86 89 98 357

FIK 50 55 55 56 216 61 65 68 68 262

FE 92 95 99 99 385 93 98 104 109 404

TOTAL 2019 2293

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap mahasiswa FMIPA karena mahasiswa FMIPA merupakan pengguna yang paling sering menggunakan Perpustakaan UNIMED. Untuk mengetahui lebih jauh tentang hal tersebut maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Sistem Automasi Perpustakaan Terhadap Motivasi Mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Medan (UNIMED) Menggunakan Perpustakaan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh sistem automasi perpustakaan terhadap motivasi mahasiswa FMIPA UNIMED menggunakan perpustakaan”.


(12)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem automasi perpustakaan terhadap motivasi mahasiswa FMIPA UNIMED menggunakan perpustakaan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

a. Perpustakaan Universitas Negeri Medan (UNIMED) yaitu sebagai masukan dalam peningkatan program sistem automasi perpustakaan guna memotivasi mahasiswa menggunakan perpustakaan.

b. Disiplin Ilmu Perpustakaan dan Informasi yaitu dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu perpustakaan yang berkaitan dengan pengaruh sistem automasi perpustakaan terhadap motivasi mahasiswa menggunakan perpustakaan.

c. Penulis yaitu menambah wawasan penulis tentang pengaruh sistem automasi terhadap motivasi mahasiswa dalam menggunakan perpustakaan.

1.5 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah “Sistem automasi perpustakaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi mahasiswa FMIPA UNIMED dalam menggunakan perpustakaan”.


(13)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Sistem Automasi Perpustakaan

2. 1.1 Pengertian Sistem Automasi Perpustakaan

Penggunaan teknologi informasi khususnya komputer di perpustakaan bukanlah merupakan suatu fenomena baru. Pengertian automasi adalah mencakup konsep proses atau hasil membuat mesin swatindak atau swakendali dengan menghilangkan campur tangan manusia dalam proses tersebut (Sulistyo-Basuki, 1994 : 96).

Menurut Siregar (2004 : 24) automasi perpustakaan adalah “suatu perpustakaan yang menggunakan sistem terautomasi untuk penggunaan sebahagian atau seluruh kegiatan rutinnya”. Sedangkan Hassane (2007 : 1) menyatakan bahwa otomasi perpustakaan adalah sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi (TI) yaitu komputer, maka beberapa pekerjaan manual dapat dipercepat dan diefisienkan. Proses pengolahan data menjadi lebih akurat dan cepat untuk ditelusur kembali”.

Sedangkan menurut Duval dan Main dalam Hasugian (2003 : 1), Automasi perpustakaan adalah “pemanfaatan komputer dan teknologi lain untuk pengadaan, serial kontrol, pangkalan data/manajemen katalog, sirkulasi, katalog online, laporan statistik dan penyebaran informasi”.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan secara sederhana bahwa sistem automasi perpustakaan adalah suatu cara atau sistem yang digunakan untuk membantu sebahagian atau seluruh pekerjaan-pekerjaan


(14)

rutinitas kerumahtangggaan perpustakaan yang meliputi pengadaan, serial kontrol, pangkalan data/manajemen katalog, katalog online, laporan statistik dan penyebaran informasi dengan menggunakan bantuan mesin (komputer).

Penerapan teknologi informasi saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali di perpustakaan. Perpustakaan sebagi institut pengelola informasi merupakan salah satu bidang penerapan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat. Perkembangan dari penerapan teknologi informasi dapat dilihat dari perkembangan jenis perpustakaan yang selalu berkaitan dengan teknologi informasi, diawali dari perpustakaan manual, perpustakaan terautomasi, hingga perpustakaan digital atau Ciber Library.

Pemanfaatan perangkat komputer pada sistem kerumahtanggaan perpustakaan (Library House Keeping) bukanlah merupakan hal yang baru. Menurut Tedd seperti yang dikutip Hasugian (2003 : 1) mengemukakan bahwa pada permulaan dasawarsa 1960-an, beberapa perpustakaan di Amerika Serikat dan Inggris telah menggunakan komputer untuk melaksanakan kegiatan perpustakaan, terutama kegiatan sirkulasi. Penggunaannya semakin meningkat sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi.

Untuk mengetahui pemanfaatan komputer di bidang perpustakaan dapat dilihat dari fase perkembangan automasi perpustakaan. Menurut Marquart seperti yang dikutip oleh Siregar (2007 : 11-12) membagi perkembangan fungsi automasi perpustakaan kedalam 2 (dua) fase.


(15)

“fase pertama yaitu sistem sirkulasi, pengatalogan dan pengadaan digunakanlah komputer untuk pengawasan sirkulasi (circulation control) yang telah menggantikan kegiatan manual mem file kartu-kartu buku yang terlambat dikembalikan. Sedangkan pada fase kedua yaitu memperluas daya dan cakupan temu balik informasi. Pada perpustakaan yang sudah memakai sistem automasi telah dihasilkan sejumlah produk yang dapat menelusur informasi melalui teknik penelusuran yang lebih canggih”. Misalnya saja Perpustakaan Universitas Negeri Medan (UNIMED) teknik penelusuran yang digunakannya adalah Katalog Akses Umum Talian (KAUT) atau Online Public Access Catalog (OPAC) yang menawarkan lebih banyak titik akses dari yang biasa ditawarkan oleh kartu katalog. Di samping akses melalui pengarang, judul dan subjek, KAUT juga menawarkan akses melalui nomor panggil, penerbit ditambah dengan logika Boolean dan batasan penelusuran oleh bahasa atau format dokumen.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan fungsi automasi perpustakaan ada dua yaitu pengadaan, pengolahan, sirkulasi dan cakupan temu balik informasi.

2.1.2 Unsur-Unsur Sistem Automasi Perpustakaan

Dalam sebuah sistem automasi perpustakaan dengan mengabaikan ukuran atau di dalam suatu akademis, publik, khusus, atau perpustakaan sekolah terdapat unsur-unsur yang saling mendukung dan terkait antara satu dengan yang lainnya (Arief, 2003) yaitu terdiri dari :

1. Pengguna (Users)

Pengguna merupakan unsur utama dalam sebuah sistem automasi perpustakaan.

2. Perangkat Keras (Hardware)

Dalam memilih perangkat keras yang pertama adalah menentukan staf yang bertanggung jawab atas pemilihan dan pengevaluasian hardware sebelum transaksi pembelian.


(16)

3. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak diartikan metode atau prosedur untuk mengoperasikan komputer agar sesuai dengan permintaan pemakai.

4. Jaringan (Network)

Jaringan komputer telah menjadi bagian dari automasi perpustakaan karena perkembangan yang terjadi di dalam teknologi informasi.

5. Data

Data merupakan bahan baku informasi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengguna (users), perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan (network) dan data merupakan unsur-unsur atau syarat yang saling mendukung antara yang satu dengan yang lainnya sehingga terbentuk sebuah sistem automasi perpustakaan. 2.1.3 Alasan dan Tujuan Sistem Automasi Perpustakaan

Ada dua kecenderungan yang harus dipertimbangkan di dalam kegiatan automasi perpustakaan, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kilgour (2000 : 218), pertama: adalah kecenderungan penggunaan komputer untuk kepentingan pemakai; kedua: kecenderungan penggunaan komputer untuk melaksanakan pekerjaan rutinitas di perpustakaan.

Setiap perpustakaan mempunyai alasan-alasan tertentu untuk mengembangkan sistem kerumahtanggaannya dari sistem manual menjadi suatu sistem berbasis komputer. Biasanya terdapat beberapa alasan yang berlaku umum bagi semua perpustakaan. Alasan–alasan yang umum tersebut (Siregar, 2007) antara lain :

1. Penggabungan Perpustakaan

Penggabungan dari beberapa perpustakaan yang tadinya terpisah baik secara fisik maupun administratif.


(17)

2. Fasilitas Kerjasama

Tersedianya katalog dalam bentuk yang terbacakan komputer merupakan suatu prasyarat pendukung untuk mengembangkan jaringan kerjasama antara perpustakaan yang efesien.

3. Pelayanan Baru

Suatu sistem perpustakaan berbasis komputer menawarkan sejumlah pelayanan yang ekstra dengan sedikit usaha ekstra.

4. Peningkatan Moral Staf dan Kepuasan Kerja

Satu alasan dalam pengembangan sistem berbasis komputer adalah bahwa pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya klerikal, rutinitas dan berulang-ulang dapat dilakukan dengan lebih akurat, lebih cepat dan dengan pengawasan yang lebih baik dibandingkan dengan sistem manual.

5. Peningkatan Informasi Manajemen

Sistem perpustakaan berbasis komputer dapat dengan mudah menghasilkan berbagai jenis statistik.

Salmon seperti yang dikutip Hasugian (2003 : 4) menyatakan ada sejumlah alasan yang valid untuk mengaplikasikan komputer (automasi) di perpustakaan, antara lain adalah untuk melakukan sesuatu yang lebih baik, lebih cepat, atau lebih murah dibandingkan dengan sistem manual atau untuk memberikan suatu pelayanan baru.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa alasan yang menyebabkan automasi perpustakaan adalah untuk mengembangkan suatu sistem kerumahtanggaan perpustakaan berbasis komputer, mengembangkan jaringan kerjasama antar perpustakaan yang efisien, memberikan kemudahan dalam pekerjaan yang sifatnya klerikal, rutinitas dan berulang-ulang, sehingga lebih cepat dan akurat, serta dapat membantu pihak perpustakaan dalam pengambilan keputusan manajemen dapat dilakukan lebih efektif dan efisien.


(18)

Sedangkan Kusumaningrum yang dikutip oleh Ardoni (2005 : 33) yang menjadi tujuan dari sistem automasi perpustakaan adalah untuk mengatasi pekerjaan yang menumpuk, meningkatkan efesien, memberikan pelayanan baru serta mengadakan kerjasama dan sentralisasi.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan tersebut dapat dicapai dengan memanfaatkan komputer karena kemampuan komputer dalam menyimpan sejumlah besar data, dan kemampuannya dalam menggabungkan data sesuai dengan situasi serta seperangkat kondisi yang diberikan.

2.1.4 Metode Sistem Automasi Perpustakaan

Penggunaan komputer atau automasi perpustakaan pada hakekatnya bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem kerumahtanggaan berbasis komputer sehingga memberikan kemudahan bagi kinerja pustakawan dalam pekerjaannya yang sifatnya klerikal, rutinitas, dan berulang-ulang. Untuk mencapai tujuan tersebut perpustakaan menggunakan beberapa metode atau cara.

Menurut Corbin yang dikutip oleh Bustan (2001 : 55) membagi metode perpustakaan atas 4 (empat) yaitu :

1. Membeli Sistem Turnkey

Sistem Turnkey adalah sistem komputer yang telah dirancang, diprogram, diuji, dan kemudian dijual oleh perusahaan kepada perpustakaan dalam siap dipasang dan dioperasikan.

2. Mengembangkan Sistem Melalui Jaringan (Network System)

Perpustakaan juga dapat mengembangkan sistem dengan cara mengadap-tasikan sistem melalui kerjasama jaringan.


(19)

3. Mengadaptasikan Sistem dari Perpustakaan Lain

Cara lain yang dapat digunakan perpustakaan dalam mengembangkan automasi perpustakaan adalah menduplikasi atau mengadaptasi sistem dari perpustakaan lain.

4. Mengembangkan Sistem Lokal

Perpustakaan dapat juga mengembangkan sistem lokal atau in-house developmentsystem.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa setiap metode sistem automasi perpustakaan memiliki beberapa keuntungan dan kelemahan. Jadi, metode apapun yang akan digunakan maka pihak perpustakaan haruslah mempertimbangkannya terlebih dahulu dan harus disesuaikan dengan kondisi perpustakaannya.

2.2 Penerapan Sistem Automasi Perpustakaan 2.2.1 Pelayanan Sirkulasi

Agar pelayanan sirkulasi terkontrol dengan baik maka dibutuhkan suatu pengawasan sirkulasi (circulation control). Menurut Siregar (2007 :4) yang dimaksud dengan pengawasan sirkulasi yaitu “semua kegiatan yang berkaitan dengan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka, biasanya untuk penggunaan di luar perpustakaan”. Dengan kata lain, kegiatan ini berhubungan dengan pengontrolan peredaran koleksi perpustakaan.

Sistem sirkulasi terautomasi menggantikan pengarsipan manual kartu-kartu buku yang dipinjamkan, perhitungan denda, pencetakan tagihan, keterlambatan dan pembuatan kartu tanda anggota. Penggunaan label barcode

pada kartu dan dokumen memungkinkan proses pencatatan dapat dilakukan lebih cepat dan lebih akurat sehingga dapat memperpendek antrian khususnya pada jam sibuk.


(20)

Menurut Siregar (2007 : 10) “fungsi utama dari pengawasan sirkulasi terdiri dari pendaftaran anggota (keanggotaan), peminjaman, perpanjangan, pengembalian, penagihan, layanan temu balik, pemesanan dan pembuatan surat keterangan bebas dari tagihan”.

2.2.2 Penelusuran Katalog

Perpustakaan memerlukan katalog untuk menunjukkan kesediaan koleksi yang dimilikinya dan merupakan keterangan singkat atau wakil dari suatu dokumen. Hunter seperti yang dikutip Hasugian (2003 : 1) menyatakan bahwa “katalog adalah suatu daftar dari, dan indeks ke suatu koleksi buku dan bahan lainnya”. katalog memungkinkan pengguna untuk menemukan suatu bahan pustaka yang tersedia dalam koleksi perpustakaan tertentu. Catalog juga memungkinkan pengguna untuk mengetahui di mana suatu bahan pustaka dapat ditemukan. Dengan demikian, katalog adalah suatu saran untuk menemubalikkan suatu bahan pustaka dari koleksi suatu perpustakaan.

Sistem temu balik informasi di perpustakaan merupakan unsur yang sangat penting. Tanpa sistem temu balik, pengguna akan mengalami kesulitan untuk mengakses sumber daya informasi yang tersedia di perpustakaan. Salah satu sistem temu balik yang ada di perpustakaan yang sudah terautomasi adalah OPAC (Online Public Access Catalog). Istilah baku untuk OPAC dalam bahasa Indonesia, hingga saat ini belum terumuskan dengan pasti. Ada perpustakaan yang menyebutkan dengan istilah katalog online atau terpasang, dan ada juga yang menyebutkan dengan Katalog Akses Umum Talian (KAUT).


(21)

Menurut Siregar (2007 : 26) “katalog talian atau OPAC adalah penyediaan fasilitas akses koleksi di perpustakaan melalui terminal komputer untuk digunakan oleh pengguna perpustakaan”.

Feather seperti yang dikutip Hasugian (2003 : 4) menyatakan bahwa “OPAC adalah suatu pangkalan data cantuman bibliografi yang biasanya manggambarkan koleksi perpustakaan tertentu di mana pengguna dapat melakukan penelusuran melalui pengarang, judul, subjek, kata kunci dan sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa OPAC adalah suatu sistem temu balik informasi melalui terminal komputer yang memudahkan pengguna melakukan penelusuran informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan mudah karena pengguna dapat melakukan penelusuran melalui pengarang, judul, subjek, kata kunci dan sebagainya.

2.3 Motivasi

Dewasa ini pemuasan kebutuhan manusia tidak mungkin dilakukan tanpa melalui interaksi dengan lingkungan, sehingga dengan demikian untuk memenuhui kebutuhan tersebut manusia harus menggunakan berbagai kegiatan energi atau tenaga yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan didalam usaha memenuhui kebutuhan hidupnya. Pada dasarnya motivasi merupakan alasan dari tindakan yang dilakukan manusia untuk memenuhui kebutuhan dan keinginannya. Jadi dengan demikian dapat dikatakan motivasi adalah salah satu faktor penentu dari manusia untuk mnecapai tujuan atau harapan.


(22)

2.3.1 Pengertian Motivasi

Istilah motivasi (Motivation) berasal dari bahasa latin yakni Movere yang berarti “menggerakan” (To Move). Menutur George R. Terry seperti yang dikutip Moekijat (2002 : 5) menyatakan motivasi adalah keinginan di dalam seorang individu yang mendorong ia untuk bertindak. Serta Hariandja (2002 : 321) berpendapat motivasi adalah faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku dan keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras atau lemah.

Sedangkan Abraham Maslow seperti yang dikutip oleh Kartono (1994 : 208) menambahkan bahwa motivasi disebabkan oleh adanya kebutuhan dalam diri seseorang yang mendorong ia untuk melakukan perbuatan-perbuatan tertentu dan membuat dirinya menjadi aktif.

Kebutuhan-kebutuhan tersebut dibagi atas lima bagian antara lain :

1. Kebutuhan fisiolagis (physiological needs) seperti sandang, pangan, papan, dan lain-lain.

2. Kebutuhan rasa aman (the savety needs) seperti perlindungan fisik, mendapatkan perkerjaan, jaminan hari tua dan lain-lain.

3. Kebutuhan social (the social needs) seperti kebutuhan bergaul, diakui masyarakat, berkawan, berkeluarga dan lain-lain.

4. Kebutuhan harga diri (the esteem needs) untuk memuaskan egoisnya seperti memiliki mobil bagus, berpakaian yang indah-indah, rumah bagus, memiliki gelar, berprestasi, status sosial yang tinggi dan lain-lain.

5. Kebutuhan aktualisasi diri (the self-actualization needs) seperti untuk memuaskan diri dengan mengembangkan segenap potensi, bakat-bakat dan kemampuan, bekerja atau berkarya, berkreasi dan lain-lain.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi pengguna adalah suatu dorongan yang berasal dari persepsi, pikiran dan perasaan diri pengguna untuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkannya melalui berbagai pelayanan yang sudah terautomasi di perpustakaan.


(23)

2.3.2 Teori Motivasi

Ada beberapa teori yang dikemukakan mengenai motivasi antara lain Teori Hirarki kebutuhan menurut Maslow, Teori Dua faktor menurut Herzberg, Teori Tiga Kebutuhan menurut Mc Cleland.

1. Teori Hirarki Kebutuhan Menurut Maslow

Abraham Maslow seperti yang dikutip Hasugian (1996 : 105) mengatakan bahwa suatu kebutuhan yang telah diputuskan tidak menjadi alat motivasi bagi pelakunya, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang menjadi motivasi. Kebutuhan manusia tersebut bertingkat-tingkat (hierarchy) sebagai berikut :

a. Kebutuhan Fisik/Biologis (Physiological Needs)

Kebutuhan fisik/biologis yaitu kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup, seperti makan, minum, udara, perumahan dan lain-lain.

b. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan (Safety and Security Needs)

Kebutuhan keamanan dan keselamatan adalah kebutuhan akan keamanan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan pekerjaan.

c. Kebutuhan Sosial (Affiliation or Acceptance Needs)

Kebutuhan sosial adalah kebutuhan akan hubungan sosial, teman, dicintai, dan mencintai serta diterima dalam pergaulan kelompok karyawan dan lingkungannya.

d. Kebutuhan Penghargaan Diri (Esteem or Status or Needs)

Kebutuhan penghargaan diri adalah kebutuhan akan pengakuan serta penghargaan atau prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya.

e. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization)

Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan dengan menggunakan kecakapan, kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sulit dicapai orang lain.

2. Teori Dua Faktor Menurut Herzberg

Menurut Herberzg dalam Aref dan Tanjung (2003 : 28-29), motivasi dapat dilihat melalui 2 (dua) faktor, yaitu Motivator (kepuasan) dan Hygiene (ketidak puasan). Motivator dapat diartikan sebagai kepuasan kerja atau perasaan positif. Sedangkan Hygiene diartikan sebagai perasaan negatif atau ketidak puasan kerja. 3. Teori Tiga Kebutuhan Menurut Mc Cleland

Menurut David Mc Cleland dalam Aref dan Tanjung (2003 : 30-32), motivasi akan semakin mandalam apabila disadari bahwa setiap manusia mempunyai 3 (tiga) jenis kebutuhan, yaitu prestasi (achievement), kemampuan (power) dan interaksi (affiliation).

Prestasi (achievement) adalah keinginan untuk mencapai tujuan lebih baik daripada sebelumnya (pencapaian prestasi).


(24)

Kemampuan (power) adalah adanya kebutuhan akan kekuasan yang mendorong seseorang bekerja sehingga termotivasi dalam pekerjaannya.

Interaksi (affiliation) adalah suatu kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.

Berdasarkan uraian di atas, jika dikaitkan dengan perpustakaan maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan yang berasal dari persepsi, pikiran dan perasaan diri manusia untuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkannya melalui berbagai pelayanan yang tersedia di perpustakaan.

Dengan kata lain dapat dijelaskan bahwa dengan adanya fasilitas perpustakaan berupa sistem pelayanan automasi perpustakaan (OPAC) diharapkan dapat memudahkan mahasiswa melakukan penelusuran informasi yang dibutuhkan. Jadi, dengan adanya kebutuhkan mahasiswa terhadap informasi yang didukung oleh sistem pelayanan yang telah terautomasi maka motivasi mahasiswa menggunakan perpustakaan akan semakin meningkat jika dibandingkan dengan motivasi mahasiswa menggunakan perpustakaan yang belum terautomasi atau perpustakaan manual.

2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi menurut Woolfolk seperti yang dikutip oleh Yahaya Azizi (2005 : 14) ada dua faktor motivasi yaitu ”motivasi yang bersifat intrinsik merupakan kecenderungan untuk mencapai atau mengatasi cabaran-cabaran karena minat atau menggunakan keupayaan yang ada, dan motivasi yang bersifat ekstrinsik ialah kecenderungan untuk melakukan sesuatu karena inginkan ganjaran luaran seperti markah ataupun mengelak daripada dendam.


(25)

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berasal dari dalam dan luar diri seseorang.

2.3.4 Jenis- jenis Motivasi

Pada dasarnya motivasi dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif. Motivasi positif adalah proses untuk mempengaruhi orang lain agar menjalankan atau melakukan sesuatu yang diinginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk “hadiah”. Sedangkan motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi orang lain agar mau menjalankan atau melakukan sesuatu yang diinginkan dengan menggunakan kekuatan, ketakutan atau ancaman.

Motivasi positif yang diberikan kepada orang lain yaitu berupa penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan, informasi, pemberian perhatian kepada orang lain, persaingam yang sehat, partisipasi, kebanggaan (prestise) dan imbalan atau uang.

Motivasi positif yang diberikan kepada orang lain berupa ancaman, pemecatan, skorsing, denda dan lain sebagainya. (Ranupandojo, 2004). Motivasi positif pada dasarnya lebih sering diterapkan oleh organisasi atau perusahaan daripada motivasi negatif. Hal ini disebabkan karena dengan penggunaan motivasi positif seseorang akan melakukan sesuatu hal yang terbaik bagi perusahaan atau organisasi selain itu dengan menerapkan motivasi positif dapat meningkatkan rasa saling memiliki seseorang (sense of belonging) terhadap perusahaan atau organisasi.

Apabila dikaitkan dengan perpustakaan, maka motivasi positif yang diterapkan di perpustakaan dapat berupa pelayanan yang diberikan kepada


(26)

pengguna perpustakaan. Dimana pelayanan perpustakaan dianggap mampu untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan olah pengguna perpustakaan dan mudah di dalam penggunaan pelayanan tersebut, dengan kata lain semakin mudah pelayanan perpustakaan digunakan oleh penguna perpustakaan maka semakin tinggi motivasi pengguna untuk menggunakan perpustakaan di dalam memenuhi kebutuhannya akan informasi.


(27)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Perpustakaan Universitas Negeri Medan (UNIMED) yang berlokasi di Jl. William Iskandar Psr. V Medan Estate.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode survei yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Singarimbun (1989 : 3) menyatakan bahwa “Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok”. Penelitian ini bersifat deskriptif. Menurut Nazir (1999 : 64) “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena”.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi sebagai objek penelitian diperlukan dalam penelitian ini. Menurut Sugiyono (1998 : 57) “populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas (jumlah) dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.


(28)

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Strata Satu (S-1) Reguler FMIPA UNIMED 2006. Berdasarkan data (Laporan Tahunan Perpustakaan 2006) yang peneliti peroleh dari pihak Perpustakaan UNIMED bahwa mahasiswa FMIPA tahun angkatan 2006 berjumlah 533 orang yang terdiri dari Jurusan Matematika 141 orang, Jurusan Fisika 133 orang, Jurusan Biologi 122 orang, dan Jurusan Kimia 137 orang.

3.3.2 Sampel

Karena peneliti memiliki keterbatasan waktu, biaya dan tenaga maka tidak semua populasi dijadikan sebagai sampel penelitian. Untuk itu dalam menetapkan ukuran sampel peneliti berpedoman pada Tabel Krejcie.

Berdasarkan Tabel Krejcie pada α = 0.05 maka jumlah sampelnya adalah sebanyak 226 orang. Karena populasi penelitian ini berstrata maka teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling.

Sugiyono (2003 : 75) menyatakan “Proportionate stratified random sampling digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional”. Menentukan besarnya sampel berdasarkan strata secara proposional adalah sebagai berikut :


(29)

Tabel - 3 : Penentuan Sampel Penelitian

No Jurusan Sub Populasi Sampel

1 Matematika 141 x 226 = 60

2 Fisika 133 x 226 = 56

3 Biologi 122 x 226 = 52

4 Kimia 137 x 226 = 58

Jumlah Populasi 533 Jumlah Sampel 226

Untuk menentukan individu sampel yang akan dijadikan sebagai responden penelitian, peneliti melakukannya secara acak.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diukur yaitu sistem automasi perpustakaan (X) sebagai variabel bebas/independent variable dan motivasi mahasiswa (Y) sebagai variabel terikat/dependent variable. Secara lebih jelas definisi dari masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem Automasi Perpustakan (Variabel X)

Sistem automasi perpustakaan adalah suatu cara atau sistem yang digunakan untuk menggantikan pekerjaan-pekerjaan rutinitas kerumahtangggaan perpustakaan yang bersifat manual dengan menggunakan bantuan mesin (komputer) yang indikatornya terdiri dari : penelusuran katalog, pelayanan sirkulasi.


(30)

2. Motivasi Mahasiswa (Variabel Y)

Motivasi mahasiswa adalah suatu dorongan yang disebabkan oleh adanya kebutuhan informasi yang mendorong mahasiswa untuk menggunakan perpustakaan. Adapun indikator yang mempengaruhi motivasi mahasiswa dalam menggunakan perpustakaan terdiri dari : tujuan penggunaan jasa perpustakaan, kebutuhan informasi, keinginan pengguna jasa perpustakaan, dan kemudahan memperoleh informasi.

Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan satuan ukuran skala Likert dengan alternatif jawaban mulai dari sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Menurut Sugiyono (2003 : 86) “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Bobot untuk setiap jawaban yang diberikan responden dari setiap indikator pertanyaan adalah sebagai berikut :

a. Jawaban sangat setuju mempunyai nilai 4 b. Jawaban setuju mempunyai nilai 3

c. Jawaban tidak setuju mempunyai nilai 2 d. Jawaban sangat tidak setuju mempunyai nilai 1

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pengamatan, yaitu mengadakan pengamatan kegiatan kerja yang berkaitan dengan sistem automasi perpustakaan langsung ke Perpustakaan Universitas Negeri Medan (UNIMED).


(31)

2. Angket, yaitu memberikan daftar angket dengan bentuk pernyataan kepada responden yang dijadikan sampel.

3. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data atau dokumen yang

berhubungan dengan masalah penelitian melalui bahan pustaka.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berasal dari :

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang langsung diperolah dari responden yaitu melalui angket, dan hasil observasi peneliti.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang mendukung data primer yang diperoleh dari buku teks, jurnal, majalah dan dokumen lain yang berkaitan dengan masalah penelitian.

3.7Analisis Data

Semua data yang berasal dari angket diolah sehingga menghasilkan deskripsi jawaban yang akan ditabulasikan untuk mengetahui persentase dari masing-masing jawaban. Untuk mengetahui pengaruh sistem automasi perpustakaan terhadap motivasi mahasiswa digunakan analisis Regresi Linier Sederhana (RLS). Model regresi linier sederhana dirumuskan sebagai berikut :


(32)

Ŷ

= α + bX

Keterangan :

Ŷ = Motivasi Mahasiswa a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

X = Sistem Automasi Perpustakaan

Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

a. Ho: β = 0 (tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan

sistem automasi perpustakaan terhadap motivasi mahasiswa). b. Ha: β1 = 0 (terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan sistem

automasi perpustakaan terhadap motivasi mahasiswa).

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak dilakukan uji-t yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan t table pada

tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05). jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima sedangkan jika t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variasi dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dapat diketahui dari nilai R Square (r2). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 13.0


(33)

3.8 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen berupa kuesioner. Sebelum kuesioner diberikan kepada responden terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen.

3.8.1 Pengujian Validitas Instrumen

Menurut Sugiyono (1998 : 97) “instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid”. Ancok dalam Singarimbun (1998 : 122) menambahkan “validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur”.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner yang terdiri atas 10 (sepuluh) butir (item) pernyataan sistem automasi dan 10 (sepuluh) butir (item) motivasi mahasiswa, sehingga jumlah seluruh jawaban pernyataan adalah 20 (dua puluh) butir. Dimana setiap butir terendah diberi skor 1 (satu) dan tertinggi diberi skor 4 (empat). Pengujian validitas instrumen dilakukan kepada 30 (tiga puluh) orang yang menjadi sampel.

Dalam pengujian validitas, peneliti melakukannya secara terpisah antara konstruk variabel X dan konstruk variabel Y. Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan antara skor butir pernyataan dengan skor totalnya. Menurut Sekaran (2000 : 315) apabila nilai korelasinya positif dan r ≥ 0,3 maka butir pernyataan tersebut dinyatakan valid.


(34)

3.8.1.1 Sistem Automasi Perpustakaan (Variabel X)

Hasil pengujian validitas instrumen terhadap 30 (tiga puluh) orang yang diambil sebagai sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel – 4 berikut ini :

Tabel - 4 : Uji Validitas Sistem Automasi Perpustakaan

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item- Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Pertanyaan 1 29.4333 24.668 .758 .977

Pertanyaan 2 29.5000 23.707 .854 .974

Pertanyaan 3 29.8667 21.361 .934 .973

Pertanyaan 4 29.6667 23.678 .948 .972

Pertanyaan 5 29.6667 23.678 .948 .972

Pertanyaan 6 29.8667 21.361 .934 .973

Pertanyaan 7 29.4000 24.041 .783 .977

Pertanyaan 8 29.6667 23.678 .948 .972

Pertanyaan 9 29.6667 23.678 .948 .972

Pertanyaan 10 29.6667 23.678 .948 .972

Dari hasil pengujian validitas di atas dapat diketahui bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation pada variabel X semuanya lebih besar dari 0,361 sehingga dapat dinyatakan seluruh butir pernyataan dinyatakan valid.

3.8.1.2 Motivasi Mahasiswa (Variabel Y)

Hasil pengujian validitas instrumen terhadap 30 (tiga puluh) orang yang diambil sebagai sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel - 5 berikut ini :


(35)

Tabel - 5 : Uji Validitas Motivasi Mahasiswa Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item- Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Pertanyaan 11 31.5333 15.568 .853 .944

Pertanyaan 12 31.9667 15.068 .840 .945

Pertanyaan 13 31.9333 16.064 .769 .948

Pertanyaan 14 31.4333 15.909 .841 .945

Pertanyaan 15 31.3667 16.447 .771 .948

Pertanyaan 16 31.4333 15.909 .841 .945

Pertanyaan 17 32.0000 15.172 .841 .945

Pertanyaan 18 32.0333 16.654 .712 .950

Pertanyaan 19 31.6000 15.559 .826 .945

Pertanyaan 20 31.5000 16.810 .659 .952

Untuk mengetahui apakah setiap butir pernyataan dapat dikatakan valid atau tidak maka harus dikonversikan ke r tabel. Apabila nilai Corrected Item-Total Correlation > dari r tabel maka setiap butir parnyataan dinyatakan valid. Dengan jumlah responden sebanyak 30 orang, maka nilai r tabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n – k. k merupakan jumlah butir pernyataan dalam suatu variabel. Jadi df = 30 – 10 = 20, maka r tabel = 0,361.

Dari hasil pengujian validitas di atas dapat diketahui bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation pada variabel Y semuanya lebih besar dari 0,361 sehingga dapat dinyatakan seluruh butir parnyataan dinyatakan valid.

3.8.2 Pengujian Raliabilitas Instrumen

Setelah semua butir pernyataan dinyatakan valid, maka uji selanjutnya adalah menguji reliabilitas (keandalan) instrumen. Reliabilitas instrumen digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Uji reliabilitas dapat dilakukan bersama-sama terhadap seluruh butir pernyataan untuk lebih dari satu variabel,


(36)

namun sebaiknya uji reliabilitas dilakukan pada masing-masing variabel sehingga dapat diketahui konstruk variabel mana yang tidak reliabel. Untuk menguji reliabilitas instrument menggunakan “koefisien alpha” dari Cronbach (Umar, 2003). Cronbach Alpha yang baik adalah yang semakin mendekati 1. Menurut Sekaran (2000 : 312) reliabilitas yang kurang dari 0,60 adalah kurang baik, sedangkan 0,70 dapat diterima dan reliabilitas dengan Cronbach Alpha 0,80 atau di atasnya adalah baik.

3.8.2.1 Sistem Automasi Perpustakaan (Variabel X)

Hasil pengujian reliabilitas instrumen terhadap 30 (tiga puluh) orang yang diambil sebagai sampel dapat dilihat pada Tabel - 6 berikut ini :

Tabel - 6 : Uji Reliabilitas Sistem Automasi Perpustakaan

Untuk mengetahui apakah setiap butir pernyataan dapat dikatakan reliabel atau tidak maka harus dikonversikan dengan nilai Cronbach Alpha r alpha sebesar 0,976. Hal ini membuktikan instrumen sistem automasi perpustakaan adalah reliabel karena r alpha yang bernilai 0,976 lebih besar dan positif dari 0,60.

Reliability Statistics

.976 .980 10

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized


(37)

3.8.2.2 Motivasi Mahasiswa (Variabel Y)

Hasil pengujian reliabilitas instrumen terhadap 30 (tiga puluh) orang yang diambil sebagai sampel dapat dilihat pada Tabel - 7 berikut ini :

Tabel - 7 : Uji Reliabilitas Motivasi Mahasiswa

Untuk mengetahui apakah setiap butir pernyataan dapat dikatakan reliabel atau tidak maka harus dikonversikan dengan nilai Cronbach Alpha r alpha sebesar 0,937. Hal ini membuktikan instrumen ssistem automasi perpustakaan adalah reliabel karena r alpha yang bernilai 0,937 lebih besar dan positif dari 0,60.

Dari hasil pengujian reliabilitas variabel X dan variable Y dapat dikatakan bahwa seluruhnya adalah reliabel karena telah melebihi 0,60.

Reliability Statistics

.937 .920 10

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized


(38)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Adapun jumlah pernyataan seluruhnya adalah 20 butir yang terdiri dari 10 butir untuk Sistem Automasi Perpustakaan (Variabel X) dan 10 butir untuk Motivasi Mahasiswa (Variabel Y). sebagaimana tujuan dari penelitian ini, angket disebar kepada responden yang diberisikan pernyataan-pernyataan mengenai pengaruh sistem automasi perpustakaan terhadap motivasi mahasiswa menggunakan perpustakan UNIMED. Dari angket tersebut juga dapat diperoleh gambaran umum responden pada penelitian ini.

Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa teknik pengambilan sampel didalam penelitian ini adalah berpedoman pada teknik probability sampling

dengan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Kemudian peneliti menentukan siapa yang akan dijadikan sebagai responden penelitian dilakukan secara acak

Berdasarkan pernyataan responden melalui angket dapat diketahui komposisi responden berdasarkan jenis jurusan adalah sesuai dengan penentuan banyaknya sampel yang ditetapkan berdasarkan strata.

4.1.1 Jenis Jurusan Responden

Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan jenis jurusan pada mahasiswa FMIPA UNIMED dapat dilihat pada Tabel - 8 berikut ini :


(39)

Tabel - 8 : Distribusi Jenis Jurusan

Jenis Jurusan Jumlah Persentase (%)

Matematika Fisika Biologi

Kimia

60 56 52 58

26,54 24,78 23,01 25,67

Total 226 100,00 %

Berdasarkan data pada tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa distribusi tingkat pendidikan sebagian besar responden berasal dari mahasiswa Matematika yaitu sebanyak 60 orang (26,54 %), kemudian mahasiswa Kimia sebanyak 58 orang (25,67 %), mahasiswa Fisika sebanyak 56 orang (24,78 %), sedangkan mahasiswa Biologi sebanyak 52 orang (23,01 %).

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa mahasiswa FMIPA yang menggunakan jasa Perpustakaan UNIMED lebih banyak berasal dari mahasiswa Matematika.

4.2 Analisis Deskriptif

4.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Sistem Automasi Perpustakaan

Variabel sistem automasi perpustakaan yang diukur berdasarkan indikator penelusuran katalog dan pelayanan sirkulasi yang mampu meningkatkan motivasi mahasiswa FMIPA UNIMED menggunakan jasa perpustakaan. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap sistem automasi perpustakaan dapat diketahui melalui jawaban responden pada pernyataan angket nomor 1 (satu) sampai 10 (sepuluh).


(40)

4.2.1.1 Penelusuran Katalog

Tabel - 9 : Distribusi Frekuensi Penelusuran Informasi

Pernya- taan

Tanggapan Responden

Total % Sangat

Setuju Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

F % F % F % F %

1 44 19,5 155 68,6 19 8,4 8 3,5 226 100

2 50 22,1 134 59,3 33 14,6 9 4,0 226 100

3 23 10,2 82 36,3 94 41,6 27 11,9 226 100

4 9 4,0 163 72,1 48 21,2 6 2,7 226 100

Dari Tabel - 9 dapat dilihat bahwa :

a. Dari 226 responden, 44 responden (19,5 %) menyatakan sangat setuju bahwa OPAC memudahkan responden saat melakukan penelusuran informasi dan 155 responden (68,6 %) yang menyatakan setuju. Sedangkan 19 responden (8,4 %) menyatakan tidak setuju dan hanya 8 responden (3,5 %) menyatakan sangat tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa OPAC dapat memudahkan responden saat melakukan penelusuran informasi.

b. Pada pernyataan kedua, 50 responden (22,1 %) yang menyatakan sangat setuju bahwa adanya kesesuain karakteristik bahan pustaka antara informasi yang diberikan OPAC dengan yang ada di rak buku. Sedangkan yang menyatakan setuju sebanyak 134 responden (59,3 %), dan 33 responden (14,6 %) menyatakan tidak setuju, serta 9 responden (4,0 %) menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa adanya kesesuaian karakteristrik bahan pustaka antara informasi yang diberikan OPAC dengan yang ada di rak buku karena jawaban responden yang bernilai positif lebih besar dibanding jawaban responden yang bernilai negatif.


(41)

c. Pada pernyataan ketiga, 23 responden (10,0 %) menyatakan sangat setuju bahwa alat bantu penelusuran informasi yang tersedia di perpustakaan berupa terminal komputer sudah mencukupi dan yang menyatakan setuju 82 responden (36,3 %). Sedangkan 94 responden (41,6 %) yang menyatakan tidak setuju, serta 27 responden (1,9 %) menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan persentase (%) tersebut dapat disimpulkan bahwa alat bantu berupa penelusuran informasi yang tersedia di Perpustakaan UNMED berupa terminal komputer sudah mencukupi karena jawaban responden yang bernilai positif lebih besar dibanding jawaban responden yang bernilai negatif.

d. Tanggapan responden terhadap pernyataan penelusuran informasi dengan menggunakan OPAC sangat mudah dimengerti karena tampilan deskriptif bibliografis bersifat luwes dan didesain sesuai dengan kebutuhan responden adalah sebanyak 9 responden (4,0 %) menyatakan sangat setuju, 163 responden (72,1 %) menyatakan setuju, dan 48 responden (21,2 %) menyatakan tidak setuju, serta 6 responden (2,7 %) menyatakan sangat tidak setuju.

Berdasarkan data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan OPAC maka akan memudahkan pengguna dalam penelusuran informasi sesuai dengan yang dibutuhkan penggunanya. Menelusur dengan OPAC juga dapat menghemat waktu.

4.2.1.2 Pelayanan Sirkulasi

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pelayanan sirkulasi di Perpustakaan UNIMED dapat dilihat pada Tabel - 10 berikut :


(42)

Tabel – 10 : Distribusi Frekuensi Pelayanan Sirkulasi

Pernya-taan

Tanggapan Responden

Total %

Sangat

Setuju Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

F % F % F % F %

5 9 4,0 153 67,7 56 24,8 8 3,5 226 100

6 32 14,2 77 34,1 109 48,2 8 3,5 226 100

7 62 27,4 93 41,2 63 27,9 8 3,5 226 100

8 35 15,5 127 56,2 57 25,2 7 3,1 226 100

9 36 15,9 174 77,0 11 4,9 5 2,2 226 100

10 33 14,6 160 70,8 25 11,1 8 3,5 226 100

Berdasarkan Tabel - 10 dapat dilihat bahwa :

a. Dari 226 responden, 9 responden (4,0 %) menyatakan sangat setuju bahwa saat melakukan proses peminjaman pengguna tidak perlu menunggu antrian yang lama khususnya pada jam sibuk, yang menyatakan setuju 153 responden (67,7 %). Sedangkan 56 responden (24,8 %) menyatakan tidak setuju, serta 8 responden (3,5 %) menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir setengah dari responden menyatakan setuju bahwa saat melakukan proses peminjaman pengguna tidak perlu menunggu antrian yang lama khususnya pada jam sibuk karena Perpustakaan UNIMED sudah terautomasi, namun sebahagian juga kurang setuju, hanya sebahagian kecil yang menyatakan sangat tidak setuju. b. Pada pernyataan keenam, 32 responden (14,2 %) menyatakan sangat setuju

tidak ada kesalahan pada proses peminjaman sehingga data yang dihasilkan cepat dan akurat, yang menyatakan setuju sebanyak 77 responden (34,1 %). Sedangkan 109 responden (48,2 %) menyatakan tidak setuju, serta 8 responden (3,5 %) menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil persentase


(43)

tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menjawab positif yaitu sangat setuju dan setuju lebih besar dibandingkan yang menjawab negatif yaitu tidak setuju dan sangat tidak setuju maka tidak ada kesalahan pada saat proses peminjaman sehingga data yang dihasilkan lebih cepat dan akurat Karena Perpustakaan UNIMED telah terautomasi.

c. Tanggapan responden terhadap pernyataan tidak ada kesalahan pada proses peminjaman sehingga data yang dihasilkan lebih cepat dan akurat adalah sebanyak 62 responden (27,47 %) menyatakan sangat setuju, yang menyatakan setuju 93 responden (41,2 %), sedangkan 63 responden (27,9 %) menyatakan tidak setuju, serta 8 responden (3,5 %) menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa responden yang menjawab positif yaitu sangat setuju dan setuju lebih besar dibandingkan yang menjawab negatif yaitu tidak setuju dan sangat tidak setuju menunggu antrian yang lama khususnya pada jam sibuk karena Perpustakaan UNIMED sudah terautomasi.

d. Tanggapan responden terhadap pernyataan tidak ada kesalahan pada proses pengembalian sehingga data yang dihasilkan lebih cepat dan akurat adalah sebanyak 35 responden (15,5 %) menyatakan sangat setuju, sedangkan 127 responden (56,2 %) menyatakan setuju. Dan 57 (25,2 %) responden menyatakan tidak setuju, serta 7 (3,1 %) responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Karena jawaban responden yang bernilai positif lebih besar dibanding jawaban responden yang bernilai negatif maka dapat disimpulkan


(44)

bahwa data yang dihasilkan lebih cepat dan akurat karena Perpustakaan UNIMED sudah terautomasi.

e. Tanggapan responden terhadap pernyataan pelayanan sirkulasi yang sudah terautomasi menjadi lebih efektif dan efesien, adalah sebanyak 36 responden (15,9 %) menyatakan sangat setuju, sedangkan 174 responden (77,0 %) ,menyatakan setuju, dan 25 responden (11,1 %) menyatakan tidak setuju, serta 8 responden (3,5 %) menyatakan sangat tidak setuju. Karena jawaban responden yang bernilai positif lebih besar dibanding jawaban responden yang bernilai negatif maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan sirkulasi yang sudah terautomasi sudah menjadi lebih efektif dan efesien karena dengan terautomasinya suatu perpustakaan maka segala kegiatan rutin yang ada pada layanan sirkulasi dapat terkontrol dengan baik.

f. Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa dalam memberikan pelayanan sirkulasi yang terautomasi staf pustakawan dapat bekerja lebih cepat, yang menyatakan sangat setuju 33 responden (14,6 %), yang menyatakan setuju 160 responden (70,8 %). Sedangkan yang menyatakan tidak setuju 25 responden (11,1 %), serta 8 responden (3,5 %) menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam memberikan pelayanan sirkulasi yang sudah terautomasi pustakawan dapat bekerja dengan lebih cepat dan memudahkan mereka sehingga segala pekerjaan dapat dengan mudah diselesaikan.


(45)

4.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Motivasi Mahasiswa (Variabel Y) Variabel motivasi mahasiswa diukur berdasarkan indikator tujuan penggunaan jasa perpustakaan, kebutuhan informasi, keinginan pengguna jasa perpustakan, dan kebutuhan memperoleh informasi dapat diketahui dari jawaban responden melalui pernyataan nomor 11 (sebelas) sampai 20 (dua puluh).

4.2.2.1 Penggunaan Jasa Perpustakaan

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap tujuan penggunaan Perpustakaan UNIMED dapat dilihat pada Tabel - 11 berikut :

Tabel - 11 : Distribusi Frekuensi Tujuan Penggunaan

Pernya-taan

Tanggapan Responden

Total % Sangat

Setuju Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

F % F % F % F %

11 59 26,1 85 37,6 64 28,3 18 8,0 226 100

12 18 8,0 160 70,8 36 15,9 12 5,3 226 100

13 19 8,4 165 73,0 37 16,4 5 2,2 226 100

Dari Tabel - 11 dapat disimpulkan bahwa :

a. Dari 226 responden, 59 responden (26,1 %) menyatakan sangat setuju bahwa karena pelayanan sirkulasi dan penelusuran informasi sudah terautomasi maka akan memudahkan pengguna dalam penggunaan jasa perpustakaan, yang menyatakan setuju 85 responden (37,6 %). Sedangkan 64 responden (28,3 %) menyatakan tidak setuju, serta 18 responden (8,0 %) menyatakan sangat tidak setuju. Dari persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa karena pelayanan sirkulasi dan penelusuran informasi sudah terautomasi maka akan memudahkan pengguna dalam penggunaan jasa perpustakaan.


(46)

b. Tanggapan responden terhadap pernyataan bahwa setiap ada keperluan yang menyangkut perkuliahan seperti tugas, pengguna selalu menggunakan dan memanfaatkan jasa perpustakaan, yang menyatakan sangat setuju 18 responden (8,0 %), dan yang menyatakan setuju 160 responden (70,8 %). Sedangkan yang menyatakan tidak setuju 36 responden (15,9 %), serta yang menyatakan sangat tidak setuju 12 responden (5,3 %). Dari hasil persentase tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dengan terautomasinya Perpustakaan UNIMED maka akan mendorong pengguna untuk menggunakan jasa perpustakaan sehingga setiap keperluan salah satunya yang menyangkut perkuliahan seperti tugas dapat terselesaikan dengan baik.

c. Tanggapan responden terhadap pernyataan walaupun tidak ada tugas pengguna sering mengunakan jasa perpustakaan, yang menyatakan sangat setuju 19 responden (8,4 %), dan yang menyatakan setuju 165 responden (73,0 %). Sedangkan yang menyatakan tidak setuju 37 responden (16,4 %), serta yang menyatakan sangat tidak setuju 5 responden (2,2 %). Dari persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan terautomasinya Perpustakaan UNIMED maka sudah mendorong pengunanya untuk berkunjung untuk menggunakan jasa perpustakaan yang tersedia di perpustakaan tersebut.

4.2.2.2 Kebutuhan Pengguna

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap kebutuhan pengguna akan jasa Perpustakaan UNIMED dapat dilihat pada Tabel - 12 berikut :


(47)

Tabel – 12 : Distribusi Frekuensi Responden Akan Kebutuhannya Terhadap Perpustakaan UNIMED

Pernyataan

Tanggapan Responden

Total % Sangat

Setuju Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

F % F % F % F %

14 70 31,0 64 28,3 86 38,1 6 2,7 226 100

15 88 38,9 98 43,4 39 17,3 1 4 226 100

Dari Tabel - 12 dapat disimpulkan bahwa :

a. Dari responden 226, 70 responden (31,0 %) menyatakan sangat setuju bahwa perpustakaan dapat memenuhi seluruh informasi yang berkaitan dengan mata kuliah yang responden butuhkan. Sedangkan 64 responden (28,3 %) menyatakan setuju, dan yang menyatakan tidak setuju 86 responden (38,1 %), serta yang menyatakan sangat tidak setuju 6 responden (2,7 %). Dari persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui pelayanan sirkulasi dan penelusuran informasi yang sudah terautomasi maka segala kebutuhan pengguna terutama yang menyangkut perkuliahan terpenuhi.

b. Pada pernyataan kelima belas, 88 responden (38,9 %) menyatakan sangat setuju, yang menyatakan setuju 98 responden (43,3 %). Sedangkan yang menyatakan tidak setuju 39 responden (17,3 %), dan yang menyatakan sangat tidak setuju hanya 1 responden (4 %). Dari persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden menyatakan setuju bahwa dengan selalu menggunakan jasa perpustakaan untuk membantu di dalam penyelesaian tugas-tugas kuliah karena pada pelayanan sirkulasi dan


(48)

penelusuran informasi sudah terautomasi sehingga responden termotivasi untuk menggunakan jasa perpustakaan.

4.2.2.3 Keinginan Pengguna Jasa Perpustakaan

Untuk mengetahui tanggapan responden akan keinginan pengguna jasa perpustakaan dapat dilihat pada Tabel – 13 berikut :

Tabel – 13 : Distribusu Frekuensi Keinginan Pengguna Jasa Perpustakaan

Pernyataan

Tanggapan Responden

Total % Sangat

Setuju Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

F % F % F % F %

16 69 30,5 112 49,6 45 9,9 - - 226 100

17 39 17,3 161 71,2 23 10,2 3 1,3 226 100

Dari Tabel - 13 dapat disimpulkan bahwa :

a. Dari 226 responden, 69 responden (30,5 %) menyatakan sangat setuju bahwa selain informasi yang berkaitan dengan mata kuliah, perpustakaan juga dapat memenuhi informasi yang tidak berkaitan dengan mata kuliah, yang menyatakan setuju 112 responden (49,6 %). Sedangkan 45 responden (19,9 %) menyatakan tidak setuju, serta tidak ada satu responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Dari hasil persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa selain informai yang berkaitan dengan mata kuliah, kebutuhan informasi yang responden butuhkan juga terpenuhi.

b. Dari responden 226, 39 responden (17,3 %) menyatakan sangat setuju bahwa mengunjungi atau menggunakan jasa perpustakaan karena perpustakaan telah


(49)

menyediakan pelayanan yang sesuai dengan keinginan atau harapan responden, 161 responden (71,2 %) menyatakan setuju. Sedangkan 23 responden (10,2 %) menyatakan tidak setuju, dan 3 responden (1,3 %) menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa hampir semua responden menyatakan setuju bahwa karena pelayanan sirkulasi dan penelusuran informasi sudah terautomasi maka responden termotivasi untuk menggunakan jasa perpustakaan.

4.2.2.4 Kemudahan Memperoleh Informasi

Untuk mengetahui tanggapan responden akan kemudahan memperoleh informasi dapat dilihat pada Tabel – 14 berikut :

Tabel – 14 : Distribusi Frekuensi Kemudahan Memperoleh Informasi

Pernyataan

Tanggapan Responden

Total % Sangat

Setuju Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

F % F % F % F %

18 39 17,3 16 73,5 21 9,3 - - 226 100

19 54 23,9 90 39,8 77 34,1 5 2,2 226 100

20 50 22,1 102 45,1 58 25,7 16 7,1 226 100

Dari Tabel - 14 dapat disimpulkan bahwa :

a. Berdasarkan pernyataan 18, 39 responden (17,3 %) menyatakan sangat setuju bahwa sistem automasi yang digunakan perpustakaan memudahkan responden di dalam memperoleh informasi yang responden butuhkan, dan yang menyatakan setuju 166 responden (73,5 %). Sedangkan yang menyatakan tidak setuju 21 responden (9,3 %), dan tidak ada responden yang menyatakan


(50)

sangat tidak setuju. Berdasarkan persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa sebahagian besar responden menyatakan setuju karena pelayanan sirkulasi dan penelusuran informasi sudah terautomasi memudahkan responden didalam memperoleh informasi yang responden butuhkan sehingga adanya motivasi responden dalam menggunakan jasa perpustakaan.

b. Pada pernyataan 19, 54 responden (23,9 %) menyatakan sangat setuju bahwa pustakawan sering membantu responden di dalam penelusuran informasi, yang menyatakan setuju adalah sebanyak 90 responden (39,8 %). Sedangkan yang menyatakan tidak setuju 77 responden (34,1 %), dan yang menyatakan sangat tidak setuju adalah sebanyak 5 responden (2,2 %). Berdasarkan persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden menyatakan setuju karena pustakawan sering membantu responden di dalam penelusuran informasi sehingga responden termotivasi di dalam menggunakan jasa perpustakaan. Hanya sebahagian kecil responden yang sangat tidak setuju. c. Dari pernyataan 20, 50 responden (22,1 %) menyatakan sangat setuju bahwa

pustakawan bersedia mengajari responden tentang bagaimana penggunaan komputer (OPAC) untuk penelusuran informasi, dan 90 responden (39,8 %) yang menyatakan setuju. Sedangkan 77 responden (34,1 %) menyatakan tidak setuju, serta 5 responden (2,2 %) yang menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan persentase tersebut dapat diinterpretasikan bahwa sebahagian besar responden menyatakan setuju bahwa untuk mempermudah responden dalam menggunakan komputer (OPAC) untuk penelusuran informasi butuh


(51)

bantuan dari pustakawan sehingga timbulnya suatu motivasi dalam diri responden.

4.3 Analisis Statistik

4.3.1 Pengujiann Validitas Instrumen

Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dalam penelitian dapat mengukur sesuatu yang memang ingin diukur. Dalam hal ini peneliti menggunakan kuesioner yang terdiri atas 10 (sepuluh) butir (item) pernyataan sistem automasi dan 10 (sepuluh) butir (item) motivasi mahasiswa, sehingga jumlah seluruh jawaban pernyataan adalah 20 (dua puluh) butir. Di mana setiap butir terendah diberi skor 1 (satu) dan tertinggi diberi skor 4 (empat). Pengujian validitas instrumen dilakukan kepada 30 (tiga puluh) orang yang menjadi sampel.

Dalam pengujian validitas, peneliti melakukannya secara terpisah antara konstruk variabel X dan konstruk variabel Y. Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan antara skor butir pernyataan dengan skor totalnya.

4.3.1.1 Sistem Automasi Perpustakaan (Variabel X)

Tabel - 15 :Uji Validitas Sistem Automasi Perpustakaan

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item- Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Pertanyaan 1 29.4333 24.668 .758 .977

Pertanyaan 2 29.5000 23.707 .854 .974

Pertanyaan 3 29.8667 21.361 .934 .973

Pertanyaan 4 29.6667 23.678 .948 .972

Pertanyaan 5 29.6667 23.678 .948 .972

Pertanyaan 6 29.8667 21.361 .934 .973

Pertanyaan 7 29.4000 24.041 .783 .977

Pertanyaan 8 29.6667 23.678 .948 .972

Pertanyaan 9 29.6667 23.678 .948 .972


(52)

Untuk mengetahui apakah setiap butir pernyataan dapat dikatakan valid atau tidak maka harus dikonversikan ke r tabel. Apabila nilai Corrected Item-Total Correlation > dari r tabel maka setiap butir parnyataan dinyatakan valid. Dengan jumlah responden sebanyak 30 orang, maka nilai r tabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n – k. k merupakan jumlah butir pernyataan dalam suatu variabel. Jadi df = 30 – 10 = 20, maka r tabel = 0,361.

Dari hasil pengujian validitas di atas dapat diketahui bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation pada variabel X semuanya lebih besar dari 0,361 sehingga dapat dinyatakan seluruh butir pernyataan dinyatakan valid.

4.3.1.2 Motivasi Mahasiswa (Variabel Y

Tabel – 16 :Uji Validitas Motivasi Mahasiswa Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item- Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Pertanyaan 11 31.5333 15.568 .853 .944

Pertanyaan 12 31.9667 15.068 .840 .945

Pertanyaan 13 31.9333 16.064 .769 .948

Pertanyaan 14 31.4333 15.909 .841 .945

Pertanyaan 15 31.3667 16.447 .771 .948

Pertanyaan 16 31.4333 15.909 .841 .945

Pertanyaan 17 32.0000 15.172 .841 .945

Pertanyaan 18 32.0333 16.654 .712 .950

Pertanyaan 19 31.6000 15.559 .826 .945

Pertanyaan 20 31.5000 16.810 .659 .952

Untuk mengetahui apakah setiap butir pernyataan dapat dikatakan valid atau tidak maka harus dikonversikan ke r tabel. Apabila nilai Corrected Item-Total Correlation > dari r tabel maka setiap butir parnyataan dinyatakan valid. Dengan jumlah responden sebanyak 30 orang, maka nilai r tabel dapat diperoleh melalui


(53)

df (degree of freedom) = n – k. k merupakan jumlah butir pernyataan dalam suatu variabel. Jadi df = 30 – 10 = 20, maka r tabel = 0,361.

Dari hasil pengujian validitas di atas dapat diketahui bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation pada variabel Y semuanya lebih besar dari 0,361 sehingga dapat dinyatakan seluruh butir pernyataan dinyatakan valid.

4.3.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen

Setelah semua butir pernyataan dinyatakan valid, maka uji selanjutnya adalah menguji reliabilitas (keandalan) instrumen. Reliabilitas instrumen digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Uji reliabilitas dapat dilakukan bersama-sama terhadap seluruh butir pernyataan untuk lebih dari satu variabel, namun sebaiknya uji reliabilitas dilakukan pada masing-masing variabel sehingga dapat diketahui konstruk variabel mana yang tidak reliabel. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. 4.3.2.1 Sistem Automasi Perpustakaan (Variabel X)

Tabel – 17 : Uji Reliabilitas Instrumen Sistem Automasi Perpustakaan

Reliability Statistics

.976 .980 10

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

Untuk mengetahui apakah setiap butir pernyataan dapat dikatakan reliabel atau tidak maka harus dikonversikan dengan nilai Cronbach Alpha r alpha sebesar


(54)

0,976. Hal ini membukt ikan instrumen sistem automasi perpustakaan adalah reliabel karena r alpha yang bernilai 0,976 lebih besar dan positif dari 0,60.

4.3.2.2 Motivasi Mahasiswa (Variabel Y)

Tabel – 18 : Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Mahasiswa

Reliability Statistics

.976 .980 10

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

Untuk mengetahui apakah setiap butir pernyataan dapat dikatakan reliabel atau tidak maka harus dikonversikan dengan nilai Cronbach Alpha r alpha sebesar 0,976. Hal ini membuktikan instrumen sistem automasi perpustakaan adalah reliabel karena r alpha yang bernilai 0,976 lebih besar dan positif dari 0,60.

4.3.3 Analisis Regresi Linier

Hasil analisis regresi linier sederhana pengaruh sistem automasi perpustakaan terhadap motivasi mahasiswa UNIMED dalam menggunakan perpustakaan dapat dilihat pada Tabel - 19 di bawah ini :

Tabel – 19 : Hasil Uji Statistik Koefisien Regresi

Berdasarkan Tabel - 19 di atas menunjukkan data hasil regresi dengan persamaan regresi sebagai berikut :

Coeffi cientsa

6.488 1.049 6.182 .000

.802 .036 .834 22.594 .000

(Const ant) Sistem Automasi Model

1

B St d. E rror Unstandardized

Coeffic ient s

Beta St andardiz ed

Coeffic ient s

t Sig.

Dependent Variable: Motivasi Mahasiswa a.


(55)

Y = 6,488 + 0,802 X

Y adalah motivasi mahasiswa dan X adalah sistem automasi perpustakaan. Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa koefisien regresi X mempunyai tanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Sistem Automasi Perpustakaan searah dengan Motivasi Mahasiswa. Dengan kata lain kebijakan Perpustakaan UNIMED menerapkan teknologi komputer berupa sistem automasi perpustakaan akan meningkatkan motivasi mahasiswa menggunakan jasa perpustakaan.

4.3.4 Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh sistem automasi perpustakaan terhadap motivasi mahasiswa, peneliti mempedomani hipotesis kerja pada bab III. Selanjutnya berdasarkan data yang diperoleh pada Tabel - 19 maka diketahui nilaithitung adalah sebesar 22,594 pada tingkat signifikan 0,000 (< 0,05). Sedangkan ttabel pada tingkat kepercayaan 95 % (α = 0,05) sebesar 2,771. Dengan demikian dapat diketahui nilai t hitung >ttabel pada tingkat signifikan 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa sistem automasi perpustakaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi mahasiswa dalam menggunakan perpustakaan. Hal ini menunjukkan bahwa sistem automasi perpustakaan yang berorientasi pada kemudahan dalam penelusuran informasi, pelayanan sirkulasi yang efektif dan efesien, terpenuhinya kebutuhan akan informasi dapat memotivasi mahasiswa dalam menggunakan perpustakaan.


(1)

b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju

PERNYATAAN VARIABEL Y (Motivasi Mahasiswa)

Penggunaan Jasa Perpustakaan

11.Pelayanan sirkulasi dan penelusuran informasi sudah terautomasi maka akan memudahkan dalam penggunaan jasa perpustakaan

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju

12.Setiap ada keperluan selain menyangkut perkuliahan Saudara, Saudara selalu menggunakan dan memanfaatkan jasa perpustakaan

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju

13.Walaupun tidak ada tugas Saudara sering menggunakan jasa perpustakaan a. Sangat Setuju

b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju

Kebutuhan Informasi

14.Perpustakaan dapat memenuhi seluruh informasi yang berkaitan dengan mata kuliah Saudara

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju

15.Saudara selalu menggunakan jasa perpustakaan untuk membantu dalam penyelesaian tugas-tugas kuliah

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju

Keinginan Pengguna Jasa Perpustakaan

16.Selain informasi yang berkaitan dengan mata kuliah, perpustakaan juga dapat memenuhi informasi yang tidak berkaitan dengan mata kuliah

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju

17.Saudara mengunjungi atau menggunakan perpustakaan karena perpustakaan telah menyediakan pelayanan yang sesuai dengan keinginan Saudara

a. Sangat Setuju b. Setuju


(2)

c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju

Kemudahan Memperoleh Informasi

18.Sistem automasi yang digunakan perpustakaan memudahkan Saudara didalam memperoleh informasi yang Saudara butuhkan

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju

19.Pustakawan sering membantu Saudara mencari buku di rak buku apabila Saudara memenuhi kesulitan

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju

20.Pustakawan bersedia mengajari Saudara tentang bagaimana penggunaan komputer (OPAC) untuk penelusuran informasi

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju


(3)

LAMPIRAN 2

TABEL KREJCIE

PENETAPAN UKURAN SAMPEL BERDASARKAN BESARNYA POPULASI PADA

TINGKAT KEPERCAYAAN 95 % (α = 0,05)

N S N S N S

10 10 220 140 1.200 291

15 14 230 144 1.300 297

20 19 240 148 1.400 302

25 24 250 152 1.500 306

30 28 260 155 1.600 310

35 32 270 159 1.700 313

40 36 280 162 1.800 317

45 40 290 165 1.900 320

50 44 300 169 2.000 322

55 48 320 175 2.200 327

60 52 340 181 2.400 331

65 56 360 186 2.600 335

70 59 380 191 2.800 338

75 63 400 196 3.000 341

80 66 420 201 3.500 346

85 70 440 205 4.000 351

90 73 460 210 4.500 354

95 76 480 214 5.000 357

100 80 500 217 6.000 361

110 86 550 226 7.000 364

120 92 600 234 8.000 367

130 97 650 242 9.000 368

140 103 700 248 10.000 373

150 108 750 254 15.000 375

160 113 800 260 20.000 377

170 118 850 265 30.000 379

180 123 900 269 40.000 380

190 127 950 274 50.000 381

200 132 1.000 278 75.000 382

210 136 1.100 285 100.000 384

Sumber : Sekaran, 2000

N = Populasi

Keterangan:


(4)

LAMPIRAN 4

Reliability and Validity Sistem Automasi Perpustakaan (variabel X) Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excluded(

a) 0 .0

Total 30 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.976 .980 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Pertanyaan 1 3.5000 .50855 30

Pertanyaan 2 3.4333 .56832 30

Pertanyaan 3 3.0667 .78492 30

Pertanyaan 4 3.2667 .52083 30

Pertanyaan 5 3.2667 .52083 30

Pertanyaan 6 3.0667 .78492 30

Pertanyaan 7 3.5333 .57135 30

Pertanyaan 8 3.2667 .52083 30

Pertanyaan 9 3.2667 .52083 30

Pertanyaan 10 3.2667 .52083 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Pertanyaan 1 29.4333 24.668 .758 .977

Pertanyaan 2 29.5000 23.707 .854 .974

Pertanyaan 3 29.8667 21.361 .934 .973

Pertanyaan 4 29.6667 23.678 .948 .972

Pertanyaan 5 29.6667 23.678 .948 .972

Pertanyaan 6 29.8667 21.361 .934 .973

Pertanyaan 7 29.4000 24.041 .783 .977

Pertanyaan 8 29.6667 23.678 .948 .972

Pertanyaan 9 29.6667 23.678 .948 .972


(5)

Reliability and Validity Motivasi Mahasiswa (Variabel Y) Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excluded(

a) 0 .0

Total 30 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

.952 .952 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Pertanyaan 11 3.6667 .54667 30 Pertanyaan 12 3.2333 .62606 30 Pertanyaan 13 3.2667 .52083 30 Pertanyaan 14 3.7667 .50401 30 Pertanyaan 15 3.8333 .46113 30 Pertanyaan 16 3.7667 .50401 30 Pertanyaan 17 3.2000 .61026 30 Pertanyaan 18 3.1667 .46113 30 Pertanyaan 19 3.6000 .56324 30 Pertanyaan 20 3.7000 .46609 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Pertanyaan 11 31.5333 15.568 .853 .944

Pertanyaan 12 31.9667 15.068 .840 .945

Pertanyaan 13 31.9333 16.064 .769 .948

Pertanyaan 14 31.4333 15.909 .841 .945

Pertanyaan 15 31.3667 16.447 .771 .948

Pertanyaan 16 31.4333 15.909 .841 .945

Pertanyaan 17 32.0000 15.172 .841 .945

Pertanyaan 18 32.0333 16.654 .712 .950

Pertanyaan 19 31.6000 15.559 .826 .945

Pertanyaan 20 31.5000 16.810 .659 .952


(6)

LAMPIRAN 6 Analisis Regression

De scri ptive Statistics

29.6991 5.82468 226

28.9336 6.05310 226

Motivasi Mahas iswa Sis tem Automasi

Mean St d. Deviat ion N

Correlations 1.000 .834 .834 1.000 . .000 .000 . 226 226 226 226

Motivas i Mahasiswa Sis tem Automas i Motivas i Mahasiswa Sis tem Automas i Motivas i Mahasiswa Sis tem Automas i Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Motivas i Mahas iswa Sis tem Automasi

Va riables Entered/Re movedb

Sistem

Automasia . Enter

Model 1 Variables Entered Variables Removed Method

All request ed variables entered. a.

Dependent Variable: Motivasi Mahasiswa b.

Model Summary

.834a .695 .694 3.22385

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Sistem Automasi

a.

ANOV Ab

5305.456 1 5305.456 510.472 .000a

2328.083 224 10.393

7633.540 225 Regres sion Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean S quare F Sig.

Predic tors: (Constant), Sist em A utomas i a.

Dependent Variable: Motivasi Mahas iswa b.

Coeffi cientsa

6.488 1.049 6.182 .000

.802 .036 .834 22.594 .000

(Const ant) Sistem Automasi Model

1

B St d. E rror

Unstandardized Coeffic ient s

Beta St andardiz ed

Coeffic ient s

t Sig.

Dependent Variable: Motivasi Mahasiswa a.