Pengambilan lignin dari batang rumput gajah dengan proses ekstraksi
Program Study Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” jawa Timur
17
Ekstraksi cair-cair merupakan metode pemisahan suatu zat dalam dua pelarut yang tidak saling larut menjadi dua senyawa penyusunnya berdasakan pada
perbedaan kelarutan. Ekstraksi ini sangat berguna untuk pemisahan secara cepat dengan menggunakan alat corong pisah atau berupa alat” counter current craig.
Prinsip ekstraksi cair-cair corong pisahmerupakan pemisahan komponen kimia di antara 2 fase pelarut yang tidak saling bercampur di mana sebagian komponen larut
pada fase pertama dan fase kedua ,lalu kedua fase yang mengandung zat terdispersi dikocok,lalu didiamkan sampai terjadi pemisahan sempurna dan
terbentuk dua lapisan fase cair,dan komponen kimia akan terpisah ke dalam kedua fase tersebut sesuai dengan tingkat kepolarannya dengan perbandingan konsentrasi
yang tetap. http:robbaniryo.comilmu-kimiaekstraksi
Pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi adalah: 1. KOH Kalium Hidroksida
Pottasium adalah nama umum yang digunakan untuk kalium hidroksida yang termasuk golongan basa kuat Kirk-Othmer, 1967. Kalium Hidroksida biasanya
digunakan untuk mengolah bahan – bahan non kayu, seperti :alang-alang,tebu bagase dan jenis rumput – rumputan lainnya. Degradasi selulosa oleh larutan
KOH terjadi pada temperatur diatas 100
o
C semakin tinggi temperatur maka jumlah selulosa yang hilang semakin banyak. Akan tetapi apabila ekstraksi dilakukan
sampai suhu 180 C atau diatasnya maka lignin akan terdegradasi menjadi partikel
partikel yang sangat kecil. Dan bila waktu terlalu lama maka bahan baku yang terlarut semakin bertambah besar
Sumber : http:www.e-edukasi.netindex.php?mod=scriptcmd=larutanKOH
II.3.2 Pengasaman
Pengasaman ini bertujuan untuk memisahkan lignin dari zat-zat lain seperti hemiselulosa. Menurut Kirk dan Othmer 1952, lignin tidak larut dalam asam
sulfat 72. Hal tersebut dapat dijadikan uji kuantitatif terhadap lignin. Lignin yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengambilan lignin dari batang rumput gajah dengan proses ekstraksi
Program Study Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” jawa Timur
18
diasamkan akan mengalami pengendapan. Menurut Sjostrom 1995, pengendapan yang dilakukan pada pH yang lebih rendah akan dihasilkan randemen yang lebih
tinggi, karena reaksi polimerisasi yang terjadi pada pH yang lebih rendah berlangsung lebih sempurna sehingga semakin banyak unit penyusun lignin yang
semula larut mengalami polimerisasi lagi dan membentuk polimer lignin. Proses dengan metode pengasaman banyak digunakan untuk mendapatkan lignin dengan
kemurnian tinggi. Sumber : Heradewi.2007.
http:repository.ipb.ac.idbitstreamhandle12345678911691FO7her1.pdf? sequence=3
II.4.Landasan Teori
Pada proses
pengambilan lignin dapat dibagi menjadi beberapa tahap
proses, yaitu: 1.
Proses perlakuan terhadap bahan baku 2.
Ekstraksi 3.
Pengasaman 4.
Pengeringan 5.
Menghitung Randemen lignin 6.
Analisa kadar lignin
II.4.1. Proses perlakuan terhadap bahan baku
Batang tanaman rumput gajah pada proses ini mengalami perlakuan antara lain : Secara mekanis seperti pemotongan batang rumput gajah, yang kemudian
diangin anginkan dibawah sinar matahari selama kurang lebih 7 hari hingga kering dengan tujuan untuk menghilangkan kadar air yang berlebih. Kemudian pengecilan
ukuran sesuai yang dikehendaki. Tujuannya untuk memperluas permukaan batang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengambilan lignin dari batang rumput gajah dengan proses ekstraksi
Program Study Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” jawa Timur
19
rumpt gajah sehingga distribusi zat yang diekstrak lebih banyak dan memudahkan dalam proses lebih lanjut yang banyak menggunakan reaksi kimia.
II.4.2. Proses ekstraksi