Konsep diri pada usert whatapp messenger:(studi fenomonologi tentang konsep diri para user whatsapp messenger di Kota Bandung dalam menunjukkan eksistensi dirinya)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADINama : Muhammad Najib Saeful Haq Nama Panggilan : Yope, Jibs, Ajib, Najib Tempat, Tanggal Lahir : Subang, 03 April 1988 Jenis Kelamin : Laki-laki Tinggi : 167 Cm Berat : 50 Kg Agama : Islam Telepon : 085659910909 / 082117744674 Status : Belum Menikah Nama Ayah : H. Agus Kamaludin Pekerjaan : Wiraswasta Nama Ibu : Hj. Tati Suciati Pekerjaan : Wiraswasta Alamat Orang Tua : Jl. Raya Pagaden No.16 Dusun Kamarung Utara RT. 22/06 Ds. Kamarung Kec. Pagaden Kab.
Subang 41252 Email : n4jibs.muhammad@gmail.com
PENDIDIKAN FORMAL
America – Indonesian Relationship” Unikom bandung
Bersertifikat 7. 2014 English course (TOEFL) Bersertifikat
Partisipan sebgai peserta pada kegiatan kuliah Umum Elan vital:” wawasan kebangsaan dan entrepreneurship pemuda” di unikom Bandung
Bersertifikat 6. 2014
Peserta “fun with office 2007” Unikom bandung
Bersertifikat 5. 2012
(Kunjungan ke Media Massa TransTV)
Peserta Study Tour Mass Media
Bersertifikat 4. 2010
NO. TAHUN URAIAN KETERANGAN 1 2008 - Sekarang Program Studi Ilmu
Komunikasi Konsentrasi Humas (S1) Fakultas Ilmu
Auditorium Unikom Bandung Bersertifikat
Peserta pelatihan “Melejitkan potensi dan Pengembangan Diri”
Bersertifikat 2. 2009
1. 2009 Table Manner Course ,Hotel Jayakarta Bandung
PENDIDIKAN NONFORMAL
NO. TAHUN URAIAN KETERANGAN
Lulus 2004 4 1995 - 2001 Sd Negri Cigendeng Cirebon Lulus 2001
3 2001 – 2004 Sltp Islam Cipasung Tasikmalaya
Sosial Dan Ilmu Politik Unikom 2 2004 - 2007 Sma Insane Kamil Bogor Lulus 2007
3. 2009 Partisipan Guest Lecture “The future of United State of
KONSEP DIRI PARA USER WHATSAPP MESSENGER
(Studi Fenomenologi Tentang Konsep Diri Para User WhatsApp Messenger
Di Kota Bandung Dalam Menunjukan Eksistensi Dirinya)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Menempuh Gelar Sarjana S1 Pada Program Studi Ilmu
Komunikasi Konsentrasi Humas
Oleh,
MUHAMMAD NAJIB SAIFUL HAQ
NIM. 41808066
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini tepat pada waktunya.
Skripsi dengan judul USER
“KONSEP DIRI PARA WHATSAPP
MESSENGER (Studi Fenomenologi Konsep Diri Para User WhatsApp
,
Messenger Di Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya)”
penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam menmpuh program strata I pada program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
Dalam penelitian ini tidak sedikit peneliti menghadapi kesulitan serta hambatan baik teknis maupun non-teknis. Namun atas izin Allah SWT, juga berkat usaha, doa, semangat, bantuan, bimbingan serta dukungan yang peneliti terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, akhirnya penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.
Hasil penelitian ini peneliti persembahkan kepada orang tua, ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya peneliti tujukan kepada kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan, nasehat, doa, selalu membantu dan memberikan dukungan baik moral, spiritual, material dan pelajaran hidup yang sangat sangat berarti bagi peneliti.
Pada kesempatan ini perkenankan peneliti mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Yth. Bapak Prof. DR Samugyo Ibnu Diredjo, Drs., MA , sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia yang telah mengeluarkan surat pengantar untuk melakukan penelitian dan memberikan penandatanganan surat izin serta surat-surat administrasi lainya yang diajukan peneliti.
2. Yth. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si Selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi sekaligus sebagai dosen yang telah memberikan dukungan, ilmu, pengetahuan selama perkuliahan hingga penelitian Skripsi ini.
3. Yth. Ibu Melly Maulin P, S.Sos., M.Si, selaku sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi dan Dosen yang telah banyak memberikan pengetahuan dan berbagi ilmu juga wawasan selama peneliti melakukan perkuliahan, serta ketua sidang Seminar Usulan Penelitian dan ketua siding skripsi yang telah memberikan saran-saran membangun bagi peneliti untuk melanjutkan tahap Skripsi ini.
4. selaku penguji pada saat Sidang
Yth. Bapak Olih Solihin S.Sos., M.Ikom
Usulan Penelitian dan dosen yang telah memberikan banyak pengetahuan, pengalaman, saran-saran yang berarti, dan masukan pada saat proses penelaahan sidang Usulan Penelitian.
5. selaku Dosen Wali
Yth. Bapak Sangra Juliano P., S.I.Kom, M.I.Kom
yang telah memberi motivasi dan semua nasihat serta dukungannya terhadap peneliti.
6. selaku dosen pembimbing yang
Yth. Ibu Desayu Eka Surya, S.Sos, M.Si
telah banyak meluangkan waktu, dukungan, motivasinya dan bimbingannya dalam pelaksanaan maupun penyusunan penelitian sehingga dapat selesainya penelitian ini.
7. Yth. Bapak/Ibu Dosen Ilmu komunkasi , yang telah mengajarkan penelitian selama ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada peneliti selama perkuliahan berlangsung ibu Rismawaty, Sos., M.si., Bapak Inggar Prayoga S.Ikom, Bapak Adiyana Slamet., S.IP.,M.Si
8. Yth. Ibu Astri Ikawati, A.Md, selaku sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah membantu dalam pembuatan surat permohonan, daftar absensi, proses administrasi, dan sebagainya untuk kelancaran Peneliti melaksanakan penelitian ini.
9. Untuk kakak-kakakku Yuyun Yulianti, Yeni Melinda, Rina Kamelia,
Ledya Nurul Hidayah terima kasih atas semua doa, dukungan, motivasi, waktunya saling berbagi ide dan informasi.
10. Sahabat terbaikku Ahmad , terima kasih atas motivasi dan dukungannya. 11. para mahasiswa Fakultas FISIP Program
Teman-teman seperjuangan
Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas atas dukungan dan kerjasamanya terima kasih.
12. Informan Utama dan Informan Pendukung , yang telah meluangkan waktu dan kesempatannya untuk peneliti melakukan penelitian ini hingga pada tahap ini, benar-benar terima kasih sekali.
13. Dan semua pihak yang telah membantu yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu.
Peneliti sangat mengharapkan dan menghargai segala bentuk saran dan kritik yang membangun guna memperbaiki dan menyempurnakan penelitian ini, sehingga dimasa yang akan datang dapat menjadi bahan yang lebih menarik dan lebih bermanfaat. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi peneliti pada khususnya.
Wassalamu’alaikum. Wr.Wb Bandung, Februari 2014 Peneliti Muhammad Najib Saeful Haq NIM. 41808066
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ...................................................................................... ii
LEMBAR PERSEMBAHAN .............................................................................. iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
ABSTACT...............................................................................................................v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
............................................................................................ 10
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Pertanyaan Makro ................................................................................ 10
1.2.2. Pertanyaan Mikro ................................................................................. 10
...................................................................... 11
1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian
................................................................................ 11
1.3.1. Maksud Penelitian
1.3.2. Tujuan Penelitian .................................................................................. 11
1.4. Kegunaan Penelitian ........................................................................................ 11
................................................................................ 11
1.4.1. Kegunaan Teoritis
1.4.2. Kegunaan Praktis .................................................................................. 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN .............................................................................................. 14
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu ........................................................... 14
2.1.2. Tinjauan Tentang Komunikasi ........................................................... 16
........................................................ 16
2.1.2.1. Pengertian Komunikasi
2.1.2.2. Unsur-Unsur Komunikasi .................................................... 20
2.1.2.3. Sifat Komunikasi ................................................................... 21
............................................................... 22
2.1.2.4. Tujuan Komunikasi
2.1.2.5. Fungsi Komunikasi ............................................................... 23
3.1.1. Sejarah WhatsApp..........................................................................67
2.2. Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 55
2.2.1. Kerangak Pemikiran Teoritis .............................................................. 55
2.2.2. Kerangka Pemikiran Konseptual
........................................................ 61
BAB III OBJEK PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian........................................................................................67
3.1.2. Perkembangan WhatsApp Di Indonesia ........................................69
2.1.8. Tinjauan Tentang Teknologi Komunikasi
3.1.2.1. Karakteristik Orang Indonesia..........................................71
3.1.2.2. Persaingan Instant Messenger Di Indonesia ....................71
3.1.3. Pengguna Sosial Media Beralih Ke WhatsApp Messenger ...........72
3.1.4. User WhatsApp Messenger Di Kota Bandung ..............................74
3.1.5. Penggunaan WhatsApp Messenger................................................76
3.1.6. Logo WhatsApp Messenger...........................................................80
3.2. Metode Penelitian .....................................................................................82
........................................ 53
2.1.7. Tinjauan Tentang Eksistensi ............................................................... 51
2.1.2.6. Bentuk Komunikasi .............................................................. 25
.................... 31
2.1.3. Tinjauan Tentang Komunikasi Antarpribadi .................................... 28
2.1.3.1. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
................................ 28
2.1.3.2. Ciri-Ciri Komunikasi Antar Pribadi ................................... 28
2.1.3.3. Tujuan Komunikasi Antar Pribadi ...................................... 29
2.1.3.4. Faktor Pembentuk Komunikasi Antarpribadi
2.1.3.5. Jenis Komunikasi Antarpribadi ........................................... 31
2.1.6. Tinjauan Tentang Fenomenologi ....................................................... 47
2.1.3.6. Fungsi Komunikasi Antarpribadi ........................................ 33
2.1.4. Tinjauan Tentang Komunikasi Nirmassa
.......................................... 34
2.1.5. Tinjauan Tentang Konsep Diri ........................................................... 38
2.1.5.1. Pengertian Konsep Diri ........................................................ 38
2.1.5.2. Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri ......................... 40
2.1.5.3. Komponen Konsep Diri ........................................................ 44
3.2.1. Desain Penelitian............................................................................82
3.2.2. Teknik Pengumpulan Data.............................................................83
3.2.2.1. Studi Pustaka ....................................................................83
3.2.2.2. Studi Lapangan.................................................................84
3.2.3. Teknik Penentuan Informan...........................................................85
3.2.4. Teknik Analisa Data.......................................................................89
3.2.5. Uji Keabsahan ................................................................................91
3.3. Lokasi Dan Waktu Penelitian ...................................................................92
3.3.1. Lokasi Penelitian............................................................................92
3.3.2. Waktu Penelitian ............................................................................92
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Observasi.........................................................................97
4.2. Identitas Informan Dan Informan Pendukung Penelitian .........................99
4.2.1. Informan.........................................................................................99
4.2.2. Informan pendukung ....................................................................103
4.3. Deskripsi Hasil Penelitian.......................................................................108
4.3.1. User WhatsApp Messenger Memaknai Dirinya Sendiri (Self) ....108
4.3.2. Significant Other Memaknai Para User WhatsApp Messenger...121
4.3.3. Reference Group Memaknai Para User WhatsApp Messenger ...129
4.3.4. Konsep Diri Para User WhatsApp Messenger.............................137
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................152
4.4.1. Para User WhatsApp Messenger memaknai Dirinya (Self) ......... 152
4.4.2. Significant Other Memaknai Para User WhatsApp Messenger...154
4.4.3. Reference Groups Memaknai Para User WhatsApp Messenger .157
4.4.4. Konsep Diri Para User WhatsApp Messenger.............................161
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan .............................................................................................165
5.2. Saran .......................................................................................................167 .........................................................................................169
DAFTAR PUSTAKA
................................................................................172
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..........................................................................253
DAFTARA PUSTAKA
Abidin, Zaenal. 2002. Filsafat Manusia. Bandung: PT.Remaja Rosada Karya Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Proffesional
Books Effendy Onong Uchjana. 2003. Ilmu,Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Effendy Onong Uchjana. 2007. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Kuswarno, Engkus. 2009 .Fenomenologi .Bandung: Widyapadjajaran Mudyahardjo, R. (1995). Filsafat Pendidikan (Sebuah Studi Akademik) Bagian I
Orientasi Umum: Landasan Filosofis Pendidikan dan Filsafat Pendidikan sebagai Suatu teori Pendidikan . Jurusan Filsafat Dan sosiologi Pendidikan,
FIP, IKIP Bandung. Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Moleong, Lexy. J. 2006. ”Metode Penelitian Kualitatif”.Bandung: PT. Remaja Rosdakary
Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKIS Rakhmat, Jalaludin. 1999. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya Rakhmat, Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi). Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. Rusman, Deny Kurniawan, Cepi Riyana. 2011. Pembelajaran berbasis TIK.
Jakarta: Rajawali Press Riduwan. 2010. Dasar-dasar statistika. Bandung:Alfabeta Rismawaty. 2008. Kepribadian & Etik Profesi. Yogyakarta: Graha Ilmu Sugiyono.2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.Bandung:
Alfabeta
Sumber lain: Skripsi:
Iqbal, M Trisada Putra. 2011. Peranan Public Relation PT. Pos Indonesia
(Persero) Melalui Situs Jejaring soSial Facebook Dalam
Universitas Menginformasikan Produk Pos Kepada Pelanggannya. Komputer Indonesia. Jagar, Michail. 2012. Konsep Diri Musisi Punk Di Kota Cimahi (Studi Fenomenologi Tentang Konsep Diri Musisi Punk Di Kota Cimahi).
Universitas Komputer Indonesia. Simon, Christhy. 2012. Konsep Diri Seorang Indigo Di Kota Bandung (Studi
Fenomenologi Konsep Diri Seorang Indigo Di Kota Bandung). Universitas Komputer Indonesia.
Internet Searching :
http://inet.detik.com/read/2013/08/07/130400/2325438/398/WhatsApp-tembus- 300-juta-pengguna di akses rabu 20-11-2013 pukul 14.00 http://teknologi.kompasiana.com/internet/2013/01/06/WhatsApp-secara-tidak- langsung-mendepak-bbm-516923.html di akses rabu 20-11-2013 pukul
15.00 http://hsya.blogspot.com/2009/01/perempuan-dan-eksistensi-diri.html di akses rabu 27-11-2013 pukul 23.00 http://www.a741k.web44.net/KENALI%20KONSEP.htm di akses minggu 24-11- 2013 pukul 05.00 http://ilmu-agan.blogspot.com/2013/04/fungsi-aplikasi-whatsapp-pada- smartphone.html di akses rabu 20-11-2013 pukul 15.00 http://www.bedahtekno.com/sosok-tekno/komentar-khusus-pendiri-whatsapp- tentang-indonesia/ di akses minggu 01-12-2013 pada pukul 03.00 http://kabarbisnis.com/read/2839907 di akses pada hari minggu 01-12-2013 pada pukul 03.30 http://teddymagister.wordpress.com/2012/06/12/teori-jaringan-sosial/ di akses pada hari kamis 28-11-2013 pukul 16.30 http://kelasarmansyah.wordpress.com/2012/11/03/landasan-teori-dan-teknologi- komunikasi/ di akses pada hari kamis 28-11-2013 pukul 16.30 http://tatangmanguny.wordpress.com/2009/04/21/subjek-responden-dan- informan-penelitian/ di akses pada 31 desember 2013 http://id.scribd.com/doc/11435697/48/Media-Massa-dan-Media-Nirmassa di akses pada hari selasa 31 desember 2013 pukul 18.33 http://saepulhamdi.blogspot.com/2013/05/perkembangan-media-isyarat.html di akses pada hari selasa 31 desember 2013 pukul 18.33 http://sumartono.blog.esaunggul.ac.id/category/psikologi-komuikasi/ di akses pada hari minggu 02 februari 2014 pukul 03.10
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejak kemunculannya pada tahun 2009 lalu, aplikasi WhatsApp mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat dunia, tanpa kecuali Indonesia. Berdasarkan data dari Detik.com, hingga penghujung tahun 2013 User aplikasi besutan Brian Acton dan Jan Koum ini bertengger diposisi pertama dalam aplikasi Messenger dunia. Meski bermunculan layanan Mobile Messaging lain, nyatanya WhatsApp belum kehilangan pamornya. Layanan Mobile Messaging populer ini nyatanya terus memperlihatkan pertumbuhan jumlah penggunanya.
Hingga Agustus 2013 setiap harinya ada 31 miliar pesan yang dikirimkan. Sepengguna 235 juta adalah pesan berisi foto. Pada akhir tahun 2013 WhatsApp sukses menambah 50 juta pengguna aktif kurang dari dua bulan. Kini,
Messenger
jumlah pengguna aktif bulanannya tembus 300 juta orang, menyadari persaingan kian ketat, layanan yang sudah berusia empat tahun ini juga memperluas fungsi komunikasinya, tak hanya pesan tertulis WhatsApp Messenger melampaui 300 juta pengguna bulanan di seluruh dunia. Pencapaian yang membuktikan
1 WhatsApp Messenger menjadi bagian jaringan komunikasi abad 21.
Dalam kesempatan yang sama, WhatsApp Messenger juga sekaligus memperkenalkan Voice Messaging. Rencana menghadirkan push to talk button ini 1 mulai diwujudkan WhatsApp Messenger secara bertahap. Dengan menggunakan
http://inet.detik.com/read/2013/08/07/130400/2325438/398/WhatsApp-tembus-300-juta- ini memungkinkan dengan cepat dan mudah berkomunikasi secara
voice message real time , meski terpisah ribuan mil jauhnya.
Sumber lain melansir, tidak mengejutkan jika WhatsApp Messenger pada akhirnya menambahkan fungsi voice Messaging ini ke aplikasinya. Pasalnya, layanan Messaging lain yang menjadi rivalnya sudah banyak yang membenamkan fungsi ini. Tentunya, WhatsApp Messenger tidak mau ketinggalan untuk
2 perkembangan komunikasi.
Kemunculan WhatsApp Messenger yang memiliki interface sendiri membuat penggunanya makin dimanjakan, kemampuan mengirim gambar, video, suara, dan kontak menjadi salah satu kemudahan dalam berkomunikasi. Ada fitur terbaru yang diluncurkan adalah Broadcast Message untuk berkomunikasi, berbagi informasi dengan banyak orang.
WhatsApp Messenger merupakan aplikasi pesan seluler lintas platform yang memungkinkan pengguna bertukar pesan tanpa harus membayar biaya SMS, karena WhatsApp Messenger menggunakan paket data internet yang sama untuk Email, Browsing Web, dan lain-lain. Aplikasi WhatsApp Messenger menggunakan koneksi GPRS, EDGE, 3G atau WiFi untuk komunikasi data, dengan menggunakan WhatsApp Messenger pengguna dapat melakukan obrolan
3 , berbagi file, musik, lokasi, bertukar foto, video dan lain-lain.
Online
Pada tahun pertama WhatsApp Meseenger gratis untuk di download dan digunakan dengan tidak adanya iklan yang berjalan kemudian pada tahun 2 selanjutnya WhatsApp Messenger akan dikenakan biaya aktifasi.
http://inet.detik.com/read/2013/08/07/130400/2325438/398/WhatsApp-tembus-300-juta- 3 pengguna di akses rabu 20-11-2013 pukul 14.00 http://ilmu-agan.blogspot.com/2013/04/fungsi-aplikasi-whatsapp-pada-smartphone.html di
Kalaupun WhatsApp memiliki kekuranganya, karena
Messenger
WhatsApp hanya gratis untuk satu tahun pertama selanjutnya pengguna akan dihadapkan pada kesulitan untuk aktivasi perpanjangan masa aktif karena harus memiliki kartu kredit. Namun jika dipikir-pikir Rp9.000/tahun bukanlah masalah dibandingkan dengan fitur yang dimiliki oleh WhatsApp Messenger ini, hanya
4 saja cara pembayarannya yang menyulitkan.
Berdasarkan pengamatan peneliti selama ini, para User WhatsApp
Messenger tampak lebih setia menggunakan aplikasi ini. Saat ditanya alasannya,
mereka mengaku bahwa aplikasi ini sederhana, tetapi menjawab kebutuhan.Misalnya saja, selain bisa mengirimkan file teks, WhatsApp Messenger juga mampu mengirimkan file seperti foto dan video. Alasan-alasan itulah yang menyebabkan para User WhatsApp Messenger setia dalam menggunakan aplikasi WhatsApp Messenger.
Bahkan peneliti pernah bertanya kepada mereka terkait Trand Messenger masa kini, mereka sepakat bahwa WhatsApp Messenger merupakan pilihan pertama, sebelum Messenger lainnya. Selain itu juga bahwa WhatsApp Messenger lebih menyeluruh karena bisa dioperasikan pada beragam handset. WhatsApp
Messenger juga tidak menggunakan sistem pin, melainkan cukup dengan nomor
telepon sudah bisa berteman dalam grup aplikasi ini. WhatsApp Messenger lebih menunjukkan kesederhanaannya sehingga tidak rumit dalam menggunakannya, koneksi data lebih stabil, bersifat pribadi dan selalu Online.
4 http://teknologi.kompasiana.com/internet/2013/01/06/WhatsApp-secara-tidak-langsung-
Fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari tentang Instant
Messenger kerap menjadi perbincangan yang hangat, banyak Instant Messenger
yang beredar selain WhatsApp Messenger yang menjadikan salah satu pilihan agar bisa berkomunikasi dan terhubungan dengan orang-orang
Instant Messenger
dan kerabat dekat. Namun banyak Instant Messenger yang menawarkan berbagai kelengkapan demi memanjakan para penggunanya, akan tetapi tidak banyak yang tetap menggunakannya hanya bersifat sementara atau ikut-ikutan pada akhirnya kembali kepada kebutuhan dalam berkomunikasi, dengan WhatsApp Messenger yang lebih nyaman, irit, mudah dan jaringan yang stabil. Disini ada perasaan dan keyakinan dalam diri para User mengapa menggunakan WhatsApp Messenger.
Dalam berbagai kegiatan yang terjadi baik dibidang bisnis Online Shop maupun pekerja ibu rumah tangga banyak yang menggunakan WhatsApp
Messenger untuk bertukar informasi, berbagi musik dan berbagi foto dalam
berinteraksi dan berkomunkasi, ditemukan adanya kecepatan dalam pengiriman pesan, pengiriman foto, respons yang real time, irit bandwidth dan tidak ada iklan yang dapat menggangu proses berlangsungnya komunikasi.
WhatsApp Messenger menjadi yang pertama memasuki pasar, sebagai aplikasi chatting pilihan dengan menggunakan satu taktik pemasaran yakni menggunakan taktik pemasaran word of mouth, pendekatan pemasaran WhatsApp
Messenger yang konservatif bukanlah sebuah kebetulan, perusahaan telah lama
menghindari periklanan tradisional sebagai taktik promosi dengan tidak adanya iklan pada aplikasi WhatsApp Messenger. Perkembangan WhatsApp Messenger yang lebih tenang tidak begitu terlihat, berbeda dengan pesaingnya yang lebih dengan promosi iklan aplikasi pada media televisi maupun media lainnya.
agresif
Keunikan atau diferensiasi dari WhatsApp Messenger tanpa iklan ini dapat membuat orang-orang lebih nyaman untuk menggunakannya. Selain chatting, meng-upload foto, dan belakangan ini memperkenalkan Push-To-Talk Messaging, WhatsApp Messenger menawarkan sedikit fitur, dan lebih mengutamakan User Experience yang efisien.
Beberapa manfaat menggunakan WhatsApp Messenger ini memiliki fitur untuk mengirim gambar, video, suara, dan lokasi GPS melalui hardware GPS atau Google Maps media tersebut langsung dapat ditampilkan dan bukan berupa link. dan Group Chat, Broadcast untuk mengirim pesan ke banyak
Broadcats pengguna, Group Chat untuk mengirim pesan ke anggota sesama kelompok.
Terintegrasi ke dalam sistem, layaknya sms tidak perlu membuka aplikasi untuk menerima sebuah pesan, notifikasi pesan masuk ketika handphone sedang dalam keadaan mati akan tetap disampaikan jika handphone sudah hidup kembali. Hemat Bandwidth, karena terintegrasi dengan sistem, tidak perlu login dan
loading contact , sehingga transaksi data yang dibutuhkan makin irit. Aplikasi
dapat dimatikan, dan hanya aktif jika ada pesan masuk, sehingga bisa lebih
5 menghemat penggunaan daya battery.
Komunikasi sangat erat kaitannya dengan konsep diri karena komunikasi adalah faktor utama yang menentukan konsep diri seseorang, ke arah yang baik ataupun ke arah yang tidak baik dan juga hal yang paling mendasar dalam semua aspek.
5 http://ilmu-agan.blogspot.com/2013/04/fungsi-aplikasi-whatsapp-pada-smartphone.html di
Konsep diri User WhatsApp Messenger pun dipengaruhi oleh komponen- komponen konsep diri itu sendiri yakni melalui komponen kognitif dan afektif. Komponen kognitif di sini ialah pengetahuan User WhatsApp Messenger terhadap dirinya sendiri sebagai User WhatsApp Messenger, hal tersebut pun tidak lepas dari adanya pengaruh dari orang terdekat dan lingkungannya. Begitu juga dengan komponen afektif yang tidak lepas dari pengaruh orang terdekat dan lingkungannya, komponen afektif ini menyangkut dengan perasaan User WhatsApp Messenger menjadi pengguna WhatsApp Messenger.
Konsep diri merupakan bagian yang penting dari kepribadian seseorang yaitu sebagai penentu bagaimana seseorang bersikap dan bertingkah laku. Jika manusia memenggang dirinya tidak mampu, tidak berdaya dan hal-hal negatif lainnya, ini akan mempengaruhi dia dalam berusaha. Konsep diri menjadi sangat mempengaruhi kepribadian seseorang, dengan konsep diri yang dimiliki seseorang, dia akan bertingkah laku sesuai dengan konsep dirinya. Setiap perbuatan atau tingkah laku seseorang berdasarkan konsep diri yang dibentuknya untuk menampilkan seseorang yang dia bentuk. Remaja mempunyai konsep dirinya masing-masing saat melakukan interaksi sosial, apa yang mereka pikirkan tentang dirinya akan tercermin dari bagaimana mereka berbicara dan bagaimana cara mereka berpenampilan bersikap. Citra yang mereka buat mengenai diri sendiri dengan sendirinya tampil melalui cara-cara tersebut. Bagaimana mereka mengapresiasikan diri sendiri dan tingkat penghargaan terhadap dirinya sendiri akan tercermin dari tingkah laku dan kepribadian yang mereka tunjukan kepada masyarakat ini juga mempengaruhi eksistensi diri dari User WhatsApp Messenger yang tampak terhadap lingkungan dan lawan komunikasi. Menurut Mead juga:
“Konsep diri sebagai suatu obyek timbul di dalam interaksi sosial sebagai suatu hasil perkembangan dari perhatian individu tersebut mengenai bagaimana orang-orang lain bereaksi kepadanya. Sehingga dia dapat mengantisipasikan reaksi-reaksi orang lain agar bertingkah laku dengan pantas, individu tersebut belajar untuk menginterpretasikan lingkungannya sebagaimana yang dilakukan orang-orang lainnya” (Burns, 1993:19).
Menurut George Herbet Mead dalam buku Introducing
Communication Theory Analysis an Aplication Third Edition konsep diri pada
seseorang muncul bukan dari pikiran seseorang tersebut lebih dahulu, melainkan dari pemikiran dari orang lain terhadap diri pengguna dan baru diikuti pemikiran yang muncul pada diri pengguna dari pemikiran orang lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah cara pemikiran secara menyeluruh tentang diri, yang meliputi kemampuan yang dimiliki, perasaan yang dialami, kondisi fisik dirinya maupun lingkungan terdekatnya (Richard West, 1997:58).
Seperti yang dikatakan George Herbert Mead: “Bahwa setiap manusia mengembangkan konsep dirinya melalui interaksi dengan orang lain dalam masyarakat dan itu dilakukan lewat komunikasi” (Mulyana, 2008:11).
Charles H. Cooley menyebut konsep diri itu sebagai the looking glass
self, yang secara signifikan ditentukan oleh apa yang seseorang pikirkan
mengenai pikiran orang lain terhadapnya, jadi menekankan pentingnya respons orang lain yang diinterpretasikan secara subyektif sebagai sumber primer data mengenai diri (Mulyana, 2008:11).
Konsep diri merupakan pandangan seseorang, persepsi seseorang terhadap sikap yang diambil menurut segi keyakinan yang dirasakan bagaimana memaknai sesuatu mengenai apa yang menjadi salah satu pilihan yang dipilih, menyangkut perasaan, emosional, dan spiritual yang terbentuk dipengaruhi oleh lingkungan, pertemanan, sosial dan masyarakat.
Keberadaan seseorang terhadap lingkungan hidupnya sangat penting, pengakuan akan dirinya dan dikenal keberadaannya oleh orang lain menjadi salah satu penghargaan diri untuk diketahui oleh orang lain akan dirinya yang memiliki kelebihan atau perbedaan dari orang-orang yang tidak sama seperti dirinya.
Eksistensi atau pengakuan, suatu keadaan dimana orang lain mengakui dan menghargai keberadaan seseorang tersebut.
Seperti hal nya para User WhatsApp Messenger juga ingin menunjukkan eksistensi dirinya bagaimana pandangan orang lain, atau pun keluarga, teman dekat, sahabat, teman sebaya, rekan bisnis, teman se-kantor, dalam suatu organisasi atau komunitas dan masyarakat di lingkungan User WhatsApp
Messenger tinggal memandang akan dirinya dapat diterima dengan baik. Para
WhatsApp Messenger menggunakan WhatsApp Messenger ingin privasi
user
keberadaannya tidak diketahui oleh orang banyak menyangkut data dirinya karena pada aplikasi WhatsApp Messenger hanya berupa layanan chatting, berbagi photo, berbagi video, lokasi, kontak. Tidak memunculkan data pribadi, lokasi keberadaannya, aktifitas yang sedang dilakukan oleh para User WhatsApp pada fitur pada aplikasi WhatsApp Messenger tersebut, eksis dalam
Messenger
berinteraksi, berkomunikasi namun disisi lain menjaga kerahasian data akan dirinya, Dalam eksistensi terdapat batasan-batasan pada sisi eksistensi individual dan eksistensi sosial, kedua sisi tersebut berkaitan dan tampaknya menjadi suatu hal yang tak terpisahkan dari eksistensi individual dan eksistensi sosial, pada sisi individual seseorang mengemukakan bagaimana dirinya ingin dihargai, dan diakui pada tahap ini merupakan bagian dari eksistensi sosial seseorang menyesuaikan diri terhadap masyarakat disekitarnya atau lingkungannya untuk bisa diterima oleh masyarakat dan keberadaannya itu ada.
Pada dasarnya User WhatsApp Messenger adalah makhluk sosial yang tak lepas dari bantuan orang lain, sehingga hewan, tumbuhan, keadaan dan lingkungan pun dapat mempengaruhi kehidupannya. Seperti seorang ibu rumah tangga menunjukkan eksistensinya dalam berbagi poto hasil masakannya dengan resep dan hidangan yang disajikan menjadi salah satu eksistensi dirinya terhadap teman-teman sekantornya atau kelompok arisannya, adapula eksistensi seorang mahasiswa yang seorang aktifis dalam kelompok android menunjukkan eksistensinya dalam hasil modifikasi atau eksperimennya dalam memodifikasi
smartphone androidnya di kalangan teman-temannya ini merupakan eksistensi
dirinya yang ingin diakui dan dihargai hasil karya akan modifikasi yang sudah dilakukannya.
Terkait dengan komunikasi antarpribadi, dimana setiap individu memiliki konsep dirinya masing-masing, mempunyai konsep diri yang berbeda-beda sesuai dengan status sosial, kebutuhan hidup dan faktor dari profesi pekerjaan para User WhatsApp . Peran dari suatu kelompok mempengaruhi
Messenger
berlangsungnya proses komunikasi disekitarnya. Setiap individu perlu untuk mengetahui lingkungan seperti apa yang ada disekitarnya, yang positif maupun negatif
Sehingga peneliti tertarik dalam melihat bagaimana konsep diri yang ada pada User WhatsApp Messenger dapat mengenal siapa dirinya dan bagaimana tangapan mengenai dirinya melalui pandangan atau informasi yang diberikan oleh orang lain pada dirinya.
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti mengambil rumusan masalah melalui pertanyaan makro dan pertanyaan mikro.
1.1.1 Pertanyaan Makro
Bagaimana Konsep Diri Para User WhatsApp Messenger Di Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya?
1.1.2 Pertanyaan Mikro
Berdasarkan dari pertanyaan makro diatas, maka peneliti dapat merumuskan pertanyaan mikro sebagai berikut :
1. Bagaimana Para User WhatsApp Messenger memaknai Dirinya (Self) Di Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya?
2. Bagaimana Significant Other memaknai Para User WhatsApp Di Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya?
Messenger
3. Bagaimana Reference Group memaknai Para User WhatsApp
Messenger Di Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya?
1.2 Maksud dan Tujuan penelitian
1.2.1 Maksud penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa Whatsapp Messenger (Studi
“Bagaimana Konsep Diri Para User Fenomenologi Tentang Konsep Diri Para User Whatsapp Messenger Di Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya)”.
1.2.2 Tujuan penelitian
Untuk mencapai hasil yang optimal terlebih dahulu perlu tujuan yang terarah mengacu pada rumusan masalah dalam penelitian ini, adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Para User WhatsApp Messenger memaknai Dirinya (Self) Di Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya
2. Untuk mengetahui Significant Other memaknai Para User WhatsApp Di Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya
Messenger
3. Untuk mengetahui Reference Group memaknai Para User WhatsApp Di Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya
Messenger
1.3 Kegunaan Penelitian
1.3.1 Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat membantu dalam pengembangan pengetahuan ilmu komunikasi secara umum, serta berguna untuk pengembangan ilmu komunikasi antar pribadi secara khusus, khususnya mengenai konsep diri. Serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi juga wacana baru akan wawasan peneliti terhadap penerapan ilmu- ilmu komunikasi.
1.3.2 Kegunaan Praktis
Secara praktis, kegunaan penelitian ini dengan harapan dapat memberikan suatu manfaat kepada segala pihak sebagai berikut:
1. Kegunaan Bagi Peneliti
Kegunaan bagi peneliti adalah sebagai salah satu bentuk aplikasi penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan baru bagi penelitian, khususnya dalam mengaplikasikan ilmu komunikasi terutama ilmu humas dalam memahami konsep diri para User WhatsApp Messenger dalam menunjukkan eksistensi dirinya. Penelitian ini juga dapat memberikan kesempatan yang baik untuk dapat mengaplikasikan berbagai ilmu teori ilmu komunikasi dalam bentuk nyata dan membandingkannya dalam keadaan yang sebenarnya dilapangan.
2. Kegunaan Bagi Universitas
Penelitian yang digunakan bagi mahasiswa unikom pada umumnya ilmu komunikasi dan pada khususnya humas diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan dan pengembangan bagi penelitian sejenis lainnya sebagai literatur dengan kajian penelitian yang sama untuk masa yang akan datang. Penelitian ini juga diharapakan dapat memberikan kontribusi nyata bagi Program Studi Ilmu Komunikasi khususnya tentang jejaring sosial yaitu yang salah satunya WhatsApp Messenger.
3. Kegunaan Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan baru dan informasi kepada masyarakat dalam berkomunikasi dengan WhatsApp didalam kehidupan sehari-hari, diberbagai bidang di
Messenger
wilayah, Kota dan di lingkungan. Khususnya mengenai konsep diri para WhatsApp Messenger di Kota Bandung dalam menunjukkan
User
eksistensi dirinya yang dipengaruhi oleh lingkungan yang menjadikan salah satu pandangan orang lain akan dirinya sebagai User WhatsApp yang mempunyai peran penting akan keberadaannya yang
Messenger
eksis, diterima dan dikenal oleh semua orang sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kehidupan berinteraksi, bersosialisasi, berkomunikasi, dan berbagi pengetahuan dengan orang lain yang memerlukan informasi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Studi penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang peneliti lakukan, sekarang ini dapat menjadi sumber referensi yang menunjang pengembangan penelitian baik konteks penelitian maupun metode penelitian yang digunakan. Adapun beberapa penelitian terdahulu yang dianggap relavan dengan permasalahan yang disajikan, Disajikan di dalam tabel, sebagai berikut:
Tabel 2.1 Penelitian TerdahuluNama Peneliti Uraian
Christhy Simon Michail Jagar M Iqbal Trisanda Putra Tahun 2012 2012 2011
Universitas Komputer Universitas Komputer Universitas Komputer Indonesia Indonesia Indonesia
Universitas Konsep Diri Seorang “Konsep diri musisi Peranan Public Relations
Indigo Di Kota punk di Kota Cimahi PT. Pos Indonesia Bandung (Studi (studi fenomenologi (Persero) Melalui Situs
Fenomenologi Konsep tentang konsep Jejaring Sosial Facebook Judul
Diri Seorang Indigo dirimusisi Punk diKota Dalam Di Kota Bandung) Cimahi)” Menginformasikan
Produk Pos Kepada Pelanggannya
Jenis Kualitatif dengan Kualitatif dengan Kualitatif dengan metode metode penelitian metode penelitian penelitian deskriptif Penelitian fenomenologi fenomenologi Tujuan Untuk mengetahui seorang Indigo memaknai dirinya
(self) sebagai seorang indigo di kota Bandung, Untuk mengetahui society
(Keluarga, Teman, Lingkungan) memkanai seorang
Indigo di kota Bandung. Untuk mengetahui konsep diri seorang Indigo di kota Bandung. untuk mengetahui musisi punk memaknai dirinya sebagai seorang musisi punk, bagaimana significant other dan reference group memaknai musisi punk serta untuk mengetahui konsep diri musisi punk di Kota Cimahi.
Untuk mengetahui Informasi Akun Twitter infobdg dalam pemenuhan kebutuhan informasi, Nilai guna,
Proses informasi, Keuntungan bagi para followersnya di Kota
Bandung.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukan bahwa Dalam lingkungannya dengan orang – orang yang non-Indigo, para
Indigo selalu mengolah emosi mereka secara berbeda dengan non-
Indigo karena mereka memiliki harga diri yang tinggi dan integritas yang kuat. Seorang Indigo memiliki determinasi bawaan yang kuat untuk mengerjakan segala sesuatu untuk diri mereka sendiri dan hanya menginginkan bimbingan dari orang lain, dan seorang