- 275 -
Teks itu QS An-Nur 24: 51 menginformasikan kepada pembaca bahwa kepatuhan merupakan suatu perilaku yang terpuji dan
santun. Oleh karenanya, secara tidak langsung ayat itu memerintahkan agar pembaca patuh dan memenuhi panggilan ketika
dipanggil.
Kepatuhan adalah bagian dari norma pergaulan yang baik pada masyarakat. Untuk bisa mematuhi norma itu, pemakai bahasa
mestinya harus mempelajari pada masyarakat yang bersangkutan bersamaan dengan mempelajari bahasanya. Mempelajari keduanya
tidak bisa dipisahkan. Artinya, ketika seseorang mempelajari bahasa sekaligus dia juga harus mempelajari norma yang berlaku pada
masyaraka pemilik bahasa itu. Sebagaimana dinyatakan oleh Boxer 2002: 152, “The assumption is that these learners, a especially those living in a
second language context, are acquiring the rule and norms of interactions of the
host society along with phonology, morphology, syntax, and semantics of L 2.
KE SANTUNAN BE RBAHASA DALAM TE RJE MAHAN HADIS
Untuk melengkapi kajian Al Quran yang berisi etika berbahasa, dipandang perlu untuk dikaji dan dipublikasikan hasil penelitian
tentang etika berbahasa dalam hadis. Dengan demikian, pembaca dapat memanfaatkan kajian ini dan menjadikannya sebgai pedoman
dalam berbahasa.
Objek material kajian ini adalah Hadis Shoheh Bukhori jilid I sampai IV. Sementara itu, objek formalnya adalah hadis-hadis yang
mengandung etika berbahasa dalam kitab Hadis Shoheh Bukhori jilid I sampai IV.
1. Mengucapkan salam
Sebagaimana kesantunan berbahasa dalam teks terjemahan Al Quran, papda teks terjemahan hadis juga ditemukan hadis yang isinya
- 276 -
kesantunan dalam bentuk mengucapkan salam. Berikut terjemahan- terjemahan hadis yang berisi kesantunan berbahasa dalam bentuk
mengucapkan salam. Mengucapkan salam ini baik pada orang yang dikenal dan orang yang belum dikenal.
Terjemahan: A mr bin Khalid menceritak an k epada k ami, dia berk ata: al-L ais
menceritak an k epada k ami dari Yazid dari Abul-Khair dari A bdullah bin A mr r.a. bahwa seorang lak i-lak i bertanya k epada N abi: Hal apa yang paling
utama dalam Islam? N abi menjawab: Bila engk au bersedek ah mak anan dan mengucapk an salam k epada orang yang k au k enal dan yang belum k au k enal
Teks Ke-2 I : 11 Terjemahan:
A bdah bin A bdullah menceritak an k epada k ami bahwa Abdussamad menceritak an k epada k ami dan dia berk ata: A bdullah bin al-Musanna
menceritak an k epada k ami, dia berk ata: Samamah bin A bdullah menceritak an k epada k ami dari A nas dari N abi Saw. bahwa beliau bila mengatak an suatu
k ata, mak a beliau ak an mengulangnya tiga k ali sampai k ata itu dipahami dan apabila beliau mendatangi suatu k aum, mak a beliau mengucapk an salam
k epada merek a tiga k ali Teks Ke-6 I : 29.
Terjemahan: Ishaq bin Ibrahim menceritak an k epada k ami, Ruh bin Ubadah
menceritak an k epada k ami, Ibnu Juraih menceritak an k epada k ami. Dia berk ata : Ziad memberi k abar k epada k ami bahwa Sabit memberinya k abar,
dia adalah budak A bdur-Rahman bin Zaid, dari A bu Hurairah dari Rasulullah SA W bahwa dia berk ata : Orang yang berk endaraan mengucapk an
salam k epada orang yang berjalan, orang yang berjalan k epada orang yang duduk , dan k elompok yang sedik it k epada yang banyak
Teks ke-53 IV : 86.
2. Menjaga lisannya tidak berbohong
Pada teks Ke-12 I : 326 terdapat “
maka jangan berkata jelek dan berkata keras”
. Pernyataan ini berarti ada larangan
- 277 -
berkata jelek dan berkata keras. Larangan ini menunjukkan bahwa kita harus menjaga lisan dalam berbicara agar tidak bebicara jelek dan
tidak berkatan keras.
Adapun teks lainnya seperti yang tertera di bawah ini menyatakan agar tidak berbohong. Perwujudan berbohong itu bisa
dalam bentuk sangkaan, sifat orang munfik, dan kemahatahuan Allah terhadap orang yang berbohong.
Terjemahan: Ibrahim bin Musa bercerita k epada k ami: Hisyam bin Yusuf memberi
k abar k epada k ami dari Ibnu Juraih, dia berk ata: A ta’ bercerita k epadak u dari A bu Salih az-Zayyat bahwa dia mendengar A bu Hurairah berk ata:
Rasulullah berk ata: A llah berk ata: Setiap perbuatan baik anak A dam itu baginya, k ecuali puasa. Puasa itu untuk -Ku dan A k u yang ak an
mengganjarnya. Puasa itu tebusan dan apabila k amu berpuasa,
maka jangan berkata jelek dan berkata keras
. A pabila ada seseorang yang mengumpatnya atau mau membunuhnya, hendak nya dia berk ata: A k u berpuasa
Teks Ke-12 I : 326 .
Terjemahan
N abi berk ata: hati-hatilah k amu sek alian terhadap sangk aan k arena
sangkaan adalah perkataan yang paling besar bohongnya
Teks Ke-15 II : 127 .
Terjemahan: Sulaiman bin Daud A bur-Rabi’ bercerita k epada k ami, Ismail bin
Ja’far bercerita k epada k ami, Nafi’ bin Malik bin A bu A mir A bu Suhail bercerita k epada k ami dari ayahnya dari A bu Hurairah r.a. dari Nabi SA W,
dia berk ata: Tanda-tanda orang munafik itu tiga, yaitu
bila berbicara dia bohong
, bila diberi k epercayaan dia berk hianat, dan bila berjanji dia melanggarnya
Teks Ke-16 II : 127 .
Terjemahan: ‘A mr ibn Zurarah bercerita k epadak u, Ismail memberi k abar k epada
k ami, k abar itu dari A yyub dari Sa’id dari Jabir, saya berk ata k epada Ibnu Umar: Seorang lak i-lak i memfitnah istrinya, dia berk ata: Nabi SA W
- 278 -
memisahk an dua orang bersaudara dari Bani Ijlan dan berk ata: A llah Mahatahu bahwa di antara k amu berdua ada yang bohong, mak a bertobatlah,
tetapi merek a menolak . Nabi berk ata: A llah Mahatahu bahwa di antara k amu berdua ada yang bohong, mak a bertobatlah, tetapi merek a menolak . N abi
berk ata:
Allah Mahatahu bahwa di antara kamu berdua ada yang bohong
, mak a bertobatlah, tetapi merek a menolak . Nabi lalu memisahk an k eduanya
Teks Ke-20 III : 280.
Terjemahan: Sulaiman bin Daud A bur-Rabi’ bercerita k epada k ami, Ismail bin
Ja’far bercerita k epada k ami, Nafi’ bin Malik bin A bu A mir A bu Suhail bercerita k epada k ami dari ayahnya dari A bu Hurairah r.a. dari Nabi SA W,
dia berk ata: Tanda-tanda orang munafik itu tiga, yaitu bila berbicara dia bohong, bila diberi k epercayaan dia berk hianat, dan bila berjanji dia
melanggarnya
Teks Ke-16 II : 127 :. 3.
Berkata yang baik
Terdapat beberapa hadis yang berisi contoh atau perintah agar kita berkata yang baik. Adanya hadis ini menunjukkan adanya
keterkaitan secara langsung antara hadis dengan Al Quran. Dalam beberapa ayat Al Quran terdapat perintah untuk berkata yang baik.
Berikut ini hadis yang berkaitan dengan berkata yang baik.
Terjemahan: Ishaq menceritak an k epadak u, A bdur-Razzaq bercerita k epada k ami,
Mu`ammar bercerita k epada k ami dari Humam dari A bu Hurairah r.a., dia berk ata : Rasulullah SA W berk ata : Setiap ruas tubuh manusia dapat berbuat
sedek ah setiap hari. Mendamaik an antara dua orang itu bersedek ah, menolong seseorang k e k andaraannya itu sedek ah, menolong membawak an atau
mengangk atk an barang itu sedek ah, bertutur yang baik itu sedek ah, setiap langk ah menuju shalat itu sedek ah, menyingk irk an rintangan di jalan itu
sedek ah Teks Ke-17, II : 168.
- 279 -
Terjemahan: Qutaibah ibn Said bercerita k epada k ami, A bul-A hwash bercerita
k epada k ami dari A bu Hashin dari A bu Salih dari A bu Hurairah, dia berk ata: Rasulullah SA W berk ata: Siapa yang beriman k epada A llah dan
hari ak hir jangan menyak iti tetangganya, siapa yang beriman k epada Allah dan hari ak hir hormatilah tamunya, dan siapa yang beriman k epada A llah dan hari
ak hir hendak nya berk ata baik atau diam Teks Ke-21, IV : 54
Terjemahan: A dam bercerita k epada k ami, Said bin A bu Burdah bin Abu Musa al-
A syari bercerita k epada k ami dari ayahnya dari k ak ek nya, dia berk ata: N abi SA W berk ata: Setiap orang Islam wajib bersedek ah. Merek a berk ata: k alau
tidak punya apa-apa? Nabi menjawab: Hendak nya dia berbuat dengan tangannya sehingga dirinya bermanfaat dan berarti dia telah bersedek ah. Merek a
berk ata: Kalau tidak mampu? Nabi menjawab: Hendak nya dia membantu orang yang minta tolong. Merek a berk ata: Kalau tidak bisa mengerjak an itu?
N abi menjawab: Hendak nya ia menganjurk an k ebaik an atau berk ata yang
baik Teks Ke-22 , IV : 54.
Terjemahan: A bul-Walid bercerita k epada k ami, Syu’bah bercerita k epada k ami dan
berk ata: A mr memberi k abar k epadak u dari Khaisamah dari A di bin Hatim, dia berk ata: Nabi ingat nerak a, mak a dia ber-ta’awwuz k arenanya dan
wajahnya memerah, lalu ingat nerak a, mak a dia ber-ta’awwuz dan wajahnya memerah. Syu’bah berk ata: Kejadian dua k ali itu ak u tidak ragu lagi.
Kemudian N abi berk ata: Tak utlah k amu sek alian ak an nerak a dengan bersedek ah walaupun dengan separo k orma; k alau tidak ada, hendak nya ia
berk ata yang baik Teks Ke-23, IV : 54 . .
Terjemahan: Ishaq menceritak an k epadak u, A bdur-Razzaq bercerita k epada k ami,
Mu`ammar bercerita k epada k ami dari Humam dari A bu Hurairah r.a., dia berk ata : Rasulullah SA W berk ata : Setiap ruas tubuh manusia dapat berbuat
sedek ah setiap hari. Mendamaik an antara dua orang itu bersedek ah, menolong seseorang k e k andaraannya itu sedek ah, menolong membawak an atau
- 280 -
mengangk atk an barang itu sedek ah, bertutur yang baik itu sedek ah, setiap langk ah menuju shalat itu sedek ah, menyingk irk an rintangan di jalan itu
sedek ah Teks Ke-17, II : 168.
Terjemahan: Qutaibah ibn Said bercerita k epada k ami, A bul-A hwash bercerita
k epada k ami dari A bu Hashin dari A bu Salih dari A bu Hurairah, dia berk ata: Rasulullah SA W berk ata: Siapa yang beriman k epada A llah dan
hari ak hir jangan menyak iti tetangganya, siapa yang beriman k epada Allah dan hari ak hir hormatilah tamunya, dan siapa yang beriman k epada A llah dan hari
ak hir hendak nya berk ata baik atau diam Teks Ke-21, IV : 54 .
Terjemahan: A dam bercerita k epada k ami, Said bin A bu Burdah bin Abu Musa al-
A syari bercerita k epada k ami dari ayahnya dari k ak ek nya, dia berk ata: N abi SA W berk ata: Setiap orang Islam wajib bersedek ah. Merek a berk ata: k alau
tidak punya apa-apa? Nabi menjawab: Hendak nya dia berbuat dengan tangannya sehingga dirinya bermanfaat dan berarti dia telah bersedek ah. Merek a
berk ata: Kalau tidak mampu? Nabi menjawab: Hendak nya dia membantu orang yang minta tolong. Merek a berk ata: Kalau tidak bisa mengerjak an itu?
N abi menjawab: Hendak nya ia menganjurk an k ebaik an atau berk ata yang baik
Teks Ke-22, IV : 54.
4. Lemah lembut