Hasil Pengukuran Harmonisa Tegangan

52 Lanjutan Tabel 4.12 Titik Pengukuran Orde Harmonisa Arus A R S T 10 13 0,011 0,328 0,211 11 1 0,028 0,036 0,038 3 0,021 0,031 0,024 5 0,006 0,010 0,008 7 0,004 0,006 0,005 9 0,005 0,008 0,007 11 0,002 0,004 0,003 13 0,002 0,003 0,002 12 1 0,057 0,049 0,128 3 0,01 0,007 0,008 5 0,000 0,000 0,004 7 0,001 0,001 0,001 9 0,001 0,000 0,004 11 0,001 0,001 0,000 13 0,001 0,001 0,000

4.3.3.6 Hasil Pengukuran Harmonisa Tegangan

Data pengukuran harmonisa tegangan ditunjukkan pada Tabel 4.13 sebagai berikut: Tabel 4.13 Data Pengukuran Harmonisa Tegangan Titik Pengukuran Orde Harmonisa Tegangan V R S T 1 1 215,880 213,699 217,695 3 0,392 0,676 0,314 5 3,541 3,317 3,317 7 0,605 0,919 0,636 9 0,353 0,414 0,295 11 0,358 0,387 0,432 13 0,269 0,221 0,179 53 Lanjutan Tabel 4.13 Titik Pengukuran Orde Harmonisa Tegangan V R S T 2 1 216,275 218,096 217,048 3 0,404 0,371 0,712 5 3,512 3,404 3,128 7 0,610 0,674 0,628 9 0,360 0,312 0,466 11 0,380 0,436 0,396 13 0,268 0,201 0,253 3 1 216,462 217,198 218,952 3 0,389 0,678 0,407 5 3,412 3,033 3,344 7 0,486 0,603 0,686 9 0,380 0,489 0,326 11 0,341 0,363 0,441 13 0,276 0,237 0,228 4 1 217,556 213,318 219,426 3 0,314 0,682 0,421 5 3,589 3,461 3,334 7 0,699 0,95 0,604 9 0,369 0,438 0,332 11 0,366 0,402 0,498 13 0,247 0,229 0,246 5 1 217,176 216,843 219,23 3 0,342 0,778 0,482 5 3,564 2,965 3,034 7 0,510 0,634 0,562 9 0,346 0,489 0,327 11 0,314 0,366 0,488 13 0,256 0,197 0,227 6 1 214,638 214,158 216,262 3 0,315 0,732 0,525 5 3,764 3,006 3,37 7 0,730 0,908 0,734 9 0,376 0,499 0,408 11 0,386 0,394 0,423 54 13 0,277 0,234 0,194 Lanjutan Tabel 4.13 Titik Pengukuran Orde Harmonisa Tegangan V R S T 7 1 214,697 214,113 216.417 3 0,307 0,749 0,528 5 3,714 3,122 3,507 7 0,770 0,906 0,801 9 0,385 0,502 0,399 11 0,368 0,427 0,499 13 0,284 0,277 0,138 8 1 214,586 214,376 216,643 3 0,389 0,718 0,520 5 3,637 3,009 3,530 7 0,753 0,941 0,767 9 0,364 0,447 0,394 11 0,379 0,409 0,434 13 0,304 0,259 0,198 9 1 215,692 215,768 217,871 3 0,446 0,734 0,569 5 3,828 2,945 3,591 7 0,619 0,897 0,774 9 0,407 0,48 0,348 11 0,374 0,398 0,422 13 0,305 0,254 0,183 10 1 216,222 215,491 217,101 3 0,429 0,777 0,567 5 3,773 2,984 3,508 7 0,651 0,935 0,693 9 0,394 0,474 0,351 11 0,311 0,388 0,419 13 0,303 0,269 0,175 11 1 215,267 215,309 217,538 3 0,420 0,743 0,557 5 3,805 2,939 3,384 7 0,629 0,794 0,632 9 0,377 0,459 0,363 11 0,328 0,405 0,427 55 13 0,269 0,212 0,179 Lanjutan Tabel 4.13 Titik Pengukuran Orde Harmonisa Tegangan V R S T 12 1 215,267 215,304 217,51 3 0,785 0,448 1,830 5 2,998 3,773 0,640 7 0,859 0,674 0,818 9 0,437 0,355 0,124 11 0,359 0,344 0,109 13 0,202 0,284 0,232

4.4 Intensitas Konsumsi Energi Listrik

Intensitas konsumsi energi listrik pada Gedung J16 Departemen Teknik Elektro dapat dihitung dengan menggunakan rumus 2.9 dan 2.10. Perhitungan dilakukan dengan asumsi bahwa besarnya konsumsi energi Gedung J16 Departemen Teknik Elektro USU sebesar 30 dari energi rata-rata Fakultas Teknik, hal ini diperoleh melalui perhitungan: �������� ������ ��� = ��������� ���� ��� ��������� ���� �� � �������� ������ ���� − ���� �� = 166 ��� 555 ��� �33.133,33 ��ℎ = 9.910,15 ��ℎ Konsumsi energi Fakultas Teknik selama tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 4.14 di bawah ini: Tabel 4.14 Pemakaian Energi Listrik Fakultas Teknik USU BULAN ENERGI kWh Januari 36.000 Februari 32.800 56 Maret 24.000 BULAN ENERGI kWh April 34.400 Mei 32.800 Juni 36.000 Juli 29.600 Agustus 29.600 September 21.600 Oktober 38.400 Nopember 40.000 Desember 42.400 Rata-rata 33.133,33 Sumber: BAPPA Biro Rektor USU a. Konsumsi energi per luas lantai tidak menggunakan AC ��� = 9910,15 − 3276,24 3738 = 1,77 kWh m 2 ����� b. Konsumsi energi per luas lantai menggunakan AC ��� = 3276,24 463,9 + 9910,15 − 3276,24 3738 = 8,84 kWh m 2 bulan Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Konservasi Energi dan Pengawasannya di Lingkungan Depdiknas 2002 dapat dilihat pada Tabel 2.1, nilai intensitas konsumsi energi listrik yang diperoleh, yakni 1,77 kWhm 2 bulan untuk ruangan non-AC termasuk dalam kriteria cenderung tidak efisien dan 8,84 kWhm 2 bulan untuk ruangan dengan AC termasuk dalam kriteria efisien. 4.5 Analisa Hasil Pengukuran 4.5.1 Tegangan Berdasarkan hasil pengukuran pada seluruh titik keluaran panel distribusi tegangan rendah di Gedung J16 Departemen Teknik Elektro diperoleh data-data tegangan sistem seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.3 dibawah ini: 57 Gambar 4.3 Grafik Tegangan Di Setiap Titik Pengukuran Dari grafik diatas dapat dilihat besarnya tegangan dari titik pengukuran 1 hingga titik pengukuran 11 masih dalam batas toleransi ± 5. Namun pada salah satu titik keluaran panel distribusi, tegangan salah satu fasanya lebih rendah dari batas tegangan minimum yang diizinkan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan efisiensi peralatan listrik yang digunakan bahkan dapat menyebabkan kerusakan bagi peralatan listrik yang sensitif terhadap perubahan tegangan.

4.5.2 Faktor Daya