1. Jumlah Modal dari Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Tabel 5.24
Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Modal Dari Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan
No Kategori
Frekuensi f Persentasi
1 2
3 Cukup
Kurang Cukup Tidak Cukup
5 45
- 10
90 -
Jumlah 50
100 Sumber Data: Data Primer 2014
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.24 dapat diketahui bahwa responden menyatakan modal dari kegiatan simpan pinjam perempuan adalah sudah cukup yakni 5 orang 10
dikarenakan anggota kelompok mempunyai hasil pertanian bisa dijualkan walau hanya sedikit, sebanyak 45 orang 90 responden menyatakan kurang cukup karena uang simpan pinjam
perempuan pada pembagian tidak merata kepada sesama anggota kelompok, hal ini karena anggota kelompok mempunyai usaha yang harus dikembangkan dan mempunyai dana yang cukup besar.
2. Pemberian Permodalan Pengembangan Usaha Tabel 5.25
Distribusi Responden Pemberian Permodalan Pengembangan Usaha
No Kategori
Frekuensi F Persentasi
1 2
3 Membantu
Kurang Membantu Tidak Membantu
45 5
- 90
10 -
Jumlah 50
100 Sumber Data: Data Primer 2014
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.25 dapat diketahui bahwa pembantuan usaha responden sejak pemberian permodalan dari kegiatan simpan pinjam perempuan yakni, sebanyak 45
orang 90 responden menyatakan dana pinjaman sangat membantu usaha-usaha anggota kelompok,sebanyak 5 orang 10 responden menyatakan kurang membantu usaha mereka karena
terbatasnya pinjaman, hal ini karena pada kelompok Sada Arih jumlah pinjaman dari UPK sebanyak Rp 20.000.000, penggurus kelompok dan anggota kelompok sepakat membagi uang kepada anggota
sebanyak Rp 2.000.000 orang
3. Penghasilan Rata-Rata Sebelum Mengikuti Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Tabel 5.28
Distribusi Responden Berdasarkan Mata Pencairan Pokok
No Kategori
Sebelum Mengikuti Program Setelah Mengikuti Program
Frekuensi F Persentase
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Rp 2.000.000
Rp.100.000 Rp1.000.000
3 5
42 6
10 84
5 45
- 10
90 -
Jumlah 50
100 50
100 Sumber Data: Data Primer 2014
Berdasarkan data yang disajikan pada tabe 5.26 dapat diketahui bahwa pendapatan bersih dalam sebulan sebelum mengikuti kegiatan simpan pinjam perempuan yakni, sebanyak 3 orang 6
responden menyatakan memiliki pendapatan RP. 2.000.000, hal ini karena reponden mempunyai warung kecil, sebanyak 5 orang 10 responden menyatakan memiliki penghasilan RP.1.000.000,
sebanyak 42 orang 84 responden menyatakan bahwa penghasilan rata-rata sebulan Rp. 1.000.000 sebelum mengikuti kegiatan simpan pinjam perempuan.
Berdasarkan tabel 5.28 diketahui bahwa pendapatan bersih dalam sebulan setelah mengikuti kegaiatan simpan pinjam perempuan yakni, sebanyak, 5 orang 10 responden menyatakan memiliki
Universitas Sumatera Utara
pendapatan Rp 2.000.000, sebanyak 45 orang 90 responden menyatakan memliki pendapatan sebulan setealh mengikuti kegiatan simpan pinjam perempuan sebesar RP.1.000.000, hal ini karena
modal usaha responden dapat membantu sesama anggota kelompok Misalnya Kelompok Sejahtera membuat usaha olahan makan yang terbuat dari bahan singkong,berkat adanya kegiatan simpan
pinjam perempuan usaha dapat mengikatkan.
5.Perubahan Nyata 1. Mata Pencairan Pokok
Tabel 5.29 Distribusi Responden Berdasarkan Mata Pencairan Pokok
No Kategori
Sebelum Mengikuti Program Setelah Mengikuti Program
Frekuensi F Persentase
Frekuensi F Persentase
1 2
3 Petani
Wiraswasta Lainnya
25 10
15 50
20 30
10 30
10 20
60 20
Jumlah 50
100 50
100 Sumber Data: Data Primer 2014
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.29 dapat diketahui bahwa mata pencairan pokok responden sebagai petani sebelum mengikuti kegiatan simpan pinjam
perempuan yakni sebanyak 25 orang 50 responden, hal ini disebabkan karena masyarakat di Desa Longkotan Sumber Daya ManusiaSDM yang rendah untuk melakukan pekerjaan
dibidang yang lainnya, Sebanyak 10 orang 20 responden memiliki mata pencarian pokok sebagai wiraswasta, sebanyak 15 orang 30 responden mata pencaharian pokok lainnya
sebelum mengikuti kegiatan simpan pinjam perempuan seperti Buruh peteni dan ibu rumah tangga.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.29 dapat diketahui bahwa adanya perubahan nyata dalam mata pencairan responden setelah mengikuti kegiatan simpan pinjam
perempuan yakni mayoritas beralih profesi menjadi wiraswasta, berkat modal yang didapatkan dari keiatan simpan pinjam perempuan dan pembentukan usaha, seperti olahan
makanan ringan dari singkong, membuka kedai kecil didepan rumah sehingga dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan meningkatkan kesejahteraan hidup, perubahan
pada mata pencaharian pokok responden setelah mengikuti kegiatan simpan pinjam perempuan yakni 10 orang 20 responden bekerja sebagai petani, sebanyak 30 orang
60 responden bekerja sebagai wirastasta, sebanyak 10 orang 20 responden memiliki mata pencahairan sebagai buruh harian dan tukang bagunan.
2. Intensitas Menabung Tabel 5.30