MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan efisiensi dan
tertib administrasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta peningkatan pelayanan
publik, telah ditetapkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 Tahun
2008 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas;
b. bahwa Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pedoman
Umum Tata
Naskah Dinas
perlu disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan
dan perkembangan keadaan sehingga perlu diganti;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah;
Mengingat...
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
-2-
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5035
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234;
3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;
4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi
Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 92 Tahun 2011;
MEMUTUSKAN: Menetapkan
: PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG
PEDOMAN TATA
NASKAH DINAS
INSTANSI PEMERINTAH.
Pasal 1...
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
-3-
Pasal 1 Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah adalah
sebagaimana tercantum
dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 2 Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan acuan
bagi seluruh
instansi pemerintah
dalam menyelenggarakan tata naskah dinas.
Pasal 3 Tata naskah dinas yang telah ada di instansi pemerintah
secara bertahap agar disesuaikan dengan Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah ini paling
lambat 2 dua tahun sejak Peraturan Menteri ini ditetapkan.
Pasal 4 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku,
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum
Tata Naskah Dinas dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 5...
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
-4-
Pasal 5 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan
Peraturan Menteri
ini dengan
penempatannya dalam
Berita Negara
Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 Desember 2012
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA,
ttd AZWAR ABUBAKAR
Diundangkan di Jakarta pada tanggal 9 Januari 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
ttd AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 69
Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN PAN DAN RB
Kepala Biro Hukum dan Humas,
Gatot Sugiharto
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS
INSTANSI PEMERINTAH
PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAH
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketatalaksanaan pemerintah merupakan pengaturan tentang cara melaksanakan tugas dan fungsi dalam berbagai bidang kegiatan
pemerintahan di lingkungan instansi pemerintah. Salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan pemerintah adalah administrasi umum.
Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata naskah dinas, penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, serta tata ruang perkantoran.
Tata naskah dinas sebagai salah satu unsur administrasi umum meliputi, antara lain, pengaturan tentang jenis dan penyusunan naskah
dinas, penggunaan lambang negara, logo dan cap dinas, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, pengurusan naskah dinas
korespondensi, kewenangan, perubahan, pencabutan, pembatalan produk hukum, dan ralat.
Ketentuan tentang tata naskah dinas yang berlaku untuk seluruh instansi pemerintah telah diatur dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas. Dengan adanya Undang Undang Nomor 24
Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan...
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
-2-
Kebangsaan, dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, ketentuan dalam Pedoman
Umum Tata Naskah Dinas tersebut perlu disesuaikan.
Sehubungan dengan hal tersebut, Pedoman Umum Tata Naskah Dinas yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008 perlu disempurnakan.
B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud
Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah dimaksudkan sebagai acuan penyelenggaraan tata naskah dinas pada instansi pemerintah.
2. Tujuan
Pedoman Tata
Naskah Dinas
Instansi Pemerintah
bertujuan menciptakan kelancaran komunikasi tulis yang efektif dan efisien dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
C. Sasaran
Sasaran penetapan Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah adalah:
1. tercapainya kesamaan
pengertian dan
pemahaman dalam
penyelenggaraan tata naskah dinas di seluruh instansi pemerintah; 2. terwujudnya keterpaduan penyelenggaraan tata naskah dinas dengan
unsur lainnya dalam lingkup administrasi umum; 3. terwujudnya kemudahan dan kelancaran dalam komunikasi tulis;
4. tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tata naskah dinas; 5. berkurangnya tumpang-tindih dan pemborosan penyelenggaraan tata
naskah dinas.
D. Asas...
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
-3-
D. Asas
Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah ini disusun berdasarkan asas sebagai berikut.
1. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan tata naskah dinas perlu dilakukan secara efektif dan efisien dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas,
spesifikasi informasi, serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan lugas.
2. Pembakuan
Naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang telah dibakukan.
3. Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dinas dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi, format, prosedur, kewenangan, dan keabsahan.
4. Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas dilakukan dalam satu kesatuan sistem administrasi umum.
5. Kecepatan dan Ketepatan
Naskah dinas harus dapat diselesaikan secara cepat, tepat waktu, dan tepat sasaran dalam redaksional, prosedural, dan distribusi.
6. Keamanan
Tata naskah dinas harus aman dalam penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan, dan
distribusi.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah meliputi pengaturan tentang jenis dan format naskah dinas; penyusunan
naskah dinas; pengurusan naskah dinas korespondensi; pejabat penanda
tangan...
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
-4-
tangan naskah dinas; penggunaan lambang negara dan logo dalam naskah dinas; serta perubahan, pencabutan,pembatalan, dan ralat naskah dinas.
F. Pengertian Umum
Pengertian umum dalam pedoman ini meliputi hal-hal berikut. 1. Administrasi umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang
meliputi tata naskah dinas, penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, serta tata ruang perkantoran.
2. Naskah dinas adalah komunikasi tulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat danatau dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang di
lingkungan instansi
pemerintah dalam
rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan.
3. Tata naskah dinas adalah penyelenggaraan komunikasi tulis yang meliputi
pengaturan jenis,
format, penyiapan,
pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan naskah dinas, serta media
yang digunakan dalam komunikasi kedinasan. 4. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan tata
letak dan redaksional, serta penggunaan lambang negara, logo, dan cap dinas.
5. Penanda tangan naskah dinas adalah pejabat yang menandatangani naskah dinas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab kedinasan pada
jabatannya. 6. Instansi
pemerintah adalah
kementerian, lembaga
pemerintah nonkementerian, sekretariat lembaga negara, lembaga setingkat menteri
dan lembaga lain, lembaga nonstruktural, serta pemerintah provinsi dan kabupatenkota.
7. Lambang Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
8. Logo adalah gambar danatau huruf sebagai identitas instansi pemerintah.
BAB II...
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
BAB II JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS
Jenis naskah dinas terdiri atas dua macam, yaitu naskah dinas arahan dan naskah dinas korespondensi. Kedua jenis naskah dinas tersebut dijelaskan
sebagai berikut.
A. Naskah Dinas Arahan
Naskah dinas arahan merupakan naskah dinas yang memuat kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang harus dipedomani dan
dilaksanakan dalam penyelenggaraan tugas dan kegiatan setiap instansi pemerintah yang berupa produk hukum yang bersifat pengaturan,
penetapan, dan penugasan.
1. Naskah Dinas Pengaturan
Naskah dinas yang bersifat pengaturan terdiri atas peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan, Standar Operasional Prosedur SOP, dan surat
edaran.
a. Peraturan
Ketentuan lebih lanjut tentang pengertian, kewenangan, format, dan tata cara penulisan peraturan diatur dengan peraturan perundang-
undangan.
b. Pedoman 1 Pengertian
Pedoman adalah naskah dinas yang memuat acuan yang bersifat umum di lingkungan instansi pemerintah yang perlu dijabarkan
ke dalam petunjuk operasional dan penerapannya disesuaikan dengan karakteristik instansiorganisasi yang bersangkutan.
2 Wewenang...
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
-6-
2 Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Pedoman dibuat dalam rangka menindaklanjuti kebijakan yang lebih tinggi dan pengabsahannya ditetapkan dengan peraturan
pejabat yang berwenang.
3 Susunan a Lampiran
Pedoman dicantumkan sebagai lampiran peraturan dan ditulis di atas kertas dengan menggunakan lambang negara dan nama
jabatan pejabat negara untuk pejabat negara atau logo dan nama jabatan pimpinan tertinggi instansi untuk nonpejabat
negara yang diletakkan secara simetris di atas, serta dicantumkan tulisan lampiran peraturan, nomor, tentang, dan
nama pedoman dengan menggunakan huruf kapital serta ditempatkan secara simetris.
b Kepala
Bagian kepala pedoman terdiri dari 1 tulisan pedoman dengan menggunakan huruf kapital dan
dicantumkan di tengah atas; 2 rumusan judul pedoman yang ditulis secara simetris dengan
huruf kapital.
c Batang Tubuh
Bagian batang tubuh pedoman terdiri dari 1 pendahuluan, yang berisi latar belakang, maksud dan
tujuan, sasaran, asas, ruang lingkup, danpengertian umum; 2 materi pedoman;
3 penutup, yang terdiri dari hal yang harus diperhatikan dan penjabaran lebih lanjut.
d Kaki...
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
-7-
d Kaki
Bagian kaki pedoman terdiri dari 1 nama jabatan pejabat yang menandatangani, yang ditulis
dalam huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma; 2 tanda tangan;
3 nama lengkap, yang ditulis dengan huruf kapital, tanpa mencantumkan gelar.
Format pedoman dapat dilihat pada Contoh 1A dan 1B.
CONTOH 1A...
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
-8-
CONTOH 1A FORMAT PEDOMAN YANG DITANDATANGANI OLEH PEJABAT NEGARA
NAMA JABATAN ………………………..
REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI ……………..
REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN ...
TENTANG PEDOMAN ……………………………
PEDOMAN …………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
……………………………...…………………………………………..…………………
B. Maksud dan Tujuan
…………………………...……………………………………………..……………………
C. Sasaran
………………………………..………………………………………..……………………..
D. Asas
………………..……..….……………………………………………..……………………..
E. Ruang Lingkup
………………..……..….……………………………………………..…………………..
F. Pengertian Umum
………………..……..….……………………………………………..………………….. BAB II
A. …………….…….…………………………………………………………………………..
B. dan seterusnya BAB III
A. ……...………….…………………………………………………………………..
……...………….………………………………………………………………………..
B. dan seterusnya
NAMA JABATAN, Tanda Tangan dan Cap jabatan
NAMA LENGKAP
Judul Pedoman yang ditulis dengan huruf
kapital
Memuat latar belakang tentang
ditetapkannya pedoman, maksud
dan tujuan, sasaran, asas, ruang lingkup,
dan pengertian umum
Nama jabatan dan nama lengkap yang
ditulis dengan huruf kapital
Terdiri dari konsepsi dasarpokok-
pokokisi pedoman Lambang Negara
dan nama jabatan yang telah dicetak
Penulisan Lampiran
CONTOH 1B...
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
-9-
CONTOH 1B FORMAT PEDOMAN YANG DITANDATANGANI OLEH NONPEJABAT NEGARA
NAMA INSTANSI
LAMPIRAN PERATURAN
KEPALA………………… REPUBLIK INDONESIA
NOMOR ... TAHUN ... TENTANG
……………………………. PEDOMAN …………………………
…
PEDOMAN …………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
……………………………...…………………………………………..…………………
B. Maksud dan Tujuan
…………………………...……………………………………………..……………………
C. Sasaran
………………………………..………………………………………..……………………..
D. Asas
………………..……..….……………………………………………..……………………..
E. Ruang Lingkup
………………..……..….……………………………………………..…………………..
F. Pengertian Umum
………………..……..….……………………………………………..………………….. BAB II
A. …………….…….…………………………………………………………………………..
B. dan seterusnya BAB III
A. ……...………….…………………………………………………………………..
B. dan seterusnya
NAMA JABATAN, Tanda Tangan
dan Cap jabatan NAMA LENGKAP
Judul Pedoman yang ditulis dengan huruf
kapital
Nama jabatan dan nama lengkap yang ditulis
dengan huruf kapital Terdiri dari konsepsi
dasarpokok-pokok Logo dan nama
instansi yang telah dicetak
Logo
Memuat latar belakang tentang
ditetapkannya pedoman, maksud
dan tujuan, sasaran, asas, ruang lingkup,
dan pengertian umum
Penulisan Lampiran
c. Petunjuk...
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
-10-
c. Petunjuk Pelaksanaan 1 Pengertian