Pengujian Agregat Halus Hasil Penelitian dan Pembahasan

4 ruangan selama umur 28 hari dan 56 hari setelah itu dilakukan pengujian kuat tekan, kuat tarik belah, serapan air. Tahap yang kelima yaitu Pengujian Benda Uji pada tahap ini dilakukan pengujian kuat tekan beton dengan benda uji berbentuk silinder ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dilakukan pada umur beton 28 dan 56 hari. Pengujian kuat tarik belah dilakukan pada umur beton 56 hari dengan benda uji berbentuk silinder ukuran tinggi 30 cm dan 15 cm. Pengujian serapan air pada saat beton berumur 56 hari dengan benda uji berbentuk silinder dengan ukuran diameter 10 cm dan tinggi 5 cm. Tetapi pada pengujian kuat tekan umur 56 hari sebelum dilakukan pengujian benda uji terlebih dahulu dilakukan proses kaping. Tahap yang kelima yaitu Analisis Data yaitu data hasil pengujian- pengujian yang diperoleh dianalisis dan dihitung. Tahapan yang terakhir yaitu kesimpulan sehingga pada tahapan ini dapat disimpulkan berdasarkan data yang sudah didapat dan dianalisis sesuai dengan tujuan dari penelitian.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

3.1 Pengujian Agregat Halus

Pengujian agregat halus dilakukan untuk mengetahui berat jenis specific gravity, gradasi agregat, kandungan organik dan kandungan lumpur. Hasil yang didapat pada saat penelitian adala kandungan organik dengan cara pasir didiamkan selama ± 24 jam dengan campuran NaOH sebesar 3 diperoleh cairan yang berwarna coklat dan termasuk no.3, dengan demikian batas standart pasir yang memenuhi persyaratan adalah warna hellige tester antara no 1-5. Sehingga pasir yang digunakan pada campuran beton sudah memenuhi syarat. Hasil pengujian kandungan lumpur pada pasir diperoleh 2,86 , sedangkan standar SNI untuk kandungan lumpur yaitu maksimal 5 sehingga pasir tersebut dapat digunakan sebagai campuran beton. Dari hasil pengujian penyerapan air pada agregat halus diperoleh nilai penyerapan Absorbsi sebesar 1,63 dapat disimpulkan bahwa pasir atau agregat halus dapat dipakai sebagai campuran beton karena sudah memenuhi persyaratan yang sesuai dengan standart SNI dengan persyaratan penyerapan air kurang dari 5. Hasil pemeriksaan modulus halus butir pada pasir didapatkan nilai sebesar 3,3257, Pasir tersebut dapat digunakan sebagai campuran beton karena termasuk dalam pasir halus yang mempunyai persyaratan sesuai dengan standart SNI antara 1,5 – 3,8. Untuk pengujian berat jenis SSD diperoleh hasil 2,45, berat jenis semu diperoleh sebesar 2,51 sedangkan hasil dari berat jenis curah kering adalah 2,41. Hasil pengujian gradasi agregat halus sesuai dengan persyaratan dari ASTM C33-97 dapat dilihat pada tabel 1 5 20 40 60 80 100 120 0,10 2,10 4,10 6,10 8,10 P rosentase P asir L olos Ukuran Ayakan mm I II III Tertinggal Lolos 1. 9,5 417 431 14 14 1,07 100 2. 4,75 413 443 30 30 2,30 2,30 97,70 3. 2,36 430 519 89 89 6,82 9,12 90,88 4. 1,18 350 538 188 188 14,41 23,53 76,47 5. 0,6 336 613 277 277 21,23 44,76 55,24 6. 0,3 335 632 297 297 22,76 67,52 32,48 7. 0,15 365 612 247 247 18,93 86,45 13,55 8. Pan 355 518 163 163 12,49 98,94 1,06 ∑ = 1305 1305 100 332,62 467,38 Berat Pasir Terkoreksi gr Persentase Pasir Tertinggal Persentase Komulatif No Ukuran Ayakan mm Berat Ayakan gr Berat Ayakan + Pasir gr Berat Pasir gr Koreksi Tabel 1. Hasil Pengujian Gradasi Agregat Halus Sumber : hasil pengujian Berdasarkan tabel 1 hasil pengujian gradasi agregat halus dapat digambarkan dengan grafik gradasi sebagai berikut : Gambar 1. Grafik hubungan antara ukuran ayakan dan persentase lolos komulatif. Berdasarkan gambar 1. grafik hubungan antara ukuran ayakan dan persentase lolos komulatif pada agregat halus termasuk daerah gradasi II. Menurut Mulyono 2006, Agregat halus pada daerah gradasi II termasuk dalam pasir agak kasar.

3.2 Hasil Pengujian Agregat Kasar

Dokumen yang terkait

KORELASI KADAR SUPERPLASTICIZER TERHADAP SIFAT MEKANIS BETON HIGH VOLUME FLY ASH (HVFA) KORELASI KADAR SUPERPLASTICIZER TERHADAP SIFAT MEKANIS BETON HIGH VOLUME FLY ASH (HVFA) SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN.

0 4 15

ANALISIS SIFAT MEKANIS BETON SCC MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER DENGAN PEMANFAATAN HIGH VOLUME FLY ASH Analisis Sifata Mekanis Beton SCC menggunakan Bahan Tambah Superplasticizer dengan Pemanfaatan Teknologi High Volume Fly Ash Concrete.

0 3 15

ANALISIS SIFAT MEKANIS BETON MUTU NORMAL DENGAN PEMAKAIAN FLY ASH LEBIH DARI 50% DAN Analisis Sifat Mekanis Beton Mutu Normal dengan Pemakaian Fly Ash lebih dari 50% dan Superplasticizer.

0 4 18

PENDAHULUAN Analisis Sifat Mekanis Beton Mutu Normal dengan Pemakaian Fly Ash lebih dari 50% dan Superplasticizer.

0 2 4

ANALISA SIFAT MEKANIS BETON MUTU TINGGI DENGAN PEMAKAIAN FLY ASH LEBIH DARI 50% SEBAGAI Analisa Sifat Mekanis Beton Mutu Tinggi dengan Pemakaian Fly Ash lebih dari 50% Sebagai Pengganti Semen dan Superplasticizer.

0 2 16

ANALISA SIFAT MEKANIS BETON MUTU TINGGI DENGAN PEMAKAIAN FLY ASH LEBIH DARI 50% SEBAGAI Analisa Sifat Mekanis Beton Mutu Tinggi dengan Pemakaian Fly Ash lebih dari 50% Sebagai Pengganti Semen dan Superplasticizer.

0 2 18

PENDAHULUAN Analisa Sifat Mekanis Beton Mutu Tinggi dengan Pemakaian Fly Ash lebih dari 50% Sebagai Pengganti Semen dan Superplasticizer.

0 2 4

DAFTAR PUSTAKA Analisa Sifat Mekanis Beton Mutu Tinggi dengan Pemakaian Fly Ash lebih dari 50% Sebagai Pengganti Semen dan Superplasticizer.

1 8 4

ANALISIS SIFAT MEKANIS BETON MUTU TINGGI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE Analisis Sifat Mekanis Beton Mutu Tinggi dengan Memanfaatkan Teknologi High Volume Fly Ash Concrete.

0 4 9

ANALISIS SIFAT MEKANIS BETON MUTU TINGGI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI Analisis Sifat Mekanis Beton Mutu Tinggi dengan Memanfaatkan Teknologi High Volume Fly Ash Concrete.

0 3 16