D. Saran
Terkait kesimpulan yang didapat, berikut saran yang bisa disampaikan, yaitu sebagai berikut:
1. Perlu adanya pengawasan internal dalam dinas kependudukan dan
catatan sipil dalam mengawasi pemungutan retribusi agar tidak terjadi pungutan liar yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.
2. Sebaiknya pemerintah daerah khususnya Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil, harus melakukan sosialisasi secara menyeluruh kepada semua lapisan masyarakat tentang peraturan daerah ini, agar
masyarakat lebih tahu tentang apa yang ada dalam aturan yang telah ditetapkan pemerintah daerah.
3. Mengingat peran Retribusi Daerah terhadap PAD cukup besar,
khususnya Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk Dan Akta Catatan Sipil perlu kiranya Pemerintah Kabupaten Serdang
Bedagai untuk terus-menerus menyosialisasikan akan pentingnya KTP dan Akta-Akta Catatan Sipil lainnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II PENGATURAN RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK
DOKUMEN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
A. Tinjauan Umum Tentang Retribusi
Retribusi adalah pembayaran wajib dari penduduk kepada negara karena adanya jasa tertentu yang diberikan oleh negara bagi penduduknya secara
perorangan. Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di Indonesia, saat ini penarikan retribusi hanya dapat dipungut oleh pemerintah daerah. Jadi retribusi
yang dipungut di Indonesia dewasa ini adalah retribusi daerah.
14
Menurut UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah, Retribusi Daerah, yang
selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan danatau diberikan oleh
Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan. Retribusi Daerah, adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa
atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan danatau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan.
15
Beberapa pengertian istilah yang terkait dengan Retribusi Daerah menurut UU No. 28 Tahun 2009 antara lain :
14
M.P. Siahaan, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005, hal 89
15
http:padjakdaerah.blogspot.co.id201208pengertian-pajak-daerah-dan-retribusi.html diakses tanggal 7 Januari 2015.
19
Universitas Sumatera Utara
1. Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintaha daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan;
2. Jasa, adalah kegiatan Pemerintah Daerah berupa usaha dan pelayanan yang
menyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainnya yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.
3. Jasa umum, adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah
Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.
4. Jasa usaha, adalah jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan
menganut prinsip-prinsip kemersial karena pada dasarnay dapat pula disediakn oleh sektor swasta.
5. Retribusi perizinan tertentu adalah retribusi atas kegiatan tertentu pemerintah
dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengemndalian dan pengawasan
atas kegiatan dan pemanfaatan ruang, pengguanaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasiliatas tertentu guna melindungi kepentingan umum
dan menjaga kelestarian lingkungan. Dari pengertian-pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
Retribusi Daerah adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas pemakaian jasa atau karena mendapatkan jasa pekerjaan, usaha atau milik Daerah bagi bagi
yang berkepentingan atau karena jasa yang diberikan oleh Daerah. Termasuk golongan dan jenis retribusi daerah adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Jenis-jenis retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha, dan retribusi perizinan
tertentu yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam undang-undang
2. Dengan peraturan daerah dapat ditetapkan jenis retribusi selain yang
ditetapkan dalam peraturan pemerintah sesuai dengan kewenangan otonominya.
16
Retribusi dapat digolongkan atas tiga golongan, yaitu Retribusi Jasa Umum; Retribusi Jasa Usaha; dan Retribusi Perizinan Tertentu.
17
a. Retribusi Jasa Umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan tau diberikan
oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Jenis Retribusi Jasa
Umum antara lain; Retribusi Pelayanan Kesehatan; Retribusi Pelayanan KebersihanPersampahan; Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu
Penduduk dan Akte Catatan Sipil dan lain-lain. b.
Retribusi Jasa Usaha adalah retribusi atas jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada dasarnya
dapat pula disediakan oleh sektor swasta. Jenis retribusi jasa usaha antara lain; Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah; Retribusi Pasar Grosir danatau
Pertokoan; Retribusi Tempat Pelelangan dan lain-lain.
16
Elmi, B. Keuangan Pemerintah Daerah Otonom di Indonesia. Jakarta:UI-Press, 2002, hal 87
17
Suparman Zen Kemu, Analisis Usulan Pembentukan Perda Mengenai Retribusi Perijinan Pembuangan Limbah Cair Sebagai Langkah Pencegahan Polusi Limbah Cair di
Daerah, Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan Vol.9 No.4, hal. 96, Desember 2005.
Universitas Sumatera Utara
c. Retribusi Perizinan Tertentu adalah retribusi atas kegiatan tertentu Pemerintah
Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan,
atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumberdaya alam, sarana, prasarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan
menjaga kelestarian lingkungan. Jenis Retribusi Perizinan Tertentu terdiri dari; Retribusi Izin Mendirikan Bangunan; Retribusi Izin Tempat Penjualan
Minuman Beralkohol; Retribusi Izin Gangguan; dan Retribusi Izin Trayek. Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, objek retribusi ada
tiga yaitu: : a. Jasa umum
Dalam Pasal 109 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, objek Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan
pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Jenis retribusi ini dapat tidak dipungut
apabila potensi penerimaannya kecildan atau atas kebijakan nasionaldaerah untuk memberikan pelayanan secara cuma-cuma Pasal 110 Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2009. Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi jasa umum didasarkan
pada kebijaksanaan daerah dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat, dan aspek keadilan.
18
18
Ahmad Yani. Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2004, hal 63.
Universitas Sumatera Utara
Terdapat penambahan 4 empat jenis retribusi daerah, yaitu Retribusi TeraTera Ulang, Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi, Retribusi
Pelayanan Pendidikan,dan Retribusi Izin Usaha Perikanan. Menurut Pasal 110 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, jenis Retribusi Jasa Umum adalah : 1
Retribusi Pelayanan Kesehatan Objek Retribusi Pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan di
puskesmas, puskesmas keliling, puskesmas pembantu, balai pengobatan, dan rumah sakit umum daerah dan tempat pelayanan kesehatan lainnya yang sejenis
yang dimiliki danatau dikelola oleh Pemerintah Daerah, kecuali pelayanan pendaftaran Pasal 111 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.
2 Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan
Objek Retribusi Pelayanan persampahankebersihan meliputi : a.
Pengambilanpengumpulan sampah dari sumbernya ke lokasi pembuangan sementara
b. Pengangkutan sampah dari sumbernya danatau lokasi pembuangan
sementara ke lokasi pembuanganpembuangan akhir sampah c.
Penyediaan lokasi pembuanganpemusnahan akhir sampah Pasal 112 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.
2. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil
Objek Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk Dan Akta Catatan Sipil meliputi KTP, kartu keterangan bertempat tinggal, kartu
Universitas Sumatera Utara
identitas kerja, kartu penduduk sementara, kartu identitas penduduk musiman, kartu keluarga, akta catatan sipil yang meliputi akta perkawinan, akta perceraian,
akta pengesahan dan akta pengakuan anak, akta ganti nama bagi warga negara asing dan akta kematian Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.
3. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat
Objek Retribusi Pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat meliputi pelayanan penguburanpemakaman termasuk penggalian dan pengurugan,
pembakaranpengabuan mayat,
dan sewa
tempat pemakaman
atau pembakaranpengabuan mayat yang dimiliki atau dikelola pemerintah daerah
Pasal 114 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. 4.
Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum Objek Retribusi Pelayanan parkir di tepi jalan umum adalah penyediaan
pelayanan parkir di tepi jalan umum yang ditentukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Pasal 115 Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009. 5.
Retribusi Pelayanan Pasar Objek Retribusi Pelayanan Pasar adalah penyediaan fasilitas pasar
tradisionalsederhana berupa pelataran, los, kios yang dikelola pemerintah daerah, dan khusus disediakan untuk pedagang Pasal 116 Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2009. 6.
Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Objek Retribusi Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor adalah
pelayanan pengujian kendaraan bermotor termasuk kendaraan bermotor di air
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah Pasal 117 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.
7. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran
Objek Retribusi Pelayanan Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran adalah pelayanan pemeriksaan danatau pengujian alat pemadam kebakaran, dan alat
penyelamatan jiwa oleh Pemerintah Daerah terhadap alat-alat pemadam kebakaran, alat penanggulangan kebakaran, dan alat penyelamatan jiwa yang
dimiliki danatau dipergunakan oleh masyarakat Pasal 118 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.
8. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta
Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta adalah penyediaan peta yang dibuat oleh Pemerintah Daerah Pasal 119 Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2009. 9.
Retribusi Penyediaan danatau Penyedotan Kakus Objek Retribusi Pelayanan Penyedotan Kakus adalah pelayanan
penyediaan danatau penyedotan kakusyang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Pasal 120 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.
10. Retribusi Pengolahan Limbah Cair
Retribusi Pengolahan Limbah Cair adalah pelayanan pengolahan limbah cair rumah tangga, perkantoran, dan industri yang disediakan, dimiliki, danatau
dikelola secara khusus oleh Pemerintah Daerah dalam bentuk instalasi pengolahan limbah cair Pasal 121 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.
11. Retribusi Pelayanan TeraTera Ulang
Universitas Sumatera Utara
Objek Retribusi Pelayanan Retribusi TeraTera Ulang adalah pelayanan pengujian alat-alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya dan pengujian
barang dalam keadaan terbungkus yang diwajibkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan Pasal 122 Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2009. 12.
Retribusi Pelayanan Pendidikan Objek
Retribusi Pelayanan
Pendidikan adalah
pelayanan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis oleh Pemerintah Daerah Pasal
123 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. 13.
Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi Objek
Retribusi Pengendalian
Menara Telekomunikasi
adalah pemanfaatan ruang untuk menara telekomunikasi dengan memperhatikan aspek
tata ruang, keamanan, dan kepentingan umum Pasal 124 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.
Dalam Pasal 126 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, objek Retribusi Jasa Usaha adalah pelayanan yang disediakan oleh pemerintah daerah
dengan menganut prinsip komersial yang meliputi : 1.
pelayanan dengan menggunakanmemanfaatkan kekayaan daerah yang belum dimanfaatkan secara optimal;danatau
2. pelayanan oleh pemerintah daerah sepanjang belum disediakan secara
memadai oleh pihak swasta. Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi jasa usaha
didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak sebagaimana
Universitas Sumatera Utara
keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha swasta sejenis yang beroperasi secara efisien dan berorientasi pada harga pasar.
19
. Menurut Pasal 127 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2008 Jenis
Retribusi Jasa Usaha terdiri dari : 1
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Objek Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah adalah pemakaian
kekayaan Daerah. Dikecualikan dari pengertian pemakaian kekayaan Daerah adalah penggunaan tanah yang tidak mengubah fungsi dari tanah tersebut Pasal
128 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. 2
Retribusi Pasar Grosir danatau Pertokoan Objek Retribusi Pasar Grosir danatau Pertokoan penyediaan fasilitas
pasar grosir berbagai jenis barang, dan fasilitas pasarpertokoan yang dikontrakkan, yang disediakandiselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Pasal
129 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. 3
Retribusi Tempat Pelelangan Objek Retribusi Tempat Pelelangan adalah penyediaan tempat pelelangan
yang secara khusus disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk melakukan pelelangan ikan, ternak, hasil bumi, dan hasil hutan termasuk jasa pelelangan serta
fasilitas lainnya yang disediakan di tempat pelelangan Pasal 130 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.
19
Ibid
Universitas Sumatera Utara
4 Retribusi Terminal Objek Retribusi Terminal adalah pelayanan penyediaan tempat parkir
untuk kendaraan penumpang dan bis umum, tempat kegiatan usaha, dan fasilitas lainnya di lingkungan terminal, yang disediakan, dimiliki, danatau dikelola oleh
Pemerintah Daerah Pasal 131 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. 5 Retribusi Tempat Khusus Parkir
Objek Retribusi Tempat Khusus Parkir adalah pelayanan tempat khusus parkir yang disediakan, dimiliki, danatau dikelola oleh Pemerintah Daerah Pasal
132 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. 6 Retribusi Tempat PenginapanPesanggrahanVilla
Objek Retribusi
Tempat PenginapanPesanggrahanVilla
adalah pelayanan tempat penginapanpesanggrahanvilla yang disediakan, dimiliki,
danatau dikelola oleh Pemerintah Daerah Pasal 133 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.
8 Retribusi Rumah Potong Hewan
Objek Retribusi Rumah Potong Hewan adalah pelayanan penyediaan fasilitas rumah pemotongan hewan ternak termasuk pelayanan pemeriksaan
kesehatan hewan sebelum dan sesudah dipotong, yang disediakan, dimiliki, danatau dikelola oleh Pemerintah Daerah Pasal 134 Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2009. 9
Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan Objek Retribusi Pelayanan Kepelabuhan adalah pelayanan jasa
kepelabuhanan, termasuk fasilitas lainnya di lingkungan pelabuhan yang
Universitas Sumatera Utara
disediakan, dimiliki, danatau dikelola oleh Pemerintah Daerah Pasal 135 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.
10 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
Objek Retribusi Rekreasi dan Olahraga adalah pelayanan tempat rekreasi, pariwisata, dan olahraga yang disediakan, dimiliki, danatau dikelola oleh
Pemerintah Daerah Pasal 136 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. 11
Retribusi Penyeberangan di Air Objek Retribusi Penyeberangan di Air adalah pelayanan penyeberangan
orang atau barang dengan menggunakan kendaraan di air yang dimiliki danatau dikelola oleh Pemerintah Daerah Pasal 137 Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2009. 12
Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah Objek Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah adalah adalah
penjualan hasil produksi usaha Pemerintah Daerah Pasal 138 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009.
B. Retribusi Pengganti Biaya Cetak Dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai Salah Satu Sumber Pendapatan Asli Daerah
Seperti yang diketahui kegiatan pemerintah semakin meningkatkan baik dalam masyarakat kapitalis maupun sosial. Sebagai konsekwensinya, maka
diperlukan pembiayaan-pembiayaan dari pengeluaran pemerintah yang tidak sedikt jumlahnya sesuai dengan semakin luasnya kegiatan itu dapat dipenuhi,
maka pemerintah memerlukan penerimaan.
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan daerah
dan penyelenggaraan
pemerintah daerah
membutuhkan dana, dana tersebut dapat digali dari potensi daerah tersebut atau dapat pula berasal dari luar daerah. Untuk peranan pemerintah dalam
melaksanakan pengelolaan keuangan dengan pendapatan asli daerah harus ditingkatkan dan disempurnakan serta diupayakan agar pemerintah daerah
mempunyai sumber dana untuk menyelenggarakan tugasnya. Sehingga pelayanan pemerintah daerah sejalan dengan usaha-usaha pembangunan nasional dan dalam
penyelenggaan perencanaan anggaran belanja dan belanja daerah prinsip anggaranberimbang dan dinamis dijalankan. Anggaran berimbang yang
dimaksudkan untuk meningkatkan anggaran penerimaan daerah dan semakin berkurangnya ketergantungan daerah terhadap pemerintah pusat.
Untuk mewujudkan otonomi yang nyata dan bertanggung jawab kepada daerah, perlu diberikan wewenang untuk melaksanakan berbagai urusan rumah
tangganya endiri dengan sebaik-bsiknya maka perlu diberikan sumber-sumber pembiayaan dan diwajibkan untuk menggali sumber-sumber tersebut.
Sumber-sumber pendapatan tersebut diatur dalm undang-undang No.33 Tahun 2004 Bab V pasal 6, antara lain :
1. Hasil pajak daerah adalah pungutan daerah menurut peraturan pajak yang
ditetapkan oleh daerah untuk membiayai rumah tangganya sebagai badan hukum publik.
2. Hasil retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran pemakaian
atau karena memperoleh jasa pekerjaan, atau usaha atau milik daerah yang berkepentingan atau jasa yang diberikan oleh daerah.
Universitas Sumatera Utara
3. Hasil perusahaan daerah adalah bagian laba dari perusahaan daerah untuk
membiayai pembangunan. 4.
Lain-lain usaha daerah yang sah adalah pendapatan asli daerah yang berasal dari sumber lain dari pajak lainnya.
Sumber-sumber pendapatan tersebut yang diterima dari pengelolaan keuangan merupakan kontribusi dalam bentuk pajak daerah dan retribusi daerah
untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD. Sumber-sumber tersebut dikelola dengan baik untuk peningkatan kesejahtraan masyarakat dan
pembangunan daerah. Kontribusi dalam bentuk retribusi daerah yang diterima oleh Pemerintah Daerah berbeda dengan daerah lainnya tergantung dari potensi
yang dimiliki oleh daerah itu sendiri. Hakikat keberadaan berbagai perda tersebut di atas merupakan tindak lanjut pelaksanaan yuridis sebagaimana yang
diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Oleh karenanya konsekuensi logis, tatkala peraturan perundang-undangan yang lebih
rendah dinilai bertentangan dengan peraturan perundang-undangan lebih tinggi atau materi muatannya melampaui yang didelegasikan kewenangan untuk
mengatur, maka peraturan perundang-undangan dibatalkan oleh Menteri Dalam Negeri sebagai instansi yang bertanggungjawab dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah. Logika pemikiran yang demikian di dasarkan pada asas lex superioriori derogat legi inferiori.
Sehubungan dengan terjadinya dinamika peraturan kebijakan di bidang perpajakan daerah dan retribusi daerah, tentu diperlukan upaya yang serius bagi
pemerintah daerah KabupatenKota untuk melakukan penyesuaian terhadap
Universitas Sumatera Utara
berbagai macam pajak daerah dan retribusi daerah sesuai dengan kategori jenisnya guna menghindari adanya tumpang tindih yang berakibat dapat dibatalkannya
perda tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Peraturan yang memuat tentang retribusi daerah adalah Undang-undang
No 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, direvisi menjadi Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak dan Retribusi Daerah dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2001 Tentang Retribusi Daerah, dalam peraturan-peraturan ini diatur hal-hal yang berkaitan
dengan ketentuan retribusi daerah. Seperti jenis-jenis retribusi daerah, tata cara dan sarana pemungutan retribusi, perhitungan besarnya retribusi terutang dan
beberapa ketentuan lainnya.
C. Dasar Hukum