Hasil Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 1: Hasil Pengamatan Bakteri E Coli Jenis sampel Nomor sampel Test Perkiraan E coli MPN Air Sumur 14BAB012013 5-4-0 5-4-0 130

4.2 Pembahasan

Pada analisa bakteri Escherichia coli pada sampel 14BAB012013 tidak memenuhi syarat karena seharusnya pada air sumur yang akan digunakan sebagai kebutuhan sehari hari air minum harus bernilai 0 dan tidak diizinkan mengandung bakteri Escherichia coli. Pada sampel ini ditemukan Escherichia coli dengan angka MPN mencapai 130. Hal ini mungkin disebabkan oleh tempat pengambilan sampel yang dekat dengan pembuangan tinja atau terlalu dekat dengan perembesan air dari wc ke sumur. Mengacu pada parameter kualitas air menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 492MENKESPERIV2010 bahwa untuk parameter mikrobiologi bakteri Escherichia coli jumlah maksimum adalah 0 koloni. Dikarenakan untuk standar baku mutu air bersih menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492MENKESPERIV2010 jumlah Escherichia coli tidak boleh lebih dari sama dengan 0 koloni maka hal ini berarti air tersebut tidak boleh tercemar oleh bakteri Escherichia coli. Dan juga persyaratan bakteriologis lainnya yang harus dipenuhi oleh air digunakan untuk konsumsi adalah tidak Universitas Sumatera Utara mengandung bakteri patogen seperti golongan coli, Salmonella typhii, Shigella dysenteriae, dan Vibrio cholera Pitojo, 2002. Bakteri Escherichia coli berasal dari tinja. Oleh karena itu kehadiran bakteri ini dalam berbagai tempat, mulai dari air minum, bahan makanan ataupun bahan- bahan lain untuk keperluan manusia sangat tidak diharapkan dan bahkan sangat dihindari. Namun, disisi lain bakteri ini juga dibutuhkan oleh tubuh namun dalam jumlah ambang batas yang ditentukan. Oleh karena itu, kehadiran bakteri ini dalam jumlah tertentu didalam suatu benda, misalnya air dan bahan makanan, sudah merupakan indikator kehadiran bakteri penyakit lainnya. Maka, jadilah bakteri Escherichia coli sebagai nilai penentu kualitas suatu bahan atau benda terhadap ada tidaknya pencemaran fekal. Penentuan kualitas suatu bahan, khususnya air minum, bahan makanan, obat-obatan, tidak saja dilakukan secara fisik dan kimia, tetapi juga secara biologis atau secara bakteriologis Suriawiria, 2005. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN