Pertimbangan Atas Kondisi dan Peristiwa yang Berkaitan Dengan

SA Seksi 341 paragraf 04 menyatakan bahwa auditor tidak bertanggung jawab untuk memprediksi kondisi atau peristiwa yang akan datang. Fakta bahwa entitas kemungkinan akan berakhir kelangsungan hidupnya setelah menerima laporan dari auditor yang tidak memperlihatkan kesangsian besar, dalam jangka waktu satu tahun setelah tanggal laporan keuangan, tidak berarti dengan sendirinya menunjukkan kinerja audit yang tidak memadai. Oleh karena itu, tidak dicantumkannya kesangsian besar dalam laporan audit tidak seharusnya dipandang sebagai jaminan mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya IAI, 2001.

2.5 Pertimbangan Atas Kondisi dan Peristiwa yang Berkaitan Dengan

Going Concern SA Seksi 341 paragraf 06 menyatakan bahwa auditor dapat mengidentifikasi informasi mengenai kondisi atau peristiwa tertentu yang menunjukkan adanya kesangsian besar tentang kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit. Contoh kondisi dan peristiwa tersebut adalah sebagai berikut ini IAI, 2001 : 1. Tren negatif, sebagai contoh, kerugian operasi yang berulang terjadi, kekurangan modal kerja, arus kas negatif dari kegiatan usaha, rasio keuangan penting yang buruk. 2. Petunjuk lain tentang kemungkinan financial distress , sebagai contoh, kegagalan dalam memenuhi kewajiban utang atau perjanjian serupa, penunggakan pembayaran dividen, penolakan oleh pemasok terhadap pengajuan permintaan pembelian kredit biasa, restrukturisasi utang, kebutuhan untuk mencari sumber atau metode pendanaan baru, atau penjualan sebagian besar aktiva. 3. Masalah intern, sebagai contoh pemogokan kerja atau kesulitan hubungan perburuhan yang lain, ketergantungan besar atau sukses proyek tertentu, komitmen jangka panjang yang tidak bersifat ekonomis, kebutuhan untuk secara signifikan memperbaiki operasi. 4. Masalah luar yang telah terjadi, sebagai contoh, pengaduan gugatan pengadilan, keluarnya undang-undang atau masalah-masalah lain yang kemungkinan membahayakan kemampuan entitas untuk beroperasi, kehilangan franchise , lisensi atau paten penting, kehilangan pelanggan atau pemasok utama, kerugian akibat bencana besar seperti gempa bumi, banjir, kekeringan, yang tidak diasuransikan atau diasuransikan namun dengan pertanggungan yang tidak memadai. 2.6 Kantor Akuntan Publik KAP Semua audit laporan keuangan di Indonesia dilakukan oleh Akuntan Publik dalam suatu wadah atau badan usaha Kantor Akuntan Publik, kecuali BUMN. Selain melakukan jasa audit laporan keuangan terhadap kliennya, KAP juga menawarkan jasa lainnya, seperti jasa akuntansi dan pembukuan, jasa perpajakan, maupun konsultasi manajemen. Empat perusahaan akuntan publik di Indonesia yang cukup besar diasosiasikan juga dengan empat jaringan perusahaan CPA internasional yang paling besar, baik dari sisi pendapatan maupun jumlah pekerja, yakni PricewaterhouseCoopers, Deloitte Touche Tohmatsu, ErnstYoung Global, KPMG International . Keempat KAP ini sering disebut sebagai Big 4 dan memiliki kantor hampir di semua negara. Di Indonesia sendiri, rata-rata perusahaan berskala besar diaudit oleh keempat KAP ini. Tabel 2.1 Jaringan Internasional KAP Big 4 di Indonesia No Nama KAP Jaringan Internasional 1 Haryanto Sahari Rekan PricewaterhouseCoopers 2 Osman, Bing, Satrio Rekan Deloitte Touche Tohmatsu 3 Purwantono, Sarwoko Sandjaja Erns Young Global 4 Siddharta, Siddharta Widjaja KPMG International

2.7 Kualitas Audit

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

5 93 109

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 103 81

Pengrauh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 119 108

Pengaruh Kaualitas Audit,Opini Audit Tahun Sebalumnya Leverage,Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

1 52 93

Pengaruh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 43 85

Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 74 78

Pengaruh model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan dan debt default terhadap penerimaan opini audit going concern: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2008 - 2012

0 17 102

SKRIPSI PERBANDINGAN KETEPATAN MODEL-MODEL PREDIKSI PERBANDINGAN KETEPATAN MODEL-MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN UNTUK MEMPREDIKSI PENERBITAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI).

0 3 13

PENDAHULUAN PERBANDINGAN KETEPATAN MODEL-MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN UNTUK MEMPREDIKSI PENERBITAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI).

0 7 8

PENUTUP PERBANDINGAN KETEPATAN MODEL-MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN UNTUK MEMPREDIKSI PENERBITAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI).

0 3 38