Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, BIAYA AUDIT, REPUTASI AUDIT, OPINI AUDIT DAN KESULITAN KEUANGAN TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR SECARA SUKARELA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

OLEH

SEPTY SUSANTY 110503061

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/ atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/ atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Juni 2015

Yang Membuat Pernyataan

Septy Susanty NIM. 110503061


(3)

ABSTRAK

Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun

2012-2013)

Penelitian ini adalah tentang pergantian auditor dengan sukarela. Dalam penelitian ini membahas tentang pengaruh pergantian manajemen, biaya audit, reputasi audit, opini audit dan kesulitan keuangan terhadap pergantian auditor secara sukarela. Di Indonesia pergantian auditor dapat dilakukan dengan cara mandatory dan sukarela. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Populasi penelitian ini adalah perusahaan maufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2013. Ada sebanyak 134 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2012-2013. Sampel data yang di pilih berdasarkan beberapa kriteria adalah 58 perusahaan manufaktur. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi logistik variabel bebas dalam penelitian ini adalah pergantian manajemen, biaya audit, reputasi audit, opini audit dan kesulitan keuangan, sementara variabel terikatnya adalah pergantian auditor.

Hasil dari penelitian ini adalah pergantian manajemen, biaya audit, reputasi audit, opini audit dan kesulitan keuangan secara signifikan berpengaruh terhadap pergantian auditor. Pergantian manajemen, biaya audit, opini audit dan kesulitan keuangan secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap pergantian manajemen. Sementara variabel bebas reputasi audit secara parsial memiliki pengaruh terhadap pergantian auditor.

Kata Kunci : Pergantian Auditor, Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan.


(4)

ABSTRACT

The influence of Management Change, Audit Fees, Reputation Audit, Opinion Audit and Kesulitan keuangan of the Voluntary Pergantian auditor ( Empirical Study on Manufacturing Companies Listed on the Stock Exchange

2012-2013 )

This riset is about the change of auditor voluntarily. In this research is discusses the influence of management changes, audit fees, audit reputation, audit opinion and kesulitan keuangan of the voluntary auditor switch. In Indonesia, pergantian auditor can be done by of mandatory and voluntary. The purpose of this research was to obtain empirical evidence of the influence of the independent variables on the dependent variable.

The method used in this research is purposive sampling. The population in this research is the manufacturing company listed in Indonesia Stock Exchange 2012-2013. There are 134 manufactured companies listed on the Stock Exchange during the years 2012-2013. Sample data in select based on several criteria are 58 manufacturing companies. The data used is secondary data. The data analysis method used is descriptive analysis and logistic regression analysis of independent variables in this research is management changes, audit fees, audit reputation, audit opinion and kesulitan keuangan, while the dependent variable is the pergantian auditor.

The results of research is the management changes, audit fees, audit reputation, audit opinion and the kesulitan keuangan have a significantly influence of the pergantian auditor. Management change, audit fees, audit reputation, audit opinion and kesulitan keuangan is not have partial effect of the auditor switch. While the independent variables audit reputation affect partially had an influence of the auditor switch.

Keyword : Auditor Switching, Management changes, Audit fees, Audit Reputation, Opinion Audit and financial distress.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ke hadirat Allah swt, yang telah memberikan berkat dan anugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memperoleh Sarjana Ekonomi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac., Ak., C.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, M.A.F.I.S., Ak., selaku

Ketua Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, M.M., Ak., selaku Sekretaris Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Firman Syarif, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Ibu Mutia Ismail, S.E., M.M., Ak., selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Nurzaimah, M.M, Ak., selaku Dosen Pembimbing saya yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,


(6)

5. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan arahan, kritik, dan saran yang membangun sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, serta Bapak Drs. Samsul Bahri TRB, M.M., Ak., selaku Dosen Pembanding yang telah memberikan arahan, kritik, dan saran yang membangun sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

6. Kedua orangtua penulis, Hj. Erna Hrp dan H. Lamsanuddin Sitompul dan abang penulis, Dian dan Putra, juga kakak penulis, Nenni, Lila, Wina, Iin serta keluarga besar. Terima kasih atas segala curahan kasih sayang melalui perhatian, doa, dukungan, dan pengorbanan yang selama ini telah diberikan, motivasi utama penulis untuk terus berprestasi dan berusaha menjadi yang terbaik. Kepada sahabat terbaik Hery dan Chandra yang telah memberikan dukungan dan saran kepada penulis selama proses skripsi. Kepada rekan terbaik penulis TMCH yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis selama proses skripsi. Kepada teman-teman sekalian Sephin, Zahra, Ayu, Latifa, Lilis, Dian, Raya, Novi, Inggit, Yenni, Ika, Adem, David dan Sastra serta semua teman-teman FEB USU yang selalu memberikan dorongan agar saya tetap semangat dan berjuang untuk menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.


(7)

Penulis skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan masih perlu banyak perbaikan atas segala kekurangann. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembacanya. BARAKALLAH.

Medan, Juni 2015 Penulis

Septy Susanty NIM : 110503061


(8)

DAFTARISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL... x

LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TELAAH PUSTAKA ... 11

2.1 Landasan Teori ... 11

2.1.1 Teori Stakeholder ... 11

2.1.2 Peraturan tentang Jasa Akuntan Publik ... 12

2.1.3 Teori tentang Pergantian auditor ... 13

2.1.4 Teori tentang Pergantian Manajemen ... 15

2.1.5 Teori tentang Biaya audit ... 16

2.1.6 Teori tentang Reputasi Audit ... 16

2.1.7 Teori tentang Opini Audit ... 17

2.1.8 Teori tentang Kesulitan keuangan ... 18

2.2 Penelitian Terdahulu . ... 19


(9)

2.4 Hipotesis ... 23

2.4.1 Pengaruh Pergantian Manajemen terhadap Pergantian auditor secara sukarela... 23

2.4.2 Pengaruh Biaya audit terhadap Pergantian auditor secara sukarela... 24

2.4.3 Pengaruh Reputasi Audit terhadap Pergantian auditor secara sukarela... 25

2.4.4 Pengaruh Opini Audit terhadap Pergantian auditor secara sukarela... 26

2.4.5 Pengaruh Kesulitan keuangan terhadap Pergantian auditor secara sukarela... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 28

3.1.1 Variabel Penelitian ... 28

3.1.2 Defenisi Operasional ... 29

3.1.2.1 Pergantian Manajemen ... 29

3.1.2.2 Biaya Audit ... 29

3.1.2.3 Reputasi Auditor ... 30

3.1.2.4 Opini Audit... 31

3.1.2.5 Kesulitan Keuangan ... 31

3.2 Populasi dan Sampel ... 32

3.2.1 Populasi ... 32

3.2.2 Sampel ... 32

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 33


(10)

3.3.2 Sumber Data ... 33

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 34

3.5 Metode Analisis ... 34

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 34

3.5.2 Ananlisis Regresi Logistik ... 34

3.5.2.1 Uji Kelayakan Model Regresi ... 35

3.5.2.2 Uji Model Fit (Overall Model Fit) ... 36

3.5.2.3 Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) 36 3.5.2.4 Matriks Klasifikasi ... 36

3.5.2.5 Uji Signifikansi Koefisien Regresi dan Pengujian secara Simultan ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

4.1 Gambaran Umum ... 38

4.2 Hasil Penelitian ... 38

4.2.1 Pergantian Manajemen ... 38

4.2.2 Biaya Audit ... 40

4.2.3 Reputasi Audit ... 42

4.2.4 Opini Audit ... 44

4.2.5 Kesulitan Keuangan ... 46

4.3 Analisis dan Uji Hipotesis ... 48

4.3.1 Statistik Deskriptif ... 49

4.3.2 Uji Kelayakan Model Regresi ... 50

4.3.3 Uji Model Fit (Overall Model Fit) ... 51

4.3.4 Koefisien Determinasi ... 52


(11)

4.3.6 Pengujian Signifikasi Koefisien Regresi dan Pengujian

secara Simultan ... 54

5BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

5.1 Kesimpulan ... 60

5.2 Saran ... 61


(12)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul

Halaman


(13)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul

Halaman

2.1 PenelitianTerdahulu ... 19

4.1 Data Olahan Pergantian Manajemen ... 39

4.2 Data Olahan Biaya Audit ... 41

4.3 Data Olahan Reputasi Audit ... 43

4.4 Data Olahan Opini Audit ... 45

4.5 Data Olahan Kesulitan Keuangan ... 47

4.6 Descriptive Statistics ... 49

4.7 Hosmer and Lemeshow Test ... 50

4.8 -2log Likelihood Awal ... 51

4.9 -2log Likelihood Akhir ... 52

4.10 Koefisien Determinasi (Negelkerke R Square) ... 53

4.11 Classification Table ... 53

4.12 Variables in the Equation ... 55


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Pengambilan Sampel Data ... 66

2 Data Olahan Pergantian Manajemen ... 72

3 Data Olahan Biaya Audit ... 74

4 Data Olahan Reputasi Audit ... 76

5 Data Olahan Opini Audit ... 78

6 Data Olahan Kesulitan Keuangan ... 80

7 Data Olahan secara Simultan ... 82


(15)

ABSTRAK

Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun

2012-2013)

Penelitian ini adalah tentang pergantian auditor dengan sukarela. Dalam penelitian ini membahas tentang pengaruh pergantian manajemen, biaya audit, reputasi audit, opini audit dan kesulitan keuangan terhadap pergantian auditor secara sukarela. Di Indonesia pergantian auditor dapat dilakukan dengan cara mandatory dan sukarela. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Populasi penelitian ini adalah perusahaan maufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2013. Ada sebanyak 134 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2012-2013. Sampel data yang di pilih berdasarkan beberapa kriteria adalah 58 perusahaan manufaktur. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi logistik variabel bebas dalam penelitian ini adalah pergantian manajemen, biaya audit, reputasi audit, opini audit dan kesulitan keuangan, sementara variabel terikatnya adalah pergantian auditor.

Hasil dari penelitian ini adalah pergantian manajemen, biaya audit, reputasi audit, opini audit dan kesulitan keuangan secara signifikan berpengaruh terhadap pergantian auditor. Pergantian manajemen, biaya audit, opini audit dan kesulitan keuangan secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap pergantian manajemen. Sementara variabel bebas reputasi audit secara parsial memiliki pengaruh terhadap pergantian auditor.

Kata Kunci : Pergantian Auditor, Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan.


(16)

ABSTRACT

The influence of Management Change, Audit Fees, Reputation Audit, Opinion Audit and Kesulitan keuangan of the Voluntary Pergantian auditor ( Empirical Study on Manufacturing Companies Listed on the Stock Exchange

2012-2013 )

This riset is about the change of auditor voluntarily. In this research is discusses the influence of management changes, audit fees, audit reputation, audit opinion and kesulitan keuangan of the voluntary auditor switch. In Indonesia, pergantian auditor can be done by of mandatory and voluntary. The purpose of this research was to obtain empirical evidence of the influence of the independent variables on the dependent variable.

The method used in this research is purposive sampling. The population in this research is the manufacturing company listed in Indonesia Stock Exchange 2012-2013. There are 134 manufactured companies listed on the Stock Exchange during the years 2012-2013. Sample data in select based on several criteria are 58 manufacturing companies. The data used is secondary data. The data analysis method used is descriptive analysis and logistic regression analysis of independent variables in this research is management changes, audit fees, audit reputation, audit opinion and kesulitan keuangan, while the dependent variable is the pergantian auditor.

The results of research is the management changes, audit fees, audit reputation, audit opinion and the kesulitan keuangan have a significantly influence of the pergantian auditor. Management change, audit fees, audit reputation, audit opinion and kesulitan keuangan is not have partial effect of the auditor switch. While the independent variables audit reputation affect partially had an influence of the auditor switch.

Keyword : Auditor Switching, Management changes, Audit fees, Audit Reputation, Opinion Audit and financial distress.


(17)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pada umumnya perkembangan perusahaan publik berpengaruh terhadap perkembangan profesi akuntan publik. Kehidupan profesi akuntan publik di Indonesia saat ini didasarkan oleh adanya kewajiban pertanggung jawaban laporan keuangan badan usaha tertentu untuk diaudit (Sinarwati, 2010). Adanya kebutuhan akan jasa akuntan publik disebabkan oleh keinginan perusahaan publik untuk menyajikan laporan keuangan secara wajar.

Laporan keuangan adalah salah satu media yang menyajikan fakta tentang kegiatan perusahaan dan merupakan dasar atas pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal. Menurut PSAK No. 1 (IAI.2004.04) laporan keuangan merupakan laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status keuangan dari individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Ada beberapa pihak yang mempunyai peranan penting dalam laporan keuangan, yaitu pemilik perusahaan, kreditur, lembaga keuangan, investor, pemerintah dan masyarakat umum. Dengan adanya pihak-pihak yang berkepentingan dalam laporan keuangan tersebut, maka laporan keuangan harus disajikan secara relevan, akurat, lengkap dan wajar sehingga kebutuhan masing-masing pihak dapat terpenuhi. Untuk menjamin kewajaran laporan keuangan


(18)

pemeriksaan laporan keuangan secara objektif dan independen terhadap informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan. Keandalan laporan keuangan sangat dibutuhkan oleh pihak stakeholder karena berpengaruh terhadap pengambilan keputusan.

Independensi akuntan publik mencakup dua aspek, yaitu: (1) independence in fact dan (2) independence in appearance (Arens, 2008). Independence in fact berarti terdapat kejujuran di dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta-fakta serta tidak memihak dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya.Sedangkan independence in appearance berarti adanya kesan masyarakat bahwa auditor harus bertindak secara independen serta menghindari keadaan-keadaan yang dapat mengakibatkan masyarakat meragukan independensinya. Terdapat juga sikap mental independen yang meliputi independensi dalam pemikiran dan independensi dalam penampilan (SPAP yang ditetapkan oleh IAI, 2011, paragraph 290.8). Independensi dalam pemikiran merupakan mental yang memungkinkan pernyataan pemikiran yang tidak dipengaruhi oleh hal-hal yang dapat mengganggu pertimbangan profesional, yang memungkinkan seorang individu untuk memiliki integritas dan bertindak secara objektif serta menerapkan skeptisme profesional. Sedangkan independensi dalam penampilan merupakan sikap yang menghindari tindakan atau situasi yang dapat menyebabkan pihak ketiga (pihak yang rasional dan memiliki pengetahuan mengenai semua informasi yang relevan, termasuk pencegahan yang ditetapkan) meragukan integritas, objektifitas atau skeptisme profesional dari anggota timassurance, KAP atau jaringan KAP (SPAP, 2011:40).


(19)

Penilaian masyarakat atas independensi auditor independen bukan pada diri auditor secara keseluruhan.Oleh karena itu, apabila seorang auditor independen atau suatu Kantor Akuntan Publik (KAP) lalai atau gagal mempertahankan sikap independensinya, maka kemungkinan besar anggapan masyarakat bahwa semua akuntan publik tidak independen. Kecurigaan tersebut dapat berakibat berkurang atau hilangnya kredibilitas masyarakat terhadap jasa audit profesi auditor independen.

Indonesia merupakan salah satu negara yang mewajibkan adanya pergantian kantor akuntan dan mitra audit yang diberlakukan secara periodik sesuai peraturan yang berlaku. Peraturan tersebut adalah Keputusan Menteri Keuangan Nomor 359/KMK.06/2003 pasal 2 tentang “Jasa Akuntan Publik”. Peraturan ini menyatakan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporankeuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Peraturan ini kemudian direvisi dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008, yang memiliki perubahan sebagai berikut; Pertama, pemberian jasa audit umum menjadi enam tahun berturut-turut olehkantor akuntan dan tiga tahun berturut-turut oleh akuntan publik kepada satu klienyang sama(pasal 3 ayat 1).

Jika perusahaan mengganti KAP-nya yang telah mengaudit selama lima tahun, hal itu tidak akan menimbulkan pertanyaan karena bersifat mandatory. Tetapi yang menjadi masalah adalah jika pergantian KAP bersifat voluntary ( di


(20)

luar KMK 359/KMK.06/2003 dan PMK 17/PMK.01/2008). Pergantian kantor akuntan publik secara sukarela ini terjadi karena adanya dua hal yaitu auditor mengundurkan diri atau auditor dipecat oleh klien (Febrianto, 2009). Dalam kasus ini yang menjadi fokus utama peneliti adalah pada klien karena apabila hubungan di antara auditor dengan klien dalam keadaan normal tidak mungkin klien melakukan pergantian KAP. Apabila pergantian auditor tersebut dilakukan oleh perusahaan, maka hal ini menimbulkan kecurigaan dari stakeholder. Timbulnya pertanyaan masyarakat mengapa perusahaan melakukan pergantian auditor secara sukarela sedangkan pergantian auditor tersebut bertentangan dengan peraturan pergantian auditor yang ditetapkan oleh pemerintah. Fakta mengenai penyebab pergantian auditor dalam perusahaan tidak pernah di cantumkan dalam laporan keuangan perusahaan.

Fenomena pergantian auditor mempunyai implikasi pada kredibilitas pelaporan keuangan dan biaya untuk memonitor aktivitas manajemen (Huson etal.,2000 dalam Nazri et al., 2012). Perubahan auditor mengakibatkan pengunduran diri dan penghapusan auditor dari perusahaan klien (Turner et al., 2005 dalam Nazri et al., 2012). Faktor-faktor yang kemungkinan mempengaruhi pergantian KAP secara sukarela (voluntary), yaitu pergantian manajemen (management change), biaya audit (audit fee), reputasi audit (audit reputation), opini audit (audit opinion) dan kesulitan keuangan (financial distress).

Faktor pertama yang mempengaruhi pergantian auditor adalah pergantian manajemen. Pergantian manajemen disebabkan karena keputusan rapat umum pemegang saham atau pihak manajemen berhenti karena kemauan sendiri


(21)

sehingga pemegang saham harus mengganti manajemen yang baru yaitu direktur utama atau CEO (Chief Executive Officer). Adanya CEO yang baru mungkin akan menyebabkan adanya perubahan kebijakan dalam bidang akuntansi, keuangan, dan pemilihan KAP (Damayanti dan Sudarma, 2010 dalam Ekka Aprillia, 2013).

Beberapa penelitian berhasil membuktikan bahwa pergantian manajemen berpengaruh positif terhadap pergantian auditor. Wijayani (2011); Andra (2012); Nazri et al. (2012); dan Ekka Aprillia (2013) mendukung hasil tersebut.Namun penelitian yang dilakukan oleh Damayanti dan Sudarma (2008); dan Hana Puji dan Cahyonowati Nur (2012) bertolak belakang dengan hasil tersebut. Damayanti dan Sudarma (2008) menyatakan bahwa pergantian manajemen tidak mempunyai pengaruh terhadap pergantian auditor.

Faktor kedua yang mempengaruhi pergantian auditor adalah biaya audit. Biaya audit merupakan salah satu faktor seorang auditor melaksanakan pekerjaannya. Besarnya biaya audit sangat bervariasi, tergantung, antara lain resiko, penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tesebut, struktur biaya KAP yang besangkutan dan pertimbangan professional lainnya. Pada umumnya biaya audit bersifat rahasia, hanya perusahaan dan auditor yang mengetahui masalah biaya audit. Oleh karena itu hanya sedikit perusahaan yang mencantumkan biaya audit dalam laporan keuangannya.

Variabel biaya audit telah diteliti oleh peneliti yang sebelumnya dan memiliki hasil yang signifikan terhadap pergantian auditor yaitu seperti penelitian dari Mardiyah, 2002; Damayanti dan Sudarma, 2008; Wijayanti, 2010. Selain itu


(22)

peneliti menambah varibel yang tidak dipertimbangkan di dalam penelitian Sinarwati (2010) yaitu biaya auditor. Variabel biaya auditor dipilih karena adanya hasil-hasil penelitian terdahulu yang tidak konsisten mengenai pengaruh biaya auditor terhadap pergantian auditor.

Faktor ketiga yang mempengaruhi pergantian auditor adalah reputasi auditor. Reputasi auditor merupakan seorang auditor yang memahami sumber daya yang lebih besar dalam mengaudit dengan kualitas audit yang lebih baik dari dulu hingga sekarang. Reputasi auditor sangat mempengaruhi kredibilitas (kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan) laporan keuangan perusahaan, karena pemakai jasa keuangan yakin bahwa auditor mempunyai kekuatan monitoring (pemantauan) yang tidak dapat diamati. Untuk itu jika perusahaan telah menggunakan jasa KAP yang bereputasi, perusahaan tidak akan melakukan pergantian auditor karena KAP bereputasi ini dapat mendukung perkembangan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Klien juga lebih cenderung menggunakan laporan keuangan yang diaudit oleh auditor yang bereputasi.Penelitian yang dilakukan oleh Wijayani dan Januarti (2011), Damayanti dan Sudarma (2007) menemukan bahwa reputasi auditor berpengaruh signifikan pada pergantian KAP.

Faktor keempat yang mempengaruhi pergantian auditor adalah opini audit. Dalam melakukan audit, auditor menerbitkan laporan audit, yaitu laporan yang berisi opini kewajaran laporan keuangan perusahaan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) termasuk Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Opini atau pendapat auditor dalam SPAP (lAI, 2001) ada 5, yaitu


(23)

pendapat wajar tanpa pengecualian, pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas, pendapat wajar dengan pengecualian, pendapat tidak wajar dan pernyataan tidak memberikan pendapat. Opini audit ini merupakan salah satu penyebab perusahaan melakukan pergantian auditor. Terjadinya kondisi tersebut apabila klien tidak menyetujui pendapat auditor pada tahun sebelumnya. Pada umumnya auditee mengharapkan opini audit yang wajar tanpa pengecualian dari KAP.

Dalam Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) akuntan publik harus berlaku profesional, sehingga apabila ada kondisi yang tidak sesuai dengan standar dalam pengauditan dapat menimbulkan konflik. Hasil penelitian Calderon dan Ofobike (2008) menyatakan bahwa opini audit berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor, namun penelitian yang dilakukan oleh Damayanti dan Sudarma (2008) menunjukkan hasil yang berbeda, opini audit tidak berpengaruh signifikan terhadap pergantian auditor.

Faktor kelima yang mempengaruhi pergantian auditor adalah kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan merupakan kondisi dimana perusahaan sedang berada dalam kesulitan keuangan, dimana perusahaan tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansialnya. Perusahaan-perusahaan yang dalam kondisi bangkut cenderung melakukan pertukaran KAP. Kesulitan keuangan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan. Jika kewajiban keuangan lebih besar daripada kekayaan perusahaan maka dinyatakan bahwa perusahaan tersebut sedang mengalami kesulitan keuangan. Dapat disimpulkan bahwa kesulitan


(24)

keuanganssecara signifikan berpengaruh terhadap pergantian auditor. Penelitian oleh Nasser et al. (2006), Sinarwati (2010) menemukan bahwa kesulitan keuangan berpengaruh terhadap pergantian auditor, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Damayanti dan Sudarma (2008), Wijayanti (2010) menemukan bahwa kesulitan keuangan tidak berpengaruh terhadap pergantian auditor.

Berdasarkan keterbatasan dan perbedaan pendapat dari penelitian-penelitiansebelumnya, maka penelitian ini menarik untuk diteliti kembali.Mengingat terdapatpihak-pihak yang mendukung dan menentangnya, terkait adanya independensi auditordalam masalah pergantian auditor. Adapun judul dalam penelitian ini adalah “ PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, BIAYA AUDIT, REPUTASI AUDIT, OPINI AUDIT DAN KESULITAN

KEUANGAN TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR SECARA

SUKARELA”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dilihat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi penggantian KAP di Indonesia. Hal itu karena adanya beberapa faktor antara lain yaitu pergantian manajemen, biaya audit, reputasi audit, opini audit dan kesulitan keuangan perusahaan. Selain itu juga dari berbagai penelitian tentang pergantian auditor yang telah banyak dilakukan, tetapi hasil penelitian selalu menunjukkan bukti empiris yang berbeda-beda. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini mencoba menguji kembali faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan perusahaan di Indonesia untuk melakukan pergantian auditor. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:


(25)

1. Apakah pergantian manajemen mempengaruhi pergantian KAP pada perusahaan manufaktur di Indonesia?

2. Apakah Biaya audit mempengaruhi pergantian KAP pada perusahaan manufaktur di Indonesia?

3. Apakah Reputasi Audit mempengaruhi pergantian KAP pada perusahaan manufaktur di Indonesia?

4. Apakah Opini Audit mempengaruhi pergantian KAP pada perusahaan manufaktur di Indonesia?

5. Apakah Kesulitan keuangan mempengaruhi pergantian KAP pada perusahaan manufaktur di Indonesia

6. Apakah Pergantian Manajemen, Biaya audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan keuangan secara simultan mempengaruhi pergantian KAP pada perusahaan manufaktur di Indonesia?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, makan akan dibahas tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk memperoleh bukti empiris apakah pergantian manajemen berpengaruh terhadap pergantian KAP pada perusahaan manufaktur di Indonesia.

2. Untuk memperoleh bukti empiris apakah biaya audit berpengaruh terhadap pergantian KAP pada perusahaan manufaktur di Indonesia.

3. Untuk memperoleh bukti empiris apakah reputasi auditor berpengaruh terhadap pergantian KAP pada perusahaan manufaktur di Indonesia.


(26)

4. Untuk memperoleh bukti empiris apakah opini auditor berpengaruh terhdap pergantian KAP pada perusahaan manufaktur di Indonesia.

5. Untuk memperoleh bukti empiris apakah Kesulitan Keuanganberpengaruh terhadap pergantian KAP pada perusahaan manufaktur di Indonesia.

6. Untuk memperoleh bukti empiris apakah pergantian manajemen, biaya audit, reputasi audit, opini audit dan kesulitan keuangan secara simultan berpengaruh terhadap pergantian KAP pada perusahaan manufaktur di Indonesia.

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk peneliti, diharapkan memberikan bukti empiris tentangfaktor-faktor yang mempengaruhi pergantian auditor.

b. Untuk peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan sumbangan konseptual dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan untuk perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan khususnya dibidang pengauditan.

c. Untuk pimpinan Kantor Akuntan Publik, diharapkan berguna dalam rangka menjaga dan meningkatkan independensi dan obyektivitas dalam melaksanakan audit.

d. Untuk para auditor, dapat digunakan sebagai bahan evaluasi sehingga dapat meningkatkan independensi, obyektif, kualitas dan kompetensi auditor.


(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Stakeholders

Stakeholders merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Stakeholder theory merupakan perusahaan bukanlah entitas yang beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholder-nya (pemilik perusahaan, pemegang saham, kreditur, debitur, investor, masyarakat, pemerintah, dan pihak lain) dalam Ghozali dan Chariri 2007.

Menurut Irwan (2009) perkembangan teori stakeholder diawali dengan berubahnya bentuk pendekatan perusahaan dalam melakukan aktivitas usaha. Adadua bentuk dalam pendekatan stakeholders:

a. Old-corporate relation. Pendekatan ini menekankan pada bentuk pelaksanaan aktifitas perusahaan secara terpisah dimana setiap fungsidalam sebuah perusahaan melakukan pekerjaannya tanpa adanya kesatuandiantara fungsi-fungsi tersebut. Selain itu hubungan antar pemimpindengan karyawan dan pemasok berjalan satu arah, kaku, dan berorientasijangka pendek. Pendekatan tipe ini akan banyak menimbulkan konflik karena perusahaan memisahkan diri dengan para stakeholder baik yang berasal dari dalam perusahaan dan dari luar perusahaan.


(28)

b. New-corporate realtion. Pendekatan ini menekankan kolaborasi antara perusahaan dengan seluruh stakeholder-nya sehinga perusahaan bukan hanya menempatkan dirinya sebagai bagian yang bekerja secara individu dalam sistem sosial masyarakat karena profesionalitas telah menjadi hal utama dalam pola hubungan ini. Pendekatan ini mengeleminasi penjenjangan status diantara para stakeholder perusahaan seperti yang ada pada pendekatan Old-corporate relation.

2.1.2. Teori Peraturan tentang Jasa Akuntan Publik

Saat ini, isu mengenai independensi auditor telah menjadi hal yang penting dalam pemberian jasa audit oleh akuntan publik. Pihak pemerintah yang bertugas sebagai regulator diharapkan dapat memfasilitasi kepentingan semua pihak, baik pihak perusahaan, pihak akuntan, maupun pihak eksternal. Bentuk campur tangan pemerintah dalam hal ini adalah adanya peraturan-peraturan yang mewajibkan adanya rotasi auditor atau masa kerja auditor (audit tenure). Di Indonesia sendiri, peraturan mengenai audit tenure yaitu Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 359/KMK.06/2003 pasal 2 tentang “Jasa Akuntan Publik”. Peraturan tersebut merupakan perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002, yang mengatur bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh KAP paling lama 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut.


(29)

Peraturan tersebut diperbaharui dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang “Jasa Akuntan Publik” pasal 3. Peraturan ini mengatur tentang pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut, dan oleh seorang akuntan publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Akuntan publik dan kantor akuntan boleh menerima kembali penugasan setelah satu tahun buku tidak memberikan jasa audit kepada klien yang di atas. Penelitian ini menggunakan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor17/PMK.01/2008 tentang “Jasa Akuntan Publik” karena setting penelitian ini adalah tahun 2012-2013.

2.1.3 Teori tentang Pergantian auditor

Auditor switching merupakan pergantian auditor yang dilakukan oleh perusahaan karena adanya kewajiban rotasi auditor. Auditor switch dimaksudkan untuk menjaga independensi auditor agar tetap objektif dalam mengaudit laporan keuangan klien. Ketentuan mengenai auditor switch telah diatur dalam regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah yang diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 359/PMK.06/2003 pasal 6 dan kemudian diperbaharui pada tahun 2008 dengan KMK No. 17/PMK.01/2008.

Menurut Davis et al (2000) dalam Sumadi (2010), rotasi audit perlu dilakukan karena beberapa argumen: (1) semakin lama auditor bertindak seolah-olah sebagai advisor bagi manajemen, (2) kepentingan agar tidak kehilangan klien memberikan insentif bagi auditor untuk mendapatkan


(30)

economic rent dengan semakin lama mereka mempertahankan klien. Davis et al (2007) dalam Sumadi (2010) juga berpendapat bahwa setiap pergantian auditor akan menimbulkan biaya baru. Hal ini terjadi karena KAP yang baru tidak mempunyai pemahaman yang mendalam mengenai bisnis perusahaan sehingga proses audit harus dimulai dari awal lagi.

Pergantian auditor dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Mardiyah (2002) menyatakan bahwa terdapat dua faktor yang menyebabkan perusahaan berpindah KAP, yaitu faktor klien (Client-related Factors), yaitu: kesulitan keuangan, manajemen yang gagal, perubahan ownership, Initial Public Offering (IPO), dan faktor auditor (Auditor-related Factors), yaitu: biaya audit dan kualitas audit.

Rotasi audit secara wajib dan sukarela dapat dibedakan berdasarkan pihak mana yang menjadi fokus perhatian dari isu independensi auditor. Jika rotasi audit terjadi secara sukarela maka perhatian utama adalah pada sisi klien. Sebaliknya, jika perhatian utama berada pada sisi auditor, maka akan terjadi rotasi audit secara wajib (Febrianto, 2009). Ketika klien mengganti auditornya tanpa ada peraturan yang membatasi, ada dua kemungkinan yang akan terjadi yaitu auditor mengundurkan diri atau auditor diberhentikan oleh klien. Manapun diantara keduanya yang terjadi, perhatian adalah pada alasan mengapa peristiwa itu terjadi dan kemana klien akan berpindah. Jika alasan pergantian tersebut adalah pada ketidaksepakatan praktik akuntansi tertentu, maka kemungkinan klien akan berpindah pada auditor yang sepakat dengan kebijakan akuntansi perusahaannya. Sebaliknya, ketika pergantian auditor


(31)

terjadi karena peraturan yang membatasi tenure, maka perhatian utama beralih kepada auditor pengganti, tidak lagi kepada klien.

Berbeda dengan pergantian sukarela yang bisa terjadi karena pertengkaran antara klien dengan auditor, pada pergantian secara wajib yang terjadi adalah pemisahan paksa oleh peraturan. Ketika klien mencari auditor yang baru, pada saat itu informasi yang dimiliki oleh klien lebih besar dibandingkan dengan informasi yang dimiliki oleh auditor. Ketidaksimetrisan informasi ini logis karena klien pasti memilih auditor yang kemungkinan besarakan lebih mudah untuk sepakat tentang praktik akuntansi mereka. Sementara itu, auditor bisa jadi tidak memiliki informasi yang lengkap tentang kliennya. Jika kemudian auditor bersedia untuk menerima klien baru, maka hal ini bisa terjadi karena auditor telah memiliki informasi yang cukup tentang klien baru itu atau auditor melakukannya untuk alasan lain, misalnya alasan finansial.

2.1.4 Teori tentang Pergantian Manajemen

Pergantian manajemen merupakan pergantian direksi perusahaan yang dapat disebabkan oleh keputusan rapat umum pemegang saham atau direksi berhenti karena kemauan sendiri dalam Damayanti dan Sudarma (2007). Adanya perubahan manajemen juga mungkin diikuti oleh perubahan dalam bidang akuntansi, keuangan, dan pemilihan KAP. Manajemen memerlukan auditor yang lebih berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan pertumbuhan perusahaan yang cepat (Joher et al., 2000 dalam Damayanti dan Sudarma 2007). Selain itu, perusahaan akan mencari KAP yang selaras dengan


(32)

kebijakan dan pelaporan akuntansinya. Jika hal ini tidak terpenuhi, maka kemungkinan besar perusahaan akan mengganti auditornya.

2.1.5 Teori tentang Biaya Audit

Biaya auditor merupakan salah satu tanggungjawab auditor kepada kliennya. Berdasarkan Surat Keputusan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) No. KEP.024/IAPI/VII/2008, maka akuntan publik harus menetapkan besaran imbalan yang wajar atas jasa profesional yang diberikan. Besarnya biaya audit inilah yang membuat auditor dalam keadaan dilema, karena di satu sisi auditor harus bersikap independen atas pendapat tentang kewajaran laporan keuangan perusahaan, sementara disisi lain ada tuntutan klien yang harus dipenuhi auditor, yaitu biaya audit yang dibayarkan atas jasanya dan tetap menggunakan jasanya dimasa depan.

2.1.6 Teori tentang Reputasi Audit

Reputasi auditor sangat menentukan kredibilitas (kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan) laporan keuangan, karena pemakai jasa auditor percaya bahwa auditor memiliki kekuatan monitoring (pemantauan) yang secara umum tidak dapat diamati. Menurut Febrianto (2005), reputasi auditor adalah seseorang auditor yang memiliki sumber daya yang lebih besar dalam hal mengaudit dengan mempunyai kualitas audit yang baik juga dari dulu hingga sekarang. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa auditor skala besar memiliki insentif yang lebih dibanding auditor skala kecil. Auditor skala besar cenderung untuk mengungkapkan masalah yang ada karena mereka lebih kuat menghadapi resiko proses pengadilan.


(33)

Auditor Big 4 adalah auditor yang memiliki keahlian dan memiliki reputasi yang tinggi dibanding auditor non Big 4. Oleh karena itu, auditor Big 4 berusaha secara sungguh-sungguh mempertahankan pangsa pasar, kepercayaan masyarakat, dan reputasinya dengan cara memberi perlindungan kepada publik. Jika auditor ini tidak dapat mempertahankan reputasinya maka masyarakat tidak memberi kepercayaan terhadap auditor Big 4 sehingga auditor ini akan hilang dengan sendirinya.

2.1.7 Teori tentang Opini Audit

Opini audit adalah suatu opini atau pendapat auditor atas laporan keuangan suatu perusahaan, setelah auditor melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan tersebut. Menurut Tandiderung (2006) dalam Damayanti dan Sudarma (2007), jika auditor tidak dapat memberikan opini wajar tanpa pengecualian atau tidak sesuai dengan harapan perusahaan, maka perusahan akan berpindah KAP yang mungkin dapat memberikan opini yang sesuai dengan harapannya. Opini wajar tanpa pengecualian diberikan jika auditor tidak dapat mengumpulkan bukti kompeten yang cukup atau jika hasilpengujian auditor menunjukkan bahwa laporan keuangan yang diauditnya disajikan tidak wajar (Mulyadi, 2010). Manajemen akan memberhentikan auditornya sebagai suatu bentuk hukuman atas opini yang tidak diharapkan perusahaan atas laporan keuangannya dan berharap untuk mendapatkan auditor yang lebih mudah diatur (Carcello dan Neal, 2003 dalam Damayanti dan Sudarma, 2007).


(34)

2.1.8 Teori tentang Kesulitan Keuangan

Kesulitan keuangan merupakan kondisi perusahaan yang sedang dalam keadaan kesulitan keuangan.Kesulitan keuangan (kesulitan keuangan) sebenarnya mempunyai beberapa definisi, tergantung dari cara pengukurannya. KAP Schwartz dan Soo (1995) menyatakan bahwa perusahaan yang bangkrut lebih sering berpindah KAP daripada perusahaan yang tidak bangkrut. Ketidakpastian dalam bisnis pada perusahaan-perusahaan yang terancam bangkrut (mempunyai kesulitan keuangan) menimbulkan kondisi yang mendorong perusahaan berpindah KAP. Sehingga kesulitan keuangan signifikan mempengaruhi perusahaan terancam bangkrut untuk berpindah KAP (Schwartz dan Menon1985).

Tanda-tanda perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dapat dilihat dari laporan keuangannya. Jika kewajiban keuangan lebih besar daripada kekayaan maka dapat dikatakan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan sebaliknya. Semakin besar selisih antara jumlah kewajiban dengan kekayaan maka kemungkinan perusahaan untuk bangkrut semakin besar. Maka dari itu, laporan keuangan merupakan media yang dapat dipakai untuk meneliti laporan keuangan.


(35)

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Variabel yang digunakan

Hasil Penelitian

1. Nasser et al.(2006) The Case of audit tenure dan auditor switching in Malaysia

Independen:

- U k u r a n P e r u s a h a a n

k l i e n - U k u r a n

K A P - Financial

Distress

- T i n g k a t p e r t u m b u h a n

k l i e n

Dependen:

- P e r g a n t i a n a u d i t o r

Ukuran Perusahaan Klien dan Kesulitan

Keuanganberpengaruh positif terhadap auditor switching.

Ukuran KAP dan Tingkat Pertumbuhan Klien berpengaruh negatif terhadap auditor switching.

2. D a m a y a n t i

d a n

S u d a r m a ( 2 0 0 8 )

Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan berpindah kantor akuntan publik

Independen:

- P e r g a n t i a n

M a n a j e m e n

- O p i n i a k u n t a n - Biaya audit

- K e s u l i t a n K e u a n g a n P e r u s a h a a n

- U k u r a n K A P - U k u r a n

P e r u b a h a n R O A

Biaya auditdan Ukuran KAP berpengaruh positif terhadap auditor switching.

Pergantian Manajemen, Opini Akuntan, Kesulitan Keuangan Perusahaan, Ukuran Perubahan ROA berpengaruh negatif terhadap auditor switching.


(36)

Dependen:

- P e r g a n t i a n a u d i t o r 3. Wijayanti (2010) Faktor-faktor yang

mempengaruhi auditor switching

Independen:

- U k u r a n K A P - U k u r a n

P e r u s a h a a n k l i e n - T i n g k a t p e

r t u m b u h a n k l i e n - Kesulitan Keuangan - P e r g a n t i a

n M a n a j e m e n - O p i n i

a u d i t - Biaya audit

Dependen:

- P e r g a n t i a n a u d i t o r

Ukuran KAP dan Biaya auditberpengaruh positif terhadap auditor switching.

Ukuran Perusahaan Klien, Tingkat Pertumbuhan Klien, Kesulitan keuangan, Pergantian Manajemen dan Opini Audit berpengaruh negatif terhadap auditor switching.

4. Nabila (2011) Faktor-faktor yang mempengaruhi auditor switching

Independen:

- Ukuran KAP

- Ukuran Perusahaan Klien

- Pertumbuhan Perusahaan Klien - Kondisi Keuangan

Perusahaan Klien - Audit Tenure

Dependen:

- Pergantian auditor

Ukuran Perusahaan Klien, Pertumbuhan Perusahaan Klien, Kondisi Keuangan Perusahaan Klien, Audit Tenureberpengaruh positif terhadap auditor switching.

Ukuran KAP berpengaruh negatif terhadap auditor switching.

5. Varadita (2012) Faktor-faktor yang mempengaruhi

Independen: Pergantian Manajemen, Kesulitan Keuangan


(37)

pergantian kantor akuntan publik di perusahaan go public yang terdaftar di BEI

- Pergantian Manajemen - Opini Audit

- Kesulitan Keuangan Perusahaan

- Ukuran Kantor Akuntan Publik - Persentase Perubahan

ROA

- Ukuran Perusahaan Klien

Dependen:

- Pergantian auditor

Perusahaan, Ukuran Perusahaan Klien berpengaruh positif terhadap auditor switching.

Opini Audit, Ukuran Kantor Akuntan Publik, Persentase Perubahan ROA berpengaruh negatif terhadap auditor switching.

6. Ekka (2013) Pengaruh Pergantian Manajemen,

Kepemilikian Publik, Financial Distress dan Ukuran KAP terhadap pergantian auditor.

Independen:

- Pergantian Manajemen - Kepemilikan Publik - Financial Distress - Ukuran KAP Independen:

Pergantian Auditor

Ukuran KAP berpengaruh terhadap pergantian auditor.

Pergantian Manajemen, Kepemilikan Publik dan Financial Distress tidak berpengaruh terhadap pergantian auditor.

7. Latifatun (2014) Faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian auditor

Dependen:

- Ukuran KAP - Opini audit - Pergantian

Manajemen, - financial distress - proporsi dewan

komisaris independen Independen:

Pergantian Auditor

Ukuran KAP dan

Financial Distress

berpengaruh terhadap pergantian auditor.

Opini Audit, Pergantian Manajemen, Proporsi Dewan Komisaris Independen tidak berpengaruh terhadap pergantian auditor.


(38)

2.3 Kerangka Konseptual

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Pergantian Manajemen, Biaya audit, Reputasi Audit, Kesulitan keuangan dan Opini Audit terhadap Pergantian Auditor secara sukarela. Penelitian ini memberikan perbedaan satu variabel independen yang belum dilakukanoleh peneliti sebelumya dan memberikan perpanjang waktu penelitian dari penelitiansebelumnya. Sehingga diharapkan akan memperoleh hasil yang valid dan obyektif.

H1 H2

H5 H6 Gambar 2.1

Gambar Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis Penelitian

2.4.1 Pengaruh Pergantian Manajemen terhadap Pergantian auditor Perusahaan akan mencari KAP yang selaras dengan kebijakan dan pelaporan akuntansinya (Nagy, 2005). Dengan melakukan pergantian manajemen, manajemen yang baru akan menerapkan kebijakan akuntansi yang berbeda dengan manajemen yang lama. Oleh karena itulah manajemen

Pergantian Manajemen (X1)

Fee Audit (X2)

Reputasi Audit (X3)

Kesulitan keuangan(X4)

Opini Audit (X5)

Auditor Switching

(Y) H3


(39)

yang baru mengharapkan KAP yang dipakai perusahaannya dapat bekerjasama sehingga menghasilkan opini yang diharapkan manajemen. Untuk alasan itulah perusahaan dengan manajemen baru akan melakukan pergantian auditoryang sifatnya voluntary (sukarela) agar mendapatkan KAP yang dapat memberikan opini sesuai apa yang diinginkan manajemen.

H1 : Terdapat pengaruh positif pergantian manajemen terhadap pergantian auditor secara sukarela.

2.4.2 Pengaruh Biaya audit terhadap Pergantian auditor

Iskak (1999) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhibiaya auditadalah ukuran perusahaan auditee, jangka waktu audit dan ukuran KAP. Halim (1995) menyebutkan bahwa jumlah biaya audit ditentukan banyak faktor. Namun secara prinsip ada empat faktor dominan yang menentukan yaitu karakteristik keuangan, lingkungan, karakteristik operasi, dan kegiatan auditor eksternal. Sedangkan Simunic (2006) menyatakan bahwa biaya audit ditentukan oleh client size, risk audit (current ratio, quick ratio, DER, dan litigation risk), serta kompleksitas audit (subsidiaries, foreign listed). Dorongan untuk berpindah KAP dapat disebabkan oleh biaya audit yang relatif tinggi yang ditawarkan oleh suatu KAP pada perusahaan sehingga tidak ada kesepakatan antara perusahaan dengan KAP tentang besarnya biaya audit dan dapat mendorong perusahaan untuk berpindah kepada KAP yang lain (Schwartz dan Menon, 1985). Biaya auditor yang terlalu tinggi akan membuat perusahaan melakukan pergantian auditor yaitu berpindah kepada


(40)

KAP yang menawarkan biaya auditor yang dapat dijangkau oleh perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini, biaya auditor diproksikan dengan menggunakan auditee size. Apabila auditee size besar (dilihat dari total asset), kompleksitas untuk perusahaan ini akan semakin tinggi. Karena kompleksitas tinggi, risiko audit yang dihadapi auditor akan semakin meningkat. Untuk alasan inilah biaya auditor yang dikenakan atas perusahaan yang besar juga akan semakin meningkat.

H2 : Terdapat pengaruh positif biaya auditor terhadap pergantian auditor secara sukarela.

2.4.3 Pengaruh Reputasi Audit terhadap Pergantian auditor

Berdasarkan teori agensi yang mengasumsikan bahwa manusia itu self interest, maka kehadiran pihak ketiga sebagai mediator hubungan keagenan diperlukan, dalam hal ini adalah auditor. Investor akan lebih cenderung pada data akuntansi yang dihasilkan dari auditor yang bereputasi (Praptitorini dan Januarti 2007). Perusahaan tidak akan mengganti KAP jika KAP nya sudah bereputasi.Perusahaan yang sedang melakukan aktivitas pendanaan atau melakukan new financing tentunya berharap mendapatkan reaksi yang positif dari auditor switch yang dilakukan. Dengan mengganti auditornya dengan auditor yang lebih punya nama maka reputasi perusahaan juga akan terangkat dimata investor. (Smith dan Nichols 1982), (Eichenseher et al., 1989) dalam Kawijaya dan Juniarti, 2002.


(41)

Dalam hal ini auditor yang memiliki reputasi, diproksikan dengan KAP The Big Four. Dengan kata lain, KAP yang bereputasi ini akan menambah kepercayaan diri sebuah perusahaan dalam menarik simpati para calon investor. Untuk itu jika perusahaan telah menggunakan KAP yang bereputasi, perusahaan tidak akan melakukan pergantian auditor karena KAP bereputasi ini mendukung perkembangan perusahaan kedepannya.

H3 : Terdapat pengaruh positif reputasi auditor terhadap pergantian auditor secara sukarela.

2.4.4 Pengaruh Opini Audit terhadap Pergantian auditor

Opini audit merupakan pernyataan pendapat yang diberikan oleh auditordalam menilai kewajaran penyajian laporan keuangan perusahaan yang diauditnya. Opini audit juga merupakan salah satu dasar informasi yang digunakan oleh para pemakai eksternal laporan keuangan sekaligus digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk berinvestasi. Jika auditor tidak dapat memberikan opini wajar tanpa pengecualian, perusahaan klien cenderung akan berpindah KAP yang mungkin dapat memberikan opini sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Hal tersebut disebabkan karena hampir semua perusahaan kurang menyukai opini qualified, munculnya opini tersebut akan menurunkan kredibilitas laporan keuangan perusahaan dimata para pemakai laporan keuangan sehingga perusahaan sedapat mungkin akanmenghindari munculnya opini qualified dalam laporan keuangan mereka. Adanya harapan untuk mendapat auditor yang lebih lunak/more pliable akan


(42)

muncul disaat perusahaan memberhentikan auditornya yang lama. Chow dan Rice(dalam Wijayani 2011) mendapatkan bukti empiris bahwa perusahaan cenderung berpindah KAP setelah menerima qualified opinion atas laporan keuangannya sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang mendapat qualified opinion atas laporan keuangannya akan cenderung untuk mengganti auditornya sedangkan untuk perusahaan yang sudah mendapatkan opini unqualified cenderung untuk mempertahankan auditornya.

H4: Opini audit berpengaruh positif terhadap pergantian auditor secara sukarela. 2.4.5 Pengaruh Kesulitan keuangan terhadap Pergantian auditor

Schwartz dan Menon (1985) dalam Sinarwati (2010) mengungkapkan bahwa ada dorongan yang kuat untuk berpindah KAP pada perusahaan yang terancam bangkrut. Perusahaan yang akan bangkrut cenderung mencari KAP yang memiliki biaya lebih rendah dibandingkan dengan KAP yang dahulu karena adanya penurunan kemampuan keuangan perusahaan tersebut. Penggunaan DTA (Debt to Total Asset) dalam penelitian ini merupakan proksi kesulitan keuangan suatu perusahaan, yaitu seberapa besar proporsi asset perusahaan yang dibiayai melalui utang.(Sumadi, 2010). Rasio DTA ini memberi gambaran pada para pemakai laporan keuangan atas risiko kegagalan perusahaan. Sartono (1998) dalam Gayatri (2010) berpendapat bahwa angka rasio DTA yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai risiko kegagalan yang tinggi oleh karena asset perusahaan tidak mampu menjamin hutang sehingga apabila jatuh tempo, perusahaan akan


(43)

mengalami kesulitan atau bahkan kegagalan untuk melakukan kewajiban pembayaran utang tersebut. Pergantian auditor secara sukarela dilakukan apabila perusahaan sudah tidak mampu membayar biaya auditor yang dibebankan kepadanya karena kondisi keuangan yang menurun.

H5 :Kesulitan keuanganberpengaruh positif terhadap pergantian auditor secara sukarela.


(44)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

3.1.1 Variabel Penelitian

Suatu variabel adalah jumlah terukur yang dapat bervariasi atau yang mudah. Penelitian ini akan menggunakan dua variabel yaitu variabel terikat (dependent) dan variabel bebas (independent). Dapat diartikan variabel terikat adalah variabel yang menjadi pusat perhatian sipeneliti. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pergantian auditor (pergantian auditor). Pergantian audit dilakukan oleh perusahaan terhadap KAP yang telah mengaudit laporan keuangannya. Pergantian audit merupakan variable dummy. Dimana jika suatu perusahaan melakukan pergantian auditor maka diberi nilai 1 dan apabila perusahaan tidak melakukan pergantian auditor maka diberi nilai 0.

Variabel bebas adalah variabel prediktor atau penyebab karena memprediksi atau menyebabkan variabel terikat. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas atau variabel independen adalah Pergantian Manajemen, Biaya audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan keuangan.


(45)

3.1.2 Defenisi Operasional 3.1.2.1 Pergantian Manajemen

Pergantian manajemen merupakan pergantian direksi perusahaan berdasarkan rapat umum pemegang saham atau berdasarkan kemauan direksi sendiri. Pergantian manajemen merupakan variable dummy. Apabila suatu perusahaan melakukan pergantian direksi maka di beri nilai 1 dan apabila suatu perusahaan tidak melakukan pergantian direksi maka diberi nilai 0.

3.1.2.2 Biaya audit

Biaya audit merupakan besarnya biaya yang ditawarkan KAP kepada perusahaan klien atas pekerjaan yang akan dilakukannya. Dalam Kode Etik Akuntan Publik tahun 1986 Bab VII pasal 20 disebutkan bahwa seorang akuntan publik berhak menerima honorarium untuk kemahiran pengetahuan yang ia berikan kepada pekerjaan profesional. Menurut Simunic (2006), biaya audit ditentukan oleh client size, risk audit (current ratio, quick ratio, DER, dan litigation risk), serta kompleksitas audit (subsidiaries, foreign listed).

Dalam penelitian ini, biaya auditor diproksikan dengan menggunakan auditee size. Apabila ukuran perusahaan auditee semakin besar(dilihat dari total asset), kompleksitas perusahaan dan risiko audit untuk perusahaan, makaakan semakin tinggi pengaruhnya terhadap biaya


(46)

audit. Auditee size dapat dihitung dengan menggunakan logaritma natural dari total asset.

3.1.2.3 Reputasi Audit

Reputasi auditor merupakan prestasi dan kepercayaan publik yang disandang auditor atas nama besar yang dimiliki auditor tersebut. Dalam penelitian ini reputasi auditor diproksikan dengan KAP The Big Four yang menggunakan variabel dummy. Jika KAP termasuk dalam kategori The Big Four Auditors diberi kode 1, jika tidak diberi kode 0 (Sinarwati, 2010). KAP dalam penelitian ini bermakna KAP yang mengaudit perusahaan klien, bukan merupakan partner KAP, afiliasi KAP ataupun akuntan publiknya.

Adapun auditor yang termasuk dalam kelompok The Big 4 yaitu:

1) Deloitte Touche Tohmatsu (Deloitte) yang berafiliasi dengan Osman Bing Satrio & Rekan.

2) Ernst & Young (E&Y) yang berafiliasi dengan Purwantono, Sarwoko & Sandjaja; Purwantono, Suherman & Surja.

3) Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) yang berafiliasi dengan Siddharta Siddharta & Widjaja; Siddharta & Widjaja.

4) PricewaterhouseCoopers (PwC) yang berafiliasi dengan Haryanto Sahari & Rekan; Tanudiredja, Wibisana & Rekan.


(47)

3.1.2.4 Opini Audit

Opini audit merupakan pendapat yang diberikan oleh auditor atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen perusahaan. Variabel opini audit diukur dengan menggunakan variabel dummy. Apabila perusahaan menerima opini audit selain wajar tanpa pengecualian maka diberikan nilai 1, sedangkan apabila perusahaan menerima opini wajar tanpa pengecualian diberikan nilai 0.

3.1.2.5 Kesulitan keuangan

Terdapat beberapa definisi dari kesulitan keuangan di antaranya McKeown (1991) dan Sinarwati (2010) menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) untuk mengukur kesulitan keuangan perusahaan, yang menemukan pengaruh positif kesulitan keuangan perusahaan dengan melakukan perpindahan KAP. Sedangkan menurut Tirapat dan Nittayagasetwat (1999) dalam Sinarwati (2010) mengatakan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan jika perusahaan menghentikan operasinya dan perusahaan merencanakan untuk melakukan restrukturisasi.

Dalam penelitian ini, pengukuran kesulitan keuangan dapat diproksikan dengan menggunakan Debt to Total Asset (DTA), yaitu seberapa besar proporsi asset perusahaan yang dibiayai melalui utang. Semakin tinggi nilainya, akan semakin besar asset perusahaan yang dibiayai dari utang. Perusahaan dengan DTA tinggi berarti memiliki


(48)

leverage tinggi. Peneliti menggunakan proksi DTA karena mengacu pada penelitian yang dilakukan Sumadi (2010). Adapun cara menghitung rasio DTA adalah sebagai berikut:

Total Utang DTA (Debt to Asset) =

Total Asset

Hasil dari perhitungan dengan persamaan Debt to Asset di atas merupakan rasio dimana berapa jumlah rupiah asset yang dibiayai oleh setiap satu rupiah utang di dalam perusahaan.

3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Ridwan &Kuncoro 2008, dalam Erlina, 2011 : 81). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).Jumlah populasi dalam penelitian ini 134 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2013.

3.2.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu penentuan sampel dilakukan dengan mempertimbangkan


(49)

kriteria-kriteria tertentu yang telah dibuat terhadap obyek yang sesuai dengan tujuan penelitian. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 58 perusahaan.

Adapun kriteria-kriteria tersebut antara lain :

a) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode tahun 2012-2013.

b) Menerbitkan laporan keuangan yang telah di audit oleh auditor independensecara lengkap selama periode tahun 2012-2013.

c) Tidak mengalami kerugian selama tahun 2012-2013.

d) Menyajikan informasi lengkap yang berupa informasi nama KAP, nama CEO dan Opini audit yang diberikan pada tahun 2012-2013.

3.3 Jenis dan Sumber Data 3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yaitu data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan oleh peneliti(sekaran, 2006). Data sekunder yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2013.

3.3.2 Sumber Data

Dalam penelitian ini, metode pengambilan data yang digunakan yaitu dengan metode dokumentasi dikarenakan data berupa data sekunder. Data yang


(50)

diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh melalui Indonesian Capital Market Directory tahun 2012-2013 dan www.idx.co.id.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik dokumenter terhadap sumber yang digunakan. Data dokumenter adalah data yang memuat informasi mengenai suatu obyek atau kejadian masa lalu yang dikumpulkan, dicatat atau disusun dalam arsip.

3.5 Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah statistik deskriptif, analisis regresi logistik dengan bantuan software SPSS 18.

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimun, sum, range,kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2006). 3.5.2 Analisis Regresi Logistik

Metode analisis yang digunakan untuk menilai variabilitas luas pengungkapan risiko dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik(logistic regression). Analisis regresi logistik digunakan untuk menguji pengaruh variable independen terhadap variabel dependen baik secara terpisah maupun simultan. Model persamaan regresi yang dikembangkan untuk menguji hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini adalah: SWITCHt = a + b1CEO + b2LNFEE + b3RA + b4OPINI + b5DER + e


(51)

Keterangan :

SWITCH = pergantian auditor a = konstanta

β

1,2,3,4,5 = Koefisien Variabel

CEO = Pergantian Manajemen LNFEE = Biaya audit

RA = Reputasi Auditor OPINI = Opini Audit

DER = Kesulitan Keuangan e = residual of error

3.5.2.1 Uji Kelayakan Model Regresi

Analisis dilakukan terhadap kelayakan model regresi logistik yang digunakan. Uji kelayakan ini dilakukan dengan menggunakan goodness offit test yang diukur dengan melihat signifikansi pada tabel Hosmer and Lemeshow.

KRITERIA:

a. Jika nilai chi square hitung lebih kecil dari nilai chi-square tabel dan nilai signifikansi penelitian ini lebih besar dari nilai alpa (0.05) berarti model dapat diterima dan layak digunakan untuk penelitian ini.

b. Jika nilai chi square hitung lebih besar dari nilai chi-square tabel dan nilai signifikansi penelitian ini lebih kecil dari nilai alpa (0.05) berarti model tidak dapat diterima dan tidak layak digunakan untuk penelitian ini.


(52)

3.5.2.2 Uji Model Fit (Overall Model Fit)

Untuk uji ini dapat kita nilai dengan membandingkan nilai antara -2loglikelihood pada awal dengan nilai -2 Log Likelihood pada awal (BlockNumber=0) di mana model hanya memasukkan konstanta dengan -2 LogLikelihood pada akhir (Block Number=1) di mana model sudah memasukkan konstanta dan variabel bebas.

KRITERIA:

a. Jika terjadi penurunan nilai maka model penelitian dikatakan baik dengan kata lain sudah fit dengan data.

b. Jika tidak terjadi penurunan nilai maka model penelitian dikatakan buruk dengan kata lain belum fit dengan data.

3.5.2.3 Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Nilai Nagelkerke R Square digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen dalam model penelitian dapat menjelaskan variable dependen dan seberapa besar variabel-variabel lain di luar model penelitian ini dapat menjelaskan variabel dependen.

3.5.2.4 Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi digunakan untuk menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi dalam memprediksi pergantian auditor.

3.5.2.5 Uji Signifikansi Koefisien Regresi dan Pengujian secara Simultan

Pada bagian ini dapat dilihat bagaimana pengaruh masing-masing variabel secara parsial maupun secara simultan.


(53)

KRITERIA:

Untuk pengujian secara parsial, pada tabel variables in the equation, bila nilai signifikansi masing-masing variabel independen berada di bawah nilai alpa, yaitu 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependennya, tetapi bila nilai signifikansi masing-masing variabel independen berada di atas nilai alpa, yaitu 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara variable independen terhadap variabel dependennya.

Untuk pengujian secara simultan, pada tabel Omnibus Test of Model Coefficients, dapat dilihat nilai df, hasil chi-square hitung, dan tingkat signifikansinya. Jika nilai chi square hitung lebih besar dari nilai chi-square tabel dan nilai signifikansi penelitian ini lebih kecil dari nilai alpa, yaitu di bawah 0.05 berarti terdapat pengaruh secara simultan variabel-variabel independen terhadap variabel dependen, tetapi jika nilai chi square hitung lebih kecil dari nilai chi-square tabel dan nilai signifikansi penelitian ini lebih besar dari nilai alpa, yaitu di atas 0.05 berarti tidak terdapat pengaruh secara simultan variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.


(54)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum

Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2013 sesuai dengan karakteristik sampel yang disebutkan di atas. Penelitian ini melibatkan 116 laporan keuangan perusahaan yang di periksa. Dalam bab ini akan disajikan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan variabel independen dan variabel dependen yang digunakan dalam model regresi logistik (logistic regression) untuk mengetahui apakah pergantian manajemen, biaya audit, reputasi audit, opini audit dan kesulitan keuangan berpengaruh terhadap pergantian auditor secara sukarela pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2013.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Pergantian Manajemen

Setiap perusahaan yang melakukan pergantian direksi dalam satu tahun akan di beri nilai 1, dan apabila perusahaan tidak melakukan pergantian direksi dalam satu tahun akan di beri nilai 0. Berikut penilaian atas pergantian manajemen terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2013.


(55)

Tabel 4.1

Data Olahan Pergantian Manajemen NO Pergantian Manajemem

2012 2013

1 ADES 0 1

2 ALMI 0 0

3 AMFG 0 1

4 APLI 0 0

5 ARNA 0 0

6 BATA 1 0

7 BRAM 0 1

8 BRANA 0 0

9 BUDI 0 0

10 CPIN 0 1

11 CTBN 0 0

12 DPNS 0 0

13 ERTX 0 1

14 ETWA 0 0

15 GDST 1 0

16 GDYR 0 0

17 IGAR 0 0

18 IKBI 0 1

19 IMAS 0 0

20 INAI 0 0

21 INCI 1 0

22 INDR 0 1

23 INDS 0 0

24 INKP 0 1

25 INTP 0 0

26 IPOL 0 0

27 JECC 0 0

28 JPFA 1 0

29 JPRS 0 0

30 KBLI 0 0

31 KBLM 0 0

32 KDSI 0 0

33 LION 0 0

34 LMSH 0 0

35 LPIN 0 0


(56)

37 MASA 0 0

38 NIPS 1 0

39 PBRX 0 0

40 PICO 0 0

41 PRAS 0 0

42 PTSN 0 0

43 SCCO 0 0

44 SIPD 0 0

45 SMCB 0 1

46 SMGR 0 0

47 SMSM 0 0

48 SRSN 0 0

49 STAR 1 0

50 TKIM 0 1

51 TOTO 0 1

52 TRST 0 0

53 UNIC 0 0

54 ROTI 0 0

55 SKBM 0 0

56 SQQB 0 1

57 ULTJ 0 0

58 VOKS 0 0

4.2.2 Biaya Audit

Dalam penelitian ini, biaya auditor diproksikan dengan menggunakan auditee size. Apabila ukuran perusahaan auditee semakin besar (dilihat dari total asset), kompleksitas perusahaan dan risiko audit untuk perusahaan, maka akan semakin tinggi pengaruhnya terhadap biaya audit. Auditee size dapat dihitung dengan menggunakan logaritma natural dari total asset. Berikut pengukuran atas biaya audit terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2013.


(57)

Tabel 4.2

Data Olahan Biaya Audit

NO

Biaya Audit LN Total Asset

2012

(Dalam Jutaan Rupiah)

2013

(Dalam Jutaan Rupiah)

2012 2013

1 ADES 389094 441064 12,87 13

2 ALMI 1881568 2752078 14,45 14,83

3 AMFG 3115421 3539393 14,95 15,08

4 APLI 333867 303594 12,72 12,62

5 ARNA 937359 1135244 13,75 13,94

6 BATA 574107 435578 13,26 12,98

7 BRAM 230270 239028 12,35 12,38

8 BRANA 770383 1125132 13,55 13,93

9 BUDI 2299672 2382875 14,65 14,68

10 CPIN 12348627 15722197 16,33 16,57

11 CTBN 268438 274151 12,5 12,52

12 DPNS 184533 256372 12,13 12,45

13 ERTX 44820570 45560734 17,62 17,63

14 ETWA 960956 1291711 13,78 14,07

15 GDST 1163971 1191496 13,97 13,99

16 GDYR 123915 111048 11,73 11,62

17 IGAR 314746 312342 12,66 12,65

18 IKBI 70524333 79667324 18,07 18,19

19 IMAS 17577664 22315022 16,68 16,92

20 INAI 612224 765881 13,32 13,55

21 INCI 13278839 136142 16,4 11,82

22 INDR 686913 734920 13,44 13,51

23 INDS 1664779 2196518 14,33 14,6

24 INKP 6647500 6777194 15,71 15,73

25 INTP 22755160 26607241 16,94 17,1

26 IPOL 282827 277508 12,55 12,53

27 JECC 708955 1239821 13,47 14,03

28 JPFA 10961464 14917590 16,21 16,52

29 JPRS 398606 376540 12,9 12,84

30 KBLI 1161698 1337022 13,97 14,11

31 KBLM 722941 654296 13,49 13,39

32 KDSI 570564 850233 13,25 13,65

33 LION 433497 498567 12,98 13,12


(58)

35 LPIN 172268 196390 12,06 12,19

36 MAIN 1799881 2214398 14,4 14,61

37 MASA 629065 624485 13,35 13,34

38 NIPS 524693 798407 13,17 13,59

39 PBRX 208301 233842 12,25 12,36

40 PICO 594616 621400 13,3 13,34

41 PRAS 577349 795630 13,27 13,59

42 PTSN 92235615 78631009 18,34 18,18

43 SCCO 1762032 1486921 14,38 14,21

44 SIPD 3298123 3155680 15,01 14,96

45 SMCB 12168517 14894990 16,31 16,52

46 SMGR 26579083 30792884 17,1 17,24

47 SMSM 1701103 1556214 14,35 14,26

48 SRSN 402108 420782 12,9 12,95

49 STAR 751720 749402 13,53 13,53

50 TKIM 2682042 2604956 14,8 14,77

51 TOTO 1522663 1746177 14,24 14,37

52 TRST 3260919 2188129 15 14,6

53 UNIC 248270 269269 12,42 12,5

54 ROTI 1204944 1822689 14 14,42

55 SKBM 288961 497652 12,57 13,12

56 SQQB 397144 421187 12,89 12,95

57 ULTJ 2420793 2811620 14,7 14,85

58 VOKS 1698078 1955830 14,35 14,49

4.2.3 Reputasi Audit

Setiap perusahaan yang di audit oleh kelompok The Big KAP diberi kode 1, jika tidak diberi kode 0.Berikut penilaian atas reputasi audit terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2013.


(59)

Tabel 4.3

Data Oalahan Reputasi Audit NO Reputasi Audit

2012 2013

1 ADES 0 0

2 ALMI 0 0

3 AMFG 1 1

4 APLI 1 1

5 ARNA 1 1

6 BATA 1 1

7 BRAM 1 1

8 BRANA 1 1

9 BUDI 0 0

10 CPIN 1 1

11 CTBN 1 1

12 DPNS 0 0

13 ERTX 0 0

14 ETWA 0 0

15 GDST 0 0

16 GDYR 1 1

17 IGAR 0 0

18 IKBI 1 1

19 IMAS 1 1

20 INAI 0 0

21 INCI 0 0

22 INDR 1 1

23 INDS 0 0

24 INKP 0 0

25 INTP 1 1

26 IPOL 0 0

27 JECC 0 0

28 JPFA 0 0

29 JPRS 0 0

30 KBLI 1 1

31 KBLM 0 0

32 KDSI 0 0

33 LION 0 0

34 LMSH 0 0

35 LPIN 0 0


(60)

37 MASA 1 1

38 NIPS 0 0

39 PBRX 0 0

40 PICO 0 0

41 PRAS 0 0

42 PTSN 0 0

43 SCCO 0 0

44 SIPD 0 0

45 SMCB 1 1

46 SMGR 1 1

47 SMSM 0 1

48 SRSN 0 0

49 STAR 0 0

50 TKIM 0 0

51 TOTO 1 1

52 TRST 1 1

53 UNIC 1 1

54 ROTI 1 1

55 SKBM 0 0

56 SQQB 0 1

57 ULTJ 0 0

58 VOKS 0 0

4.2.4 Opini Audit

Setiap perusahaan yang menerima pendapat auditor “wajar tanpa pengecualian” di beri nilai 0, apabila perusahaan menerima pendapat auditor selain “wajar tanpa pengecualian” maka di beri nilai 1. Berikut penilaian atas opini audit terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2013.


(61)

Tabel 4.4

Data Olahan Opini Audit

NO Opini Audit

2012 2013

1 ADES 0 0

2 ALMI 0 0

3 AMFG 0 0

4 APLI 0 0

5 ARNA 1 0

6 BATA 0 0

7 BRAM 0 0

8 BRANA 0 0

9 BUDI 0 1

10 CPIN 0 0

11 CTBN 0 0

12 DPNS 0 1

13 ERTX 0 0

14 ETWA 0 0

15 GDST 0 0

16 GDYR 0 1

17 IGAR 0 0

18 IKBI 0 0

19 IMAS 1 0

20 INAI 0 0

21 INCI 0 0

22 INDR 0 0

23 INDS 0 0

24 INKP 0 0

25 INTP 0 1

26 IPOL 0 0

27 JECC 1 0

28 JPFA 0 0

29 JPRS 0 0

30 KBLI 1 0

31 KBLM 0 0

32 KDSI 0 0

33 LION 0 0

34 LMSH 1 0

35 LPIN 0 0


(62)

37 MASA 0 0

38 NIPS 0 0

39 PBRX 0 0

40 PICO 1 0

41 PRAS 0 0

42 PTSN 0 0

43 SCCO 0 0

44 SIPD 0 1

45 SMCB 0 0

46 SMGR 0 0

47 SMSM 0 0

48 SRSN 0 0

49 STAR 0 0

50 TKIM 0 0

51 TOTO 0 0

52 TRST 1 0

53 UNIC 0 0

54 ROTI 0 0

55 SKBM 0 0

56 SQQB 0 1

57 ULTJ 0 0

58 VOKS 0 0

4.2.5 Kesulitan Keuangan

Dalam perusahaan ini, pengukuran kesulitan keuangan dapat diproksikan dengan menggunakan Debt to Total Asset (DTA), yaitu seberapa besar proporsi asset perusahaan yang dibiayai melalui utang. Semakin tinggi nilainya, akan semakin besar asset perusahaan yang dibiayai dari utang. Perusahaan dengan DTA tinggi berarti memiliki leverage tinggi. Berikut pengukuran atas kesulitan keuangan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2013.


(1)

NO

NAMA PERUSAHAAN

KRITERIA

SAMPEL

1 2 3 4

Basic Industry

1 AKKU X X

2 ALDO X X

3 ALKA X X

4 ALMI 1

5 AMFG √ √ √ √ 2

6 APLI √ √ √ √ 3

7 ARNA √ √ √ √ 4

8 BAJA √ √ X √ X

9 BRNA √ √ √ √ 5

10 BRPT √ √ X √ X

11 BTON √ X √ √ X

12 BUDI √ √ √ √ 6

13 CPIN √ √ √ √ 7

14 CTBN 8

15 DAJK √ X √ X X

16 DPNS 9

17 EKAD √ X √ X X

18 ETWA 10

19 FASW √ √ X √ X

20 FPNI √ √ X √ X


(2)

22 IGAR 12

23 IKAI X √ √ √ X

24 INAI 13

25 INCI 14

26 INKP √ √ √ √ 15

27 INRU √ √ X √ X

28 INTP √ √ √ √ 16

29 IPOL √ √ √ √ 17

30 ISSP √ X √ √ X

31 JKSW √ X √ X X

32 JPPA √ √ √ √ 18

33 JPRS √ √ √ √ 19

34 KBRI √ √ X √ X

35 KDSI √ √ √ √ 20

36 LION √ √ √ √ 21

37 LMSH √ √ √ √ 22

38 MAIN √ √ √ √ 23

39 MLIA √ √ X √ X

40 NIKL √ √ X √ X

41 PICO √ √ √ √ 24

42 SIAP √ √ X √ X

43 SIMA √ √ X √ X

44 SIPD √ √ √ √ 25


(3)

46 SMCB √ √ √ √ 26

47 SMGR √ √ √ √ 27

48 SOBI √ X √ X X

49 SPMA √ X √ X X

50 SRSN √ √ √ √ 28

51 SULI √ √ X √ X

52 TALF X √ √ √ X

53 TBMS √ X √ √ X

54 TIRT √ √ X √ X

55 TKIM √ √ √ √ 29

56 TOTO √ √ √ √ 30

57 TPIA √ √ X √ X

58 TRST √ √ √ √ 31

59 UNIC √ √ √ √ 32

60 WTON √ X √ X X

Miscellanous Industry

61 ADMG √ √ X √ X

62 ARGO X √ √ X X

63 ASII √ X X

64 AUTO X X

65 BATA √ √ √ √ 33

66 BIMA √ √ X √ X

67 BRAM √ √ √ √ 34


(4)

69 ERTX √ √ √ √ 35

70 ESTI √ X √ X X

71 GDYR √ √ √ √ 36

72 GJTL √ X √ X X

73 HDTX √ √ X √ X

74 IKBI √ √ √ √ 37

75 IMAS √ √ √ √ 38

76 INDR √ √ √ √ 39

77 INDS √ √ √ √ 40

78 JECC √ √ √ √ 41

79 KBLI √ √ √ √ 42

80 KBLM √ √ √ √ 43

81 KRAH √ X √ √ X

82 LPIN √ √ √ √ 44

83 MASA √ √ √ √ 45

84 MYTX √ √ X √ X

85 NIPS √ √ √ √ 46

86 PBRX √ √ √ √ 47

87 POLY √ √ X √ X

88 PRAS √ √ √ √ 48

89 PTSN √ √ √ √ 49

90 RICY √ X √ X X

91 SCCO √ √ √ √ 50


(5)

93 SRIL √ X √ X X

94 SSTM √ √ X √ X

95 STAR √ √ √ √ 52

96 TFCO √ √ X √ X

97 UNTX √ √ X √ X

98 VOKS √ √ √ √ 53

Consumer Goods

99 ADES √ √ √ √ 54

100 AISA √ X √ X X

101 ALTO √ X √ X X

102 CEKA √ X √ X X

103 CINT √ X √ X X

104 DAVO √ X √ X X

105 DLTA √ √ X √ X

106 DVLA √ X √ X X

107 GGRM √ √ √ √ X

108

HMSP

X

X

109 ICBP √ √ X √ X

110 INAF √ X √ X X

111 INDF √ X √ √ X

112 KAEF X √ √ √ X

113 KLBF √ X √ X X

114 LMPI X X


(6)

116 MERK X X

117 MLBI √ X √ X X

118 MRAT √ X √ X X

119 MYOR √ √ X √ X

120 PSDN √ X √ X X

121 PYFA √ √ X √ X

122 RMBA √ X √ X X

123 ROTI √ √ √ √ 55

124 SCPI √ X X √ X

125 SIDO √ X √ X X

126 SKBM √ √ √ √ 56

127 SKLT √ X √ X X

128 SQBB √ √ √ √ 57

129 STTP √ X √ X X

130 TCID √ X √ X X

131 TSPC X X

132 ULTJ 58

133 UNVR X X


Dokumen yang terkait

PENGARUH AUDIT DELAY, OPINI AUDIT, REPUTASI AUDITOR DAN PERGANTIAN MANAJEMEN PADA VOLUNTARY AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

4 73 20

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian kantor akuntan publik: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2008-2012

1 8 137

Faktor-faktor yang mempengaruhi Perusahaan dalam melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2011)

0 7 116

Pengaruh Diferensiasi Kualitas Audit, Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Opini Audit Terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

0 9 123

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Auditor Swittching (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEI)

0 4 127

PENGARUH OPINI AUDIT, PERGANTIAN MANAJEMEN, DAN REPUTASIAUDITOR TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR Pengaruh Opini Audit, Pergantian Manajemen, Dan Reputasi Auditor Terhadap Pergantian Auditor (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia).

0 3 16

PENGARUH OPINI AUDIT, PERGANTIAN MANAJEMEN, DAN REPUTASI AUDITORTERHADAP PERGANTIAN AUDITOR Pengaruh Opini Audit, Pergantian Manajemen, Dan Reputasi Auditor Terhadap Pergantian Auditor (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia).

0 1 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Stakeholders - Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2

0 0 10

ABSTRAK Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

0 0 14