41
4. Transmission Delay Transmission Delay adalah waktu yang diperlukan sebuah paket data untuk
melintasi suatu media. Transmission delay ditentukan oleh kecepatan media dan besarnya paket data.
5. Processing Delay Processing Delay adalah waktu yang diperlukan oleh suatu perangkat jaringan
untuk melihat rute, mengubah header dan tugas switching.
2.13 Packet loss
Packet Loss merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang. Packet Loss dapat
terjadi karena sejumlah faktor, mencakup penurunan sinyal dalam media jaringan, melebihi batas saturasi jaringan, paket yang corrupt yang menolak untuk transit,
kesalahan hardware jaringan. Persamaan perhitungan packet loss [4] :
Packet loss =
ୟ ୩ ୣ ୲ ୢ ୟ ୲ ୟ ୢ ୧ ୩ ୧ ୰ ୧ ୫ ି ୮ ୟ ୩ ୣ ୲ ୢ ୧ ୲ ୣ ୰ ୧ ୫ ୟ ୟ ୩ ୣ ୲ ୢ ୟ ୲ ୟ ୷ ୟ ୬ ୢ ୧ ୩ ୧ ୰ ୧ ୫
x100...………….…….2.2
Kegagalan paket di sebabkan oleh berbagai kemungkinan, diantaranya : 1. Congestion, disebabkan karena berlebihannya antrian didalam jaringan
2. Node, bekerja melebihi kapasitas buffer 3. Memory yang terbatas pada node
4. Policing atau kontrol terhadap jaringan untuk memastikan bahwa jumlah trafik yang mengalir dengan besarnya bandwith, jika besarnya trafik yang
Universitas Sumatera Utara
42
mengalir di dalam jaringan melebihi kapasitas bandwidth, maka policing control akan membuang kelebihan dari trafik yang ada.
Pada Tabel 2.2 dapat dilihat kategori jaringan berdasarkan nilai packet loss.
Tabel 2.2. Kategori jaringan berdasarkan nilai packet loss versi TIPHON
Kategori Packet Loss
Sangat Bagus Bagus
3 Sedang
15 Buruk
25
2.14 Throughput
Troughput adalah kemampuan sebenarnya suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data. Biasanya throughput selalu dikaitkan dengan
bandwidth. Karena throughput memang bisa disebut juga dengan bandwidth dalam kondisi yang sebenarnya. Bandwidth lebih bersifat fix, sementara
throughput sifatnya adalah dinamis tergantung trafik yang sedang terjadi. Persamaan perhitungan Throughput [4] :
Throughput =
ୟ ୩ ୣ ୲ ୷ ୟ ୬ ୢ ୧ ୲ ୣ ୰ ୧ ୫ ୟ ୟ ୫ ୟ ୮ ୣ ୬ ୟ ୫ ୟ ୲ ୟ ୬
…
………………………………………..2.3
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi komputer pada saat ini menunjukkan peningkatan yang sangat pesat dan menyentuh hampir segala aspek kehidupan
manusia. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan dalam jaringan komputer, diperlukan pengembangan jaringan LAN dalam suatu jaringan komputer. Hal ini
tentu saja dapat meningkatkan kebutuhan perangkat switch yang lebih banyak dan akan menambah biaya perancangan.
VLAN dapat membagi sebuah LAN menjadi beberapa broadcast domain. Dalam implementasinya VLAN mempunyai keunggulan karena tidak memerlukan
perubahan fisik pada jaringan, tetapi dapat memberikan berbagai tambahan pada teknologi jaringan. Untuk dapat melihat kinerja sebuah jaringan komputer,
seorang administrator jaringan memerlukan aplikasi Network Monitoring System untuk simulasi yang dapat mencerminkan arsitektur dari jaringan komputer pada
sistem jaringan yang digunakan. Cisco Packet Tracer merupakan software untuk simulasi jaringan komputer yang paling mudah penggunaan dan instalasinya.
Dengan menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer, simulasi data mengenai jaringan dapat dimanfaatkan menjadi informasi tentang keadaan koneksi suatu
komputer dalam suatu jaringan, apabila terjadi masalah dalam interkoneksi jaringan. Dalam pembangunan jaringan VLAN ada dua jenis routing, yaitu static
dan dynamic. Penggunaan dynamic routing lebih dianjurkan karna mempermudah kinerja administrator dalam mengkonfigurasi jaringan tanpa harus memperbaharui
konten dari jaringan jika terjadi perubahan.
Universitas Sumatera Utara