Umum Pengertian VLAN DASAR TEORI

5

BAB II DASAR TEORI

2.1 Umum

Jaringan LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung dan biasanya jangkauannya tidak lebih dari 1 kilometer persegi. Beberapa model konfigurasi LAN biasanya berupa sebuah komputer yang dijadikan sebagai file server yang digunakan untuk menyimpan perangkat lunak ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan lokal. Komputer-komputer yang terhubung dengan suatu file server biasanya disebut workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih kurang di bawah dari file server-nya dan mempunyai aplikasi lain di dalam media penyimpanannya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya. LAN merupakan jaringan komunikasi yang terbatas pada daerah yang kecil.

2.2 Sistem Jaringan Komputer

Ada beberapa jenis jaringan komputer yang dibedakan atas dasar ruang lingkupnya yaitu antara lain [1] : 1. LAN Local Area Network adalah sekelompok komputer yang saling dihubungkan di dalam area tertentu. Universitas Sumatera Utara 6 2. WAN Wide Area Network adalah jaringan yang diperluas ke area yang lebih luas misalnya satu blok kota, dimana untuk menghubungkannya sering menggunakan saluran telepon yang telah tersedia. 3. MAN Metropolitan Area Network adalah LAN yang diperluas sehingga dapat meliputi kota dengan diameter 50 km. Tidak menggunakan Ethernet atau Tiken Passing tetapi menggunakan DQDB Distributed Queque Dual Bus.

2.2.1 Topologi LAN

Topologi secara fisik dari suatu jaringan lokal merujuk kepada konfigurasi kabel, komputer dan perangkat lainnya. Adapun jenis-jenis topologi LAN adalah sebagai berikut : 1. Linear Bus Garis Lurus Topologi linear Bus terdiri dari satu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan terkoneksi pada sebuah kabel utama backbone. Jaringan-jaringan Ethernet dan Local Talk menggunakan topologi ini. Kelebihan dari topologi linear Bus adalah : a. Mudah dalam mengkonfigurasi komputer atau perangkat lain ke dalam sebuah kabel utama. b. Tidak terlalu banyak menggunakan kabel dibandingkan dengan topologi star bintang. Kekurangan dari topologi linear Bus adalah : a. Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama. Universitas Sumatera Utara 7 b. Membutuhkan terminator pada kedua sisi kabel utamanya. c. Sangat sulit mengidentifikasi permasalahan jika jaringan sedang down atau rusak d. Sangat tidak disarankan dipakai sebagai salah satu solusi pada penggunaan jaringan di gedung besar. Gambar 2.1 Topologi Linear Bus Pada Gambar 2.1 memperlihatkan topologi jaringan linear bus, pada gambar tersebut kita dapat melihat backbone dan terminator dari backbone. 2. Star bintang Topologi model ini dirancang yang mana setiap nodes terkoneksi ke jaringan melewati sebuah concentrator. Data yang dikirim ke jaringan lokal akan melewati concentrator sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya, concentrator akan mengatur dan mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan dan juga bertindak sebagai repeater. Konfigurasi jaringan model ini menggunakan kabel Twisted Pair dan dapat digunakan pada kabel coaxial atau kabel fibre optic. Kelebihan topologi Star bintang adalah : a. Mudah dalam pemasangan dan pengkabelan. Universitas Sumatera Utara 8 b. Tidak mengakibatkan gangguan pada jaringan ketika akan memasang atau memindahkan perangkat jaringan lainnya. c. Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat- perangkat lainnya. Kekurangan dari topologi Star bintang adalah a. Membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi linear bus. b. Membutuhkan concentrator dan apabila concentrator rusak maka semua node yang terkoneksi tidak dapat terdeteksi. c. Lebih mahal daripada topologi linear bus karena biaya untuk pembelian concentrator. Gambar 2.2 Topologi Star Pada Gambar 2.2 memperlihatkan topologi jaringan star, pada gambar tersebut kita dapat melihat concentrator yang merupakan bagian paling vital dari topologi ini. 3. Ring cincin Topologi Ring cincin menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin sehingga diberi nama topologi bintang dalam lingkaran atau star-wired ring. Universitas Sumatera Utara 9 Gambar 2.3 Topologi Ring Pada Gambar 2.3 terlihat bahwa concentrator dari topologi ring berbentuk lingkaran tetapi sebenarnya yang berbentuk lingkaran itu adalah kabel untuk menghubungkan dari kartu jaringan ke concentrator. 4. Tree pohon Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi linear bus dan star, yang mana terdiri dari kelompok-kelompok workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi Linear Bus. Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan. Kelebihan dari topologi Tree adalah: a. Proses konfigurasi jaringan dilakukan dari titik ke titik pada masing-masing segmen. b. Didukung oleh banyak perangkat keras dan perangkat lunak Kekurangan dari topologi Tree adalah a. Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe kabel yang digunakan. Universitas Sumatera Utara 10 b. Jika jaringan utama rusak maka keseluruhan segmen ikut rusak juga. c. Sangat relatif sulit untuk dikonfigurasi dan proses pengkabelannya dibandingkan dengan topologi jaringan yang lain. Gambar 2.4 Topologi Tree Pada Gambar 2.4 terlihat bahwa topologi tree merupakan gabungan dari beberapa topologi.

2.3 Perangkat Keras dan Jaringan

Perangkat Keras Hardware jaringan komputer adalah perangkat yang secara fisik dapat dilihat dan diraba, yang membentuk suatu kesatuan, sehingga dapat membangun sebuah jaringan komputer.

2.3.1 Network Interface Card NIC

NIC Network Interface Card atau yang biasa disebut LAN card ini adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Komponen ini biasanya sudah terpasang secara onboard di beberapa komputer atau laptop. Gambar 2.5 menunjukkan bentuk dari NIC. Universitas Sumatera Utara 11 Gambar 2.5 Network Interface Card

2.3.2 Hub Switch Konsentrator

Sebuah konsentrator Hub atau switch adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap workstation, server atau perangkat lain. Dalam topologi bintang, kabel twisted pair datang dari sebuah workstation masuk kedalam hub atau switch. Hub dan switch mempunyai banyak lubang port RJ-45 yang dapat dipasang konektor RJ-45 dan terhubung ke sejumlah komputer. Beberapa jenis hub dapat dipasang bertingkat stackable hingga 4 susun. Biasanya hub maupun switch memiliki jumlah lubang sebanyak 4 buah, 8 buah, 16 buah, hingga 24 buah. Switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan manajemen trafik data lebih baik bila dibandingkan hub. Saat ini telah terdapat banyak tipe switch yang manageable, selain dapat mengatur trafik data, juga dapat diberi IP Address. Switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan manajemen trafik data lebih baik bila dibandingkan hub. Saat ini telah terdapat banyak tipe switch yang manageable, selain dapat mengatur trafik data, juga dapat diberi IP Address. Pada Gambar 2.6 dapat dilihat bentuk fisik dari switch. Universitas Sumatera Utara 15 lapisan pengaman serat besi. Lapisan serat besi tersebut membantu menutupi gangguan dari arus listrik, lalu lintas kendaraan atau mesin dan komputer. Selain sangat sulit untuk konfigurasi, kabel ini pula sangat tidak tahan terhadap serangan dari sinyal-sinyal tertentu. Tetapi memiliki kelebihan karena dapat mendukung penggunaan kabel yang panjang di antara jaringan daripada kabel Twisted Pair. Ada dua jenis tipe kabel ini yaitu kabel thick coaxial dan kabel thin coaxial. Kabel thin coaxial disebut juga dengan 10Base2 thinnet dimana angka 2 menunjukan pada panjang maksimum untuk setiap segmen kabel tersebut yaitu 200 meter, namun kenyataannya hanya dapat menjangkau sampai 185 meter. Kabel ini sangat populer terutama pada penggunaan jaringan yang linear. Kabel thick coaxial disebut juga dengan 10Base5 thicket dimana angka 5 menunjukan pada panjang maksimum untuk setiap segmen kabel tersebut yaitu 500 meter, dan satu kekurangan dari kabel jenis ini adalah tidak lentur dan sangat relatif sulit untuk mengkonfigurasinya. Tipe konektor untuk kabel jenis ini adalah konektor Bayone-Neill-Concelman BNC. Pada Gambar 2.10 dapat dilihat bentuk dari kabel koaksial. Gambar 2.10 Kabel Koaksial Universitas Sumatera Utara 16 4. Kabel Fibre Optic Kabel fibre optic serat optik mempunyai kemampuan mentransmisikan sinyal melalui jarak yang relatif jauh daripada kabel coaxial ataupun kabel twisted, serta memiliki kecepatan yang baik. Kabel ini sangat baik digunakan untuk fasilitas konferensi radio atau layanan interaktif. Pada Gambar 2.11 dapat dilihat bentuk dari kabel fiber optik. Gambar 2.11 Kabel Fiber Optik

2.4 Model Referensi OSI

Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer, diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai pihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemahinterpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi, interpreter identik dengan protokol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standardisasi ISO International Standardization Organization pada akhir 70an, membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI Open System Interconnection. Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi harus berpedoman pada model referensi ini dalam mengembangkan protokolnya. Universitas Sumatera Utara 17 Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik hingga aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja, tetapi juga sangat diperlukan dalam membangun jaringan Internet. OSI menjelaskan bagaimana data dan informasi jaringan berkomunikasi dari sebuah aplikasi pada sebuah komputer berjalan melalui jaringan, menuju ke aplikasi di komputer lain. OSI menjelaskan melalui pendekatan pemecahan menjadi lapisan- lapisan layer. Analogi konsep layer adalah seperti dalam departemen bidang dalam sebuah perusahaan, setiap departemen memiliki tugas yang berbeda, dan hanya terfokus padahal tertentu sesuai pembagian tugas. Pada Gambar 2.12 dapat dilihat struktur 7 lapis jaringan OSI. Gambar 2.12 Model Referensi OSI

2.4.1 Physical Layer

Lapisan fisik physical layer atau PHY Layer adalah lapisan pertama dalam model referensi jaringan OSI lapisan ini merupakan lapisan terendah dari tujuh lapisan lainnya. Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data di atas media jaringan kabel, radio, atau cahaya. Selain itu, lapisan ini juga mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi, Universitas Sumatera Utara 18 sinkronisasi antar bit, pengaktifan koneksi dan pemutusannya, dan beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi seperti halnya kabel UTPSTP, kabel koaksial, atau kabel fiber-optic. Protokol-protokol pada level PHY mencakup IEEE 802.3, RS-232C, dan X.21. Repeater, transceiver, kartu jaringannetwork interface card NIC, dan pengabelan beroperasi di dalam lapisan ini.

2.4.2 Data Link Layer

Lapisan data-link data link layer adalah lapisan kedua dari bawah dalam model OSI, yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik. Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area network WAN, atau antara node di dalam sebuah segmen local area network LAN yang sama. Lapisan ini bertanggungjawab dalam membuat frame, flow control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame yang dianggap gagal. MAC address juga diimplementasikan di dalam lapisan ini. Selain itu, beberapa perangkat seperti Network Interface Card NIC, switch layer serta bridge jaringan juga beroperasi di sini. Lapisan data-link menawarkan layanan pentransferan data melalui saluran fisik. Pentransferan data tersebut mungkin dapat diandalkan atau tidak. Beberapa protokol lapisan data-link tidak mengimplementasikan fungsi Acknowledgment untuk sebuah frame yang sukses diterima, dan beberapa protokol bahkan tidak memiliki fitur pengecekan kesalahan transmisi dengan menggunakan Universitas Sumatera Utara 19 checksumming. Pada kasus-kasus tersebut, fitur-fitur acknowledgment dan pendeteksian kesalahan harus diimplementasikan pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnya protokol Transmission Control Protocol TCP lapisan transport.

2.4.3 Network Layer

Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI. Lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi berikut : 1. Pengalamatan logis dan melakukan pemetaan routing terhadap paket- paket melalui jaringan. 2. Membuat dan menghapus koneksi dan jalur koneksi antara dua node di dalam sebuah jaringan. 3. Mentransfer data, membuat dan mengkonfirmasi penerimaan, dan mengeset ulang koneksi. Network Layer juga menyediakan layanan connectionless dan connection- oriented terhadap lapisan transport yang berada di atasnya. Network Layer juga melakukan fungsinya secara erat dengan Physical Layer lapisan pertama dan data-link Layer lapisan kedua dalam banyak implementasi protokol dunia nyata. Addressing dan routing adalah fungsi utama dari protokol network layer. Addressing memungkinkan komunikasi data antar host pada jaringan yang sama atau jaringan yang berbeda pengalamatan secara logical. Internet Protocol version 4 IPv4 menyediakan pengalamatan hirarkis untuk paket yang membawa data kita. Routing merupakan fungsi yang berrtanggung jawab membawa data melewati sekumpulan jaringan dengan cara memilih jalur terbaik untuk dilewati data. Universitas Sumatera Utara 20

2.4.4 Transport Layer

Transport Layer melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi menjadi suatu arus data. Layanan-layanan yang terdapat di transport layer melakukan segmentasi dan juga menyatukan kembali data yang sudah tersegmentasi dari aplikasi-aplikasi upper-layer dan menggabungkannya ke dalam arus data yang sama. Layanan-layanan ini menyediakan layanan transportasi data dari ujung ke ujung dan dapat membuat koneksi logikal antara host pengirim dan host tujuan pada sebuah internetwork. Transport Layer bertanggung jawab untuk menyediakan mekanisme untuk multiplexing multiplexing adalah teknik untuk mengirimkan atau menerima beberapa jenis data yang berbeda sekaligus pada saat bersamaan melalui satu media network saja, metode aplikasi-aplikasi upper-layer, membuat session, dan memutuskan virtual circuit koneksi yang terbentuk antara dua buah host di jaringan, setelah melalui sebuah mekanisme yang disebut three-way handshake.

2.4.5 Session Layer

Session Layer bertanggung jawab untuk membentuk, mengelola dan kemudian memutuskan session-session antar presentation layer. Session layer juga menyediakan kontrol dialog antar peralatan atau titik jaringan node. Session layer melakukan koordinasi komunikasi antar sistem dan mengorganisasi komunikasinya dengan menawarkan mode simplex komunikasi satu arah, half- duplex komunikasi dua arah secara bergantian, dan full duplex komunikasi dua arah. Universitas Sumatera Utara 21 Kesimpulannya, session layer menjaga terpisahnya data dari aplikasi satu dengan data dari aplikasi yang lain. Contoh Protokol dan Interface Session Layer Menurut CISCO : 1. Network File System NFS. Dibuat oleh SUN Microsystem dan digunakan dengan metode TCPIP dan workstation UNIX untuk akses yang transparan ke sumber daya remote. 2. Structure Query Language SQL. Dibuat oleh IBM untuk menyediakan kepada pengguna suatu cara yang lebih mudah untuk mendefinisikan kebutuhan informasinya pada sistem lokal dan remote. 3. Remote Procedure Cal RPC. Merupakan tool untuk sistem client-server yang digunakan untuk lngkungan yang berbeda-beda. 4. X Window. Digunakan secara luas oleh terminal-terminal pintar untuk berkomunikasi dengan komputer UNIX. 5. AppleTalk Session Protokol ASP. Mekanisme client-server yang membuat dan menjaga session antara client-server AppleTalk. 6. Digital Network Architecture Session Control Protocol DNA SCP. Sebuah Protocol Session Layer dari DECnet.

2.4.6 Presentation Layer

Lapisan ini melakukan hanya suatu fungsi tunggal translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data dan enkripsi yang mungkin ditangani oleh layer ini. Universitas Sumatera Utara 22 Layer ini pada dasarnya adalah penerjemah, pengkodean dan pengkonversi. Teknik transfer data yang berhasil adalah dengan mengadaptasi data tersebut ke dalam format standar sebelum dikirim. Tugas-tugas seperti kompresi, dekompresi, enkripsi dan dekripsi data berhubungan pada Presentation Layer.

2.4.7 Application Layer

Application Layer, Layer tujuh, adalah lapisan paling atas baik di OSI maupun di TCP IP model. Application layer adalah lapisan yang menyediakan interface antara aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi dan jaringan yang mendasarinya di mana pesan akan dikirim. Protokol Application Layer digunakan untuk pertukaran data antara program yang berjalan pada source dan host tujuan. Ada banyak protokol Application Layer dan protokol terus dikembangkan. Application layer berada pada ujung protocol stack TCPIP. Application layer pada TCPIP adalah kumpulan dari beberapa komponen software yang mengirim dan menerima informasi dari port TCP dan UDP. Beberapa komponen pada application layer hanya sebagai alat untuk pengumpul informasi konfigurasi network dan beberapa lainnya boleh jadi adalah sebuah user interface atau Application Program Interface API yang mendukung desktop operating environment.

2.5 TCPIP

Internet dapat terbentuk karena sekumpulan besar jaringan komputer memiliki kesepakatan untuk berbicara dalam bahasa yang sama. Kesepakatan ini Universitas Sumatera Utara 23 semata-mata merupakan kesepakatan yang bersifat teknis karena tidak ada suatu badanpun di dunia ini yang berhak mengatur jalannya internet secara keseluruhan. Adapun yang hanya dapat diatur dalam internet adalah penggunaan protokolnya. TCPIP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun demikian lapisan-lapisan pada TCPIP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. Protokol TCPIP hanya dibuat atas lima lapisan saja yaitu physical, data link, network, transport dan application. Hanya lapisan aplikasi pada TCPIP mencakupi tiga lapisan OSI teratas. Khusus layer keempat, protokol TCPIP mendefinisikan 2 buah protokol yakni Transmission Control Protocol TCP dan User Datagram Protocol UDP. Sementara itu pada lapisan ketiga TCPIP mendefinisikan Internetworking IP, namun ada beberapa protokol lain yang mendukung pergerakan data pada lapisan ini.

2.5.1 Kelas TCPIP

Untuk mempermudah proses pembagiannya, IP address dikelompokkan dalam kelas-kelas. Dasar pertimbangan pembagian IP Address ke dalam kelas- kelas adalah untuk memudahkan pendistribusian pendaftaran IP address. Dengan memberikan sebuah ruang nomor jaringan beberapa blok IP address kepada ISP Internet Service Provider di suatu area diasumsikan penanganan komunitas lokal tersebut akan lebih baik dibandingkan dengan jika setiap pemakai individual harus meminta IP address ke otoritas pusat yaitu Internet Assigned Numbers Authority IANA. IP address ini dikelompokan dalam lima kelas yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP kelas A dipakai Universitas Sumatera Utara 24 oleh sedikit jaringan namun jaringan ini memiliki anggota yang besar. Kelas C dipakai oleh banyak jaringan, namun anggota masing-masing jaringan sedikit. Kelas D dan E juga didefinisikan tetapi tidak digunakan dalam pengunaan normal. Kelas D diperuntukkan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keperluan eksperimental.

2.5.2 Subnetting

Subnetting adalah cara membagi satu jaringan menjadi beberapa sub jaringan. Beberapa bit dari bagian Host ID dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian NetID. Cara ini menciptakan sejumlah NetID tambahan dan mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap jaringan tersebut. Gambar 2.13 adalah contoh sebuah jaringan dengan IP Address 172.16.0.0. Gambar 2.13 Satu jaringan dengan IP Address 172.16.0.0 Gambar 2.13 menunjukkan bahwa jaringan tersebut hanya memiliki satu IP jaringan yaitu 172.16.0.0 Kelas B. Jadi untuk HostID akan menggunakan NetID sebagai acuan pembagian IP Address dalam jaringan tersebut. Dengan Subnetting, sebuah alamat jaringan tunggal ini dapat dipecah menjadi banyak sub jaringan sub network, atau disingkat dengan subnet. Gambar 2.14 adalah contoh sebuah jaringan yang dipecah menjadi beberapa sub jaringan. Universitas Sumatera Utara 25 Gambar 2.14 Sebuah jaringan dipecah menjadi 3 subnet melalui subnetting Beberapa alasan membangun subnetting ialah sebagai berikut : 1. Mereduksi Trafik Jaringan 2. Mengoptimasi Performansi Jaringan 3. Memudahkan manajemen 4. Mengefektifkan jaringan yang dibatasi area geografis yang luas

2.6 Routing

Routing adalah kegiatan menentukan jalur pengiriman data dalam suatu jaringan, menentukan jumlah host dalam jaringan, dan lain-lain sehingga suatu kiriman paket data dapat sampai alamat tujuan berdasarkan IP address yang dituju.

2.6.1 Static Routing

Static routing adalah metode routing yang tabel jaringannya dibuat secara manual oleh admin jaringannya. Static routing mengharuskan admin untuk merubah route atau memasukkan command secara manual di router tiap kali terjadi perubahan jalur. Keuntungan: 1. Lebih aman daripada dynamic routing terhadap metode spoofing Universitas Sumatera Utara 26 Kelemahan: 1. Rentan terhadap kesalahan penulisan 2. Lebih merepotkan dibandingkan dynamic routing

2.6.2 Dynamic Routing

Dynamic Routing Router Dinamis adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data ke arah yang benar. Dengan kata lain, routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis. Dynamic router mempelajari sendiri rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router. Apabila jaringan memiliki lebih dari satu kemungkinan rute untuk tujuan yang sama maka perlu digunakan dynamic routing. Sebuah dynamic routing dibangun berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk mendistribusikan informasi yang secara dinamis Universitas Sumatera Utara 27 mengikuti perubahan kondisi jaringan. Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol routing didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh admin. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dan device tujuan. Keuntungan: 1. Lebih mudah untuk mengatur network yang besar. 2. Akan memilih jalur lain yang ada bila suatu jalur rusak. Kekurangan: 1. Update ARP table dibagikan ke semua komputer, berarti mengkonsumsi bandwith. 2. Butuh RAM untuk menentukan jalur terbaik bila terjadi down. 3. Jalur ditentukan oleh sistem bukan admin. Ada beberapa routing dynamic untuk IP, dibawah ini adalah dinamik routing yang sering digunakan : 1. RIP Routing Information Protocol 2. OSPF Open Shortest Path First 3. IGRP Interior Gateway Routing Protocol 4. EIGRP Enhanced Interior Gateway Routing Protocol 5. BGP Border Gateway Protocol Universitas Sumatera Utara 28

2.7 Pengertian VLAN

Virtual Local Area Network atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN. Penggunaan VLAN membuat pengaturan jaringan menjadi fleksibel dimana segmen dapat dibuat berdasarkan tiap bagian atau departemen tanpa bergantung pada lokasi workstation seperti Gambar 2.15 [2]. Gambar 2.15 Jaringan VLAN VLAN memberikan kemudahan, fleksibilitas, serta sedikitnya biaya yang dikeluarkan untuk membangunnya. VLAN membuat jaringan yang besar lebih mudah untuk diatur manajemennya karena VLAN mampu untuk melakukan konfigurasi secara terpusat terhadap peralatan yang ada pada lokasi yang terpisah. Universitas Sumatera Utara 29 Dengan kemampuan VLAN untuk melakukan konfigurasi secara terpusat, maka sangat menguntungkan bagi pengembangan manajemen jaringan. Menurut IEEE standard 802.1Q, Virtual LAN menawarkan sebuah metode untuk membagi satu fisik network ke banyak broadcast domain. dalam network besar, broadcast domain ini biasanya sama dengan batas IP subnet, yang masing-masing subnet mempunyai satu VLAN. Sebuah VLAN membolehkan banyak Virtual LAN berdampingan dalam sebuah fisik LAN switch. Artinya jika ada dua mesin yang terhubung dalam switch yang sama tidak dapat mengirim Ethernet frames ke mesin lain meskipun dalam satu kabel yang sama. Jika dibutuhkan untuk komunikasi, maka sebuah router harus ditempatkan di antara dua VLAN tersebut untuk memforward paket, seperti jika ada dua LAN yang secara fisik terpisah. Untuk mengenali trafik dari VLAN yang berbeda, 802.1Q standard mendefinisikan sebuah metode yang disebut VLAN tagging. Dengan tagging, switches memasukkan 4-bit VLAN tag ke dalam header dari masing-masing frame. Sebuah tag mengandung 12-bit VLAN ID pengenal frame anggota VLAN. Dengan keunggulan yang diberikan oleh VLAN maka ada baiknya bagi setiap pengguna LAN untuk mulai beralih ke VLAN. VLAN yang merupakan pengembangan dari teknologi LAN ini tidak terlalu banyak melakukan perubahan, tetapi telah dapat memberikan berbagai tambahan pelayanan pada teknologi jaringan.

2.8 Prinsip Kerja VLAN