Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

SMK N 3 Yogyakarta yang terletak di Jl. Monginsidi No. 2A merupakan salah satu lembaga pendidikan kejuruan tertua di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. SMK N 3 Yogyakarta memiliki misi melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang berfungsi optimal untuk menghasilkan lulusan yang kompeten di bidangnya, unggul dalam iptek, imtaq, dan mandiri. SMK N 3 Yogyakarta memiliki 6 enam jurusan, yaitu jurusan Teknik Bangunan, Teknik Ketenagalistrikan, Teknik Pemesinan, Teknik Otomotif, Teknik Elektronika, Teknik Komputer dan Informatika. Salah satu jurusan yang diminati adalah Jurusan Teknik Pemesinan dengan jumlah kelas sebanyak 12 kelas, terdiri dari kelas X, XI, XII dan masing-masing kelas memiliki daya tampung 36 siswa. Sebagai salah satu lembaga pendidikan kejuruan tentunya SMKN 3 Yogyakarta harus selalu meningkatkan mutu dan kualitas dari proses pembelajaran di sekolah. Program keahlian Teknik Pemesinan merupakan salah satu program yang banyak terserap di dunia industri, sehingga program ini banyak diminati oleh calon siswa yang akan masuk di sekolah tersebut. Program Teknik Pemesinan terdiri dari empat kelas untuk masing-masing angkatan. Dalam pelaksanaannya pembelajaran praktek program keahlian Teknik Pemesinan menggunakan tempat Balai Latihan Praktek Teknik BLPT, sementara pembelajaran teori dilaksanakan di Induk Sekolah Jl. A. M Sangaji No. 47 Yogyakarta. 2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 sangatlah penting karena merupakan dasar sebelum siswa melakukan praktek. Tujuan pembelajaran K3 secara umum yaitu untuk meningkatkan pengetahuan mengenai K3 supaya siswa lebih menyadari bahwa pentingnya melakukan K3 untuk mencegah atau meminimalisir kecelakaan dalam bekerja dan khususnya bagi siswa dalam melakukan praktek. Pengetahuan K3 dapat digunakan dalam proses belajar pemesinan dan fabrikasi, ataupun dapat dimanfaatkan sebagai ilmu dalam kegiatan sehari-hari oleh siswa. Berdasarkan observasi awal sebelum penelitian tentang pembelajaran K3, dengan mewawancarai guru yaitu Drs. Sutiman didapatkan beberapa permasalahan baik itu dari siswa, guru, maupun sarana dan prasarana. Hasil wawancara dengan Drs. Sutiman mengemukakan bahwa tingkat keberhasilan belajar siswa masih kurang yaitu dari 4 kelas masih ada 3 siswa yang tidak naik kelas. Selain itu, berdasarkan observasi yang dilakukan di kelas X Teknik Permesinan pada saat proses pembelajaran siswa kurang antusias dan cenderung bosan, karena guru dominan menggunakan metode konvensional ceramah. Metode ceramah ini dominan dilakukan dari awal sampai akhir dan dibantu menggunakan media papan tulis tanpa dilengkapi media pembelajaran yang lain. Dari cara guru mengajar di kelas dapat dilihat bahwa guru belum memanfaatkan media pembelajaran yang ada, padahal sarana prasarana penunjang sudah tersedia seperti komputer, proyektor, OHP, dan lain sebagainya. Metode mengajar guru tersebut mengakibatkan proses pembelajaran menjadi kurang efektif sehingga minat belajar siswa menurun, dan keterserapan materi ajar menjadi berkurang. 3 Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer-Managed Instruction CMI. Ada pula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar, pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya. Modus ini dikenal dengan Computer-Assisted Instruction CAI. CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai materi utama pembelajaran. Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya disampaikan bukan dengan komputer Azhar Arsad, 2010 : 96. Media pembelajaran yang akan dibuat yaitu menggunakan bantuan progam Microsoft Office PowerPoint. Alasan dalam pemilihanpenggunaan progam Microsoft Power Office Point adalah program tersebut merupakan program aplikasi komputer yang cukup populer pada institusi pendidikan dan cara membuat multimedia dan animasi mudah. Di samping itu sebagian komputer yang ada di sekolah sudah diinstall Microsoft Office yang salah satunya memuat aplikasi Microsoft Office PowerPoint sehingga tinggal menggunakannya; program tersebut dapat menampilkan teks, gambar, suara, animasi, video, dan lain sebagainya; hasilnya dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik CDDisketFlashdisk sehingga lebih praktis untuk dibawa ke mana-mana. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka akan dilakukan suatu penelitian tentang pengembangan media pembelajaran pada Pembelajaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 berbasis Microsoft Office PowerPoint Kelas X Teknik Pemesinan di SMK Negeri 3 Yogyakarta. 4

B. Identifikasi Masalah