Latar Belakang Masalah PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMA PERINTIS 2 BANDAR LAMPUNG

1.4 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti berharap dapat memberikan manfaat yang akan dijabarkan sebagai berikut. 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi dalam bidang seni budaya, yakni dapat memberikan referensi penelitian dalam bidang seni tari, dapat menambah referensi bagi guru dalam menggunakan metode pembelajaran seni tari. 2. Untuk menambah pengetahuan dan kecintaan siswa terhadap kesenian khususnya seni tari, selain itu mengenalkan kepada mereka jenis tarian daerah Lampung yang belum mereka ketahui yaitu tari sigeh penguten. 3. Untuk menambah pengetahuan kepada peneliti dan mahasiswa pendidikan seni tari tentang metode pembelajaran seni tari yang sesuai dalam pembelajaran tari sigeh penguten.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap masalah yang akan dipaparkan, maka perlu adanya ruang lingkup penelitian, yaitu: 1. Objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran tari sigeh penguten pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung. 2. Subyek penelitian ini dilakukan pada siswa dan guru yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di SMA Perintis 2 Bandar Lampung tahun ajaran 2015. 3. Tempat penelitian ini adalah SMA Perintis 2 Bandar Lampung, waktu penelitian adalah tahun pelajaran 2015. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembelajaran

Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori pembelajaran. Menurut Permendikbud 81A Tahun 2013 di jelaskan bahwa kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Pembelajaran yaitu suatu aktifitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengukuhkan kepribadian Fadlillah, 2014: 172. Pada pembelajaran kurikulum 2013 proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Menurut Fadlillah 2014; 174 prinsip – prinsip melksanakan proses pembelajaran, diantaranya sebagai berikut : 1. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik menjadi tahu 2. Dari guru sebagai satu satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar. 3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguat penggunaan pendekatan ilmiah. 4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi. 5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu.

2.2 Metode Pembelajaran

Metode adalah suatu cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai suatu tujuan Ahmad dan Lilik, 2009: 29. Metode pembelajaran merupakan carauntuk memudahkan penyampaian materi kepada peserta didik supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan Fadlillah, 2014: 188. Sebagai pengajar agar melibatkan siswa untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar keterampilan atau pengetahuan tetentu perlu adanya model yang bisa ditiru, misalnya bagaimana cara menggerakan tangan dan kaki pada tari sigeh penguten

2.3 Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar. Dalam aktivitas belajar mengajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada pandangan ilmu jiwa lama dan pandangan ilmu jiwa modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama aktivitas didominasi oleh guru, sedangkan pandangan ilmu jiwa modern aktivitas didominasi siswa Penelitian ini menggunakan 3 klasifikasi untuk menilai aktivitas siswa yaitu, visual activities, listening activities, motor activities. Visual activities merupakan penilaian seperti memerhatikan. listening activities yaitu seperti mendengar, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan dan mengambil keputusan. sedangkan motor activities merupakan penilaian yang menekankan pada perbuatan, misalnya seperti siswa mampu menggerakkan ragam gerak tari Sigeh Penguten.

2.4 Evaluasi Belajar

Evaluasi berasal dari kata evaluation yang berarti penilaian. Evaluasi menerjemahkan bukti menjadi pengertian kualitatif dan membandingkan hasil dengan kriteria yang telah ditetapkan, kemudian ditarik kesimpulan mengenai keefektifan, kegunaan, keberhasilan dan sebagainya Purwanto, 2013: 24. Evaluasi adalah pengukuran terhadap berbagai aspek tingkah laku untuk melihat perbedaan individu atau kelompok Purwanto, 2013: 26.