Karakteristik Remaja Putri Penjaga Gawang

33 “Pengembangan multimedia CD Compact Disk Pembelajaran Teknik Lay-Up Mata Kuliah Permainan Bolabasket Bagi Mahasiswa PJKR FIK UNY”. Pada penelitian tersebut membahas tentang kemudahan penggunaan multimedia pembelajaran bagi proses perkuliahan. Dalam Penelitian tersebut hasil validasi oleh ahli media dan ahli materi menilai adalah baik. Penilaian mahasiswa pada produk pengembangan multimedia tersebut adalah baik, meliputi aspek materi, aspek pembelajaran dan aspek media termasuk dalam kriteria baik. Hasil penelitian pengembangan mult imedia CD termasuk kategori “sangat baik”. Penelitian lain dilakukan oleh Basnendar Akbar Gautama 2011 dengan judul “pengembangan multimedia pembelajaran lemparan pantul mata kuliah permainan bola basket bagi mahasiswa prodi PJKR FIK UNY”. Subjek penelitian pada laporannya oleh Basnendar Akbar Gautama dilakukan pada mahasiswa PJKR FIK yang telah menempuh mata kuliah gerak dasar bola basket. Hasil penelitiannya adalah kualitas media dinyatakan baik berdasarkan penilaian substansi materi, media, dan uji coba.

C. Kerangka Berpikir

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran video tutorial untuk melakukan latihan teknik dasar penjaga gawang futsal untuk ekstrakurikuler futsal putri di sekolah. Video tutorial teknik dasar kiper futsal putri ini dibuat dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan dari siswa penjaga gawang sehingga siswa dapat melihat dengan jelas bagaimana cara melakukan teknik dasar penjaga gawang dalam futsal. Video tutorial ini dimaksudkan untuk mempermudah penjaga gawang dalam belajar mandiri. 34 Dalam penggunannya video tutorial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media pembelajaran lainnya seperti menurut Hujair AH Sanaky 2013: 123 Media Video dan VCD yang digunakan sebagai media pembelajaran memiliki kelebihan menyajikan objek belajar secara konkret sehingga sangat baik untuk menambah pengalaman belajar, menjadi pemicu atau memotivasi pembelajar untuk belajar, sangat baik untuk pencapaian tujuan belajar psikomotorik, dapat mengurangi kejenuhan belajar, terutama jika dikombinasikan dengan teknik mengajar secara ceramah dan diskusi persoalan yang ditayangkan dan mudah didistribusikan. Seorang penjaga gawang memiliki teknik dasar yang berbeda dengan 4 pemain futsal lainnya. Harus ada latihan khusus dari pelatih tentang teknik dasar penjaga gawang futsal putri. Pengetahuan pelatih yang terbatas menjadi kendala di latihan penjaga gawang. Sehingga harapannya video tutorial teknik dasar penjaga gawang futsal putri ini dapat menjadi salah satu pedoman saat latihan dan mempermudah siswa berlatih tentang teknik dasar penjaga gawang futsal. Pembuatan media pembelajaran yang berupa produk Compact disk, dilakukan dengan memenuhi standar mutu penilaian yang kemudian akan menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah produk pembelajaran yang dikembangkan layak di pergunakan dalam proses latihan, serta bermanfaat bisa untuk memecahakan kesulitan-kesulitan yang selama ini dihadapi siswa penjaga gawang tentang teknik dasar penjaga gawang. 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan research and development, penelitian ini berorientasi pada produk yang dikembangkan Sugiyono, 2011: 297. Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan difokuskan untuk menghasilkan video tutorial teknik dasar penjaga gawang futsal untuk putri. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan model deskriptif prosedural yang menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Model pengembangan yang menggariskan langkah-langkah dan harus diikuti untuk menghasilkan suatu produk tertentu Sugiyono, 2011:298

B. Prosedur Pengembangan

Borg dan Gall 1983, dalam Nana Syaodih Sukmadinata, 2012:163 menyatakan bahwa prosedur penelitian pengembangan pada dasarnya terdiri dari dua tujuan utama, yaitu: 1 mengembangkan produk, dan 2 menguji keefektifan produk dalam mencapai tujuan. Tujuan pertama disebut fungsi pengembangan, sedangkan tujuan kedua disebut sebagai validasi. Dengan demikian konsep penelitian pengembangan lebih tepat diartikan sebagai upaya pengembangan yang disertai dengan upaya memvalidasi. Menurut Sugiyono 2010: 409 menyarankan menggunakan prosedur sepuluh langkah dalam melakukan penelitian pengembangan, yaitu: 1. Potensi dan masalah.