Identifikasi Masalah Batasan Masalah

6

G. Keaslian Gagasan

Sepengetahuan penulis, proyek akhir dengan judul “ Sistem Proteksi Daya Listrik berbasis Mikrokontroler ATmega16 dengan Sensor Arus ” ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya atau gelar lainnya di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis oleh orang lain, kecuali tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Adapun yang menjadi ciri khas pada proyek akhir ini adalah : 1. Menggunakan sensor arus sebagai alat pendeteksinya. 2. Menggunakan ATmega16 sebagai sistem pengendalinya. 3. Mengunakan relay sebagai pemutus arus jika terjadi beban berlebih. 4. Menggunakan buzzer sebagai penanda apabila terjadi masalah. 5. Menggunakan push button sebagai penentu nilai arus. 7

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

A. Sistem Proteksi Daya Listrik

Sistem proteksi daya listrik adalah alat yang dibuat dari kombinasi alat proteksi, Alarm, dan alat ukur. Alat ini bekerja berdasarkan arus yang terdedeksi pada sistem sehingga didapatkan nilai arus yang digunakan sebagai acuan utama dimana nilai arus didapatkan dari sensor arus Split Current Tranformer CT301 . Pada sistem proteksi nilai arus yang terdeteksi digunakan sebagai pembanding dimana jika nilai arus dari beban yang terpasang melebihi nilai arus yang ditentukan maka secara otomatis memutus arus sehingga beban yang terpasang tidak mendapat suplay tegangan. Secara bersamaan buzzer akan berbunyi dimana fungsinya adalah sebagai alarm untuk memberitahukan beban yang terpasang telah melebihi batas arus yang ditentukan. Keseluruhan sistem dibagi atas tiga bagian yaitu: 1. Input 2. Kendali, dan 3. Outpu t. Pada bagian input terdiri dari: 1. Push button yang berfungsi sebagai penentu nilai arus yang akan dibatasi. 2. Sensor arus Split Current Tranformer CT301 yang berfungsi sebagai pendeteksi nilai arus.