PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

(1)

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

DI BURSA EFEK INDONESIA (Skripsi)

Oleh

FADHILA MUDRIKA SALIM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(2)

ABSTRACT

EFFECT OF FINANCIAL RATIOS DIVIDEND POLICY IN MANUFACTURING

IN INDONESIA STOCK EXCHANGE By

Fadhila Mudrika Salim

This study was conducted to examine the effect of variable net profit margin , debt to equity ratio , current ratio , price- earing ratio of the dividend policy .

Data obtained by purposive sampling method with criteria manufacturing company (consumber goods industry) that are listed in the Indonesia Stock Exchange ( IDX ) and consistent throughout the study period (2010 to 2013 ) , a manufacturing company that provides financial statement data for the period (2010 to 2013 ) , and manufacturing companies do not generate negative earnings .

The result of this research shows that the data has fulfill the classical asumption, such as: no multicolinearity, no autocorrelation, no heteroscedasticity and distributed normally. From the regression analysis, found that simultan net profit margin (NPM), debt to equity ratio (DER), current ratio (CR), price earing ratio (PER) variable, have a positive significant to dividen payout ratio of manufacture company, while net profit margin (NPM), debt to equity ratio (DER), current ratio (CR), price earing ratio (PER) variable have influence to dependent variable (DPR) of manufacture company, the prediciton percentage of those variable simoultaneously are 20,8%.

Keywords : Net profit margin, debt to equity ratio, current ratio, price earing ratio to dividen payout ratio of manufacture company.


(3)

ABSTRAK

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh

Fadhila Mudrika Salim

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel net profit margin, debt to equity ratio, current ratio, price earing ratio terhadap kebijakan pembagian dividen.

Data diperoleh dengan metode purposive sampling dengan kriteria perusahaan manufaktur (consumber goods industry) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan konsisten selama periode penelitian (2010 sampai dengan 2013), perusahaan manufaktur yang menyediakan data laporan keuangan selama periode (2010 sampai dengan 2013), dan perusahaan manufaktur tidak menghasilkan laba negatif.

Hasil analisis menunjukan bahwa data-data digunakan didalam penelitian ini telah

memenuhi asumsi klasik. Dari hasil analisis regresi menunjukan bahwa variabel net profit margin (NPM), debt to equity ratio (DER), current ratio (CR), price earing ratio (PER) secara bersama-sama mempengaruhi Dividen Payout Ratio. Hal ini dengan di buktikan dalam nilai Fhitung (4,086) dengan tingkat signifikan sebesar 0,007 yang lebih kecil dari 0,05 (α=0,05). Variabel Net Profit Margin, Debt Equity Ratio, Current Ratio, Price Earning Ratio, yang paling berpengaruh adalah Current Ratio, hal ini ditunjukan dengan uji t dengan hasil signifikan 0,002 yang lebih kecil dari taraf signifikansi α= 0,05. Pengaruh dari

keempat variabel terhadap variabel dependen secara simultan adalah sebesar 20,8%. Kata kunci : net profit margin, debt to equity ratio, current ratio, price earing ratio


(4)

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

DI BURSA EFEK INDONESIA (Skripsi)

Oleh

FADHILA MUDRIKA SALIM Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(5)

(6)

(7)

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, Bandar Lampung, pada tanggal 06 Juni 1988, merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Bapak Salim Jafar Amhar dan Ibu Annisa Jawas.

Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis adalah Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD .N. 1 Tanjung Agung pada tahun 2000. Tahun 2003 penulis berhasil menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP .N. 24 B.lampung dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diselesaikan pada tahun 2006 di SMK .N. 1 B.Lampung.

Pada tahun 2006, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Akuntansi (D3) Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Lampung. Ditahun 2009 penulis melanjutkan sekolahnya (S1) di jurusan Akuntansi di Universitas Lampung.


(9)

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillahirrobbil’alamin

Kupersembahkan karya sederhan ini kepada :

Allah SWT atas segala pertolonganNYA, yang memberikan kesabaran dan kemudahan sampai dengan saat ini.

Kedua orangtuaku: mameru dan abiru, yang selalu memberikan semangat dalam setiap letihku, yang selalu memfasilitasi segala kebutuhan dalam studiku. Ketiga saudara-saudaraku: K’yaya, fildha, Iyus terima kasih atas semua do’a, nasehat, dan yang selalu menjadi penyemangat dalam hidupku.

Kepada syahdan, ibrahim, raihan, terimakasih atas keceriaannya yang memberi warna baru, dan menyembuhkan penat.

Kepada Dosen terbaik Abah Basuki, Pak Yuliansyah, Pak Einde, terimakasih untuk waktu, nasehat yang membimbing sehingga karya ini dapat diselesaikan Sahabat-sahabatku Fullin, dian, dessy, ochit, densi, Risfie, Umiyati, Eza, ustadz diman, farha, ita .


(10)

Teman-teman Akuntansi non reguler angkatan tahun 2009 Universitas Lampung. Semua orang yang telah memberi saran dan memotivasi kepadaku.


(11)

MOTO

Man jadda wa jadda

(

“Barang

siapa bersungguh-sungguh insya Alloh akan mendapatkan

hasil)


(12)

SANWACANA

Assalammualaikum Wr.Wb.

Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayah serta ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIAdapat terselesaikan dengan optimal.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung penelitian ini:

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, dan Selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan; 3. Yuztitya Asmaranti. S.E., M.Si.Akt. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

4. Bapak Drs Einde Evana, S.E., M.Si., Akt. selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;

5. Bapak Basuki Wibowo.S.E.M.Si.,Akt. selaku Dosen Pembimbing Kedua yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya selama penyusunan skripsi ini dan selama masa perkuliahan;


(13)

6. Bapak Dr. Yuliansyah.S.E.,M.S.A.,Ph.D.,Akt selaku Dosen Penguji Utama yang telah memberikan bantuan, saran, arahan dan waktunya dalam

penyelesaian skripsi ini;

7. Bapak Basuki Wibowo.S.E.M.Si.,Akt.selaku Dosen Pembimbing Akademik;

8. Segenap bapak dan ibu dosen yang telah membantu penulis dalam menimba ilmu dan memperluas wawasan selama penulis menyelesaikan pendidikan di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

9. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

10. Kedua orangtuaku, Bapak Salim Jafar Amhar dan Ibu Annisa Jawas yang telah memberikan dukungan moril dan materil serta senantiasa berkorban dan mengusahakan yang terbaik bagi penulis tanpa mengenal lelah. 11. Kedua adikk-adik ku: Fildha dan iyus, dan kakaku kak yaya terima kasih

untuk semua do’a, nasehat..

12. Sahabat-sahabatku Fullin, dian, dessy, ochit, densi, Risfie, Umiyati, Eza, ustadz diman, farha, ita Semua teman-teman akuntansi non regular 2009 dan orang yang telah memberi saran dan memotivasi kepadaku.

Terima kasih untuk orang yang sudah terlibat atau melibatkan dirinya dalam kehidupan saya, dan orang-orang yang terlewat disebutkan tetapi memiliki arti yang sama pentingnya bagi kehidupan saya, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga karya ini bermanfaat dan membantu pihak-pihak yang berkepentingan. Wassalammualaikum Wr.Wb.

Bandar Lampung, 25 Maret 2015 Penulis


(14)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN

RIWAYAT HIDUP PERSEMBAHAN MOTO

SANWACANA DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Batasan Masalah ... 5

1.4. Tujuan Penelitian ... 5

1.5. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. 2.1 Kebijakan Dividen ... 7

2.1.1 Pengertian Kebijakan ... 7

2.1.2 Teori Kebijakan Dividen ... 7

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen ... 8

2.1.4 Syarat Pembayaran Dividen ... 10

2.1.5 Analisis Rasio ... 10


(15)

2.3. Hipotesis ... 15

2.3.1 Net Profit Margin... ... 15

2.3.2 Debt To Equity Ratio... ... 15

2.3.3 Current Ratio ... 16

2.3.4 Price Earning Ratio... ... 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sampel dan Data Penelitian ... 18

3.2. Jenis dan Sumber Data ... 19

3.3. Definisi Operasional... ... 19

3.4. Pengujian Hipotesis ... 23

3.5. Pengujian Asumsi Klasik ... 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Sampel ... 28

4.2 Analisis Deskriptif ... 29

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 31

4.3.1 Uji Normalitas ... 31

4.3.2. Uji Multikolinearitas ... 32

4.3.3. Uji Autokorelas ... 34

4.3.4. Uji Heterokedastisitas ... 35

4.4. Pengujian Hipotesis ... 36

4.4.1 Hasil Uji Adjusted ... 36

4.4.2 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) ... 37

4.4.3 Analisis Persamaan Regresi Linier Berganda ... 38

4.4.4 Hasil Uji Signifikan Parameter Individual ... 38


(16)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan ... 44

5.2. Keterbatasan Penelitian ... 45

5.3. Implikasi ... 45

5.4. Saran ... 46 DAFTAR PUSTAKA


(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Menurut Sunarmi dalam Rahayuningtyas dkk, 2014 tujuan perusahaan dibagi tiga pertama pelayanan primer dimana pembuatan barang atau jasa yang dijual untuk memenuhi kebutuhan konsumen, kedua pelayanan kolateral dimana tujuan berhubungan dengan individu satu dengan yang lain, tiga pelayanan skunder mencapai keuntungan, mempertahankan kelangsungan hidup, mengejar pertumbuhan serta menampung tenaga kerja.

Ketiga tujuan perusahaan tidak akan berjalan jika perusahaan tidak memiliki keseimbangan didalam perusahaan salah satunya keseimbangan dalam struktur modal dimana perusahaan memiliki modal untuk menunjang kegiatan operasional serta pengembangan usahanya. Modal dapat diperoleh dari pemilik perusahaan sendiri, hutang dengan pihak ketiga atau penjualan saham. Jika perusahaan yang telah terdaftar go publik dapat memanfaatkan pasar modal sebagai media untuk menawarkan saham.

Pasar modal menurutMartalena dan Malida (2011: 2) mengemukakan bahwa pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang biasa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),


(18)

2 reksadana, instrument derivatifmaupun instrument lainnya. Saham adalah tanda bukti atau penyertaan kepemilikan modal atau dana pada suatu perusahaan berupa kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan, dan

dijelaskan hak dan kewajiban kepada pemegangnya.(Fahmi, 2012)

Tujuan seseorang untuk melakukan investasi terhadap saham perusahaan go public, pada umumnya mengharapkan keuntungan dari pembagian dividen dan capital gain.

Dividen adalah laba bersih setelah dikurangi pajak yang diberikan perusahaan penertiban saham kepada pemegang saham. Pemegang saham lebih tertarik dengan dividen yang dapat dibagi sekarang daripada capital gain. Dividen payout ratio adalah rasio perbandingan antara dividen yang dibagikan dibandingkan dengan laba per-lembar saham yang diperoleh perusahaan.dengan mengetahui dividen payout ratio ini, investor akan dapat mengetahui berapa besar rasio laba yang dibagikan dari laba per-lembar saham yang diperoleh perusahaan

(Simatupang, 2010).

Dalam pembagian dividen tergantung kepada kebijakan kepentingan pemegang saham dan kepentingan perusahaan. Kebijakan dividen merupakan salah satu cara bagi perusahan untuk mendistribusikan kemakmuran pemegang saham.

Kebijakan dividen adalah suatu keputusan untuk menentukan seberapa besar bagian dari pendapatan yang akan dibagikan kepada pemegang saham dan yang akan diinvestasikan kembali atau ditahan dalam perusahaan (Andriyani,2008


(19)

3 dalam Fitria 2014). Dalam pengalokasian dividen tidak ada yang membataskan, namun keputusan besar kecil pembagian dividen tergantung pada hasil kepu tusan rapat umum pemegang saham (RUPS) apakah laba tersebut akan dibagikan atau akan ditahan. Laba ditahan merupakan salah satu dari sumber dana yang paling penting untuk membiayai pertumbuhan perusahaan Hardinugroho (2012)

Keputusan yang tepat dalam kebijakan pembayaran dividen dapat

memaksimumkan nilai perusahaan dan nilai para pemegang sahamnya, nilai perusahaan ditentukan oleh nilai modal sendiri dan hutang. Hadiwidjaja ( 2007). Apabila sumber modal sendiri lebih besar berasal dari hutang, maka perusahaan memiliki kewajiban besar untuk melunasi atau mencicil kewajiban tersebut. Sehingga berdampak terhadap besar kecilnya dividen yang dibagi kepada pemegang saham. Karena perusahaan lebih memprioritaskan kewajiban

membayar hutang. Seperti dalam penelitian sebelumnya tentang dividen payout ratio simatupang (2010) menyatakan bahwa dividen payout rasio adalah rasio perbandingan antara dividen yang dibagikan dibandingkan dengan laba

per-lembar saham yang diperoleh perusahaan.dengan mengetahui dividen payout ratio ini, investor akan dapat mengetahui berapa besar rasio laba yang dibagikan dari laba per-lembar saham yang diperoleh perusahaan. Dalam hatta dalam Chasanah (2008) menyatakan bahwa besar kecilnya dividen yang akan dibayarkan oleh perusahaan tergantung pada kebijakan dividen masing-masing perusahaan

sehingga pertimbangan manajeman sangat diperlukan dengan dimiliki perlu yang pihak manajeman untuk mempengaruhi faktor-faktor apa saja dividen yang diterapkan oleh perusahaan.


(20)

4 Oleh karena itu, dalam menentukan kebijakan dividen payout, perlu

mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembayaran dividen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar rasio keuangan dapat berpengaruh terhadap keputusan dividen payout ratio. Dari penelitian terdahulu menunjukan hasil yang berbeda-beda terhadap penelitian keputusan deviden payout ratio, maka peneliti menguji kembali pengaruh rasio keuangan terhadap keputusan dividen payout pada sektor industri manufaktur di BEI 2010-2013. Pemilihan perusahaan manufaktur di BEI dikarenakan industri manufaktur merupakan kelompok industri yang paling banyak terdaftar di BEI. Dari tujuan ini penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Rasio

Keuangan Terhadap Kebijakan Dividen Di Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.”

1.2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan bahwa perlu dilakukan pengujian untuk itu dalam penelitian ini yang menjadi masalah adalah

1. Seberapa besar pengaruh rasio keuangan (net profit margin) terhadap dividen payoutratio?

2. Seberapa besar pengaruh rasio keuangan (debt to equity ratio) terhadap dividen payout ratio?

3. Seberapa besar pengaruh rasio keuangan (current ratio) terhadap dividen payout ratio?


(21)

5 4. Seberapa besar pengaruh rasio keuangan(price earning ratio)terhadap

dividen payout ratio?

1.3 Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini perusahaan menggunakan data perusahaan manufaktur (consumber goods industry) yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) untuk tahun 2010-2013. Peneliti menggunakan perusahaan consumber goods industry dikarenakan perusahaan (consumber goods industry) merupakan perusahaan yang dekat dengan konsumen dan Penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu dari segi tahun yang diteliti, nama perusahan yang diteliti, serta elemen-elemen rasio keuangan (net profit margin, debt to equity, current ratio, price earning ratio).

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan(net profit margin, debt to equity, current ratio, price earning ratio) terhadap dividen payout ratio.


(22)

6 1.5 Manfaat Penelitian

1. Manfaat penelitian ini bagi perusahaan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam memberikan kebijakan dividen kepada pemegang saham serta pertimbangan terhadap kelangsungan perusahaan.

2. Manfaat penelitian ini bagi investor sebagai bahan pertimbangan dan tambahan informasi dalam melakukan investasi di sekuritas.

3. Manfaat peneliti bagi akademis, sebagai sumbang pemikiran dan tambahan referensi bagi penelitian yang sejenis dan tertarik untuk mengkaji lanjut topik ini.

4. Manfaat bagi umum, untuk tambahan informasi dan wawasan tentang pasar modal.


(23)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1 Pengertian Kebijakan Dividen

Menurut Sartono (2008: 281) kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan guna pembiayaan investasi dimasa datang. Kebijakan dividen bersangkutan dengan penentuan pendapatan (earning) antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada para

pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan didalam perusahaan yang berarti laba tersebut harus ditahan didalam perusahaan (Riyanto, 2001: 265)

2.1.2 Teori kebijakan dividen

Menurut Brigham dan Houston (2001:14) menyebutkan ada tiga teori dari preferensi investor yaitu:

1. Dividend irrelevance theory

Suatu teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh, baik terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Teori ini mengikuti pendapat Modigliani dan Miller (MM) dalam Rizka Persia Pasadena 2013 yang menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya Dividend Payout Ratio (DPR) tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan risiko bisnis. Dengan demikian kebijakan dividen sebenarnya tidak relevan untuk dipersoalkan.


(24)

8

2. Bird in the hand Theory.

Menurut Gordon dan Litner 1956 dalamRizka Persia Pasadena 2013, tingkat keuntungan yang disyaratkan akan naik apabila pembagian dividen dikurangi karena investor lebih yakin terhadap penerimaan dividen daripada kenaikan nilai modal (capital gain) yang akan

dihasilkan dari laba ditahan. Pendapat Gordon dan Litner (1956) oleh MM diberi nama bird in the hand fallacy. Gordon dan Litner beranggapan investor memandang bahwa satu burung di tangan lebih berharga daripada seribu burung di udara. Namun, MM berpendapat bahwa tidak semua investor berkepentingan untuk menginvestasikan kembali dividen mereka di perusahaan yang sama dengan memiliki resiko yang sama, oleh sebab itu tingkat

resiko pendapatan mereka di masa yang akan datang bukannya ditentukan oleh DPR tetapi ditentukan oleh tingkat resiko investasi baru.(Pasadena, 2013)

3. Tax preference theory

Suatu teori yang menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains maka para investor lebih menyukai capital gains karena dapat menunda pembayaran pajak. (Pasadena, 2013)

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen

Berdasarkan pendapat Sartono, 2008 adapun pengaruh kebijakan dividen sebagai berikut :

1. Kebutuhan Dana Perusahaan

Kebutuhan dana bagi perusahaan dalam kenyataannya merupakan faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan dividen yang akan diambil.


(25)

9

2. Likuiditas

Likuiditas perusahaan merupakan pertimbangan utama dalam banyak kebijakan dividen. Karena dividen bagi perusahaan merupakan kas keluar, maka semakin besar posisi kas maka likuiditas perusahaan secara keseluruhan akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.

3. Kemampuan Meminjam

Kemampuan meminjam dalam jangka pendek tersebut akan meningkatkan fleksibilitas likuiditas perusahaan. Fleksibilitas dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan untuk bergerak di pasar modal, perusahaan yang semakin besar akan memiliki akses yang lebih baik di pasar modal. Kemampuan meminjam yang lebih besar akan memperbesar kemampuan membayar dividen.

4. Keadaan Pemegang Saham

Jika perusahaan itu kepemilikan sahamnya relatif tertutup, manajeman biasanya mengetahui dividen yang diharapkan oleh pemegang saham dan dapat bertindak dengan tepat. Dengan dividen payout ratio yang rendah tetunya dapat diperkirakan apakah perusahaan akan menahan laba untuk kesempatan investasi yang profitable. Untuk perusahaann yang jumlah pemegangnya sahamnya besar hanya dapat menilai dividen yang diharapkan pemegang saham dalam konteks pasar.

5. Stabilitas Dividen

Bagi para investor faktor stabilitas dividen lebih menarik daripada dividen payout ratio yang tinggi. Bagi investor pembagian dividen yang stabil merupakan indikator prospek perusahaan yang stabil, oleh karena itu rasio perusahaan juga relatif lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang membayar dividen tidak stabil.


(26)

10

2.1.4 Syarat Pembayaran Dividen 1. Legalitas Dividen

Menurut Fitria 2014 menjelaskan legalitas dividen adalah ketentuan nilai hukum yang berkaitan dengan dividen, seperti pembagian dividen tidak boleh melebihi nilai wajar dari aset neto, bahkan ada yang menggunakan kombinasi keduanya.

2. Kondisi Keuangan

Kondisi keuangan perusahaan salah satu hal terpenting dalam menjalankan perusahaan, jika kondisi keuangan tidak stabil, maka opersional kegiatan perusaan sulit mencapai target maksimal dan tidak jarang perusahaan harus kehilangan investor dikarena ketidak stabilan keuangan. Oleh karena itu sebelum pembagian dividen pihak manajeman perlu

mempertimbangkan secara matang ketersediaan dana untuk membayar dividen, hal ini bertujuan untuk mencapai kestabilan pendanaan perusahaan.

2.1.5 Analisis Rasio Keuangan

Dennis (2006) dalam Hapsari (2007) menyataan bahwa analisis rasio keuangan merupakan metode yang paling baik digunakan untuk memperoleh gambaran kondisi keuangan

perusahaan secara keseluruhan. Pengukuran analisis rasio keuangan sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan, seperti keputusan investasi, keputusan pendanaan, keputusan

operational. Dalam hubungan dengan keputusan yang diambil oleh perusahaan, analisis rasio ini bertujuan untuk menilai efektivitas keputusan yang telah diambil oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas usahanya. Ada beberapa analisis rasio keuangan yang dapat


(27)

11

1. Likuiditas yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

2. Solvabilitas (struktur modal) yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban janga panjangnya atau mengukur tingkat prokteksi kreditor jangka panjang.

3. Aktivitas yang menunjukan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfatkan asset yang dimilikinya atau perputaran dari asset-asset. 4. Profitabilitas/ rentabilitas untuk mengukur efisiensi suatu perusahaan dalam

menggunakan assetnya, efisiensi ini dikaitkan dengan penjualan yang berhasil diciptakan.

2.2 Penelitian terdahulu

Dari penelitian terdahulu berkaitan dengan pengaruh rasio keuangan terhadap kebijakan pembagian dividen.

Tabel 1.1

Ringkasan penelitian terdahulu

No Penelitian Variabel Sampel Metode

Statistik

Hasil Penelitian 1 Indah Sulistiyowati

dkk (2010) Variabel Dependen : Dividen Payout Ratio, Good Corporate Governance Variabel Independen: Laverage, Growth, Perusahaan yang masuk dalam pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang dilakukan oleh The Indonesian Analisis regresi linier berganda, Path Analisis Analisis menunjukan bahwa dengan analisis regresi berganda tidak ada satupun variabel independen dan variabel kontrol yang secara statistik berpengaruh


(28)

12

Profitabilitas Institute for Corporate Governance (IICG) yaitu 63 sampel (2006-2008) terhadap kebijakan dividen. Begitu juga dengan pengujian path analisis yang menyatakan profitabilitas, leverage, dan growth tidak mempunyai pengaruh. 2 Ariesta Aprilycia

Wiyono (2012) Variabel Dependen : Kinerja Pasar Variabel Independen: Profitabilitas, kebijakan dividen, kebijakan utang 18 perusahaan terdaftar BEI 2005-2009 ICDM bukan perusahaan keuangan, perbankan, lembaga keuangan. Regresi linier berganda Hasil penelitian menyimpulkan bahea variabel profitabilitas, kebijakan utang (DAR), moderasi antara kebijakan utang dan aliran kas bebas (ROI_LAKB) berpengaruh terhadap kinerja pasar. 3 Septia Rahayuning

tyas dkk (2014)

Variabel Dependent : Divident payout ratio Variabel Independent : Current Ratio (CR) Retrun on equity (ROE) Total Assets Trun Over (TATO) Debt to Equity Ratio (DER) 14 perusahaan yang memenuhi kriteria tertentu yang telah disesuaikan (ICMD) Metode analisis dalam penelitian regresi liner berganda Hasil yang didapatkan, variabel bebas yang diwakili oleh current ratio (CR), Retrun on Equity (ROE), Total Assets turn over (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap DPR.


(29)

13 Price Earning Ratio (PER) Sedangkan secara parsial PER yang berpengaruh signifikan terhadap DPR 4 Rini Dwiyani

Hadiwidjaja (2009) Variabel Dep: Divident Payout Ratio Variabel Indep: Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Retrun of Investment Sampel yang digunakan 30 perusahaan yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory 2001-2006 Regresi linier berganda Faktor cash ratio, NPM, ROI, mempunyai pengaruh yang signifikan secara serempak terhadap DPR Faktor ROI dan NPM berpengaruh signifikan secara parsial terhadap DPR dan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap DPR adalah ROI 5 Rizka Persia Persada

(2013) Variabel Dep: Divident payout ratio Variabel Indep: Likuiditas, Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan (size) Metode regresi liner berganda 124 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-2011 Likuiditas, Leverage, SIZE, tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan divident payout ratio, sementara profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan divident 6 Dyah Handayani BS

(2010) Variabe Dep: DPR Metode regresi linier berganda 22 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun

Secara parsial ada 2 variabel ROA dan size yang


(30)

14

Variabel indep: Retrun on Assets, Debt to Equity ratio, size

2005-2007 berpengaruh signifikan positif dan variabel DER berpengaruh signifikan negatif terhadap DPR. Sedangkan variabel current ratio tidak berpengaruh signifikan DPR secara simultan variabel ROA, CR, DER, dan size

berpengaruh signifikan terhadap DPR 7 Siti Syamsiro Difah

(2011) Variabel Dep: DPR (dividen payout ratio) Variabel indep: ROA, Cash ratio, Growth, Size Metode regresi linier berganda 10 perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI

Cash ratio, growth, size berpengaruh signifikan positif terhadap DPR dalam variabel yang paling berpengaruh terhadap DPR cash ratio. 8 Yuni Setiowati

(2013) Variabel Dep: DPR Variabel Indep: Current ratio, DER, EPS, ROA Metode analisis regresi linier berganda 44 perusahaan yang terdaftar di Daftar efek syariah 2008-2010 Secara simultan variabel CR, DER, EPS, ROA berpengaruh terhadap DPR, secara parsial variabel CR, EPS, ROA berpengaruh terhadap DPR sedangkan DER tidak


(31)

15

berpengaruh terhadap DPR.

2.3 Hipotesis

2.3.1 Pengaruh Net Profit Margin terhadap Dividen Payout Ratio

Net profit margin adalah salah satu rasio rentabilitas yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari total penjualan atau pendapatan yang dilakukan. Menurut Prihadi 2012 dalam buku praktis dalam memahami laporan keuangan sesuai IFRS dan PSAK menyatakan bahwa rasio laba bersih ini mengukur hasil akhir dari seluruh kegiatan perusahaan, selisih laba bersih dan laba usaha dapat mencerminkan berapa beban yang ditanggung perusahaan untuk beban-beban non- operasional. Jadi semakin besar persentase net profit margin semakin menarik. Hal ini dapat dikatakan rasio net profit margin memiliki dampak positif terhadap dividen payout ratio. Dengan ini hipotesis yang tergambar Ha1 = Rasio Net Profit Margin secara signifikan mempengaruhi variabel dependen (dividen

payout rasio).

2.3.2 Pengaruh Debt to Equity terhadap Dividen Payout Ratio

Debt to equity ratio adalah salah satu rasio solvabilitas yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menutupi seluruh kewajibannya, semakin rendah debt to equity maka semakin tinggi perusahaan dalam membayar utang. Menurut setiowati 2013 peningkatan hutang akan mempengaruhi keuntungan bersih yang akan dibagikan kepemegang saham dalam bentuk dividen, karena perusahaan mengutamakan pembayaran kewajiban terlebih dahulu. Hal ini dapat dikatakan debt to equity berdampak negatif terhadap dividen payout


(32)

16

ratio, pernyataan ini didukung oleh penelitian setiowati 2013 bahwa dalam parsial current ratio, earning per share, dan retrun on asset berpengaruh positif signifikan terhadap dividen payout ratio sedangkan debt to equity ratio berpengaruh negatif tidak signifikan. Selanjutnya penelitian dari Bs handayani 2010 menjelaskan dalam hasil penelitiannya semakin tinggi DER (debt equity ratio) maka akan menurunkan DPR (dividen payout ratio). Dengan ini hipotesis yang tergambar

Ha2= Debt Equity Rasio secara signifikan tidak mempengaruhi variabel dependen (dividen payout rasio).

2.3.3 Pengaruh Current Ratio terhadap Dividen Payout Ratio

Dalam Rizka Persia Pasadena (2013) current ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aset lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo.

Semakin besar current ratio menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dan tingginya current ratio menunjukkan keyakinan investor terhadap kemampuan perusahaan untuk membayar dividen yang

dijanjikan. Dengan kata lain ada pengaruh antara current ratio terhadap pembayaran dividen. Dengan ini hipotesis yang tergambar

Ha3= Current Rasio secara signifikan mempengaruhi variabel dependen (dividen payout rasio).


(33)

17

Price earning ratio sebuah rasio yang menggambarkan bagaimana keuntungan perusahaan atau emiten saham terhadap harga sahamnya. menyatakan Price earning ratio yang rendah sangat diminati oleh investor hal ini disebabkan sesuai dengan dasar perhitungannya harga saham di bagi dengan laba saham, sehingga jika Price earning ratio rendah disebabkan oleh laba saham lebih tinggi dibandingkan dengan harga per saham, sehingga nilai retrunnya lebih baik. Dan apabila laba perusahaan tinggi, maka semakin tinggi juga pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham, dapat dikatakan price earning ratio memiliki pengaruh positif terhadap dividen payout ratio. Hal ini didukung dengan penelitiannya Rahayuningtyas dkk, 2014 menyatakan setelah diuji dengan menggunakan uji beta pengaruh rasio keuangan hanya satu elemen yang paling berpengaruh terhadap DPR (dividen payout ratio), elemen rasio keuangan yang dihadirkan untuk diteliti adalah CR, ROE, TATO, DER, PER yang paling berpengaruh adalah Price earning ratio (PER).

Berdasaran pemaparan diatas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut : Ha4 = Price Earning Ratio secara signifikan mempengaruhi variabel dependen (dividen payout rasio).


(34)

18 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Sampel dan data penelitian

Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan peneliti yaitu berupa laporan keuangan. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2013.

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dengan menggunaan teknik purposive sampling dengan menetapkan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang telah menyampaikan laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan per 31 Desember secara rutin selama empat tahun sesuai dengan periode penelitian yang diperlukan, yaitu 2010, 2011, 2012, dan 2013.

2. Perusahaan menyampaikan data lengkap berkaitan dengan kebutuhan penelitian yaitu net profit margin, debt to equity, current ratio, price earning ratio.


(35)

19 3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam jenis data sekunder. Jenis data sekunder adalah jenis data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Sumber data yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory , data diperoleh berasal dari BEI dengan situs resmi indonesian Stock Exchange (IDX) , buku, keterangan resmi dari kantor IDX bandarlampung, selama periode penelitian 2010-2013.

Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda sebagai teknik analisis data. Pengolahan data dibantu dengan Program SPSS. Teknik tersebut dipergunakan untuk mengetahui

keterkaitan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen (Y) dan variabel independen (X), variabel Independen terdiri dari: net profit margin, debt to equity, cash ratio, price earning ratio, sedangkan variabel dependen yaitu kebijakan dividen.

3.3 Definisi Operasional

Variabel Dependen

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel lain (variabel independent). Variabel yang digunakan sebagai variabel dependen dalam penelitian ini adalah dividen payout ratio, yaitu perbandingan antara dividen yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen kas dengan laba per lembar saham (Yuniningsih, dalam BS Handayani 2010).


(36)

20 DPR = Dividen perlembar saham

Laba Bersih perlembar

Variabel Independen

Variabel bebas (independent) adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah net profit margin, debt to equity, cash ratio, price earning ratio

a. Net Profit Margin

Salah satu rasio rentabilitas yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, dengan membandingkan laba bersih terhadap total penjualan atau pendapatan. Rasio ini untuk mengukur hasil akhir dari seluruh kegiatan perusahaan selisih laba bersih dengan penjualan dapat mencerminkan berapa beban yang ditanggung perusahaan non operasional.

NPM = Laba bersih

Total penjualan/Pendapatan

b. Debt to Equity

Rasio debt to equity adalah bagian dari rasio solvabilitas (struktur modal) atau biasa dikenal dengan sebutan rasio hutang (leverage ratio), rasio debt to equity merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio ini memberi gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak


(37)

21 tertagihnya suatu utang, pada umumnya seorang investor dan kreditor lebih menyukai angka debt to equality yang kecil, karena semakin kecil angka DER maka semakin besar jumlah aktiva yang didanai pemilik perusahaan (Prastowo dan Juliaty).

DER = Total Utang Total Modal

c. Current Ratio

Menurut Difa (2011) Likuiditas perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya dividen yang dibayarkan, sehingga semakin kuat posisi likuiditas perusahaan terhadap

prospek kebutuhan dana di waktu mendatang, makin tinggi dividen tunai yang dibayarkan. Hal ini berarti semakin kuat posisi likuiditas perusahaan, maka kemampuannya untuk membayar dividen akan semakin besar pula. Ada pula suatu perusahaan yang keadaan likuiditasnya sangat baik tetapi membayar dividen yang rendah karena laba yang diperoleh perusahaan diinvestasikan dalam bentuk mesin dan peralatan, persediaan dan barang-barang lainnya, bukan disimpan dalam bentuk uang tunai. Ada beberapa rasio yang termasuk dalam rasio likuiditas antara lain current ratio, quick ratio, loan to deposit ratio dan cash ratio. Dalam penelitian ini, likuiditas diproksikan dalam current ratio.Current ratio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan efek. Sehingga current ratio ini di rumuskan

Current Ratio = Asset Lancar Hutang Lancar


(38)

22 d. Price Earning Ratio

Sebuah rasio yang menggambarkan bagaimana keuntungan perusahaan atau emiten saham terhadap harga sahamnya. menyatakan Price earning ratio yang rendah sangat diminati oleh investor hal ini disebabkan sesuai dengan dasar perhitungannya harga saham di bagi dengan laba saham, sehingga jika Price earning ratio rendah disebabkan oleh laba saham lebih tinggi dibandingkan dengan harga per saham, sehingga nilai retrunnya lebih baik. Dan apabila laba perusahaan tinggi, maka semakin tinggi juga pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham, dapat dikatakan price earning ratio memiliki pengaruh positif terhadap dividen payout ratio. Rasio ini memiliki hubungan antara harga saham terhadap laba, nilai buku saham, dan untuk indikasi investor dalam melihat masa lalu dan prospek di masa yang akan datang.

Tabel 2

Operasional Variabel

Variabel Pengukuran Variabel Skala

Pengukuran Kebijakan Dividen DPR = Dividen per lembar saham

Laba bersih per lembar saham

Rasio Rasio Rentabilitas NPM = Laba bersih

Penjualan

Rasio Rasio Solvabilitas DER = Total Hutang

Modal sendiri

Rasio Rasio Likuiditas CR = Asset Lancar

Hutang Lancar

Rasio Price Earning Ratio PER = Harga Per saham

Laba Per saham


(39)

23 3.4 Pengujian Hipotesis

1. Alat Analisis

Metode analisis yang digunakan untuk membuktikan hipotesis adalah metode statistik regresi linear berganda. Analisis regresi bertujuan untuk mencari adanya hubungan antara variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen. Persamaan yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah :

Y = α + b1.x1 + b2.x2 + b3.x3 + b4.x4 + e Keterangan:

Y = Dividen Payout Ratio x1 = Net Profit Margin Ratio x2 = Debt to Equity Ratio x3 = Current Ratio x4 = Price Earning Ratio e = error

3.5 Pengujian Asumsi Klasik

Suatu model regresi yang menghasilkan estimator tidak bisa, harus memenuhi asumsi klasik diantaranya : tidak terjadi multikolinealitas, tidak terjadi autokorelasi, tidak terjadi

heterokedastisitas, dan data distribusi normal. Untuk mengindentifikasi pemenuhan asumsi klasik, maka ini akan melakukan uji asumsi lasik yang meliputi uji multikolinealitas, uji autokorelasi, uji heterokedastisitas, dan uji normalitas data secara multivariat.


(40)

24 a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji data yang berdistribusi normal tersebut akan digunakan alat uji normalitas, yang dilakukan dengan mengamati Probability Plot of Regression Standardize Residul. Normalitas ini dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2012:105) menyatakan bahwa uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi dengan melihat nilai tolerance > 0,10 dan lawannya nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 10 berarti data tidak ada masalah multikolinearitas.

c. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2012:110) uji autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi maka dapat

dideteksi dengan uji Durbin-Waston (DW Test). Tabel 3

Pengambilan Keputusan

Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif Tanpa keputusan dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 - dl < d < 4 Tidak ada autokorelasi negatif Tanpa keputusan 4 - du ≤ d ≤ 4 –


(41)

25 dl

Tidak ada autokorelasi positif maupun negatif

Tidak ditolak du < d < 4 – du

d. Uji Heterokedastisitas

Uji yang bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Homoskedastisitas adalah kesamaan varians dari residual. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu melihat hasil output SPSS melalui grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID (Ghozali, 2012:139).

Dasar analisis :

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Langkah selanjutnya adalah teknik pengujian hipotesis yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap kebijakan dividen dengan Uji Statistik F dan Uji Statistik t.

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2012:97). Nilai koefisien determinasi


(42)

26 adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

b. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bisa terdapat jumlah variabel independen yang dimaksukan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 akan meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan Adjusted R2. Dengan menggunakan nilai Adjusted R2, dapat dievaluasi model regresi mana yang terbaik. Tidak seperti nilai R2, nilai Adjusted R2 dapat naik maupun turun apabila satu

variabel independen ditambahkan ke dalam model. Dalam kenyataan, nilai Adjusted R2 dapat bernilai negatif walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam uji empiris didapatkan nilai Adjusted R2 negatif, maka nilai Adjusted R2 dianggap bernilai nol (Ghozali, 2012:97-98).

b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2012:98). 52

c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2012:98).

Pengambilan keputusan pada uji statistik F dan uji statistik t dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikannya pada taraf kepercayaan 0,05. Jika nilai signifikannya 0,05 maka variabel


(43)

27 independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, sedangkan jika nilai signifikannya < 0,05 maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.


(44)

44

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh dari likuidtas dengan indikator Current Ratio, leverage dengan indikator Debt to Equity Ratio, profitabilitas dengan indikator Net Profit Margin, dan market ratio dengan indikator Price Earning Ratio secara simultan maupun secara parsial terhadap penentuan kebijakan dividen pada perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diperoleh hasil bahwa :

1. Net Profit Margin Ratio, Debt Equity Ratio, Current Ratio, Price Earning Ratio secara simultan mempengaruhi Dividen Payout Ratio. Hal ini dengan di buktikan dalam nilai Fhitung (4,086) dengan tingkat signifikan sebesar 0,007 yang lebih kecil dari 0,05 (α=0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh simultan yang signifikan antara NPM, CR, DER, PER terhadap DPR.

2. Variabel Net Profit Margin, Debt Equity Ratio, Current Ratio, Price Earning Ratio, yang paling berpengaruh adalah Current Ratio, hal ini ditunjukan dengan uji t dengan hasil signifikan 0,002 yang lebih kecil dari taraf signifikansi α= 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitiannya


(45)

45

setiowati (2013) dari hasil penelitiannya yang menunjuan bahwa likuiditas (CR) paling berpengaruh signifikan terhadap dividen payout ratio.

5.2 Keterbatasan

1. Keterbatasan hanya menggunakan data-data laporan keuangan perusahaan consumber goods, tidak menggunakan data perusahaan manufaktur selain consumber good, sehingga hasil dari penelitian tidak bisa digenerasikan kesimpulannya untuk jenis industri lain.

2. Keterbatasan dasar pengambilan kesimpulan penelitian ini, hanya berdasarkan pengujian statistik yang dilakukan dengan penggunaan data sekunder saja yang berupa info laporan keuangan yang di dapat di bursa efek indonesia, sehingga kurang dapat mengukur pertimbangan investor dalam kegiatan di pasar modal.

5.3 Implikasi

1. Bagi akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya. Dengan mempertimbangkan beberapa faktor penting dalam penelitian ini. Selain itu, diharapkan penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang berbeda yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap kebijakan dividen.

2. Bagi Perusahaan

Pihak manajemen dalam perusahaan sebelum menentukan kebijakan dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebaiknya memperhatikan lagi


(46)

46

mengenai masalah profitabilitas, likuiditas, leverage,dan, market ratio. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan mengenai perusahaan yang memberikan keputusan kebijakan dividen, sehingga investor dapat lebih berhati-hati dalam melakukan penilaian terhadap perusahaan yang dipilih untuk berinvestasi.

3. Bagi Investor

Bagi investor yang ingin menanamkan modalnya untuk memperoleh dividen pada suatu perusahaan dapat melihat Likuiditas (current ratio) , karena berdasarkan hasil penelitian variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen adalah variabel Likuiditas. Dimana variabel likuiditas memiliki pengaruh paling besar dan signifikan.

5.4 Saran

(1) Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Tahun observasi sebaaiknya diperpanjang sehingga dapat terlihat konsistensi pengaruh dari variabel independen terhadap dividen payout ratio.

2. Peneliti selanjutnya sebaiknya memperluas sektor perusahaan yang bukan hanya mencakup perusahaan manufaktur (consumer goods industry) dapat di perluas ke sektor perusahaan manufaktur (Miscellaneous Industry), (Minning), (Basic Industry And Chemicals) dll yang memiliki kedekatan produk terhadap masyarakat.


(47)

47

3. Peneliti selanjutnya sebaiknya melanjutkan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dividen payout ratio seperti tingkat pertumbuhan

(growth), management ownership, peluang investasi dan sebagainya

diharapkan penelitian selanjutnya dapat memperluas penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi dividen payout ratio dengan variabel-variabel bebas yang lainnya, sehingga dapat memperluas diharapan dapat menambah referensi tentang penelitian dividen payout ratio.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Difah, Siti Syamsiroh. 2011. “Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Divident Payout Ratio Pada Perusahaan BUMN DI BEI” Universitas Diponogoro. Semarang

Fahmi, Irham. 2012. “ Manajeman Investasi”. Penerbit Salemba Empat.

Fitria Rani. 2014. “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Growth, dan Insider Ownership terhadap kebijakan dividen”. Universitas Lampung. Lampung

Ghozali, Imam. 2012. “Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program IBM SPSS 20”. Cetak VI. Semarang.

Hadiwidjaja Rini Dwiyani. 2007. “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2012”. Universitas Diponogoro. Semarang.

Martalena, S.E.,M.M. dan Maya Malinda, S.E.,M.T.,CFP. 2011. “Pengantar Pasar Modal”. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Pasadena, Rizka Persia. 2013. “Pengaruh likuiditas, leverage, Profitabilitas, Dan Uuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Prastowo Dwi Drs. MM, Akt dan Rifaka Juliaty, S.E., 2008. “Analisis Laporan Keuangan (Konsep dan Aplikasi)”.

Prihadi Toto. 2012. “Praktis Memahami Laporan Keuangan Sesuai Dengan IFRS & PSKA”. Rahayuningtyas Septi, dkk. 2014. “ Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Dividen

Payout Ratio (DPR)”. Universitas Brawijaya. Malang.

Setiowati Yuni. 2013. “ Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS)”. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Sulistiyowati Indah dkk. 2010 , “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Growth Terhadap Kebijakan Dividen dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Intervening”. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta.

Wiyono Ariesta Aprilycia. (2012). “Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan Kebijakan Utang Terhadap Kinerja Pasar dengan Moderasi Aliran Kas Bebas”. Jurnal. Ilmiah Mahasiswa Akuntansi-Vo1 No.1 Januari 2012.


(49)

http://www.ciputraentrepreneurship.com/Price Earning Ratio (diakses pada tanggal 01 September 2014).


(1)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh dari likuidtas dengan indikator Current Ratio, leverage dengan indikator Debt to Equity Ratio, profitabilitas dengan indikator Net Profit Margin, dan market ratio dengan indikator Price Earning Ratio secara simultan maupun secara parsial terhadap penentuan kebijakan dividen pada perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diperoleh hasil bahwa :

1. Net Profit Margin Ratio, Debt Equity Ratio, Current Ratio, Price Earning Ratio secara simultan mempengaruhi Dividen Payout Ratio. Hal ini dengan di buktikan dalam nilai Fhitung (4,086) dengan tingkat signifikan sebesar 0,007 yang lebih kecil dari 0,05 (α=0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh simultan yang signifikan antara NPM, CR, DER, PER terhadap DPR.

2. Variabel Net Profit Margin, Debt Equity Ratio, Current Ratio, Price Earning Ratio, yang paling berpengaruh adalah Current Ratio, hal ini ditunjukan dengan uji t dengan hasil signifikan 0,002 yang lebih kecil dari taraf signifikansi α= 0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitiannya


(2)

45 setiowati (2013) dari hasil penelitiannya yang menunjuan bahwa likuiditas (CR) paling berpengaruh signifikan terhadap dividen payout ratio.

5.2 Keterbatasan

1. Keterbatasan hanya menggunakan data-data laporan keuangan perusahaan consumber goods, tidak menggunakan data perusahaan manufaktur selain consumber good, sehingga hasil dari penelitian tidak bisa digenerasikan kesimpulannya untuk jenis industri lain.

2. Keterbatasan dasar pengambilan kesimpulan penelitian ini, hanya berdasarkan pengujian statistik yang dilakukan dengan penggunaan data sekunder saja yang berupa info laporan keuangan yang di dapat di bursa efek indonesia, sehingga kurang dapat mengukur pertimbangan investor dalam kegiatan di pasar modal.

5.3 Implikasi

1. Bagi akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya. Dengan mempertimbangkan beberapa faktor penting dalam penelitian ini. Selain itu, diharapkan penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang berbeda yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap kebijakan dividen.

2. Bagi Perusahaan

Pihak manajemen dalam perusahaan sebelum menentukan kebijakan dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebaiknya memperhatikan lagi


(3)

mengenai masalah profitabilitas, likuiditas, leverage,dan, market ratio. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan mengenai perusahaan yang memberikan keputusan kebijakan dividen, sehingga investor dapat lebih berhati-hati dalam melakukan penilaian terhadap perusahaan yang dipilih untuk berinvestasi.

3. Bagi Investor

Bagi investor yang ingin menanamkan modalnya untuk memperoleh dividen pada suatu perusahaan dapat melihat Likuiditas (current ratio) , karena berdasarkan hasil penelitian variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen adalah variabel Likuiditas. Dimana variabel likuiditas memiliki pengaruh paling besar dan signifikan.

5.4 Saran

(1) Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Tahun observasi sebaaiknya diperpanjang sehingga dapat terlihat konsistensi pengaruh dari variabel independen terhadap dividen payout ratio.

2. Peneliti selanjutnya sebaiknya memperluas sektor perusahaan yang bukan hanya mencakup perusahaan manufaktur (consumer goods industry) dapat di perluas ke sektor perusahaan manufaktur (Miscellaneous Industry), (Minning), (Basic Industry And Chemicals) dll yang memiliki kedekatan produk terhadap masyarakat.


(4)

47 3. Peneliti selanjutnya sebaiknya melanjutkan penelitian mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi dividen payout ratio seperti tingkat pertumbuhan (growth), management ownership, peluang investasi dan sebagainya

diharapkan penelitian selanjutnya dapat memperluas penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi dividen payout ratio dengan variabel-variabel bebas yang lainnya, sehingga dapat memperluas diharapan dapat menambah referensi tentang penelitian dividen payout ratio.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Difah, Siti Syamsiroh. 2011. “Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Divident Payout Ratio Pada Perusahaan BUMN DI BEI” Universitas Diponogoro. Semarang

Fahmi, Irham. 2012. “ Manajeman Investasi”. Penerbit Salemba Empat.

Fitria Rani. 2014. “Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Growth, dan Insider Ownership terhadap kebijakan dividen”. Universitas Lampung. Lampung

Ghozali, Imam. 2012. “Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program IBM SPSS 20”. Cetak VI. Semarang.

Hadiwidjaja Rini Dwiyani. 2007. “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2012”. Universitas Diponogoro. Semarang.

Martalena, S.E.,M.M. dan Maya Malinda, S.E.,M.T.,CFP. 2011. “Pengantar Pasar Modal”. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Pasadena, Rizka Persia. 2013. “Pengaruh likuiditas, leverage, Profitabilitas, Dan Uuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Prastowo Dwi Drs. MM, Akt dan Rifaka Juliaty, S.E., 2008. “Analisis Laporan Keuangan (Konsep dan Aplikasi)”.

Prihadi Toto. 2012. “Praktis Memahami Laporan Keuangan Sesuai Dengan IFRS & PSKA”. Rahayuningtyas Septi, dkk. 2014. “ Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Dividen

Payout Ratio (DPR)”. Universitas Brawijaya. Malang.

Setiowati Yuni. 2013. “ Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS)”. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Sulistiyowati Indah dkk. 2010 , “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Growth Terhadap

Kebijakan Dividen dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Intervening”.

Universitas Negeri Jakarta. Jakarta.

Wiyono Ariesta Aprilycia. (2012). “Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan Kebijakan Utang Terhadap Kinerja Pasar dengan Moderasi Aliran Kas Bebas”. Jurnal. Ilmiah Mahasiswa Akuntansi-Vo1 No.1 Januari 2012.


(6)

http://www.ciputraentrepreneurship.com/Price Earning Ratio (diakses pada tanggal 01 September 2014).