19
j. Andisol
Tanah yang termasuk ordo Andisol merupakan Jenis tanah mineral yang telah mengalami perkembangan profil, solum agak tebal, warna agak
coklat kekelabuan hingga hitam, kandungan organik tinggi, tekstur geluh berdebu, struktur remah, konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak
smeary, kadang-kadang berpadas lunak, agak asam, kejenuhan basa tinggi dan daya absorpsi sedang, kelembaban tinggi, permeabilitas sedang
dan peka terhadap erosi. Tanah ini berasal dari batuan induk abu atau tuf vulkanik.
k. Gleisol
Tanah yang termasuk ordo Gleisol merupakan Jenis tanah ini perkembangannya lebih dipengaruhi oleh faktor lokal, yaitu topografi
merupakan dataran rendah atau cekungan, hampir selalu tergenang air, solum tanah sedang, warna kelabu hingga kekuningan, tekstur geluh hingga lempung,
struktur berlumpur hingga masif, konsistensi lekat, bersifat asam pH 4.5 –
6.0, kandungan bahan organik. Ciri khas tanah ini adanya lapisan glei kontinu yang berwarna kelabu pucat pada kedalaman kurang dari 0.5 meter akibat dari
profil tanah selalu jenuh air. Penyebaran di daerah beriklim humid hingga sub humid, curah hujan lebih dari 2000 mmtahun.
2.2 Logika Fuzzy
2.2.1 Teori Fuzzy
Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output. Sistem ini merupakan sistem yang dapat
melakukan penalaran dengan prinsip serupa seperti manusia melakukan penalaran dengan nalurinya. Kalau pada himpunan crisp, nilai keanggotaannya hanya ada 2
kemungkinan, yaitu 0 dan 1, namun pada himpunan fuzzy, nilai keanggotaan terletak pada rentang 0 sampai 1.
Logika fuzzy juga berbeda dengan logika boolean, dimana logika boolean menggambarkan nilai-
nilai “benar” dan “salah”. Prof. Zadeh mempublikasikan pendapatnya tentang perlunya ada gradasi dalam keanggotaan suatu himpunan.
20
Keanggotaan atau derajat keanggotaan suatu himpunan tidak cukup hanya 1 dan 0 atau benar dan salah seperti pada himpunan crisp ataupun boolean.
Oleh karena itu, tersusunlah teori himpunan fuzzy, dimana objek-objek atau anggota-anggota himpunan mempunyai derajat keanggotaan yang bertingkat-
tingkat bergradasi. Dari derajat keanggotaan yang satu ke derajat keanggotaan yang lain berubah secara halus, merupakan bilangan real antara 0 dan 1; atau
dalam interval [0,1]. Derajat keanggotaan bernilai 1 menyatakan keanggotaan penuh, dan semakin mendekati 0, semakin lemahnya objek tersebut dalam
himpunan. Derajat keanggotaan 0 bukan berarti derajat keanggotaannya lemah atau sangat lemah, tetapi sudah tidak layak menjadi anggota himpunan, dengan
perkataan lain, bukan anggota himpunan tersebut.
2.2.2 Alasan Digunakannya Logika Fuzzy
Ada beberapa alasan mengapa pada perancangan sistem dalam skripsi ini menggunakan logika fuzzy, antara lain: [8, h 9]
1. Konsep logika fuzzy mudah dimengerti. Konsep matematis yang mendasari
penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti. 2.
Logika fuzzy sangat fleksibel. 3.
Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat. 4.
Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinear yang sangat kompleks.
5. Logika fuzzy dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman-pengalaman
para pakar secara langsung tanpa harus melalui proses pelatihan. 6.
Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional.
7. Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami.
2.2.3 Himpunan Fuzzy