Ruang Lingkup dan Keterbatasan Definisi Istilah

H. Sistematika Pembahasan

Untuk lebih memudahkan pembahasan pada judul skripsi ini penulis mengatur secara sistematis dan untuk menghindari kerancuan pembahasan, maka peneliti membuat sistematika pembahasan sebagai berikut: Bab pertama merupakan bab pendahuluan yang memuat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, Hipotesis Penelitian, penelitian terdahulu, definisi istilah, dan sistematika pembahasan. Bab kedua merupakan bab landasan teori yang terdiri dari yang pertama tinjauan tentang pondok pesantren yang meliputi pengertian, tipologi, dinamika, ciri-ciri sistem pengajaran pada pondok pesantren. Tinjauan tentang non pondok pesantren yang meliputi lingkungan masyarakat dan lingkungan keluarga. Tinjauan tentang akhlak yang meliputi pengertian, faktor yang mempengaruhi akhlak. Tinjauan Studi komparasi akhlak siswa yang berlatar belakang pondok pesantren dan non pondok pesantren. Bab ketiga membahas tentang metode penelitian yang meliputi variabel penelitian, populasi, sampel, tekhnik sampling, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas serta tekhnik analisis data. Bab keempat membahas tentang hasil penelitian yang didalamnya menguraikan tentang Deskripsi subjek penelitian, Deskripsi dan Reliabilitas data, Hasil penelitian dan Pembahasan penelitian. Bab kelima merupakan bab penutup yang meliputi tentang kesimpulan dan saran. Pada halaman akhir dilengkapi dengan Daftar Pustaka dan beberapa lampiran. ✝ ✞

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Akhlak

✟ ✠ Pengertian Akhlak Menurut Rahmat Djatnika seperti yang dikutip oleh Daud Ali dalam buku Pendidikan Agama Islam, perkataan akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab yaitu akhlak. Bentuk jamak dari kata khuluq atau al-khuluq, yang secara etimologis antara lain berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. 1 Dalam kamus besar bahasa Indonesia seperti yang dikutip oleh Quraish Shihab pada buku Wawasan al-Qur’an menyatakan bahwa kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Jadi dari sudut pandang kebahasaan, definisi akhlak dalam pengertian sehari-hari disamakan dengan budi pekerti, sopan santun, kesusilaan, atau tata krama. Secara terminolgi akhlak mempunyai beberapa pengertian, antara lain dalam kitab Ihya’ Ulum al-Din juz 3, Imam Al- Ghazali, berpendapat bahwa yang dimaksud dengan akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya 1 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000, cet. Ke-3, h. 346 ✝ ✞ ✡ ☛ timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran lebih dahulu”. 2 Menurut Rahmat Djatnika bahwa akhlak adat kebiasaan adalah perbuatan yang diulang-ulang. Ada dua syarat agar sesuatu bisa dikatakan sebagai kebiasaan, yaitu: Adanya kecenderungan hati kepadanya dan Adanya pengulangan yang cukup banyak, sehingga mudah mengerjakan tanpa memerlukan pemikiran lagi. 3 Keseluruhan definisi akhlak tersebut di atas tampak tidak ada yang bertentangan, melainkan memiliki kemiripan antara satu dengan yang lainnya. Definisi-definisi akhlak tersebut secara substansial tampak saling melengkapi, dan darinya dapat dilihat lima ciri yangterdapat dalam perbuatan akhlak yaitu : a. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya. b. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. c. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. 2 Al-Ghazali, Ihya’ ulum ad-Din, Juz 3, Beirut : Dar Al-fikr, tt, h. 48 3 Rachmat Djatnika, Sistem Ethika Islam, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1996, cet. Ke-2, h. 27

Dokumen yang terkait

KORELASI KULTUR PESANTREN TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRI. Di Pondok Pesantren al-Amanah al-Gontory

2 20 106

Perbandinagn Pembelajaran Fiqih di Pondok Pesantren Modern Dengan pndok Pesantren Salaf Dalam Persepsi Ssntri: studi kasus pondok pesantren daarul ahsan dan pondok pesantren Al-Musayyadah

1 14 91

perbandingan hasil belajar IPS siswa yang tinggal di dalam dan di luar asrama pondok pesantren (studi kasus di Mts Hidayaturrohman dan pondok pesantren Al-Hilal di Yayasan Hidayaturrohman

0 5 2

STRATEGI KESANTUNAN MENOLAK PADA KALANGAN SANTRI BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA DI PONDOK PESANTREN Strategi Kesantunan Menolak Pada Kalangan Santri Berlatar Belakang Budaya Jawa Di Pondok Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen.

0 5 19

PERANAN PONDOK PESANTREN DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA (Studi kasus di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta).

5 22 16

KOMPARASI ANTARA PENILAIAN TERHADAP KURIKULUM ALA PONDOK PESANTREN SALAF DAN ALA PONDOK PESANTREN MODERN DALAM PENGAJARAN AGAMA : studi kasus di pondok pesantren salaf al-musthofa kediri dan di pondok pesantren modern hidayatullah surabaya.

0 4 151

PERAN PONDOK PESANTREN DALAM PEMBINAAN AKHLAK

0 3 114

Manajemen Pondok Pesantren Tradisional Di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Hijratul Munawwaroh Bandar Lampung

0 0 39

MANAJEMEN ORGANISASI SANTRI PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA BANJARMASIN (STUDI MULTI KASUS DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAMIYAH, PONDOK PESANTREN AL-ISTIQAMAH,DAN PONDOK PESANTREN AL-FURQAN) Tesis

0 0 14

STUDI KOMPARASI KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWA ALUMNI PONDOK PESANTREN DAN NON PONDOK PESANTREN DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI

0 0 17