digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Bab keempat penulis membahas jawaban dari rumusan masalah dan analisis hukum Islam terhadap praktik gadai motor di Desa Pekiringan
Kecamatan Karangmoncol Kabupaten Purbalingga. Bab kelima yang merupakan bagian akhir dari skripsi ini yang
didalamnya berisi tentang kesimpulan dan analisis permasalahan yang diangkat dalam skripsi serta saran yang dapat membangun.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
21 BAB II
GADAI DAN RIBA MENURUT HUKUM ISLAM
A. Gadai
1. Pengertian gadai dalam Islam Ar-Rahn dalam kamus bahasa arab menggadaikan,
menanguhkan ﻥﻫﺭ
– ﻥﻫﺭﻳ
- ﻧﻫﺭ
ﺎ atau jaminan hutang, gadaian.
22
Disebut juga dengan al-habsu yang artinya menahan. Menurut syariat
Islam, gadai berarti menjadikan barang yang memiliki nilai menurut syariat sebagai jaminan hutang, hingga orang tersebut dibolehkan
mengambil utang atau mengambil sebagian manfaat barang tersebut. Demikian definisi yang dikemukakan oleh para ulama.
23
Ada beberapa definisi rahn yang dikemukakan para ulama
fiqh. a. Menurut Ulama Malikiyah :
ﺷﻴ ﹲﺊ
ﻣ ﺘﻤ
ﻮ ﹶﻝ
ﻳﺆ ﺧ
ﹸﺬ ﻣ
ﻦ ﻣﻟﺎ
ﻜ ﻪ
ﹴﻡﹺﺯﻻ ﹴﻦﻳﺩ ﻰﻓ ﻪﹺﺑ ﺎﹰﻘﱡﺛﻮﺗ
Harta yang di jadikan pemiliknya sebagai jaminan utang yang bersifat mengikat.
Menurut mereka, yang dijadikan barang jaminan agunan bukan saja harta yang bersifat materi, tetapi juga harta yang
bersifat manfaat tertentu. Harta yang dijadikan barang jaminan agunan tidak harus diserahkan secara aktual, tetapi boleh juga
penyerahannya secara hukum, seperti menjadikan sawah
22
Adib Bisri, Munawir AF, kamus
AL-BISRI,
Surabaya: Pustaka Progressif: 1999, Cet Kel-1, 274
23
Sayyid Sabiq,
Fiqih Sunnah,
A. Marzuki. et al, Jilid12
,
Bandung, Alma’arif: 1988, 139.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
sebagai jaminan agunan, maka yang diserahkan itu adalah surat jaminannya sertifikatnya.
b. Ulama Hanafiyah :
ﺟ ﻌ
ﹸﻞ ﻋﻴ
ﹶﻟ ﻦ ﻬ
ﻗ ﺎ ﻴﻤ
ﹲﺔ ﻣﻟﺎ
ﻴﹲﺔ ﻓ
ﻧ ﻰ ﹾﻈ
ﹺﺮ ﺸﻟﺍ
ﺮ ﹺﻉ
ﻭ ﺛﻴﹶﻘ
ﹰﺔ ﹺﺑﺪ
ﻳﹴﻦ ﹺﺑ
ﺤ ﻴ
ﹸﺚ ﻳ
ﻤ ﻜ
ﻦ ﹶﺃ
ﺧ ﹶﺬ
ﺪﻟﺍ ﻳﹺﻦ
ﹸﻛﱡﻠ ﻬ
ﹶﺃ ﺎ ﻭ
ﺑﻌ ﻀ
ﻬ ﻣ ﺎ
ﻦ ﺗﹾﻠ
ﻚ ﹾﻟﺍ
ﻌﻴ ﹺﻦ
Menjadikan sesuatu barang sebagai jaminan terhadap hak piutang yang mungkin dijadikan sebagai pembayar hak
piutang itu, baik seluruhnya maupun sebagian. c. Sedangkan Ulama Syafi’iyah dan Hanabilah mendefinisikan
sebagai berikut :
ﺟ ﻌ
ﹸﻞ ﻋﻴ
ﹴﻦ ﻭﺛ
ﻴﹶﻘ ﹲﺔ
ﹺﺑﺪ ﻳﹴﻦ
ﻳ ﺴ
ﺘﻮ ﻓ
ﻣ ﻰ ﻨﻬ
ﻋ ﺎ ﻨﺪ
ﺗ ﻌﱡﺬ
ﹺﺭ ﻭﹶﻓ
ﺋﺎﻪ
Menjadikan materi barang sebagai jaminan utang, yang dapat dijadikan pembayar utang apabila orang yang berutang
tidak bisa membayar utangnya itu.
24
Dari definisi di atas pada dasarnya mengandung makna yang sama, yaitu gadai menurut bahasa adalah menahan, sedangkan
menurut istilah menjadikan barang yang memiliki nilai menurut syariat sebagai jaminan hutang. Dalam Islam,
rahn merupakan sarana saling tolong-mrnolong bagi umat Islam, tanpa adanya imbalan jasa.
25
2. Dasar Hukum Gadai a. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah: 283 :
24
Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah,Jakarta, Gaya Media Pratama: 2000, 252.
25
Muhammad Yazid, Hukum Ekonomi IslamFIQH MUAMALAH, Surabaya: UINSA Press: 2014, 122.